Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Nama ilmiah :
Bemisia argentifolii (Bellows and Perring)
(Homoptera: Aleyrodidae)
Tanaman Inang:
Tanaman kastuba (menyerang hampir semua
(Redaksi AgroMedia,2007)
tanaman hias) (Redaksi AgroMedia,2007).
Gejala :
Hama ini mengeluarkan cairan madu yang
dapat menjadi media bagi tumbuhnya
cendawan embun jelaga serta seranganya dapat
(Dokumentasi pribadi) mematikan tanaman (Redaksi AgroMedia,
2007).
Musuh alami:
Laba-laba
Bioekologi :
Jumlah Telur yang di produksi lebih besar pada cuaca yang hangat, biasanya
sekitar 50-400 tekur per betina (rata-rata 160 telur, dimana 2/3 adalah betina). Fase
hidup dari telur hingga dewasa sekitar 18 hari dengan temperature hangat, tetapi
bisa selama 2 bulan saat kondisi dingin (Drees dan Jack, 1999)
Spider Mites
Nama ilmiah :
Tetranychus urticae (Koch) (Trombidiformes :
Tetranychidae)
Tanaman Inang:
cariin ya
(Direktorat Jendral Hortikultura,
2012)
Gejala :
Helai daun tampak berwarna pucat. Selain itu,
bekas tusukannya bisa menimbulkan luka yang
meluas (Redaksi AgroMedia,2007).
Bioekologi :
Hama yang termasuk dalam golongan Arthropoda (berkaki delapan) ini berukuran
sangat kecil, hanya 5 mm. Siklus hidupnya juga sangat singkat, hanya 7-14 hari.
Namun, satu ekor betina mampu menghasilkan telur sebanyak 100-200 butir.
(Redaksi AgroMedia,2007).
Trhips
Nama ilmiah :
Echinothrips americanus (Morgan) (Thysanoptera :
Thripidae)
Tanaman Inang:
(Osborne, 2015) Echenothrips americanus merupakan hama greenhouse
yang inang utamanya adalah kastuba di daerah Georgia. E.
americanus juga banyak ditemukan pada daun dan bunga
krisan maupun tanaman hias kayu (Osborne, 2015).
Singonium (syngonium), Rumput selada pahit berbulu
(cardamine hirsuta), kembang sepatu, dan Dieffenbachia
atau sering dikenal daun bahagia juga merupakan inang
(Osborne, 2015) dari hama ini (Rosetta, 2014)
Gejala :
Larva maupun imagonya bisa merusak tanaman dengan
cara mengisap cairan pada daun dan kuncup bunga. Bekas
tusukannya akan meninggalkan bercak berwarna keperakan
(Redaksi AgroMedia, 2007).
Musuh alami:
Baik Orius insidiosus maupun A. cucumeris cukup dapat
mengendalikan hama dalam greenhouse (Rosetta, 2014).
Franklinothrips merupakan biokontrol dari E. americanus
yang terbukti keberhasilannya dalam mengendalikan thrips
(Osborne, 2015).
Bioekologi :
Bioekologi. Trips berkecenderungan memiliki selera tertentu terhadap tanaman
tertentu pula, karena setiap jenis tanaman memiliki karakteristik tertentu. Faktor
tanaman seperti ukuran, karakteristik permukaan daun, adanya rambut daun dan
sifat physicochemical properties pada lapisan lilin epikutikular merupakan
pilihan penting bagi tanaman inangnya (Cottrel 1987 dalam Prabaningrum &
Moekasan 1996).
Fungus Gnat
Tanaman Inang:
Kastuba, Krisan, Adenium, Anthurium
(Cloyd,
(hama2010)
pada greenhouse dan nursery)
Gejala :
Akar tanaman yang dimakan memiliki
bekas gigitan kecil berwarna coklat
(Ditlinhorti, 2012) dipermukaannya. Pada serangan berat
rambut akar habis dan menyisakan akar
utama. Pertumbuhan tanaman akan
terhambat, kehilangan tekanan turgor,
daun akan menguning dan akhirnya daun
akan gugur (Nielsen, 1997).
(Cloyd, 2010)
Bioekologi :
Fungus gnat merupakan serangga yang berbentuk seperti lalat buah, tetapi
ukurannya sangat kecil yaitu hanya 3 mm. Serangga berwarna hitam ini memiliki
kaki panjang yang memudahkannya untuk loncat dari satu tanaman ke tanaman
lainnya. Serangga dewasa hanya hidup selama 8-10 hari dan satu induk betina bisa
menghasilkan telur sebanyak 25-30 butir. Telur ini akan menetas menjadi larva
pada hari ke 4-6 sejak dikeluarkan. Larva fungus gnat berwarna putih agak
transparan dan memiliki kepala berwarna hitam mengkilap. Fase larva menjadi
hama bagi tanaman (Redaksi Agromedia, 2007).
DAFTAR PUSTAKA
Drees, B.M. and John Jackman. 1999. Field Guide to Texas Insects. Houston, Texas :
Gulf Publishing Company
Nielsen, G. R. 1997. Fungus Gnats. UVM EXT. University of Vermont Extension
Department of Plant and Soil Science. Burlington
RedaksiAgroMedia. 2007. Buku Pintar Tanaman Hias. Jakarta : PT. Agro Media
Pustaka.