You are on page 1of 9

Knuth Universal Heavy-Duty Lathe DL B

550/4000
DL B 465/3000 shown

Rigid and Accurate for machining of part diameters up to 105 mm

extra heavy ribbed machine bed

induction-hardened and ground guideways

massive headstock with high-precision spindle running in tapered


roller bearings

Gears are hardened and ground

large spindle bore 105 mm

central, practical controls for feeds and thread leads

wide spectrum of diametric, inch, module and metric threads

support and top slide are designed for high cutting forces

Joystick control for X and Z feeds is mounted directly to support

high-capacity motor up to 11 kW for powerful chip removal

overload clutch enclosed in apron

3-axis position indicator

more accuracy

lower error rate

increased productivity
resulting in valuable time savings

for increased productivity

easy to read display

operator-specific features

convenient keyboard layout

resolution: 0.01/ 0.005 mm

default coordinates

axis position is maintained when display is turned off

hole circle pattern calculation

calculator function

storage for 10 tools

radius / diameter toggle

mm/inch conversion

easy expansion and maintenance-free operation

display for top (Z0) and box way slide (Z1) both separate and in
differential / cumulative mode for lathes

Specifications - DL B 550/4000 - Universal Heavy-Duty Lathe

working area
center width 4000 mm
turning diameter over bed (max.) 1100 mm
turning diameter over support (max.) 790 mm
turning diameter over gap bridge (max.) 1270 mm
travel X-axis 575 mm
travel Z1-axis 200 mm
gap bridge length 390 mm
bed width 550 mm
swing range of top slide 90
headstock
spindle speed (18) 6 - 800 rpm
spindle bore 105 mm
spindle taper MT 5
feed
feed X-axis 0,05 - 12,15 mm/R
feed Z-axis 0,1 - 24 mm/R
rapid feed X-axis 4000 mm/min
rapid feed Z-axis 4000 mm/min
tapping
tapping, metric (50) 1-240 mm
tapping, diametric (24) 28-1 DP
tapping, module (53) 0,5 - 120 mm
tapping, whitworth (26) 14-1 GPZ
tailstock
tailstock quill diameter 100 mm
tailstock taper MT 5
tailstock quill stroke 250 mm
tailstock traverse adjustment 15 mm / 0,6"
drive capacity
motor rating headstock 11 kW
supply voltage 380 V
measures and weights
overall dimensions 6010x1590x1760 mm
Weight (engine 2500 kg) 7100 kg

Standard equipment - DL B 550/4000 - Universal Heavy-Duty


Lathe

3-axis position indicator, 3-jaw chuck 325 mm, 4-jaw face plate chuck
500 mm, face plate 1100 mm, change gears, 4-station tool holder, coolant
system, steady rest 75-320 mm, follow rest 30-80 mm, protective shield for
support, chuck guard, halogen lights, dead center, operating tools, operator
manual
Penghitungan Kebutuhan Batubata

Di dalam peraturan SNI 2008 telah ditentukan bahwa pembangunan dinding pasangan satu
batubata yang baik membutuhkan 140 buah/m2. Artinya kebutuhan batubata pada pembangunan
dinding pasangan satu batubata sama dengan 140 dikalikan luas dinding secara keseluruhan.
Atau bisa dirumuskan Kebutuhan batubata = 140 x Luas Dinding yang akan Dibangun.

Sedangkan untuk pendirian dinding pasangan setengah batubata yang ideal memerlukan 70
buah/m2. Dengan kata lain, kebutuhan batubata pada pembuatan dinding setengah batubata sama
dengan 70 dikalikan luas dinding yang direncanakan. Penulisan rumus matematikanya yaitu
Kebutuhan batubata = 70 x Luas Dinding yang akan Dibangun.
Contoh Soal

Pak Pelle berniat mendirikan rumah baru yang berdinding batubata di Makassar. Adapun dinding
luarnya memiliki luas 180 m2 dan dibuat memakai prinsip dinding pasangan satu batubata.
Sementara itu, ukuran luas total dinding bagian antar ruangan mencapai 126 m2 yang didirikan
menggunakan teknik dinding pasangan setengah batubata. Berapakah batubata yang harus
disediakan untuk membangun dinding rumahnya Pak Pelle?

Diketahui :

Luas dinding pasangan satu batubata yang akan dibangun adalah 180 m2

Luas dinding pasangan setengah batubata yang akan dibangun adalah 126 m2

Ditanyakan : Berapakah batubata yang harus disediakan untuk membangun dinding rumahnya
Pak Pelle?

Jawab :

(i) Kebutuhan batubata pada dinding pasangan satu batubata = 140 x luas dinding yang akan
dibangun = 140 x 180 = 25.200 buah

(ii) Kebutuhan batubata pada dinding pasangan setengah batubata = 70 x luas dinding yang akan
dibangun = 70 x 126 = 8.820 buah

(iii) Jumlah kebutuhan batubata = kebutuhan batubata pada dinding pasangan satu batubata
ditambah kebutuhan batubata pada dinding pasangan setengah batubata = 25.200 ditambah 8.820
= 34.020 buah

Jadi, Pak Pelle membutuhkan batubata sebanyak 34.020 buah untuk membangun rumah barunya
di Makassar.

PERHITUNGAN DASAR PADA MESIN BUBUT


Written By Aswar Teknik on Kamis, 20 Agustus 2015 | 22.40.00
Proses bubut atau turning masih banyak digunakan didalam industri dewasa ini,
begitu juga di Indonesia, berikut adalah rumus-rumus penting yang digunakan
untuk menghitung berbagai parameter permesinan dari mesin bubut
Definisi

n : putaran spindle (rpm)


fn : pemakanan (mm)
ap: kedalaman pemotongan (mm)
perlu diperhatikan arah dari proses pengerjaan bila memulai perhitungan, kenali
dahulu proses apa yang terjadi apakah facing, atau proses pemakanan ke arah
spindle ataukah pembuatan groove.
bila perhitungan untuk groove maka lebar dari pahat/cutting tool adalah kedalaman
pemotongan. sedangkan proses perhitungan untuk taper dapat didekati dengan
metode trapesium, metode yang lebih baik tentunya dengan menghitung setiap
pergerakan cutting tool.

Kecepatan Pemotongan
dihitung dari putaran per menit terhadap diameter benda kerjanya, sering juga
disebut dengan kecepatan pada permukaan

n = putaran benda kerja (rpm)


D = Diameter benda kerja (mm)
Vc = kecepatan pemotongan (m/menit)
Kecepatan Putaran Benda Kerja (RPM)
dihitung dari jumlah putaran setiap menitnya, konstanta 1000 adalah perubahan
dari mm ke meter

Metal removal rate


dihutng dari kecepatan pemotongan, dikalikan dengan kedalaman pemotongan dan
pemakanannya,Vc = Kecepatan pemotongan (m/menit), sedangkan simbol lainya
sama artinya dengan sebelumnya.

Kebutuhan Daya (Net Power)


perhitungan daya yang dibutuhkan (Pc) dalam kilowatt sebenarnya dapat dicari
secara analitis maupun secara empiris, umumnya didapatkan dengan
mengasumsikan besarnya daya adalah 80 % dari daya motor, sedangkan proses
perhitungan didapatkan dari

dengan kc adalah gaya potong spesifik, Kc dihitung dengan

dengan Y0 adalah sudut chip, dan hm adalah ketebalan chip(mm) perhatikan


gambar berikut, bila menggunakan insert untuk pemotongan bubut, maka
pemilihan parameter sedikit berbeda, meskipun secara pengertian sama persis apa
yang harus dihitung

Lama Waktu Pemotongan

dengan lm adalah panjang benda kerja yang dipotong, untuk benda berbentuk lurus
tentunya mudah bukan, namun untuk benda berbentuk tirus, panjang benda kerja
dihitung dengan

Dm1 = diameter terbesar, Dm2=diameter terkecil, semua satuan dalam mm

Panduan Cara Menghitung Kebutuhan Cat Tembok


Bagaimana cara menghitung kebutuhan cat tembok? Dalam setiap proses renovasi rumah,
dibutuhkan perencanaan anggaran belanja yang matang. Tak terkecuali dalam perhitungan
banyaknya cat yang diperlukan untuk suatu ruangan. Perhitungan yang tepat memungkinkan
anggaran dapat dialokasikan dengan tepat dan tidak terbuang sia-sia.

Sebenarnya, mudah kok untuk menghitung jumlah cat yang diperlukan untuk setiap ruangan.
Pertama, kita cari tahu dulu berapa ukuran panjang, lebar, dan tinggi tembok ruangan untuk
mendapatkan luas tembok secara keseluruhan. Selanjutnya, kurangi luas tembok tersebut dengan
luas pintu ditambah jendela. Hasil akhirnya merupakan luas bidang sesungguhnya yang akan
dilapisi dengan cat.

Setelah mengetahui luas dinding secara keseluruhan, selanjutnya adalah mencari berapa banyak
jumlah cat yang diperlukan. Caranya, anda bisa membagi luas bidang dengan daya sebar cat
yang anda gunakan. Ingat, setiap produk cat memiliki daya sebar yang berbeda-beda dan dapat
dilihat di kemasan. Terakhir, adalah mengalikannya dengan jumlah lapisan yang akan dilakukan.

Untuk memperjelas anda memahami rumus perhitungan di atas, kami tampilkan contoh
perhitungannya.

Pak Hilan berniat mengecat ruang tamunya yang berukuran 3 x 6 meter dan tinggi 4 meter. Di
dalam ruangan tersebut terdapat dua buah pintu masing-masing berukuran 1 x 2 meter dan enam
buah jendela masing-masing berukuran 0,5 x 1 meter. Rencananya dia akan memakai suatu
produk cat berwarna Copper Orange yang memiliki daya sebar teoritis sebesar 12 m/L.
Sedangkan di pasaran, cat ini dijual per kaleng dengan kemasan 5 liter dan 2,5 liter per
kalengnya. Berapa kaleng cat tembok yang harus dibeli oleh Pak Hilan?

Penyelesaian

Diketahui :

Panjang ruangan = 3 meter

Lebar ruangan = 6 meter

Tinggi ruangan = 4 meter

Jumlah pintu = 2 buah

Lebar pintu = 1 meter

Tinggi pintu = 2 meter

Jumlah jendela = 6 buah

Lebar jendela = 0,5 meter

Tinggi jendela = 1 meter

Daya sebar cat = 12 m/L

1 kaleng cat = 5 liter dan 2,5 liter

Ditanyakan : Berapa kaleng cat yang dibutuhkan?

Jawab :
1. Luas kotor tembok ruangan = (2 x panjang x tinggi) ditambah (2 x lebar x
tinggi) = (2 x 6 meter x 4 meter) ditambah (2 x 3 meter x 4 meter) = 48 m
ditambah 24 m = 72 m

2. Luas bersih tembok ruangan = luas kotor tembok ruangan luas pintu luas
jendela = 72 m (2 x 1 meter x 2 meter) (6 x 0,5 meter x 1 meter) = 72
m 4 m 3 m = 65 m

3. Jumlah cat yang diperlukan = luas bersih dinding ruangan : daya sebar
teoritis cat = 65 m : 12 m/L = 5,42 liter

4. Karena dalam setiap proses pengecatan dinding minimal dilakukan pelapisan


sebanyak dua kali, maka kebutuhan cat menjadi = kebutuhan cat per lapisan
x jumlah lapisan = 5,42 liter x 2 = 10,84 dibulatkan menjadi 11 liter.

5. Jumlah kaleng cat yang harus dibeli = kebutuhan cat : berat bersih produk
cat = 11 liter : 5 liter = 2,2 kaleng.

Jadi, untuk mengecat tembok ruang tamunya, Pak Hilan harus membeli 2,2 kaleng cat atau 2
kaleng cat kemasan 5 liter dan 1 kaleng cat kemasan 2,5 liter. Dari cat yang dibeli tersebut, akan
menyisakan cat sebanyak 2,5 liter 1 liter = 1,5 liter.

You might also like