You are on page 1of 19

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Genetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang penurunan sifat dari

satu generasi ke generasi berikutnya. Keturunan hasil persilangan tidak dapat

dipastikan begitu saja, melainkan diduga berdasarkan peluang yang ada.

Terbentuknya individu hasil persilangan yang dilihat dalam wujud fenotip pada

dasarnya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet jantan dan

gamet betina. Oleh karena itu, teori kemungkian mempunyai peran sangat penting

dalam mempelajari genetika.

Keturunan hasil persilangan dapat diduga berdasarkan peluang yang ada.

Menurut hukum Mendel keturunan yang sama dalam beberapa generasi akan

selalu ada. Dalam pelaksanaanya uji peluang membutuhkan suatu metode dimana

dapat mengubah deviasi-deviasi menjadi nilai yang kemudian memperlihatkan

probabilitas ataupun perbedaan dari suatu data perhitungan hipotesis genetik.

Pelaksanaan uji ini haruslah memperhatikan besarnya sampel dan derajat

bebasnya. Pengujian ini disebut sebagai uji X2 atau uji chi square.

Uji chi-square merupakan penyimpangan dari suatu observasi yang

dibandingkan dengan angka-angka yang diharapkan secara hipotesa. Ada dua

kemungkinan hasil dari uji ini, yaitu signifikan dan tidak signifikan. Mendel-pun

menggunakan teori probabilitas dalam menduga keturunan dari persilangan yang

dilakukan pada ercis.

Pendugaan tidak bisa dilakukan dengan seenaknya, tetapi haruslah

berdasarkan data yang ada dengan cara melakukan pengamatan dan perhitungan

25
secara kuntitatif. Oleh karena itu, praktikum mengenai teori kemungkinan

(probabilias) ini dilaksanakan guna mengetahui serta berlatih menggunakan uji X2

dan dapat menggunakannya kembali untuk persilangan yang sesungguhnya dengan

menggunakan uang logam sebagai bahan utama percobaan.

B. Tujuan

Praktikum teori kemungkinan ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui dan berlatih menggunakan uji X2


2. Dapat menggunakan kembali untuk persilangan yang sesungguhnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Hukum pewarisan Mendel merupakan hukum yan mengatur pewarisan sifat

secara genetik dari suatu individu terhadap keturunannya. Hukum ini diperoleh

26
dari hasil percobaan Mendel dan hasil kuantitatifnya. Perhitungan kuantiatif pada

persilangan bermanfaat untuk menentukan banyaknya gamet pada individu dan

jumlah genotipe pada hasil peersilangan serta peluang munculnya genotipe dan

memperkirakannya (Cahyono, 2010).

Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan

sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat

dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak

diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada.

Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari

genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan

perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya (Suryo,

1984).

Wijayanto (2013), menyatakan bahwa perkawinan dihibrid secara acak pada

kondisi normal, jika tidak terkait diantara dua lokus, maka besarnya probabilitas

genotip tertentu untuk setiap generasi sama dengan genotip awal generasi. Hal

tersebut tidak berlaku dalam perkawinan antara dua lokus yang terdapat

keterkaitan, maka pada lokus tersebut probabilitas genotipnya tidak sama untuk

setiap generasinya. Beberapa genotip memiliki probabilitas naik da nada beberapa

genotip yang memiliki genoti turun untuk semua geerasinya.

Kemungkinan peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan dari peristiwa

yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu

obyek (Yatim,1991).Ada beberapa dasar dasar teori kemungkinan, yaitu :

27
1. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan

perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya.


2. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing-masing berdiri

sendiri ialah sama dengan hasil perkalian dari besarnya kemungkinan untuk

peristiwa-peristiwa itu.
3. Kemungkinan terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang saling mempengaruhi

ialah sama dengan jumlah dari besarnya kemungkinan untuk peristiwa

peristiwa itu. (Pay, C. Anna. 1987).

Teori kemungkinan ikut berperan penting dalam ilmu genetika, misalnya

mengenai pemindahan gen-gen dari induk (parental) ke gamet-gamet, pembuahan

sel telur oleh spermatozon, berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot

sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi. Untuk mengevaluasi suatu

hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi dari

nilai-nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dan ketidaksamaan demikian yang

terjadi oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan jumlah

peubah ( Yatim, 1991 ).

Uji chi-kuadrat atau chi-square digunakan untuk menguji homogenitas

varians beberapa populasi. Uji chi square merupakan uji yang dapat mengubah

deviasi dari nilai nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan

demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel

dan besarnya peubah (derajat bebas) (Yatim, 1991).

Peluang menyangkut derajat kepastian apakah suatu kejadian terjadi atau

tidak terjadi. Dalam ilmu genetika, segregasi dan rekombinasi gen juga didasarkan

pada hukum peluang. Rasio persilangan heterozigot adalah 3 : 1 jika sifat tersebut

28
diturunkan secara dominan penuh. Jika terjadi persilangan dan hasilnya tidak

sesuai dengan teori, kita dapat menguji penyimpangan ini dengan uji chi-square

dengan rumus (Dwidjosapoetro, 1974):

x=2 (OE)2
E

Dengan: X2 = Chi-square

O = Nilai pengamatan

E = Nilai harapan

Pengujian pelemparan keping uang logam akan memunculkan dua

kemungkinan, sehingga yang diamati adalah kemungkinan dari uang yang

bergambar atau nominal. Analisis kemungkinan ini dapat dinyatakan dengan angka

0 sampai 1. Angka tersebut menyatakan kejadian yang terjadi, apabila suatu

kejadian bernilai 0 maka kejadian yang diharapkan tidak mungkin terjadi.

Sedangkan apabila suatu kejadian dinyatakan dengan angka 1 berarti hal yang

diharapkan pasti terjadi (Suryati, 2011).

III. METODE PRAKTIKUM


A. Bahan dan Alat
Praktikum mengenai teori kemungkinan ini dalam pelaksanaannya

menggunakan bahan dan alat. Adapun bahan yang digunakan adalah mata uang

29
logam dan lembar pengamatan. Alat yang digunakan adalah uang logam,

kalkulator dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

Praktikum teori kemungkinan dilakukan dengan prosedur kerja sebagai

berikut:

1. Satu keping uang logam dilempar ke atas


2. Hasilnya dicatat (angka atau gambar).
3. Pelemparan dilakukan sebanyak 50x dan 100x.
4. Hasilnya dianalisis dengan uji X2.
5. Langkah 1 sampai 4 diulang untuk kasus 2 keping uang logam yang dilempar

sekaligus dan kasus 3 keping uang logam yang dilempar sekaligus.


6. Semua data dicatat dan dianalisis di lembar pengamatan yang disediakan pada

saat pelaksanaan praktikum, sedangkan analisis ditulis pada lembar yang

tersedia dalam diktat.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil

Tabel 1. Uji Chi Square pelemparan 1 koin dengan 50x pengulangan


Karakteristik yang diamati
A G Jumlah Total
Observasi
25 25 50
(O)
Harapan (E) 25 25 50
2
(|OE|) 0,25 0,25 0,5
2
(|OE|)
E 0,01 0,01 0,02

X2 0,01 0,01 0,02

30
Kesimpulan:
X2 tabel (3,84) X2 hitung (0,02) maka, hasil signifikan (sesuai dengan
perbandingan 1 : 1 dari dua variabel).

Tabel 2. Uji Chi Square pelemparan 2 koin dengan 50x pengulangan


Karakteristik Yang Diamati Jumlah
AA AG GG Total
Observasi (O) 9 31 10 50
2
x 50 = 12,5 4 x 50 = x 50 = 12,5
Harapan (E) 50
25
2
(|OE|) 12,25 36 6,25 54,5
2
(|OE|)
E 0,98 1,44 0,5 2,92

X2 0,98 1,44 0,5 2,92


Kesimpulan:
X2tabel (5,99) X2 hitung (2,92) maka, hasil pengujian signifikan (pengujian
sesuai dengan perbandingan).

Tabel 3. Uji Chi Square pelemparan 3 koin dengan 50x pengulangan


Karakteristik Yang Diamati Jumlah
Total
AAA AAG AGG GGG

Observasi
8 16 21 5 50
(O)
Harapan 6,25 18,74 18,75 6,25 50
(E)
(|OE|) 3,06
2
7,56 5,06 1,56 17,24
0,48 0,40 0,26 0,24 1,38

31
2
(|OE|)
E

X2 0,48 0,40 0,26 0,24 1,38


Kesimpulan:
X2 tabel (7,83) > X2 hitung (1,38) maka, hasil ujian signifikan (pengujian sesuai
dengan perbandingan).

Tabel 4. Uji Chi Square pelemparan 1 koin dengan 100x pengulangan


Karakteristik yang diamati
Jumlah Total
A G
Observasi (O) 54 46 100
Harapan (E) 50 50 100
1 2
(|OE| ) 12,25 12,25 24,5
2

1 2
(|OE| )
2 0,245 0,245 0,49
E

X2 0,245 0,245 0,49


Kesimpulan:
X2tabel (3,84) X2 hitung (0,49) maka, hasil pengujian signifikan (pengujian
sesuai dengan perbandingan).

Tabel 5. Uji Chi Square pelemparan 2 koin dengan 100x pengulangan


Karakteristik yang diamati Jumlah
AA AG GG Total
Observasi (O) 16 52 32 100
Harapan (E) x 100 = 25 2 x 100 = 100
4 x 100 = 25

32
50

(|OE|)
2
(|16-25|)2 = 81 (|52-50|)2 = 4 (|32-25|)2 = 49
134
4 49
2 81 = =
(|OE|) = 3,24 50 25
25 5,28
E
0,08 1,96

X2 3,24 0,08 1,96 5,28


Kesimpulan:
X2 tabel (5,99) X2hitung (5,28) maka, hasil pengujian signifikan atau pengujian
sesuai dengan perbandingan).

Tabel 6. Chi Square pelemparan 3 koin dengan 100x pengulangan


Karakteristik yang diamati Jumlah
Total
AAA AAG AGG GGG

Observasi
14 41 32 13 100
(O)
1 3 3 1
Harapan 8 x 100 8 x 100 8 x 100 8 x 100
100
(E)
= 12,5 = 37,5 = 37,5 = 12,5
2 (|41 37,5|)2 2
(|32 37,5|) (|13
(|14
(|OE |) 12,5|)
2
= = 12,5|)2 45
= 2,25
12,25 30,25 = 0,25
2,25 12,25 30,25 0,25
2 12,5 = 37,5 = 37,5 = 12,5 =
(|OE|) 1,34
E 0,18 0,33 0,81 0,02
2
X 0,18 0,33 0,81 0,02 1,34
Kesimpulan:
X2 tabel (7,83) X2 hitung (1,34) maka, hasil pengujian signifikan (sesuai
perbandingan).

33
B. Pembahasan

Teori kemungkinan atau peluang,dapat digunakan untuk menyatakan suatu

hal yang belum dapt dibuktikan kebenarannya. Dengan teori ini, kita dapat

melakukan pendugaan guna mempermudah pengujian ataupun memberikan

kepastian suatu kejadian tertentu. Teori peluang ini memiliki nilai yaitu antara 0

sampai dengan 1 yang akan menunjukkan kesempatan atau kejadian yang bisa

saja muncul dari suatu kondisi tertentu (Suryati, 2011).

Hukum probabilitas dalam analisis genetika dibagi menjadi dua macam,

yaitu hukum hasil perkalian (aturan perkalian) dan hukum penjumlahan (aturan

penjumlahan). Hukum perkalian digunakan dalam memprediksi dua atau lebih

kejadian saling bebas yang terjadi secara bersamaan (independent). Jika salah satu

kejadian terjadi maka tidak akan mempengaruhi probabilitas kejadian lain.

Probabilitas gabungan adalah hasil perkalian probabilitas kejadian-kejadian yang

saling bebas. Sedangkan aturan penjumlahan digunakan untuk memprediksi

probabilitas dua kejadian yang saling lepas dan akan terjadi. Probabilitas gabungan

ini yaitu jumlah probabilitas dari masing-masing kejadian. Probabilitasini ditandai

dengan kata atau (Susan, Elrod dan Stansfield, 2006).

Setiap persilangan ataupun pewarisan sifat dalam pelaksanannya

memerlukan suatu teori yang dapat memprediksi suatu nisbah yang diharapkan

dari setiap tipe persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori ini

memungkinkan untuk diperolehnya suatu hal tertentu dari persilangan tersebut.

Salah satunya dalam teori peluang ini adalah dengan uji chi kuadrat. Cara ini dapat

34
dipakai untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari persilangan

dengan hasil yang diharapkan (Crowder, 2006).

Tanaman melakukan penyerbukan untuk menghasilkan keturunan.

Pernyerbukan terdiri dari dua macam yaitu penyerbukan sendiri dan penyerbukan

silang yang berlanjut dengan menghasilkan komposisi genetik keturunan yang

berbeda. Perkiraan komposisi genetik tersebut sangat penting dalam pelaksanaan

program pemuliaan tanaman (Mangoendidjojo, 2003). Keturunan hasil

penyerbukan dapat diduga berdasarkan peluang yang ada. Hal tersebut membuat

teori kemungkinan berperan sangat penting dalam mempelajari ilmu genetika.

Terbentuknya individu hasil dari perkawinan yang dapat dilihat dengan

wujud fenotip yang pada dasarnya merupakan kemungkinan pertemuan gamet

jantan dan betina. Dan hal tersebut tidak dipastikan begitu saja, melainkan

menggunakan peluang yang ada. Sehubungan dengan hal itu pula pentingnya

mempelajari teori kemungkinan dalam genetika tumbuhan.

Hal penting dalam analisis genetika yaitu memiliki pemahaman dasar

mengenai aturan teori peluang. Hal ini berkaitan dengan hukum segregasi dan

pemilahan independen Mendel yaitu aplikasi spesifikasi umum probabilitas yang

dapat diterapkan untuk pelemparan dadu atau koin. Peluang tersebut dapat

diaplikasikan untuk menghitung perbandingan fenotip dan genotip pada sebuat

keturunan. Teori kemungkinan ikut berperan penting dalam ilmu genetka,

misalnya mengenai perbandingan gen-gen dari induk/orangtua/parental kedalam

gamet-gamet. Pembuahan sel telur oleh spermatozoa, berkumpulnya kembali gen-

gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi (Campbell,

35
2002). Suatu uji yang dapat mengubah deviasi deviasi dari nilai nilai yang

diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh

peluang diperlukan untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik. Uji ini harus pula

memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas). Uji ini

dikenal sebagai uji X2 (Chi Square Test) (Wildan, 1994).

Teori peluang selain bermanfaat dalam ilmu genetika juga sangat bermanfaat

dalam ilmu matematika dan kehidupan sehari-hari. Adapun manfaat-manfaat

tersebut antara lain :

1. Membantu peneliti dalam melakukan pengambilan keputusan yang lebih

tepat. Pengambilan keputusan yang lebih tepat dimaksudkan bahwa informasi

yang didapatkan oleh seseorang tidaklah selalu sempurna.


2. Kesimpulan terkait tentang karakteristik populasi dapat ditarik dengan teori

peluang secara tepat.


3. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis suatu sampel hasil penelitian

dari suatu populasi. Contoh: Ketika diadakannya sensus penduduk 2000,

pemerintah mendapatkan data perbandingan antara jumlah penduduk berjenis

kelamin laki-laki berbanding jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan

adalah 5:6, sedangkan hasil sensus pada tahun 2010 menunjukan hasil

perbandingan jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki berbanding jumlah

penduduk berjenis kelamin perempuan adalah 5:7. Maka pemerintah dapat

mengambil keputusan bahwa setiap tahunnya dari tahun 2000 hingga 2010

jumlah perempuan berkembang lebih pesat disbanding jumlah penduduk laki-

laki.

36
Ilmu genetika memerlukan suatu metode untuk menguji kebenaran hipotesis.

Metode chi-square test (X2) merupakan metode yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah tersebut. Metode ini berperan sangat penting untuk

mengetahui apakah data dari hasil pengamatan sesuai dengan teori yang ada.

Dengan metode X2 seorang ahli genetika dapat menentukan nilai suatu

kemungkinan untuk menguji hipotesis (Ali, 2011). Dalam melakukan metode ini

diperlukan perhatian khusus terhadap besar sampel dan derajat bebas. Formula dari

metode chi-square test (X2) adalah sebagai berikut :


k 2
(OiEi)
2
X = Ei
I=1

Oi = Jumlah individu yang dialami pada fenotipe ke-1

Ei = Jumlah individu yang diharapkan atau secara teoritis pada fenotipe ke-1
2
(OiEi)
= Total dari kemungkinan semua nilai Ei untuk keseluruhan

fenotipe

Dilihat dari eksperimen hasil yang diamati tidak sama dengan yang

diharapkan dari suatu hipotesis, maka digunakan metode chi-square untuk

menentukan apakah suatu hipotesa diterima atau ditolak. chi-square ini merupakan

suatu pengukuran penyimpangan dari suatu hasil pengamatan yang dibandingkan

dengan angka-angka yang diharapakan secara hipotesa. Jika dalam suatu

eksperimen terdapat dua kelompok fenotip maka yang satu dianggap sebagai

variabel bebas (Fisher, 2009). Metode chi-square ini bertujuan untuk membuat

batasan kemungkinan dan menghitung terjadinya suatu peristiwa, mempelajari

37
metode kombinasi kemungkinan apabila suatu peristiwa, menjelaskan penggunaan

fungsi binomial dan juga aplikasinya (Dwijoseputro,1977).

Sebuah hasil dalam percobaa, dapat dikatakan signifikan secara statistik jika

kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan,

sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya. Begitu juga

sebaliknya, hasil dapat dikatakan tidak signifikan jika ada kemungkinan terjadian

tersebut disebabkan oleh faktor yang kebetulan (Dwijoseputro,1977).

Praktikum mengenai teori peluang ini dalam pelaksanaanya menggunakan

satu keeping uang logam, dua keping uang logam dan tiga keping uang kogam

dengan pelemparan sebanyak 50x dan 100x. adapun data yang didapatkan dari

hasil percobaan tersebut adalah pada 1 keping uang logam dengan perbandingan

1:1 pelemparan 50x dengan X2 tabel X2 hitung yaitu 3,84 0,02 maka, dapat

dikatakan bahwa hasil signifikan (sesuai dengan perbandingan 1 : 1 dari dua

variabel). Pada 2 keping uang logam dengan perbandingan 1:2:1 pelemparan 50x

diketahui bahwa X2 tabel X2 hitung yaitu 5,99 2,92 maka, dapat dikatakan

bahwa hasil pengujian signifikan (pengujian sesuai dengan perbandingan). Pada 3

keping uang logam dengan perbandingan 1:3:3:1 pelemparan 50x diketahui X2

tabel > X2 hitung yaitu 7,83 > 1,38 maka, dapat dikatakan bahwa hasil pengujian

signifikan (pengujian sesuai dengan perbandingan). Pada 1 keping uang logam

dengan perbandingan 1:1 pelemparan 100x diketahui X2 tabel X2 hitung yaitu

3,84 0,49 maka, dapat dikatakan bahwa hasil pengujian signifikan (pengujian

sesuai dengan perbandingan). Pada 2 keping uang logam dengan perbandingan

1:2:1 pelemparan 100x diketahui X2 tabel > X2 hitung yaitu 5,99 > 5,28 maka, dapat

38
dikatakan bahwa hasil pengujian signifikan atau pengujian sesuai dengan

perbandingan). Serta pada 3 keping uang logam dengan perbandingan 1 : 3 : 3 : 1

pelemparan 100x diketahui X2 tabel X2 hitung yaitu 7,83 1,34 maka, dapat

dikatakan bahwa hasil pengujian signifikan (sesuai perbandingan).

Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Suryo (2008), yaitu untuk

memutuskan dapat diterima atau tidaknya data suatu pengujian dengan

perbandingan harapan perlu dilakukan pengujian dengan menggunakan uji X 2 (Chi

Square Test) dengan hasil sebagai berikut :

1. Bila X2 hitung X2 tabel (db ), maka pengujian signifikan (sesuai dengan

perbandingan diharapkan).
2. Bila X2 hitung X2 tabel (db ), maka pengujian tidak signifikan (tidak sesuai

dengan perbandingan yang diharapakan).

Nilai X2 db dapat ditemukan pada table sebaran Khi-Kuadrat. Dimana db

atau derajat bebas = k-1 dan ditentukan berdasarkan keperluan, = 0,05 atau

selang kepercayaan 95 %.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

39
1. Uji chi-square merupakan penyimpangan dari suatu observasi yang

dibandingkan dengan angka-angka yang diharapkan secara hipotesa. Praktikan

dapat mengetahui dan berlatih menggunakan uji X 2 dengan melakukan

percobaan teori kemungkinan menggunakan uang logam.


2. Praktikum mengenai teori kemungkinan ini, dilakukan dengan percobaan

menggunakan 1 keping uang logam, 2 keping uang logam dan 3 keping uang

logam dengan pelemparan sebanyak 50x dan 100x. Percobaan menggunakan 1

keping uang logam dengan perbandingan 1 : 1 pelemparan 50x dengan X2

tabel X2 hitung yaitu 3,84 0,02 maka, pada 2 keping uang logam dengan

perbandingan 1:2:1 pelemparan 50x diketahui bahwa X2 tabel X2 hitung

yaitu 5,99 2,92 dan pada 3 keping uang logam dengan perbandingan 1:3:3:1

pelemparan 50x diketahui X2 tabel > X2 hitung yaitu 7,83 > 1,38 maka,

sedangkan pada 1 keping uang logam dengan perbandingan 1:1 pelemparan

100x diketahui X2 tabel X2 hitung yaitu 3,84 0,49, pada 2 keping uang

logam dengan perbandingan 1:2:1 pelemparan 100x diketahui X2 tabel > X2

hitung yaitu 5,99 > 5,28 serta pada 3 keping uang logam dengan perbandingan

1 : 3 : 3 : 1 pelemparan 100x diketahui X2 tabel X2 hitung yaitu 7,83 1,34

artinya pada semua hasil pengujian sesuai dengan perbandingan yang

diharapkan.

B. Saran

Praktikan diharapkan agar lebih teliti dalam melakukan percobaan,

khususnya pada saat pelemparan dan perhitungan dengan menggunakan uji chi

square (X2) agar hasil yang didapatkan dapt lebih akurat dan tepat.

40
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Sambas Muhidin., Maman Abdurrahman., dan Ating Somantri. 2011. Dasar-
Dasar Metode Statistika untuk Penelitian. Pustaka Setia: Bandung.

41
Cahyono, Fransisca, 2010, Kombinatorial dalam Hukum Pewarisan Mendel,
Makalah II Probabilitas dan Statistik, Sem.1 tahun. 2010/2011. Program
Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika.

Campbell, neil A, dkk. 2002. Biologi Jilid I Edisi 5. Erlangga: Jakarta.

Crowder, L. V. 2006. Genetika Tumbuhan. Terjemahan oleh Lilik Kusdiarti. UGM


Press: Yogyakarta.

Dwidjosapoetro. 1974. Pengantar Genetika. Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan: Jakarta.

. 1977. Pengantar Genetika. Bhatara: Jakarta.

Elrod, Susan & Stansfield, William, 2006, Scaums Outlines of Theory and
Problems of Genetics, Elangga: Jakarta.

Fisher, R.A. 2009. Statistical Tabes for Biological. Pertanian dan Medical
Research, 6th Edition.

Mangoendidjojo. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius: Yogyakarta

Pay, C. Anna. 1987. Dasar-dasar Genetika, Terjemahan oleh M. Affandi.


Erlangga: Jakarta.

Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Praktikum Genetika Dasar. Lab. Agronomi


Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Suryo. 1984. Genetika. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

. 2008. Genetika. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.

Wijayanto, D.A, et al. 2013. Penerapan Model Persamaan Diferensi dalam


Penentuan Probabilitas Genotip Keturunan dengan Dua Sifat Beda. Jurnal
Ilmu Dasar. Vol. 7(2): 79-84.

Yatim, Wildan. 1991. Genetika. Tarsito: Bandung.

.1994. Reproduksi dan Embriologi. Tarsito : Bandung


LAMPIRAN

42
43

You might also like