Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu memiliki sifat yang berbeda antara satu dengan yang lain,
baik pada hewan, manusia maupun tumbuhan. Beragam variasi sifat tersebut
timbul karena perpindahan sifat dari induk terhadap keturunannya yang parental.
Peristiwa tersebut dikenal dengan pewarian sifat. Teori mengenai pewarisan sifat
ini dikemukakan oleh Gregor Mendel yang memberikan dasar pengetahuan bagi
ini bersifat respirokal, artinya penggunaan individu jantan dan betina dengan satu
tanda beda tertentu dapat secara bebas tanpa ada pengaruhnya dalam rasio fenotip
populasi P1, P2, F1 dan F2. Hasil dari pengamatan tersebut kemudian dihitung dan
B. Tujuan
45
Praktikum ini bertujuan untuk membuktikan hukum Mendel I pada
persilangan monohibrid.
mengatur pewarisan sifat secara genetic dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Hukum ini didapat dari hasil penelitian Gregor Johann Mendel, seorang biarawan
Austria. Hukum mendel adalah salah satu hukum terpenting dalam perkembangan
46
ilmu genetika dunia. Teori pewarisan sifat ini ia kemukakan setelah membuat
sativum). Tanaman ini dipilih karena sifat- sifatnya yang mudah diamati, seperti
Ciri-ciri yang dapat diamati suatu organisme ditentukan oleh suatu faktor
penentu yang disebut gen. Setiap sifat fenotipik pada organisme diploid
dikendalikan setidaknya oleh satu pasang gen, satu anggota gen pasangan tersebut
(Kimball, 1992).
dengan dua sifat beda. Keturunan pertamanya memiliki sifat yang sama dengan
salah satu induk, hal ini dipengaruhi jika dipengaruhi oleh alel dominan dan
resesif (Yatim, 1983). Menurut Crowder (1986), alel adalah pasangan gen pada
kromosom homolog yang memberikan sifat yang berbeda atau sama pada satu
karakter. Gamet adalah sel kelamin. Parental adalah induk yang dikawinkan atau
disilangkan
47
pertamanya (F1) dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri, maka rasio
(sama kuat). Contoh: bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) warna merah
disilangkan dengan warna putih menghasilkan warna merah muda 100%. Bila
bahwa:
1. Galur murni akan menghasilkan sifat-sifat dominan maupun resesif dari suatu
tidak terjadi. Segregasi dan rekombinasi gen juga didasarkan pada hukum peluang
dalam ilmu genetika. Rasio persilangan heterozigot adalah 3 : 1 jika sifat tersebut
diturunkan secara dominan penuh. Jika terjadi persilangan dan hasilnya tidak
sesuai dengan teori, kita dapat menguji penyimpangan ini dengan uji Chi-square
x 2=
(OE)2
E
48
Dengan: X2 = Chi-square
O = Nilai pengamatan
E = Nilai harapan
menggunakan bahan dan alat. Adapun bahan yang digunakan adalah biji kedelai,
media tanam (tanah), air dan lembar pengamatan. Sedangkan alat yang digunakan
B. Prosedur Kerja
1. Seedbox, media dan biji kedelai populasi P1, P2, F1 dan F2 disiapkan.
2. Seedbox diisi dengan media tanah kemuadian diratakan. Media tanah diberi
P2 , baris ketiga dan keempat F1 dan baris ke lima sampai baris kedelapan F2
4. Setiap populasi ditanam sebanyak 10 biji per baris.
49
5. Biji-biji yang sudah ditanam tersebut kemudian ditutup tipis dengan tanah.
6. Perawatan biji dilakukan dengan cara penjemuran dan penyiraman setiap hari.
7. Biji kedelai dibiarkan hingga tumbuh dan berkecambah.
8. Warna yang muncul pada batang diamati (hijau atau ungu).
9. Warna batang biji ditabulasikan.
Bagan Persilangan
putih)
UU uu
G U u
F2
UU UU Uu
Uu Uu uu
Genotip = UU : 2 Uu : uu
Fenotip = 3 Kedelai berbunga ungu : 1 Kedelai berbunga putih
50
Tabel 8. Pengamatan kedelai
PENGAMATAN WARNA HIPOKOTIL
KE P1 P2 F1 F1 F2 F2 F2 F2
1 - - Ungu - - Hijau Ungu
2 - - - Ungu - Ungu -
3 - - - Ungu Ungu Ungu -
4 Ungu - - - - Ungu -
5 - - - - Ungu Ungu Ungu
6 - - - Ungu Ungu Ungu -
7 - - - - - - Ungu
8 - - Ungu - - ungu Ungu Ungu
9 - - Ungu - - Ungu Ungu -
10 Hijau - Ungu Ungu - Ungu Ungu
TOTAL TUMBUH 2 - 8 19
51
B. Pembahasan
varietas-varietas induk dengan hanya memiliki satu beda sifat. Sepasang alel yang
berbeda, salah satunya akan bersifat dominan dan yang lain bersifat resesif.
Wijayanto (2013), berdasarkan jumlah sifat yang disilangkan, terdapat dua macam
sebuah sifat yang berbeda dari sebuah karakter pada tanaman sejenis. Percobaan
monohibrid untuk tujuh sifat yang diamati pada tanaman kacang kapri yang diamati,
52
Seluruh tanaman F1, hanya ciri sifat dari salah satu tetuanya yang muncul, sedangkan ciri
sifat dari tetua yang lain tidak muncul.
parental sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya. Hal ini dikenal
Contoh hasil persilangan dari penelitian yang dilakuakan oleh Alia, Y dan
Weni, W (2011) adalah persilangan antara kedelai varietas wilis dan varietas
(34,5 %), sedangkan yang terendah adalah persilangan varietas tanggamus dengan
menghasilkan 288 biji F1 yang siap ditanam untuk diuji lebih lanjut.
53
Praktikum persilangan mnohibrid ini dilakukan dengan menggunakan
kedelai. Kedelai digunakan karena tanaman ini berumur pendek dan mudah
diamati fenotipnya serta hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu
untuk dapat mengamati fenotip pada tanaman kedelai dengan mengamati warna
bagian epikotilnya. Kedelai yang digunakan pada praktikum acara III ini adalah
varietas grobogan dan muria. Kedelai varietas grobogan (HH) berwarna ungu.
Kedelai ini memiliki produktivitas tinggi (>1,5 ton/ha), namun tidak toleran
genetik (Anggraito dan Habibah, 2010). Kedelai lokal varietas grobogan memiliki
keunggulan yaitu bobot biji yang besar (18 g/ 100 biji), kadar protein lebih tinggi
dibanding dengan kedelai impor maupun varietas Wilis yang sudah lama
Kedelai varietas muria berwarna hijau. Varietas ini merupakan hasil radiasi
varietas Orba dengan sinar gamma Co-60 dengan potensi hasil biji yang cukup
tinggi. Varietas muria berumur 88 hari dan potensi hasilnya 1,6 ton. Kelebihan
dari varietas muria antara lain: tanaman pendek, kompak dan tidak mudah rebah,
potensi hasil tinggi, tahan terhadap penyakit karat daun, polong dalam akar tidak
mudah pecah dan fiksasi nitrogen dalam akar lebih efektif (Rasjid, et al., 1989).
54
perbandingan hasil perkawinan antar faktor dominan dan resesif pada genotipnya
uji X2 diperoleh hasil observasi pada seedbox kelompok 1 didapatkan warna ungu
sebanyak 12 dan yang berwarna hijau sebanyak 0 dengan harapan (E) warna ungu
dapat disimpulkan bahwa X2 hitung (19,225) > X2 tabel (3,84), yang artinya
warna ungu sebanyak 18 dan yang berwarna hijau sebanyak 1, harapan (E) warna
ungu yaitu sebesar 30 dan hijau 10 sehingga diperoleh X 2 sebesar 11,6. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa X2 hitung (11,6) > X2 tabel (3,84), yang artinya
pengujian tidak signifikan atau tidak sesuai dengan perbandingan 3 : 1. Hasil uji
sebanyak 18 dan yang berwarna hijau sebanyak 1, harapan (E) warna ungu yaitu
disimpulkan bahwa X2 hitung (11,64) > X2 tabel (3,84), yang artinya pengujian
Hasil yang diperoleh dari semua kelompok adalah tidak signifikan, hal
tersebut dapat terjadi karena biji populasi yang ditanam tidak dapat tumbuh sesuai
harapan. Biji yang tidak tumbuh tersebut dapat terjadi karena kurangnya
adanya kesalahan pada biji populasi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
55
sebagai garis antara menerima dan menolak hipotesis. Apabila nilai X 2 dibawah 5
secara kebetulan tetapi ada faktor lain yang menyebabkan penyimpangan tersebut.
A. Kesimpulan
sebuah sifat yang berbeda dari sebuah karakter pada tanaman sejenis. Hukum
memperoleh satu gen dari alelnya. Hal ini dikenal sebagai Hukum Segregasi atau
pada semua kelompok adalah X2 hitung > X2 tabel yang artinya hasil yang
Mendel I.
B. Saran
56
2. Pengamatan yang dilakukan harus lebih teliti lagi agar hasil pengujian dapat
DAFTAR PUSTAKA
Alia, Y dan Weni, W. 2011. Persilangan Empat Varietas Kedelai dalam Rangka
Penyediaan Populasi Awal untuk Seleksi. Jurnal Penelitian Univeritas
Jambi Seri Sains. Vol. 8(1): 39-42.
57
Syafitra. 2013. Genetika. IKIP Mataram Press, Mataram.
Yunus, Rosman, dkk. 2006. Teori Darwin dalam Pendangan Sains dan Islam.
Prestasi. Jakarta.
58
LAMPIRAN
59
60