You are on page 1of 29

EKONOMI MANAJERIAL

CHAPTER 7
KONSEP-KONSEP BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

OLEH KELOMPOK V:

1. Claudia Lorenzia Core 1590661019


2. Ni Ketut Sukmayanti 1590661026
3. Made Putri Ariasih 1590661027
4. Ni Putu Ayu Widyastuti 1590661032
5. Made Ayu Desy Geriadi 1590661033
6. Ayu Larasati 1590661034
7. Maria Yasinta Palma Christy 1590661036

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
Ringkasan
Pada bab ini kami memperkenalkan konsep biaya yang relevan untuk pengambilan
keputusan sehari-hari yang dilakukan oleh eksekutif bisnis. Dalam beberapa kasus pengambilan
keputusan ini masih belum sesuai antara ketepatan teoritis dengan konsep yang telah dibahas
pada bab sebelumnya. Sedangkan situasi nyata dunia bisnis, memiliki data-data yang harus
diaplikasikan secara teoritis. Pada bab ini akan membahas mengenai pemahaman teoritis yang
sangat penting untuk memastikan aplikasi teori telah sesuai dengan konsep. Para pengambil
keputusan kadang kala menerapkan aturan tanpa melakukan pengujian terhadap biaya yang
ditimbulkan dari keputusan tersebut. Bahaya dari penerapan keputusan yang salah dapat
menimbulkan biaya yang lebih besar, karena akan berhubungan langsung dengan penurunan
laba.
Pada bab ini akan dibahas mengenai perbedaan konsep ekonomi dan akuntansi dari segi
biaya dan laba. Dalam akuntasi, biaya yang harus dievaluasi adalah biaya saat ini dan biaya masa
depan dalam pengambilan keputusan ekonomis. Misalnya biaya penyusutan dari sebuah aset
yang dibeli di awal periode atau biaya sebuah item yang di ambil dari persediaan yang dibeli di
awal periode. Hal ini mengarah kepada pembahasan biaya yang relevan untuk pengambilan
keputusan. Beberapa biaya cukup relevan dan yang lainnya tidak relevan untuk pengambilan
keputusan yang dihadapi. Biaya yang relevan seluruhnya merupakan biaya inkremental. Tiga tipe
utama dari biaya inkremental telah dibahas dan diperkenalkan. Analisis kontribusi didasarkan
pada biaya inkremental dari sebuah keputusan, dan sesi terakhir dari bab ini menggunakan
analisis kontribusi dalam hubungannya dengan beberapa tipe pengambilan keputusan. Lampiran
dari bab ini mempertimbangkan analisis break event dengan pengujian terhadap penerapannya
dan keterbatasannya dalam proses pengambilan keputusan.

7.1 Economic Versus Accounting Concepts Of Costs and Profits


Data yang berhubungan dengan pembuatan keputusan terkait biaya bukan datang dari
ekonom melainkan dari akuntan. Pada kebanyakan kasus, data yang disediakan cukup
memuaskan, namun pada beberapa kasus, terdapat pembuatan keputusan yang tidak bisa
digunakan dengan prosedur ekonomi. Perhitungan laba atau profit menurut konsep ekonomi

2
akan sangat berbeda bila dilihat dari sudut pandang akuntansi. Oleh sebab itu, berikut ini
akan dipaparkan beberapa perbedaan antara konsep biaya antara ekonomi dan akuntansi
serta hubungan diantara keduanya.
7.1.1 Biaya Langsung dan Tidak Langsung (Direct and Indirect Costs)
Pada dunia bisnis, yang dimaksud dengan biaya langsung (Direct Cost) adalah
biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat didefinisikan kepada obyek atau pusat biaya
tertentu, seperti penggunaan bahan mentah untuk produksi, biaya penggunaan mesin
yang memang digunakan untuk memproduksi setiap unit barang. Sedangkan biaya
tidak langsung (Indirect Cost) adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak
dapat didefinisikan pada obyek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya
dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya. Contohnya seperti: biaya listrik, sewa
gedung, pengeluaran administrasi, dll.
Konsep biaya langsung dan tidak langsung ini tidak semenrta-merta sesuai dengan
kategori biaya ariabel dan biaya tetap pada ekonomi. Melainkan digunakan untuk
membedakan dengan biaya variabel dan biaya tetap tersebut. Untuk melihat biaya
akuntansi yang sesuai dengan konsep ekonomi, kita harus menemukan bagian dari
biaya tidak langsung pada level output, dimana biaya variabel per unit ditambahkan
langsung dengan biaya langsung per unit sehingga kemudian disebut Average Variabel
Cost.
Contoh: Perusahaan bulan lalu memproduksi 1.480 unit, biaya yang digunakan
untuk membayar buruh, pembelian bahan baku dan biaya variabel lainnya ditunjukkan
pada tabel di bawah ini. Total dari tiga pengeluaran tersebut disebut Total Variable
Cost (TVC) dan ditambahkan dengan overhead tetap yang disebut dengan Total Fixed
Cost (TFC) sehingga didapatkanlah Total Cost (TC).

3
7.1.2 Biaya Eksplisit dan Implisit (Explicit and Implicit Cost)
Biaya Eksplisit (Explisit Cost) adalah biaya yang dikeluarkan guna mendapatkan
input yang dibutuhkan dalam proses produksi. Contoh: Biaya material, upah, gaji,
bunga, sewa, dan lain-lain. Sedangkan biaya Implisit (Implicit Cost) adalah harga dari
setiap input yang dimiliki oleh perusahaan dan yang akan digunakan dalam produksi.
Biaya Implisit bukan pengeluaran, namun harus dikurangkan dari pendapatan agar
dapat dihitung keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari suatu keputusan secara
tepat. Contoh: Pabrik, mesin dan peralatannya.
Contoh: Salah satu biaya pada kerangka akuntansi adalah Depresiasi. Depresiasi
merupakan alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat
yang di estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik
secara langsung maupun tidak langsung.

7.1.3 Biaya Oportunitis dan Biaya Histori (Opportunity Costs and Historic Costs)
Untuk tujuan pengambilan keputusan, baik akuntan maupun ekonom sepakat
bahwa konsep biaya yang tepat bukan biaya pembelian sumber daya dari masa lalu
4
melainkan biaya saat ini atau masa depan yang terkait dengan keputusan yang akan
dibuat.
Definisi Opportunity Cost adalah biaya yang mengacu pada nilai sumber daya
dalam pekerjaan alternatif yang terbaik. Untuk sumber daya yang dibeli langsung atau
disewa, seperti bahan baku atau input tenaga kerja, biasanya ada sedikit perbedaan
antara biaya histori dan biaya peluang. Harga pasar yang dibeli atau disewa harus
mencerminkan biaya peluangnya, karena produsen harus mengajukan penawaran
untuk berbagai produk di pasar masing-masing. Jika tidak bersedia untuk membayar
sumber daya yang layak dalam penggunaan alternatif terbaik, perusahaan tidak akan
membeli layanan dari sumber daya tersebut.
Perbedaan antara biaya histori dengan biaya peluang dipastikan dapat terjadi jika
sumber persediaan dibeli dan dimiliki untuk beberapa waktu sebelum mereka
digunakan dalam proses produksi. Jika nilai pasar dari sumber-sumber perubahan,
biaya peluang akan menyimpang dari biaya histori. Masalah yang terjadi selama
inflasi, harga input cenderung bergerak ke atas secara berlebihan atau berkurang secara
terus menerus. Meskipun dalam beberapa kasus kemajuan teknologi yang pesat, dapat
menyebabkan nilai pasar dari sumber daya yang dihasilkan dalam persediaan yang
menurun. Untuk tujuan pengambilan keputusan, nilai pasar saat ini dari sumber daya
adalah biaya implisit untuk perusahaan, dan biaya ini harus dimasukkan ke dalam
setiap proses pengambilan keputusan (tinggi atau rendah) dari pada memasukkan
biaya histori. Perusahaan yang ingin mengisi persediaan sumber daya harus membayar
harga pasar saat ini untuk memperolehnya, atau sebagai alternatifnya, jika ingin
menjual sumber daya ke perusahaan lain, hal tersebut bisa dilakukan pada nilai pasar
saat ini dan bukan pada biaya histori dari sumber daya tersebut.
Depresiasi dimaksudkan untuk mewakili biaya implisit dari aset seperti tanah,
bangunan dan peralatan yang dibeli di masa lalu. Akuntan mendepresiasi biaya aset
dengan mengalokasikan sebagian dari biaya bersih dari aset terhadap pendapatan pada
berjalannya periode. Ekonom menentukan biya peluang dari layanan , atas dasar
kepentingan yang dananya diikat pada aset tersebut dalam investasi alternatif yang
lebih besar. Biaya peluang dari modal terikat seperti tanah, bangunan dan peralatan
yang berbeda dengan biaya penyusutan terhadap pendapatan. Untuk tujuan

5
pengambilan keputusan, penyusutan aset dalam proses produksi harus diberlakukan
sebagai biaya peluang pada aset tersebut.
Contoh: Pemilik sebuah peternakan kecil mungkin saja mengorbankan
$10.000/tahun untuk biaya berkemah dengan tanah pertanian tanpa mengolahnya, dan
hanya untuk berkemah. Hal tersebut merupakan biaya kesempatan dari tanah, kecuali
nilai pasar tanah sangat tinggi sehingga bunga yang diperoleh dari hasil penjualan
peternakan tentunya akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Jika pertanian
dapat dijual dengan harga $100.000, yang petani (seandainya petani memiliki
peternakan yang bebas dan jelas) bisa mendeposit sebanyak 15%. Sehingga biaya
kesempatan untuk terus bertani adalah $15.000, hal ini merupakan alternatif terbaik
atas pemanfaatan sumber daya.
Tenaga kerja petani sendiri tentunya harus sama dengan nilai dari biaya
peluangnya. Jika alternatifnya adalah petani bisa bekerja untuk petani lain atau
mengambil pekerjaan lain dan menjual mesin pertanian, maka katakanlah $20.000
peer tahun, angka ini adalah biaya kesempatan dan harus dimasukkan dalam analisis
untuk tujuan pengambilan keputusan.
7.1.4 Biaya dan Laba (Costs and Profits)
Konsep keuntungan sangat berbeda baik dari segi para ekonom maupun para
akuntan. Kedua mempertimbangkan keuntungan sebagai kelebihan pendapatan atas
biaya, namun mereka menganggap biaya berbeda. Akuntan mengurangi dari
pendapatan hanya biaya yang benar-benar dikeluarkan ditambah penyisihan
penyusutan dari beberapa pengeluaran satu kali sebelumnya dikeluarkan, seperti biaya
pabrik dan mesin. Sehingga keuntungan mewakili laba bersih kepada pemilik
perusahaan; keuntungan yang pahala mereka karena telah menginvestasikan waktu dan
modal dalam usaha itu. ia prihatin dengan gagasan dari alokasi sumber daya yang
efisien dan khawatir bahwa semua sumber daya akan dipekerjakan di mana mereka
akan memperoleh hasil maksimal bagi pemiliknya. Sebuah cara untuk menjamin ini
adalah untuk mempertimbangkan biaya peluang masing-masing sumber daya.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat dilihat perbedaan diantara kedua konsep
tersebut, Antara lain:

6
a. Konsep akuntansi memandang laba sebagai hasil pengurangan pendapatan
dengan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi +
penyusutan.
b. Konsep ekonomi masih memasukkan biaya dari setiap sumberdaya (Opportunity
Cost) sebagai beban yang mengurangi keuntungan.
Contoh: Mari kita gambarkan dengan contoh dari pemilik toko kecil yang telah
menginvestasikan $ 50.000 sebagai ekuitas di toko dan persediaan. Seperti terlihat
pada Tabel 7-2, pendapatan penjualan tahunan adalah $ 160.000 yang harus dipotong
biaya pokok penjualan, gaji tenaga kerja, dan penyusutan peralatan dan bangunan.
Laba akuntansi untuk toko tersebut adalah $ 15.000.
Pada Tabel 7-3 kami menunjukkan laporan ekonomi laba dari toko yang sama.
Perhatikan bahwa pendapatan penjualan, harga pokok penjualan, gaji, dan penyusutan
adalah sama seperti pada tabel sebelumnya. (Kami menganggap bahwa kami telah
memeriksa dan menemukan bahwa nilai pasar dari peralatan dan bangunan sebenarnya
telah menurun $5.000 selama tahun berjalan dan bahwa biaya penyusutan, oleh karena
itu, cukup mencerminkan biaya oportunitas dari sumber daya tersebut).
Ekonom, akan menambahkan dua item lain yang berkaitan dengan biaya implisit dari
sumber daya yang dimiliki oleh manajer. Misalkan owner-manager bisa mendapatkan
$ 15.000 sebagai manajer departemen di sebuah toko besar dan bahwa ini adalah
peluang terbaik untuk gaji. Kemudian kita akan menambahkan biaya untuk bisnis
sebesar $ 15.000. Perhitungan gaji owner-manager. Demikian pula owner-manager
memiliki $ 50.000 ekuitas di toko dan persediaan, sejumlah uang yang bisa dengan
mudah digunakan di tempat lain untuk keuntungan finansial. Seharusnya itu bisa
disimpan atau diinvestasikan di tempat lain pada risiko yang sebanding dan akan
menerima 8% bunga pokok, atau $ 4.000 per tahun. Dengan memilih untuk
menginvestasikan $50.000 dalam toko daripada di tempat lain, owner-manager
menerima pendapatan $ 4.000 per tahun, dan ekonom menambahkannya sebagai biaya
implisit dalam laporan laba rugi. Dengan demikian biaya ekonomi total, atau biaya
oportunitas dari semua sumber daya yang digunakan dalam proses produksi, $
164.000, dan dalam hal ekonomi pemilik toko telah mengalami kerugian sebesar $
4.000. Artinya, pemilik toko bisa mendapatkan $ 4.000 lebih dengan sumber daya

7
yang dimilikinya jika ia telah menjual bangunan dan persediaan, menginvestasikan
uang dengan bunga 8% per tahun, dan bekerja di pekerjaan yang sama di tempat lain
untuk gaji $ 15.000 setiap tahun.

Tabel 7-2 Accounting Income Statement for the Small-Store Owner


Sales $ 160.000
Cost of goods sold $ 120.000
Salaries 20.000
Depreciation expense 5.000 145.000
Accounting laba $ 15.000
Sumber: Douglas, Van J (1995)

Tabel 7-3 Economic Statement for the Small-Store Owner


Sales $ 160.000
Cost of goods sold $ 120.000
Salaries 20.000
Depreciation expense 5.000
Imputed salary to owner-manager 15.000
Imputed interest cost on equity 4.000 164.000
Accounting laba $ - 4.000
Sumber: Douglas, Van J (1995)

7.1.5 Laba Normal dan Murni (Normal and Pure Profits)


Keuntungan normal diperoleh ketika total pendapatan sama dengan total biaya,
jika total biaya dihitung untuk mencerminkan biaya kesempatan dari semua layanan
disediakan. Jika pendapatan hanya sama biaya ini, maka semua faktor produktif yang
sama dalam pekerjaan tertentu karena mereka bisa mendapatkan tempat lain. Jika
pendapatan melebihi biaya-biaya tersebut, kita mengatakan bahwa perusahaan adalah
penghasilan yang murni, atau ekonomi, keuntungan. Mengingat bahwa pemilik
perusahaan adalah pemasok efektif layanan dari tanah dan bangunan yang disebutkan,
Anda akan melihat bahwa keuntungan ekonomi berarti bahwa pemilik perusahaan
yang mendapatkan keuntungan lebih dari yang mereka bisa dengan menginvestasikan

8
modal mereka di tempat lain. Laba akuntansi harus disesuaikan dengan biaya
kesempatan dari sumber daya-yang dimiliki adalah, untuk apa perusahaan akan
membayar untuk layanan dari sumber daya jika mereka dibeli sebelum kemungkinan
investasi alternatif dapat dinilai. Laba akuntansi akan melebihi keuntungan ekonomi
jika beberapa biaya kesempatan implisit tidak dikurangi dari pendapatan.

7.1.6 Laba normal dan Pertimbangan risiko (Normal Profits and Risk Considerations)
Dengan pertimbangan bahwa semua investasi tidak memiliki risiko yang sama,
kita perlu mengkualifikasikan konsep tentang laba normal untuk menghitung derajat
perbedaan risiko dalam kesempatan investasi. Sebagai contoh, menginvestasikan uang
dalam obligasi pemerintah relatif tidak memiliki risiko, karena pada dasarnya tidak
ada risiko kegagalan pada perekonomian yang matang. Dividen dibayarkan sesuai
jadwal dan pinjaman dikembalikan sesuai jadwal jatuh tempo selama pemerintahan
tetap ada. Di lain pihak menginvestasikan uang dalam pengembangan produk baru
relatif berisiko. Investor mungkin tidak memperoleh dividen atas investasinya dan
dalam banyak kasus mereka mungkin kehilangan seluruh modal yang mereka
investasikan. Biasanya obligasi pemerintah membayar dengan bunga yang cukup
rendah (5%-10%), sebaliknya perusahaan tambang dan minyak memperkenalkan
produk baru, dan menawarkan risiko bisnis yang tinggi harus menawarkan tingkat
suku bunga yang tinggi (15%-20%) untuk menarik dana investasi yang diperlukan.
Meskipun para investor secara umum menolak sebuah risiko, mereka besedia
mengambil risiko hanya jika ada janji tingkat pengembalian ynag cukup besar untuk
mengkompensasi risiko yang mereka ambil. Tingkat pengembalian yang tinggi pada
sebuah investasi yang berisiko tinggi penting untuk mengkompensasi para investor
yang dikenal sebagai risiko premium. Semakin tinggi tingkat risiko yang ada maka
semakin besar risiko premium yang diminta oleh investor.
Karena alternatif kesempatan berinvestasi dapat memberikan hasil yang lebih
atau kurang, tergantung pada tingkat risiko, kita harus membatasi pertimbangan kita
pada alternatif investasi yang mempunyai tingkat risiko yang sama sebagai
perbandingan. Ini adalah persyaratan cateris paribus yang sudah lazim: perbandingan
dari sebuah investasi dengan investasi lain yang memiliki risiko yang sama. Tingkat

9
pengembalian tertinggi pada alternatif investasi ini yang memiliki tingkat risiko yang
sama adalah biaya oportunitas terhadap investasi di sebuah area yang ditentukan.
Dikatakan bahwa biaya oportunitas dari sebauh investasi dengan tingkat risiko yang
rendah lebih kecil dari biaya oportunitas dari investasi dengan tingkat risiko yang lebih
tinggi. Sebaliknya laba normal dari sebuah investasi dengan risiko yang rendah lebih
kecil dari laba normal dari investasi dengan risiko yang tinggi. Dalam pengertian
akuntansi, perusahaan dengan tingkat risiko yang rendah mungkin mempunyai
kemampuan memperoleh ROI setelah pajak sebesar 8%, sedangkan perusahaan
dengan tingkat risiko yang lebih tinggi membutuhkan ROI setelah pajak sebesar 15%
untuk bertahan dalam bisnisnya.

7.2 Analisis Biaya Tambahan (Incremental Cost Analysis)


Incremental Cost merupakan biaya yang timbul akibat adanya pertambahan atau
pengurangan output. Biaya ini bisa bersifat tetap (fixed) atau variabel, karena sebuah keputusan
baru mungkin mengharuskan pembelian fasilitas modal tambahan, tambahan tenaga kerja dan
bahan-bahan ekstra lainnya. Menurut Mulyadi (2001:121) dalam Erawati, Ni Made Adi (2010),
mendefinisikan biaya tambahan (incremental cost) adalah tambahan biaya akan terjadi jika suatu
alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan pilihan. Biaya tambahan merupakan
informasi akuntansi manajemen yang diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan penambahan dan pengurangan volume kegiatan. Supriyono
(2000:400) dalam Erawati, Ni Made Adi (2010), menyatakan incremental cost adalah biaya-
biaya yang akan ditambahkan atau biaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif
tertentu tidak dipilih untuk dilaksanakan

10
Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya relevan yang berhubungan dengan suatu
alternatif tindakan yang kemungkinan akan dilaksanakan atau mungkin juga tidak dilaksanakan
oleh manajemen maka biaya tambahan mungkin dapat terjadi atau mungkin juga tidak, jika
alternatif diusulkan bukan merupakan penambahan kegiatan melainkan merupakan peniadaan
suatu kegiatan yang sekarang ada, maka biaya tertentu yang ada sekarang dapat dihindari biaya
ini disebut biaya terhindarkan (avoidable cost) yaitu biaya yang tidak akan terjadi jika suatu
alternatif dipilih. Sesungguhnya biaya terhindarkan merupakan variasi dari biaya tambahan, oleh
karena itu sering disebut sebagai penghematan biaya tambahan (incremental saving). Pengertian
biaya tambahan dan biaya terhindari sangat penting artinya dalam pengambilan keputusan karena
biaya tersebut berpengaruh jika suatu alternatif dipilih.
Analisis incremental cost penting untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
jangka pendek seperti menerima atau menolak pesanan khusus. Untuk memudahkan penerapan
analisis incremental cost sebaiknya perusahaan menerapkan metode variabel costing dalam
penentuan harga pokok produksinya sehingga dapat dipisahkan biaya-biaya yang terjadi secara
tegas ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Adanya kapasitas yang menganggur juga menjadi
pertimbangan yang penting untuk keputusan jangka pendek, seperti menerima atau menolak
pesanan khusus.
Catatatan: Biaya inkremental tidak sama dengan biaya marginal. Seperti yang
dijelaskan pada bab sebelumnya, biaya marginal adalah perubahan dalam total biaya sebagai
akibat dari berubahnya satu unit output. Dilain pihak, biaya inkremental adalah perubahan
total biaya sebagai akibat sebuah keputusan. Keputusan ini mungkin melibatkan perubahan
dalam tingkat produksi sebanyak 20 atau 2000 unit, atau hal ini mungkin tidak melibatkan
perubahan dalam tingkat produksi sama sekali. Sebagai contoh, keputusan untuk
memperkenalkan atau tidak sebuah teknologi yang baru dalam memproduksi pada tingkat
output yang sama. Pengetahuan tentang biaya marginal, bagaimanapun juga sangat penting
untuk menghitung biaya inkremental.
Biaya inkremental harus diidentifikasikan secara tepat. Hanya biaya-biaya yang benar-
benar berubah sebagai akibat sebuah keputusan yang bisa dimasukkan, tetapi semua biaya-
biaya yang berubah sebagai akibat sebuah keputusan harus dimasukkan. Faktor atau unsur
yang tidak terpakai tidak memiliki biaya inkremental dan untuk itu mungkin tidak
diperhitungkan sebagai biaya untuk keputusan tertentu. Hal yang sama, biaya yang

11
dikeluarkan dimasa lalu untuk pabrik, mesin dan bangunan harus dianggap sebagai sunk cost,
dan tidak dapat dimasukkan dalam prosedur pengambilan keputusan kecuali jika biaya
oportunitasnya adalah positif. Maka kecuali jika ada keuntungan dalam penggunaan sumber
daya yang dimiliki, biaya inkremental dari penggunaan dari sumber daya tersebut dari
keputusan saat ini adalah nol.

7.2.1 Relevant Costs and Irrelevant Costs


Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh manajemen maka biaya dapat
dikelompokkan menjadi Biaya relevan (Relevant cost) yaitubiaya yang akan
mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus
diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan. Terdapat juga Biaya tidak relevan
(Irrelevant cost) yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh
karena itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses
pengambilan keputusan.

7.2.2 Incremental Cost Categories


Ada tiga kategori utama dari biaya yang bersifat relevan atau biaya tambahan.
Yaitu, biaya eksplisit periode saat ini, biaya peluang yang terhitung secara implisit
dalam kebijakan, dan implikasi biaya masa depan yang ditimbulkan dari kebijakan.
Selanjutnya mari kita bahas semuanya.
Biaya Eksplisit Periode Saat Ini. Biaya upah buruh dan material atau perubahan-
perubahan dalam variabel pengeluaran tambahan, seperti tarif listrik bulanan, yang
mudah untuk diketahui secara awal sebagai sebuah pengeluaran dari pengambilan
kebijakan, contohnya, kebijakan untuk meningkatkan tingkatan produksi. Jika
peningkatan produksi ini juga memerlukan biaya tambahan berupa modal peralatan
tambahan, maka sekumpulan modal tersebut merupakan biaya tambahan terhadap
kebijakan yang telah diambil dan sebaiknya diperhitungkan secara keseluruhan
daripada dibagi-bagi lagi perhitungannya, meskipun peralatan tersebut mungkin
memiliki sisa manfaat di kemudian hari setelah kebijakan yang ada di masa sekarang
ini telah dijalankan. Kemudian biaya tambahan atas sebuah kebijakan akan mencakup

12
semua biaya eksplisit periode saat ini yang ditimbulkan sebagai sebuah konsekuensi
atas kebijakan yang diambil tersebut. Hal-hal seperti itu akan mengeluarkan semua
biaya eksplisit periode saat ini yang akan terjadi tanpa menghiraukan kebijakan yang
ada.
Biaya Peluang (Opportunity Cost).Barang-barang yang diambil dari inventaris
mungkin tidak memiliki biaya eksplisit periode saat ini jika perusahaan tidak memilih
untuk mengganti barang-barang tersebut. Namun, biaya tambahan tersebut merupakan
biaya peluang atas barang-barang inventaris tersebut - barang-barang tersebut
barangkali dapat dijual kepada perusahaan lainnya karena nilai jual yang masih
dimiliki barang-barang tersebut. Jika sebuah barang inventaris tidak berguna, tidak
memiliki nilai jual (mungkin karena barang tersebut sudah ketinggalan zaman dari
barang baru lainnya), biaya peluang yang dimilikinya adalah nol, tanpa
memperdulikan nilai sejarahnya. Nilai sejarah dari jual beli barang tidak ada kaitannya
dan gunanya terhadap kebijakan yang diambil saat ini.
Aplikasi yang sangat umum dari doktrin biaya peluang ini terlihat dalam kebijakan
yang menyangkut situasi di mana sebuah barang tertentu memiliki satu atau lebih
kegunaan-kegunaan pada titik waktu yang bersamaan. Dalam hal seperti ini, jika
barang tersebut digunakan dalam proses pembuatan produk tertentu, maka barang
tersebut juga menghambat proses produksi atas satu atau lebih produk yang lainnya.
Contoh: Telarah Lite-Fab Industries memproduksi gerbang baja, pagar, balkon,
dan pagar-pagar beranda, dan sejenis alat-alat potong dan patri yang dibuat dari besi.
Perusahaan ini membuat pesanan-pesanan berdasarkan permintaan tetapi juga
memproduksi gerbang dan pagar yang standar yang dijual kepada toko-toko eceran
alat berat. Perusahaan tersebut merasa mampu menjual produk mereka sebanyak
mereka mengahasilkan produk tersebut yang berupa gerbang baja dan pagar, tetapi
perusahaan memang lebih memilih untuk membuat pesanan berdasarkan permintaan
saja karena belakangan ini dirasa memang selalu lebih menguntungkan. Pada saat ini,
perusahaan tersebut tidak memiliki pesanan, dan tenaga kerjanya tetap memproduksi
barang-barang standar saja dengan nilai jual seharga $10,000 per minggu. Biaya
material sebesar $2,000 per minggu. Andai kata sekarang akan ada pesanan
permintaan yang besar yang mungkin akan menghabiskan waktu seminggu untuk

13
proses produksinya dan menghabiskan biaya material sebesar $4,000. Berapa biaya
peluang yang dimiliki oleh perusahaan tersebut atas barang-barang yang telah
dikerjakan sebelumnya di dalam menghasilkan gerbang dan pagar standar? Catat
bahwa dengan barang-barang standar, perusahaan tersebut sedang menghasilkan
$8,000 per minggu dan biaya material-material yang disebutkan di atas. Sebelumnya
sudah pasti $8,000 ini merupakan jumlah atas biaya produksi lainnya dan keuntungan
jika perusahaan menerima permintaan pesanan. Kemudian, perusahaan harus
menghasilkan sekurangnya $8,000 lebih dan biaya materialnya pada produksi pesanan
bahkan sebelum perusahaan tersebut mempertimbangkan untuk menerima pesanan.
Itulah, biaya material dan biaya peluang atas permintaan pesanan meningkat menjadi
$12,000 dan perusahaan harus mengatur harga produk-produknya atau akan lebih baik
untuk mengurangi produksi barang-barang standar.
Biaya di Masa Akan Datang (Future Cost).Banyak kebijakan-kebijakan yang
akan berdampak pada biaya yang akan datang, baik eksplisit dan implisit. Jika
perusahaan mampu memiliki gambaran atas biaya akan datang yang akan terjadi
merupakan sebagai bentuk dari konsekuensi atas kebijakan masa sekarang, maka biaya
tersebut harus dimasukkan ke dalam analisis yang ada saat ini. Pastinya, biaya tersebut
akan disatukan dalam terminology keuntungan masa sekarang jika diketahui untuk
pastinya atau dalam terminology keuntungan perkiraan masa sekarang jika ada sebuah
kemungkinan distribusi atas biaya masa depan yang akan datang.Jika pendapatan akan
datang boleh diharapkan dari sebuah alat atau dari investasi modal lainnya, maka alat
dan investasi modal ini akan disatukan ke dalam analisis pendapatan kontribusi, yang
akan kita lihat pada sesi selanjutnya.
Contoh: Sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi sebuah pesanan
spesial di mana produk tersebut diketahui akan membutuhkan keoptimalan kerja
peralatan, di mana sebuah pemeriksaan akan dibutuhkan selam setahun setelah
pekerjaan tersebut diselesaikan. Jika tidak, peralatan tersebut tidak akan berfungsi
tanpa pemeriksaan keseluruhan. Pemeriksaan ini diperkirakan menghabiskan biaya
sebesar $2,000 dan akan dibayarkan satu tahun dari sekarang. Memperkirakan peluang
diskon sebesar 15%, maka faktor diskon yang tepatnya adalah sebesar 0.8696, dan
keuntungan saat ini dari biaya tersebut adalah sebesar $2,000 x 0.8696 = $1,739.20.

14
Angka tersebut sebaiknya dimasukkan sebagai biaya tambahan atas keputusan untuk
memproduksi produk special tersebut.
Contoh: Anggap saja sekarang ini biaya akan datang yang memiliki sebuah
kemungkinan distribusi atas pengeluaran. Andaikan sebuah perusahaan sedang
mempertimbangkan untuk meniru desain perusahaan lainnya dan mengetahui bahwa
perusahaan yang lainnya juga mungkin menuntut atas kerugian bisnis sebagai
akibatnya. Biaya hukum yang mungkin dan kerusakan-kerusakan dan kemungkinan-
kemungkinan dilampirkan untuk tiap tingkatan biaya-biaya ini disajikan dalam tabel di
bawah. Diberikan kongesti di dalam pengadilan, hal tersebut akan memakan waktu
tiga tahun sampai masalah ini mendapatkan keputusan. Kami mengira bahwa tarif
peluang diskon yang dimiliki perusahaan tersebut adalah sebesar 15%. Kemudian
faktor diskon digunakan untuk menentukan keuntungan saat ini atas biaya yang telah
diperkirakan yaitu sebesar 0,6575.
Kemudian EVP atas biaya hukum yang akan datang adalah sebesar $72,325,
sejumlah angka yang sebaiknya dimasukkan ke dalam biaya tambahan atas keputusan
untuk meniru desain perusahaan lain. Catat bahwa perusahaan tersebut sebaiknya
mempertimbangkan kemungkinan yang ada seperti tuntutan hukum yang mungkin
muncul bahkan ketika perusahan tersebut tidak dengan sengaja meniru design
perusahaan lainnya. Perusahaan tersebut mungkin merasa bahwa design miliknya
cukup berbeda dengan yang lainnya tetapi pengadilan bisa saja berkuasa menentang
hal tersebut dalam kasus perkara hukum. Dalam kasus seperti ini, perusahaan tersebut
sebaiknya menghitung EVP atas kemungkinan perkara hukum dan memasukkan hal
ini ke dalam perhitungan perusahaannya.
Biaya akan datang lainnya termasuk masalah-masalah pekerja, kerugian atas bisnis
di masa yang akan datang, kemerosotan hubungan pemasok yang mengarah ke harga
produksi lebih tinggi, dan masalah perputaran uang tunai yang mengharuskan
peminjaman biaya. Beberapa biaya akan datang, entah itu eksplisit atau implisit, yang
dapat diperkirakan secara rasional untuk masuk sebagai sebuah konsekuensi atas
kebijakan sekarang yang sebaiknya diukur dalam EVP terminologi dan dimasukkan ke
dalam biaya tambahan atas kebijakan tersebut.

15
16
Konsep biaya yang disebutkan sebelumnya disimpulkan dalam tabel 7.2.2.
Ketahui bahwa relevan atau tidak, kita bemaksud dengan menghargai kebijakan yang
telah diambil. Jika suatu biaya diperkirakan menjadi sebuah konsekuensi atas
kebijakan yang dibuat, itu berarti adalah biaya relevan atau biaya tambahan. Beberapa
biaya (masa akan datang) adalah bukan biaya konsekuen (relevan) karena perusahaan
tersebut dijalankan untuk mereka dan biaya-biaya tersebut akan terjadi. Tidak ada
pengutamaan pengeluaran (biaya tak terlihat) merupakan biaya tambahan.

7.3 Analisis Kontribusi (Contribution Analysis)


Kontribusi keputusan didefinisikan sebagai penerimaan tambahan keputusan untuk nilai
yang kurang dari biaya tambahan keputusan tersebut .Hal ini dapat diartikan sebagai

17
kontribusi yang dibuat untuk biaya overhead dan keuntungan dengan keputusan tersebut
.Secara jelas, hanya keputusan yang memiliki kontribusi positif harus dilakukan; dan di
mana keputusan yang saling berdiri sendiri, serta kontribusi yang memiliki harapan yang
lebih besar dipilih.
7.3.1 Incremental Revenues
Definisi Pendapatan Tambahan
Pendapatan tambahan sebagai pendapatan yang mengikuti sebagai konsekuensi
dari keputusan tertentu. Misalnya seperti biaya tambahan, untuk memiliki komponen
eksplisit periode saat ini, komponen kesempatan yang mungkin terjadi, dan komponen
di masa depan. Misalnya sebuah perusahaan mengajukan penawaran atas kontrak
untuk memasok lampu listrik untuk gedung kantor pemerintah tender tawaran yang
sangat rendah untuk $ 265.000 dan mengharapkan untuk menghindari biaya PHK
sebesar $ 100.000 jika ia memenangkan kontrak. Perusahaan sangat berharap besar
memenangkan kontrak ini di kelak karena kontrak ini memberikan perusahaan
kesempatan untuk membuktikan bahwa perusahaan tersebut dapat menyediakan
produk yang berkualitas dan memenuhi jadwal produksi.
Eksplisit saat periode ini pendapatan tambahan jika perusahaan memenangkan
kontrak akan $ 265.000. Namun kontrak bernilai lebih dari $ 265.000 untuk
perusahaan. Jika perusahaan tidak menang kontrak, itu harus memberhentikan pekerja
dan dikenakan uang pesangon berikutnya dan biaya startup masa depan berkenaan
dengan perekrutan dan pelatihan sebesar $ 100.000. Jika perusahaan tidak
memenangkan kontrak, ini 100,00 $ tidak dihabiskan dan karena itu tetap di bank.
Menghindari biaya sebagai akibat dari keputusan berjumlah pendapatan peluang dalam
jumlah yang sama.

Definisi Pendapatan Peluang


Sebuah pendapatan peluang adalah biaya yang dapat dihindarkan sebagai akibat
dari keputusan. Meskipun tidak ada aliran dana masuk dari pendapatan, arus
perpindahan pendapatan dapat dihindari sehingga uang yang seharusnya dapat

18
dihabiskan masih diam di bank, dan efek bersih adalah sama. Pendapatan di masa
depan berkenaan dengan keputusan harga ini akan menjadi nilai sekarang yang
diharapkan dari kontribusi untuk keuntungan overhead dan terkait dengan bisnis masa
depan yang dihasilkan sebagai hasil dari memenangkan kontrak ini.
Misalkan perusahaan yang disebutkan dalam contoh sebelumnya merasa bahwa
jika menang pekerjaan ini. ia memiliki kesempatan 50% untuk menang kontrak yang
sama tahun depan. Misalkan lebih lanjut bahwa kontrak berikutnya akan sebesar $
300.000 akan memiliki tambahan biaya dari $ 250,000. Kontribusi dari kontrak
berikutnya adalah, dengan demikian,, $ 50.000 (jika won). Diberi tingkat diskonto
kesempatan 15%. nilai sekarang dari kontribusi ini adalah $ 50.000 x 0,8696 =
143,480. Nilai sekarang yang diharapkan adalah nilai penerimaan seting probabilitas
saat ini, atau $ 43.480 x 0,50 = $ 21,740. Dengan demikian EPV dari pendapatan masa
depan adalah $ 21.740. dan angka ini harus dimasukkan dalam perhitungan
pendapatan tambahan.
Pendapatan tambahan perusahaan adalah jumlah dari pendapatan eksplisit
hadir-periode. pendapatan opponunity, dan EPV masa depan pendapatan
(konsekuensial). Dengan demikian kontrak memiliki total pendapatan tambahan dari $
265.000 + $ 100.000 + $ 21.740, atau $ 386.740 total. Kontrak ini akan. Oleh karena
itu, menawarkan EPV positif dari kontribusi selama biaya tambahan kurang dari $
386.740.
EPV atas kontribusi yang akan diterima dari bisnis masa depan yang dihasilkan
dari keputusan ini dapat dianggap sebagai goodwill (kebaikan) terkait dengan
keputusan ini. Goodwill (kebaikan) adalah EPV atas kontribusi dari bisnis masa depan,
dan jika keputusan melibatkan kenaikan untuk goodwill, jumlah kontribusi yang dalam
hal EPV harus dimasukkan sebagai pendapatan tambahan. Sebaliknya, keputusan ini
dapat menyebabkan hilangnya bisnis masa depan. EPV dari kontribusi masa depan
hilang sebagai akibat dari keputusan ini bisa dia dianggap sebagai kehendak sakit yang
terkait dengan keputusan ini.
Misalkan sebuah perusahaan konstruksi yang sedang mempertimbangkan
penawaran untuk kontrak untuk memindahkan sampah kota sedangkan pekerja sampah
sedang melakukan mogok. Jika kontrak ini mencacup kemungkinan bahwa

19
perusahaan akan kehilangan kontrak pembangunan ke depannya karena takut
terganggu atas aksi serikat pekerja, EPV dari kontribusi yang diharapkan akan hilang
pada pekerjaan masa depan harus dimasukkan sebagai tambahan biaya mengambil
sekarang kontrak untuk memindahkan sampah kota.

7.3.2 Project A or Project B?


Misalkan suatu perusahaan sedang mempertimbangkan menerapkan baik
proyek A atau proyek B tetapi tidak dapat menerapkan kedua, karena mereka
menggunakan set mesin dan tenaga kerja yang sama. Proyek A, seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 7-6, menjanjikan penjualan 10.000 unit pada $ 2 masing-
masing, dengan bahan, tenaga kerja, overhead variabel, dan dialokasikan biaya
overhead seperti yang ditunjukkan, sehingga ada keuntungan nyata dari $ 2.000.
Proyek B menjanjikan pendapatan penjualan $ 18.000, dengan bahan, tenaga kerja
langsung, dan variabel dan overhead dialokasikan seperti yang ditunjukkan.
Keuntungan jelas dari proyek B adalah $ 4.000, dan akan terlihat bahwa proyek B
adalah lebih baik untuk proyek A berdasarkan profitabilitas yang lebih tinggi.

20
Ketika analisis kontribusi yang diterapkan pada masalah keputusan di atas.
namun. jawabannya mungkin mengejutkan. Perhatikan Tabel 7-7, di mana biaya
tambahan dikurangi dari pendapatan tambahan untuk menemukan kontribusi masing-
masing proyek.

Karenabiaya overhead tidak tetap yang timbul sebagai akibat dari keputusan
tertentu, maka dikecualikan dari analisis kontribusi, dan dapat dilihat bahwa untuk
proyek A kontribusi overhead keuntungan dan lebih besar daripada proyek B. Risiko
termasuk alokasi overhead yang berubah-ubah tetap dicontohkan di sini. Overhead
tetap dialokasikan atas dasar kriteria tertentu, dalam hal ini sebagai 100% dari tenaga
kerja langsung, tetapi jika itu telah termasuk dalam proses pengambilan keputusan

21
akan menyebabkan keputusan kurang bijak yang akan dibuat. Metode alokasi biaya
overhead tetap apa pun yang digunakan, risiko cenderung bertahan. Oleh karena itu
digunakan analisis kontribusi, yang memungkinkan tampilan tajam di perubahan
aktual dalam biaya dan pendapatan yang mengikuti keputusan tertentu.
Perlu diperhatikan bahwa dalam contoh ini secara implisit diasumsikan tidak
adanya semua biaya kesempatan dan pendapatan dan bahwa kami melanjutkan seolah-
olah ada tidak biaya masa depan atau pendapatan masa depan berkenaan dengan baik
proyek. Dalam prakteknya, pengambil keputusan tidak seharusnya dilanjutkan
sehingga riang melainkan harus meyakinkan diri bahwa semua biaya tambahan dan
pendapatan tambahan termasuk dalam analisis keputusan. Dalam contoh di atas
perbedaan antara proyek A dan B hanya $ 1.000. Oleh karena itu, keputusan kami
untuk memilih proyek A sangat sensitif terhadap asumsi nol kesempatan dan biaya
masa depan dan pendapatan. Keputusan kami akan terbalik jika A memiliki
kesempatan dan biaya masa depan (dalam hal EPV) melebihi $ 1.000, misalnya. Lebih
umum, jika kesempatan bersih dan pendapatan masa depan proyek B telah melebihi
orang-orang dari A dengan lebih dari $ 1.000, keputusan akan terbalik.

7.3.3 Make or Buy?


Contoh: The Wilson Toll Company Manufactures
Perusahaan ini menanggung biaya pembuatan alat manufaktur sendiri. Berikut
adalah biaya biaya operasi tahun lalu diperusahaannya.
Wilson Toll Company Bearing Department Costs
Total Per Unit
Direct Material $38.640 $0.56
Direct labor 126.390 1.81
Allocated overhead 252.780 3.63
$417.810 $6.00
Total bearing unit produced 69.635

Estimasi kebutuhan mengidikasikan bahwa perusahaan harus melakukan ekspansi


produknya dari beberapa power tools dan tambahan 7.500 bearing units akan memadai.
Perusahaan dapat memproduksi sendiri tetapi diputuskan untuk menambahkan suplai
dengan sebuah perusahaan khusus yang memproduksi bearing. Wilson mengantisipasi

22
yang akan meningkatkan 15% total upah pekerja langsung dan 12% total biaya bahan
untuk memproduksi unit tambahan. Tidak terdapat pengeluaran modal yang cukup karena
beberapa mesin sekarang dalam keadaan diam. Seorang produsen bearing yang telah
mempelajari spesifikasi dari bearing dan telah menawarkan untuk mensuplai 7.500 unit
dengan total keseluruhan biaya $30.000 atau $4 per unit. Apakah Wilson harus membuat
atau membeli unit tambahan?
Kita mulai dengan membandingkan biaya tambahan dari dua alternatif yang
dihadapai oleh Wilson. Biaya tambahan dari membeli dari spesialis penyedia mencapai
$30.000 karena ini dalam jumlah dolar yang Wilson harus keluarkan untu memenuhi unit
tambahan. Untuk menghitung biaya tambahan untuk membuatnya di pabrik, kita mulai
dengan menghitung penambahan bahan dan upah tenaga kerja yang akan disebabkan oleh
produksi dari unit tersebut. Peningkatan 12% dalam biaya tambahan akan mengakibatkan
tambahan biaya sebesar $4.637 dan peningkatan 15 % pada total biaya tenaga kerja
langsung akan mengakibatkan peningkatan biaya sebesar $ 18.959. Seperti yang terlihat
pada tabel dibawah, total dari kedua bagian adalah $ 23.596, kurang dari biaya tambahan
dari membeli diluar. Keputusan untuk membuat daripada membeli unit tambahan akan
muncul untuk menyelamatkan The Wilson Toll Company sebesar $6.404.
Incremental Costs of Making The bearing Unit
Total Per Unit
Direct Material $4.637 $0.62
Direct labor 18.959 2.53
Allocated overhead (?) (?)

Total bearing unit produced $23.596 $3.15

Variability of Overheads.
Analisis berikut bukan dipertimbangkan bahwa beberapa bagian dari pengeluaran
tambahan dapat bervariasi dengan sesuai dengan level produksi dari bearing unis. Dapat
dibayankan beberapa komponen tambahan biaya seperti biaya listrik kantor, biaya
administrasi, biaya kantin, mungkin bervariasi untuk beberapa tingkat sebagai akibat dari
memproduksi unit tersebut di pabrik. Daripada membuat asumsi sembarangan tentang
bagiantambahan yang bermacam-macam, karena kita tidak memiliki informasi yang
cukup untuk membuat alasannya, berikut adalah analisis untuk keputusan yang harus

23
dibuat. Kita harus mengetahui berapa biaya tambahan yang mungkin sebelum
memutuskan untuk membuat produk merupakan adalah keputusan yang salah.
Jawabannya mungkin bermacam-macam jika biaya tambahan lebih dari $6.404 jika
memilih keputusan ini, keputusan yang paling baik untuk membeli produk kepada
suplier. Tambahan biaya sebesar $6.404 mewakili lebih dari 2.5% biaya tambahan yang
dialoikasikan. Ini terserah pada pembuat keputusan untuk mempertimbangkan atau
variasi dari presentase atau ukuran dolar dimungkinkan untuk mengikuti keputusan untuk
memproduksi produk di pabrik.

Longer-Term Incremental Costs


Sejumlah pertimbangan harus harus dibuat keputusannya. Pertama, terdapat isu
dari relasi suplier jangka panjang. Karena wilson membutuhkan produsen spesialis, pada
masa depan jika ia tidak membuat bearing di pabrik karena keterbatasan kapasitas, hal
tersebut dapat membuta dirinya sendiri sebagai pelanggan dari suplier dan membuat
kontrak dengan perusahaan suatu saat nanti, sehingga kedepannya situasi suplai dapat
dipastikan.
Kedua terdapat isue dari kualitas dari bearing yang disediakan dari perusahaan
sebagai pembanding dengan yang diproduksi oleh Wilson. Pembuat keputusan akan dapat
memastikanjumlah yang dapat diproduksi diluar paling sedikit memiliki stadar kualitas
yang diinginkan.Disisi lain produsen dapat memproduksi produk bearing yang
berkualitas tinggi yang dapat berpanguruh terhadap produk dari Wilson.
Ketiga, isu dari hubungan pekerja dapat dipertimbangkan. Keputusan untuk
membuat produk dapat meningkatkan tekanan pekerja yang dapat memicu kerumitan
kondisi pekerja pembiayaan yang lebih pada ruang pencucian dan fasilitas kantin. Data
tersebut dapat mengindikasikan efisiensi pekerja menurun, karena biaya tambahan per
unit untuk membuat unit tambahan sebanyak 7.500 unit adalah sebesar $3.15 sebagai
pembanding dengan total biaya $2.37 untuk biaya tambahan langsung dan buruh per unit
yang ditunjukkan pada tabel di atas. Hal tersebut dapat dibayangkan bahwa menyewa
pekerja tambahan, peningkatan kemacetan dan mengurangi efisiensi dapat menyebabkan
penurunan moral karyawan, dengan kerugian jangka panjang terhadap profitabilitas dari
perusahaan Wilson.

24
Secara keseluruhan, pembuat keputusan harus memutuskan apakah present value
yang diharapkan dari kemungkinan tersebut, ditambah dengan kemungkinn biaya
variabel yang berlebihan, seperti kelebihan $ 6.404. Jika terjadi, keputusannya
seharusnya memberi produk dari luar.

Other Considerations
Terdapat beberapa tambahan isu yang dapat dipertimbangkan. Pertama, Pembuat
keputusan akan membutuhkan penghitungan yang meyakinkan dari estimasi yang
dilibatkan dalam keputusan. Sebagai contoh, kebutuhan dari peralatan tidak meningkat
seperti prediksi dan Wilso memesan roller bearing dari luar. Ini merupakan komitmen
yang tidak dapat diubah, dimana keputusan untuk membuat di pabrik dapat segera
ditunda. Biaya yang diestimasikan dapat diragukan.Pembuat keputusan dapat diyakinkan
tergantung pada asumsi terhadap efisiensi tenaga langsung dan penggunaan bahwa
akibatnya ini merupakan estimasi yang terbaik. Terdapat distribusi dari kedua kebutuhan
dan biaya estimasi, sebuah keputusan berdasarkan kebanyakan poin estimasi mungkin
menghasilkan outcome yang cukup berbeda dari nilai yang diinginkan
Pertanyaan lain muncul dalam permasalahan jika bahwa kutipan harga yang
diterima pada faktanya sumber biaya terendah dari persedian bearing units ini. Kita
mungkin mengasumsikan tawaran dikumpulkan dan tawaran yang paling rendah akan
diputuskan, tetapi jika ini bukan permasalahan , pembuat keputusan mengkonsultasikan
biaya alternative dari persediaan untuk mengkonfirmasi bahwa $30.000 faktanya
merupakan biaya terbaik dimana kemungkinan barang diproduksi di luar.

7.3.4 Take It or Leave It?


Contoh: The idaho Instrument Company
Perusahaan ini adalah perusahaan yang memproduksi Kalkulator saku dan
menjualnya melalui sebuah perusahaan distribusi. Agen purchasing pusat pembelanjaan
baru saja meningkatkan peralatan dengan penawaran pembelian 20.000 units dari model
X1 pada harga $8. Idaho mempersembahkan level produksi model tersebut adalah
160.000 unit setiap tahun. Dan dapat mensuplai tambahan 20.000 unit produksi
sebelumnyadari $5.000 dari model X2 lebih canggih. Karena proses produksi mekanik
yang tinggi, biaya variabel per unit dari setiap model dipercayai constant melebihi output

25
yang luas.. Sales manager dari Idaho enggan menjual model X1 untuk $8 ketika ia
menerima $12 dolar melalui perusahaan distribusi Ia benegosiasi kepada agen
purchasing. Selanjutnya $8 ketika ia menerima dengan normal $12 dari perusahaan
distribusi dan ia bernegoiasi dengan agen (purchasing). Selanjutnya $8 ketika diterima
secara normal dan ia mencoba untuk benegosiasi dengan agen purchasing.
Karena adanya peningkatan proses produksi mekanik, biaya variabel dari setiap unit
dipercayai dapat konstan melebihi rentangan hasil sedangkan Manager pemasaran dari
Idaho Oinstrument Enggan untuk menjual. Apakah ia harus mengambil atau
meninggalkannya. Berikut adalah data biaya dari Perusahaan Idaho.

Idaho Instrument Company per unit Data on Calculator


Model X1 Model X2
Materials $1.65 $1.87
Direct labor 2.32 3.02
Variabel Overhead 1.03 1.01
Fixed Overhead 5.00 6.00
allocation
Profit 2.00 2.40
Price to distributor $12.00 $14.40

Contribution Analysis of Caluculator Decision Problem


Incremental Revenues
20.000 units of X1 @$8.00 $160.000
Incremental Costs
Variable Costs
20.000 units of X1 @ $5.00 $100.000
Opportunity Costs (contribution
foregone)
5.00 unit of X2 $8.40 $42.000 142.000
Contribution $18.000

26
Dari tabel tersebut dapat dianalisis bahwa terdapat beberapa pertimbangan yang
dapat diasumsikan:

1) Mengganti unit yang telah dijual ke pusat perbelanjaan dan dijual ke perusahaan
distribusi.
2) Menjual kepada pengecer.
3) Fokus terhadap image dari Idaho Instrumentcalculators, menurunkan harga dapat
menurunkan quality image dari perusahaan.
Pada dasarnya pembuat keputusan harus mempertimbangkan kemungkinan masa
depan dan harus menghitung harapan masa depan atau kehilangan atau akhirnya
kehilangan semuanya. Yang diharapkan saat ini atau kehilangan harus ditambahkan atau
dikurangi dari keterlibatan sebelum keputusan akhir dibuat.

7.3.5 Multiperiod Contribution Analysis


Banyak keputusan melibatkan biaya yang akan dikeluarkan atau pendapatan yang
akan diterima pada periode waktu mendatang. Pada bagian 1 mendiskusikan mengenai
pendapatan dikonversi ke nilai saat ini untuk membuat mereka sebanding dengan
biaya dan pendapatan yang dikeluarkan atau diterima pada periode ini. Di bagian
pertama kita berdiskusi mengenai bagaimana cara mendiskontokan nilai sekarang.
Kontribusi keputusan dalam periode masa, cenderung tunduk pada ketidak
pastian dan dengan demikian diharapkan EPV analisis yang terlibat. Sehingga Analisis
kontribusi multi periode dengan kontribusi masa depan tidak menentu diproses dalam
EPVC di setiap periode. EPVC dari setiap keputusan kemudian dihitung dan
dibandingkan dengan prosedur yang ditunjukkan dalam bab 2. Dua masalah di akhir
bab ini melibatkan pohon keputusan dan analisis multi kontribusi periode.

7.4 Summary

27
Konsep biaya terpenting untuk pengambilan keputusan adalah bahwa biaya tambahan.
Biaya tambahan adalah mereka yang timbul sebagai akibat dari keputusan yang
dipertmbangkan.
Kontribusi analisis berusaha untuk memastikan kontribusi untuk kelebihan biaya dan
keuntungan, atau kelebihan pendapatan tambahan atas biaya tambahan, yang diperkirakan
akan mengikuti mempertimbangkan ini periode biaya eksplisit dan pendapatan dari
keputusan yang ditambah biaya kesempatan dan pendapatan yang terkait dengan ditambah
diharapkan nilai sekarang dari biaya masa depan dan pendapatan yang berikutnya untuk
keputusan. Seperti sebelumnya kita harus berhati-hati untuk melakukan analisis sensitivitas
sebelum terjun ke depan dengan keputusan berdasarkan perhitungan EPVC. Banyak
konsekuensi dari keputusan dapat dikenakan ketidakpastian tingkat tinggi, dan estimasi
terbaik mungkin tidak terutama diandalkan. Isu-isu lain dapat diasumsikan pergi, atas dasar
anggapan bahwa tidak akan terjadi.
Asumsi yang paling sering dibuat yang berteriak untuk sanalisis sentivitas terdiri dari
dua hal, yaitu akurasi data dan ceteris paribus. Asumsi akurasi data meliputi: akurasi angka
digunakan dan tidak adanya periode saat lain, periode masa depan, atau peluang biaya
tambahan atau pendapatan. Asumsi ceteris paribus termasuk tidak adanya dampak pada
tenaga kerja, pelanggan, dan hubungan pemasok (dengan berikutnya yang sedang atau akan
biaya atau pendapatan implikasi), serta tidak adanya dampak negatif terhadap kualitas
perusahaan produk, stabilitas keuangan, citra publik dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

28
Douglas, Van J. 1995. Managerial Economic: Analysis and Strategy. Fourth Edition. Singapore:
Prentice Hall.

Adi Erawati, Ni Made. 2010. Incremental Cost Sebagai Salah Satu Alternatif Pada Pengambilan
Keputusan Jangka Panjan. Jurnal Ilmia Akuntansi dan Bisnis, 5 (1), H: 1-11.

29

You might also like