You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang dimiliki manusia


sejak ia lahir yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat
siapapun. Hak-hak ini berisi tentang kesamaan atau keselarasan tanpa membeda-
bedakan suku, golongan, keturunanan, jabatan dan lain sebagainya antara setiap
manusia yang hakikatnya adalah sama-sama makhluk ciptaan Tuhan.

Jika kita melihat perkembangan HAM di negara ini, ternyata masih


banyak pelanggaran HAM yang sering kita temui. Mulai dari pelanggaran kecil
yang berkaitan dengan norma hingga pelanggaran HAM besar yang bersifat
kriminal dan menyangkut soal keselamatan jiwa. Untuk menyelesaikan masalah
ini perlu adanya keseriusan dari pemerintah menangani pelanggaran-pelanggaran
yang terjadi dan menghukum individu atau oknum terbukti melakukan
pelanggaran HAM. Selain itu masyarakat juga perlu mengerti tentang HAM dan
turut menegakkan HAM mulai darilingkungan sosial tempat mereka tinggal
hingga nantinya akan terbentuk penegakan HAM tingkat nasional.

Adapun contoh dari pelanggaran HAM di Indonesia adalah Pelanggaran


HAM pada Tenaga Kerja Indonesia. Tenaga kerja Indonesia adalah orang yang
rela berkerja diluar negri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya selain
memenuhi kebutuhan keluarganya negara juga mendapati devisa atas jasa yang
diberikan mereka di Negeri yang membutuhkan tenaga kerja untuk membantu
negara negara yang kekurangan tenaga kerja seperti malaysia, singapura dan
beberapa Negara lainnya. Kasus ini menjelaskan bahwa hak warga negara untuk
memperoleh kebenaran belum dipenuhi oleh pemerintah.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia dan UU nomor berapa
yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia?
2. Kasus seperti apa yang termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia?
3. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM
terhadap TKI?
4. Mengapa masih banyak orang yang menjadi TKI termasuk menjadi TKI
illegal, sedangkan telah banyak diketahui pelanggaran HAM terhadap
TKI?
5. Bagaimana cara menanggulangi pelanggaran HAM yang terjadi terhadap
TKI?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas akhir
(pengganti final) mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah
ini juga dibuat agar kita bisa mengetahui dan memahami mengenai kasus-kasus
pelanggaran HAM yang terjadi pada TKI dan bagaimana cara untuk
meminimalisir pelanggaran HAM tersebut.

BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1 Hak Asasi Manusia

Pengertian Hak Asasi Manusia

Menurut UU No. 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia


mendefinisikan hak asasi manusia sebagai seperangkat hak yang melekat pada
hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut Suproatnoko (2008;125), hak asasi manusia adalah hak dasar


milik manusia, bersifat universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa sejak
hidup dalam kandungan atau rahim, dan hak kodrati atau asasi yang tidak dapat
dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri.

Secara universal Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh
seseorang sejak lahir sampai mati sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Semua orang memiliki hak untuk menjalankan kehidupan dan apa yang
dikehendakinya selama tidak melanggar norma dan tata nilai dalam masyarakat.
Hak asasi ini sangat wajib untuk dihormati, dijunjung tinggi, serta dilindungi oleh
Negara, hukum, dan pemerintah.

Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945

Hak asasi manusia di Indonesia didasarkan pada falsafah dan ideology


pancasila, pembukaan UUD 1945, batang tubuh UUD 1945, UU No. 39 Tahun
1999 tentang hak asasi manusia, dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan
hak asasi manusia.

UU No. 39 Tahun 1999 mencantumkan asas-asas dasar hak asasi manusia


diantaranya:
Beberapa asas dasar hak asasi manusia yang tercantum dalam UU No.
39 Tahun 1999 adalah:

3
a. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan
perlakuan hukum yang adil serta mendapat kepastian hokum dan
perlakuan yang sama di depan hukum.
b. Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan
kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi.
c. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi,
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di hadapan
hukum, hak untuk tidak dituntut atas dasar hokum yang berlaku
surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apa pun dan oleh siapa pun.
d. Setiap orang diakui sebagai pribadi yang berhak menuntut dan
memperoleh perlakuan serta perlindungan yang sama sesuai
dengan martabat kemanusiaannya di depan hukum.
e. Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil
dan pengadilan yang objektif dan tidak berpihak.
Secara operasional hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia
Indonesia dalam UU No. 39 Tahun 1999 meliputi :
a. Hak hidup (Pasal 9),
b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan (Pasal 10),
c. Hak mengembangkan diri (Pasal 11-16),
d. Hak memperoleh keadilan (Pasal 17-19),
e. Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27),
f. Hak atas rasa aman (Pasal 28-35),
g. Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42),
h. Hak turut serta dalam pemerintah (Pasal 43-44),
i. Hak wanita (Pasal 45-51), dan
j. Hak anak (Pasal 52-66)
Pelaksanaan hak asasi manusia juga menyangkut hal-hal yang berkaitan
dengan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah, yaitu:
Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi,
menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam
undang-undang ini, peraturan perundang-undangan lain, dan hokum
internasional tentang hak asasi manusia yang diterima oleh Negara
Republik Indonesia.

4
Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah meliputi langkah
implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi,
social, budaya, pertahanan-keamanan negara, dan bidang lain.
Hak dan kebebasan yang diatur dalam undang-undang ini hanya dapat
dibatasi oleh dan berdasarkan undang-undang, semata-mata untuk
menjamin pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia
serta kebebasan dasar orang lain, kesusilaan, ketertiban umum, dan
kepentingan bangsa.
Tidak satu ketentuan pun dalam undang-undang ini boleh diartikan
bahwa pemerintah, partai politik, golongan, atau pihak mana pun
dibenarkan mengurangi, merusak, atau menghapuskan hak asasi
manusia atau kebebasan dasar yang diatur dalam undang-undang.

2.2 Kasus Pelanggaran HAM

Pelanggaran HAM pada Tenaga Kerja Indonesia

Tenaga kerja Indonesia adalah ornag yang rela berkerja diluar negri untuk
memenuhi kebutah keluarganya selain memenuhi kebutuhan keluarganya Negara
juga mendapati devisa atas jasa yang diberikan mereka dinegri yang
membutuhkan tenaga kerja untuk membantu negara negara yang kekurangan
tenaga kerja seperti malaysia, singapura dan beberapa negara lainnya. Tetapi para
tenaga kerja Indonesia tidak sedikit yang menerima perlakuan yang tidak baik
malah yang sangat merugikan bagi mereka, tidak sedikit pemerkosaan,
penganiayaan, bahkan sampai pembunuhan yang dialami oleh para tenaga kerja
Indonesia, tetapi pemerintah sepertinya hanya memandang sebelah mata terhada
para pahlawan devisa bagi Indonesia ini. Sehingga para tenga kerja Indonesia bisa
sampai mengalami perlakuan perlakuan yang sangat merugikan mereka.

Sudah banyak para tenaga kerja Indonesia yang pulang ke Indonesia yang
mengalami kecacatan fisik karena penganiayaan majikannya diluar sana, tetapi
pemerintah tidak memberi perhatiannya sama sekali, pemerintah hanya memberi

5
perhatiannya terhadap tenaga kerja Indonesia yang mengalami perlakuan yang
tidak semestinya yang sudah terpublikasi oleh media, baru pemerintah terlihat
sangat perhatian. Padahal jika sudah tidak ada lagi yang ingin menjadi tenaga
kerja Indonesia untuk luar negri maka bisa sangat mempengaruhi pendapatan
pendapatan negara, bisa hancur ekonomi negara ini jika sudah banyak yang takut
menjadi tanaga kerja Indonesia bagi luar negri.

Dimanakah implementasi pemerintah terhadap pancasila yang salah


satunya berbuahnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia apakah para
tenaga kerja Indonesia tidak termasuk warga Indonesia? Atau pemerintah hanya
memandang sebelah mata pda para TKI. Seharusnya hakekat HAM yang
sebenarnya HAM lahir sejak manusia sadar akan hak yang dimilikinya dan
kedudukannya sebagai subjek hukum. Akan tetapi HAM baru mendapat perhatian
penyelidikan ilmu pengetahuan, sejak HAM mulai berkembang dan mulai
diperjuangkan terhadap serangan atau bahaya, yang timbul dari kekuasaan yang
dimiliki oleh bentukan masyarakat yang dinamakan negara (state).

Dalam negara modern, HAM diatur dan dilindungi dalam hukum positif.
Kenapa HAM perlu dilindungi? Kuntjoro mengemukakan dalam bukunya,
Kekuasaan negara itu seolah-olah oleh manusia pribadi (individu) lambat-laun
dirasakan sebagai suatu lawanan, karena di mana kekuasaan Negara itu
berkembang, terpaksalah ia memasuki lingkungan hak asasi manusia pribadi dan
berkuranglah pula luas batas hak-hak yang dimiliki individu itu. Dan disini
timbullah persengketaan pokok antara dua kekuasaan itu secara prinsip, yaitu
kekuasaan manusia yang berujud dalam hak- hak dasar beserta kebebasan-
kebebasan azasi yang selama itu dimilikinya dengan leluasa, dan kekuasaan yang
melekat pada organisasai baru dalam bentuk masyarakat yang merupakan Negara
tadi. . Oleh karena itu seharusnya para TKI juga memiliki hak asasi manusia
yang sama sebagaimana yang lainnya, dan harus diperlakukan sebagai manusia
seperti biasanya Karena para TKI juga manusia merdeka yang dapat menkmati
hak asasi manusia, karena para TKI bukan hamba sahaya atau budak.

6
Contoh Kasus Pelanggaran HAM yang Dialami oleh TKI
TKI dipancung di Arab Saudi

Seorang TKI bernama Ruyati binti Satubi (54) meregang nyawa di tangan
algojo pemerintah Arab Saudi. Ruyati dijatuhi hukuman pancung setelah ia
divonis bersalah membunuh Khairiya Hamid binti Mijlid majikannya. Ironisnya,
hukuman pancung itu dilakukan hanya empat hari setelah Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono berpidato tentang perlindungan pemerintah terhadap TKI di
luar negeri, di sidang ILO ( International Labour Organization) ke-100, 14 Juni
lalu. Dalam pidatonya SBY bertutur tentang perlindungan TKI yang bekerja
sebagaipembantu rumah tangga (PRT).

Kasus pembunuhan yang akhirnya menjerat Ruyati sebagai tervonis itu


dimulai pada 10 Januari 2010. Ruyati, dituduh membunuh majikannya dengan
menggunakan sebilah pisau dapur. Persidangan perdana kasus pembunuhan
tersebut digelar pada Mei 2010. Selanjutnya, sidang pembacaan vonis digelar
pada Mei 2011. Hakim pengadilan setempat menjatuhkan hukuman qisas kepada
Ruyati sesuai dengan kejahatan yang telah diperbuat. Ruyati dijatuhi vonis
hukuman mati karena dia telah membunuh. Sebenarnya, Ruyati bisa mendapatkan
pengampunan. Syaratnya, ia memperoleh ampunan dari keluarga yang telah
dibunuh. Sayang, hingga pembacaan vonis, pihak keluarga belum maumemafkan
Ruyati. Ruyati sebelumnya pernah bekerja diArabSaudi sebanyak dua kali.

Pada September 2008 lalu, dia berangkat lagi ke ArabSaudi menggunakan


jasa Perusahaan PengerahTenaga KerjaIndonesia Swasta (PPTKIS) PT Dana
Graha Utama Sejatinya, pada waktu itu secara syarat administrasi Ruyati sudah
tidak bisa bekerja sebagai TKI. Tapi, oleh pihak PPTKIS, keterangan umur dalam
paspor Ruyati dimudakan sembilan tahun. Sejatinya ia lahir pada 7 Juli 1957
kemudian dirubah menjadi 12 Juli1968. Dalam laporannya ke Migrant Care, Een
Nuraeni, anak sulung Ruyati, mengatakan jika pada awal-awal bekerja ibunya
tidak pernah mengeluh.Gaji sering dikirim setelah dirapel beberapa bulan.Tapi
akhirnya muncul keluhan jika pembayaran gaji kerap telat hingga tujuh bulan.
Kalaupun mau bayar gaji, harus direbut dulu, kata perempuan 36 tahun itu.

7
Selain itu, Een juga mengatakan ibunya kerap dipukulimajikannya. Sejak
penghujung Desember 2009, komunikasi Ruyati dengan keluarga di Bekasi
terputus. Kabar Ruyatitersangkut pidana pembunuhan dan terancam hukuman
pancung sampai juga ke keluarga. Pihak keluarga diwakili Een melapor ke
pemirintah. Mulai dari Kementerian Luar Negeri hingga Kementerian Tenaga
Kerja danTransmigrasi. Dia juga melapor kasus ini ke Migrant Care.Een
mengatakan mendapatkan kabar kematian ibunya akibat divonispancung. Kabar
itu resmi, diberitahukan Kementerian Luar Negeri, tandasnya.

2.3 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Pelanggaran


HAM terhadap TKI

Salah satu faktor penyebab kompleksitas permasalahan yang terus silih


berganti menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah penipuan, tindak
kekerasan, over worked, pelecehan seksual/pemerkosaan dan sebagainya.

Salah satu penyebabnya adalah Kebijakan Pemerintah yang mengizinkan


calon majikan merekrut langsung TKI di Indonesia. Selain itu, faktor-faktor
penyebab lainnya adalah :

Kurangnya menghormati hak asasi orang lain, moral, etika, dan tata
tertibkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sumber Daya Manusia yang masih rendah.
Interprestasi dan penerapan yang salah dari norma norma agama
danperintah (intruksi)
Good Governence masih bersifat retorika.
Corporete Governence masih bersifat retorika.

2.4 Alasan Banyak Orang yang Menjadi TKI Termasuk


Menjadi TKI Ilegal

8
Dasar hukum keberadaan TKI di luar negeri adalah pasal 27 ayat (1) dan
(2) UU No. 39 Tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan TKI di luar
negeri. Dalam ayat (1) ditegaskan bahwa penempatan TKI di luar negeri hanya
dapat dilakukan ke negara tujuan yang pemerintahannya telah membuat perjanjian
tertulis dengan pemerintah Republik Indonesia atau kenegara tujuan yang
mempunyai peraturan perundang-undangan yang melindungi tenaga kerja asing.

Jadi secara legal formal (hukum) keberadaan TKI di luar negeri


sahadanya. Artinya hal tersebut diketahui dan diterima oleh kedua belah pihak
baik si pemasok tenaga kerja maupun si pengguna tenaga kerja tersebut. Adapun
kemudian terjadi berbagai kasus yang menimpa TKI, misalnya adaTKI melarikan
diri dari tempat kerja, majikan menyiksa TKI, bahkanmemperkosanya atau
sebaliknya TKI membunuh majikan, istri majikan atau anak majikan. Hal itu
sebenarnya tidak perlu terjadi manakala kedua belah pihak saling mematuhi
perjanjian yang mereka buat dan sepakati bersama.

Secara substansial ada 3 (tiga) faktor yang mendorong seseorangmenjadi


TKI yaitu:

1. Motivasi

Salah satu alasan utama mengapa seseorang terobsesi menjadi TKI adalah
ingin merubah nasib yaitu dari serba kekurangan menjadi berkecukupan, baik
papan, sandang dan pangan. Namun sayang apa yang mereka impikan tersebut
belum 100% terealisasi karena banyaknya prosedur dan aturan yang harus mereka
tempuh. Ironisnya hal tersebuttidak menjadikan mereka putus asa, justru
sebaliknya mereka semakin giat dan yakin bahwa mereka akan berhasil. Semangat
hidup yang menyala-nyala itu sedikit banyak terinspirasi oleh Firman Tuhan
dalam Al Quran yang artinya sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaansuatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri(QS
13:11). Namun sayang mereka (TKI) terutama yang ilegal pada umumnya miskin
pengetahuan dan keterampilan sehingga sering menjadi masalah di kemudian hari.

9
2. Pola pikir pragmatis

Dalam bukunya yang berjudul Pragmatisme (1907) William James


mengetengahkan bahwa inti ajaran prakmatisme adalah sesuatu itu baru dianggap
bernilai bila ia bermanfaat. Asal bermanfaat untuk dirinya dan orang lain, apa saja
bisa dilakukan termasuk menipu, menyuap, memanipulasi dan sebagainya. Seperti
yang dilakukan oleh sebagian besar calon TKI beserta beberapa instansi yang
melindungi mereka. Juga tidak ketinggalan para calonya. Mereka (para TKI) tidak
segan-segan utang sana utang sini, jual ini jual itu, bila perlu tipu sana tipu
sini termasuk memanipulasi identitas diri dalam hal ini soal umur sebagaimana
yang dilakukan Ruyati dan para TKI lainnya. Mereka yakin dengan bekerja
sebagai TKI hidup mereka akan bermanfaat tanpaberpikir cara yang mereka
tempuh yang penting sukses titik.

3. Persaingan yang ketat

Sebagai konsekuensi logis dari era globalisasi dan informasi, individu


harus pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan. Segalanya serba cepat dan
tepat termasuk dalam mencari lowongan kerja. Tidak cukup mengandalkan ijazah
SMA, SMK atau PT (Perguruan Tinggi) tetapi mereka (pencari kerja) harus
memiliki ketrampilan tertentu yang bernilai tambah. Jika tidak, mereka akan
terlibas begitu saja oleh pesaing lain.Selanjutnya mereka akan jadi pengangguran
abadi. Yang lebih menyedihkan lagi jumlah perusahaan di sektor industri saat ini
semakin kecil. Dengan mengecilnya jumlah perusahaan di sektor industri otomatis
akan memperbesar jumlah orang miskin dan pengangguran. Bila hal ini terus
dibiarkan, maka berpotensi mendorong orang ingin bekerja ke luar negerisebagai
buruh migran alias TKI, meskipun dengan bekal pengetahuan sekedarnya.
Akibatnya mereka kebanyakan hanya bisa bekerja di ranah domestik, yaitu
menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT).

10
2.5 Penanggulangan Pelanggaran HAM Terhadap TKI dan
Pihak yang Bertanggug Jawab

Berikut ini adalah cara penanggulangan pelanggaran HAM


terhadapTKI, yaitu sebagai berikut :
Membawa kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia ke pengadila
hak asasi manusia dengan tetap menerapkan asas praduga tak bersalah.
Membangun budaya hak asasi manusia.
Berdayakan mekanisme perlindungan hak asasi manusia yang ada dan
membentuk lembaga-lembaga khusus yang mengenai masalah masalah
khusus.
Mempergiat sosialisasi hak asasi manusia kepada semua kelompok
dantingkat dalam masyarakat dengan mengikut sertakan LSM
dalamkemitraan dengan pemerintah.
Mencabut dan merivisi semua undang-undang peraturan
yangbertentangan dengan hak asasi manusia.
Memberdayakan aparat pengawas.
Mengembangkan managemen konflik oleh lembaga-lembaga
perlindungan hak asasi manusia.
Memprioritaskan penyusunan prosedur pengaduan dan
penanganankasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia.
Membentuk lembaga-lembaga yang membantu korban pelanggaran
hak asasi manusia dalam mengurus kompensasi dan rehabilitasi.
Mengembangkan lembaga-lembaga dan program-program yang
melindungi korban dan saksi pelanggaran hak asasi manusia.
Kerjasama dalam hal pembangunan antara Pemerintah daerah dan
wargamasyarakat Daerah perlu ditingkatkan. Sehingga bisa
memberikanlapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.
Pemerintah harus bisa bekerjasama dengan masyarakat dalam
mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Pelanggaran hak asasi manusia terhadap TKI seharusnya
ditanggapidengan cepat dan tanggap oleh pemerintah dan disertai
peran serta masyarakat.

11
Pihak yang Bertanggung Jawab dalam Penyelesaian
MasalahPelanggaran HAM terhadap TKI
Pemerintah

Berikut ini adalah kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah


menurutUU No. 39 Tahun 1999, yaitu sebagai berikut:

1. Pemerintah Wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi,


menegakkan dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam
undang-undang ini, peraturan peundang-undangan lain dan hukum
internasional tentang hak asasi manusia yang diterima oleh negara RI.
2. Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah sebagaimana dimaksud
meliputi langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan negara dan
bidang lain.
3. Hak dan kebebasan yang diatur dalam undang-undang ini hanya dapat
dibatasi oleh dan berdasarkan undang-undang, semata-mata untuk
menjamin pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasimanusia
serta kebebasan dasar orang lain, kesusilaan, ketertibanumum dan
kepentingan bangsa.
4. Tidak satu ketentuan pun dalam undang-undang ini boleh diartikan
bahwa pemerintah, partai, golongan atau pihak manapun dibenarkan
mengurangi, merusak atau menghapuskan hak asasi manusia
ataukebebasan dasar yang diatur dalam undang-undang ini.
Masyarakat
1. Memperluas pengetahuan dan mengasah ketrampilan dengan sebaik-
sebaiknya untuk bisa mendorong kemajuan industri di daerahnya
masing-masing.
2. Mengantisipasi adanya anggota keluarga yang menjadi TKI.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang dimiliki manusia


sejak ia lahir yang berisi tentang kesamaan atau keselarasan tanpa membeda-
bedakan suku, golongan, keturunanan, jabatan dan lain sebagainya antarasetiap
manusia yang hakikatnya adalah sama-sama makhluk ciptaan Tuhan.

13
Telah terjadi banyaknya penganiayaan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan
terhadap para tenaga kerja Indonesia, tetapi pemeintah sepertinya menganggap
kecil masalah ini padahal jasa seorang TKI sangatlah penting bagi negara
Indonesia.Tenaga kerja Indonesia adalah ornag yang rela bekerja diluar negri
untuk memenuhi kebutah keluarganya selain memenuhi kebutuhan keluarganya.
Negara juga mendapati devisa atas jasa yang diberikan mereka dinegri yang
membutuhkan tenaga kerja untuk membantu negara negara yang kekurangan
tenaga kerja seperti malaysia, singapura dan beberapa negara lainnya. Tetapi
pemerintah tidak bisa melindungi para TKI dengan seksama, sehingga banyak
TKI yang terlantar, mati, tidak bisa pulang, dsb.

3.2 Saran

Kita sebaagai sesama manusia harus mempunyai rasa kemanusiaan


terhadap sesama manusia misalnya kita sebagai lembaga penyalur TKI tidak boleh
hanya mencari keuntungan semata tanpa melihat keahlian dari para TKI dan TKW
itu sendiri, lembaga penyalur TKI tidak boleh mengirim TKI yang belum teruji
benar kemampuanya karena ini merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya
penyiksaan serta pembunuhan karena majikan di Negara tersebut merasa emosi
apabila TKI tersebut tidak becus dalam bekerja.Terutama dalam penerjemahan
bahasa merupakan alat komunikasi terpenting antara majikan dan TKI tersebut.
Apabila bahasa saja belum dikuasai bagaimana terjadi hubungan yang baik antara
majikan dan TKI. Ini menjadi salah satu pemicu peningkatan kasus penganiayaan
dan pembunuhan terhadap TKI dari Negara kita.

Dan perlu ada penindakan yang tegas dari presiden dan pemerintah agar
kasus ini tidak terus bertambah jumlahnya. Presiden dan pemerintah harus bias
menjamin kehidupan para TKI dan TKW karena ini menyangkut nyawa
seseorang. Selain itu pemerintah harus memfasilitasi para TKI yang akan
berangkat keluar mulai dari pengawasan dan perlindungan terhadap TKI maupun
fasilitas untuk berkomunikasi dengan sanak keluarga mereka di Indonesia

14
sehingga dapat mencegah kasus penganiayaan dan pembunuhan yang terjadi di
luar negeri. Serta adanya pengawasan pemerintah dalam pengrekutan TKI yang
akan ke luar negeri.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia /

http://undang-undang-ri.blogspot.com/

http://zuhdiachmad.blogspot.com/2010/05/pelaksanaan-ham-di-indonesia/

www.scribd.com/doc/46256642/Bentuk-bentuk-Pelanggaran-Ham Terhadap-Tki

http://putralief-cyber.blogspot.com/2015/03/makalah-pelanggaran-ham-terhadap-
tki.html?m=1

15

You might also like