You are on page 1of 9

HORMON ADRENOKORTIKOTROFIK DAN FUNGSI KORTEKS

ADRENALIS

ACTH adalah polipeptida yang sekresinya diatur oleh CRF yang berasal dari hipotalamus,
dengan umpan balik dari kadar kortisol plasma yang bersikulasi. ACTH bekerja atas korteks
adrenalis untuk menimbulkan hyperplasia dan untuk merangsang konversi kolesterol menjadi
pregnenolon dan progesterone. Jadi merangsang pembentukan glukokortikoid dna androgen
adrenalis.

Hormone-hormon korteks adrenalis


Dua jenis hormone utama, kortikostiroid dan androgen disintesa di dalam dan disekresi oleh
korteks adrenalis, normalnya mungkin juga ia mensekresikan sejumlah kecilestrogen dan
progesterone.

1. Kortikostiroid
Kortikostiroid utama yang disekresi oleh korteks adrenalis manusia adalah aldosteron (dari
zona glomerulosa), kortisol dalam farmasi dinamai hidrokortison (dari zona fasikulata) dan
kortikosteron (dari kedua lapisan). Kortisol disentesa dari progesterone oleh kerja
hidroksilase berurutan (monooksigenase steroid) dan aldosteron oleh jalur berbeda melalui
kotikosteron. Kortison merupakan steroid sinteti, yang bukan merupakan sekresi normal.
2. Androgen
Sekresinya di dalam glandula adrenalis dirangsang oleh ACTH, mungkin dengan sinergisme
gonadotrofin. Estrogen dan progesterone adrenalis berlaku sebagai yang meningkatkan
pertumbuhan karsinoma prostate dan payudara yang tergantung atas hormone.Hormone-
hormon adrenokortikal di dalam plasma dan urina.
Kortisol merupakan glukokortikoid utama di dalam plasma. Sekitar 5% yang aktif dan
bersirkulasi dalam keadaan bebas, sisanya terikat ke B-globulin yang relative spesifik (BCG,
transkortin), dan sedikit yang terikat ke albumin. Konsentrasi yang terikat globulin di dalam
plasma, yaitu yg diikat transkortin dan kortisol total, ditingkatkan oleh estrogen endogen dan
eksogen terutama kehamilan dan kontraseptif hormonal.
Terdapat variasi sirkadian yg jelas, nilai rujukan untuk kortisol plasma pd tengah malam
adalah 50-280 nmol/l dari pada 09:00 adalah 200-700 nmol/l. glukokortikoid diekskresikan
ke dalam urina, terutama dalam bentuk tereduksi dikonjugasi dengan asam glukuronat.

Hiperaktivitas adrenokortikal
Sekeresi hormone korteks adrenalis yg berlebihan bias berasal dari hyperplasia atau tumor
korteks adrenalis dan bias sekunder terhadap peningkatan sekresi ACTH.
1. Sindroma Cushing.
Ini ditandai oleh peningkatan konsentrasi kortisol bebas yg bersirkulasi. Sering ia disertai
dengan sekresi ACTH yg berlebihan oleh pituitaria anterior yg aktif secara berlebihan disertai
dengan menghilangnya irama sikardian. Sindrom ini bisa disebabkan oleh tumor pituitaria
yang mensekresikan ACTH atau oleh tumor adrenalis yg secara autonom mensekresikan
kortisol secara berlebihan dengan penekanan sekresi ACTH.
2. Sindroma adrenogenital (hyperplasia adrenalis congenital)
Kesalahan metabolime bawaan yg lazim ini disebabkan oleh sekresi androgen berlebihan dan
terlihat sebagai virilisme tanpa efek mental oleh glukokortikoid. Ia disebabkan oleh hambatan
metabolic. Di dalam sintesa kortisol dari progesterone dan difisiensi kortisol yang
bersirkulasi (umumnya normal rendah) menyebabkan sekresi ACTH berlebihan oleh tak
adanya umpan balikinhibasi. Mungkin ada penyakit pseudo-addison disertasi difisiensi
natrium, karena difisiensi sekresi kortisol dan aldosteron bila difisiensi enzim lebih lengkap.
3. Tumor
Biasanya tumor korteks adrenalis benigna atau maligna menimbulkan sindroma yang disertai
campuran aspek metabolic dan varilisasi, salah satu mungkin dominant: sekresi ACTH
tertekan. Pada umumnya tumor benigna menghasilkan 1 hormon (tetapi sering bukan
endokrin), dan tumor maligna yang lain sering menghasilkan hormone.
4. Aldosteronisme primer (Sindroma Conn)
Terdapat tumor korteks adrenalis yg jarang dan kadang-kadang hyperplasia yang hanya
menghasilkan aldosteron secara berlebihan dan menyebabkan aldosteronisme primer-sekresi
yang tidak sesuai. Ini ditandai oleh hipokalemia (karena kehilangan kalium melalui urina dan
usus) serta kelmahan otot; alkalosis, poliuria, HT dan umumnya ada retensi natrium.
Aldosteron sekunder bisa ditemukan pada keadaan dengan kehilangan natrium dari cairan
ekstraseluler seperti SN, sirosis dan asites, payah jantung kongestif dan karena bermacam-
macam diuretika. Pada keadaan ini lebih jarang terdapat hipokalemia serta aldosteron dan
rennin plasma meningkat-sekresi sesuai.

Hipoaktivitas adrenokortikal
Hiposekresi sekunder kronika dari hormone korteks adrenalis mungkin akibat
hipopituitarisme; biasanya kemudian terdapat gambaran hipopituitarisme lainnya, tetapi
sekresi aldosteron dipertahankan sehingga kemudian keseimbangan natrium dan kaliaum
sedikit berubah. Defesiensi ACTH spesifik dapat mengikuti pengobatan kortikostiroid
berlebihan.
1. Insufisiensi adrenalis akuta
Ini bisa timbul pada penyakit Addison atau pada sindroma friderichsen waterhouse
(perdarahan adrenalis pada septicemia meningokokal atau yang sejenis). Pada krisis
addisonian, gambaran metabolic penyakit Addison berat, terutama hiponatremia dan
hipotensi disertai urea plasma yang tinggi dan hipoglikemia.

Tes stimulasi dan supresi untuk fungsi adrenokortikoid


1. Tes tetrakosaktrin singkat
Prosedur standar cepat adalah mengukur respon kortisol plasma trhdp ponpeptida
kortikotrotin sintetik,tetrakosaktrin (synacthen, Ciba).Interpretasi: pd org normal nilai dsr >
250nmol/l, dan terdapat penngkatan sekurang-kurangnya 300nmol/l di atas nilai dasar pada
menit ke 30. pada sindroma cushing (hyperplasia) mungkin ada respon berlebihan; tumor
adrenalis autonom tak berespon.
2. Tes tetrakosaktrin yang diperpanjang
Interpretasi: pada orang yang normal terdapat peningkatan kortisol plasma pada hari pertama
sampai di atas 1400 nmol/l. pada penyakit Addison tak ada peningkatan walaupun sampai 3
hari, sedangkan pada hipofungsi adrenokortikal sekunder terhadap difisiensi pituitaria nilai
ini bisa melebihi dari 700nmol/l setelah suntikan ke 3.
3. Tes supresi deksametason.
Interperetasi: pada orang normal kortikostiroid dan plasma tertekan pada dosis lebih rendah
di bawah 50% nilai dasar. Pada deksametashon dalam dosis lebih rendah, pasien dengan
sindroma cushing akan memperlihatkan tak adanya supresi tanpa memandang sebabnya, pada
dosis lebih tinggi yang dengan hyperplasia mendapat supresi 50% atau lebih, sedangkan yang
dengan adenoma atau karsinoma ataupun pembentukan ACTH ektopik tak dipengaruhi.
4. Tes metirapon
Interpretasi: orang normal memperlihatkan peningkatan nilai kortikostiroid urina sekurang-
kurangnya 35umol/24jam dan peningkatan 2x lipat di atas kadar istirahat. Respon subnormal
dengan adanya fungsi adreno atau pituitaria anterior. Sebagai tambahan, pasien dengan tumor
korteks adrenalis autonom tak berespon.
5. Tes lainnya
Ini terutama digunakan dalam keadaan khusus dan harus mengikuti prosdur setempat. Ia
mengikuti penggunaan hipoglikemia yang diinduksi insulin atau pirogen sebagai agen stress
bagi hipotalamus melalui pusat yang lebih tinggi atau menggunakan lisin-vasopresin sebagai
corticotrophin releasing factor sintetic untuk merangsang pituitaria anterior.

http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/10/hormon-adrenokortikotrofik-
dan-fungsi.html
1. PENGERTIAN
ACTH adalah polipeptida yang sekresinya diatur oleh CRF yang berasal dari
hipotalamus, dengan umpan balik dari kadar kortisol plasma yang bersikulasi. ACTH bekerja
atas korteks adrenalis untuk menimbulkan hyperplasia dan untuk merangsang konversi
kolesterol menjadi pregnenolon dan progesteron. Jadi merangsang pembentukan
glukokortikoid dna androgen adrenalis.

2. KLASIFIKASI HORMON KORTEX ADRENAL


Dua jenis hormone utama, kortikostiroid dan androgen disintesa di dalam dan
disekresi oleh korteks adrenalis, normalnya mungkin juga ia mensekresikan sejumlah kecil
estrogen dan progesteron.
- Kortikostiroid
Kortikostiroid utama yang disekresi oleh korteks adrenalis manusia adalah aldosteron
(dari zona glomerulosa), kortisol dalam farmasi dinamai hidrokortison (dari zona fasikulata)
dan kortikosteron (dari kedua lapisan). Kortisol disentesa dari progesterone oleh kerja
hidroksilase berurutan (monooksigenase steroid) dan aldosteron oleh jalur berbeda melalui
kotikosteron. Kortison merupakan steroid sinteti, yang bukan merupakan sekresi normal.
- Androgen
Sekresinya di dalam glandula adrenalis dirangsang oleh ACTH, mungkin dengan
sinergisme gonadotrofin. Estrogen dan progesterone adrenalis berlaku sebagai yang
meningkatkan pertumbuhan karsinoma prostate dan payudara yang tergantung atas
hormone.Hormone-hormon adrenokortikal di dalam plasma dan urina. Kortisol merupakan
glukokortikoid utama di dalam plasma. Sekitar 5% yang aktif dan bersirkulasi dalam keadaan
bebas, sisanya terikat ke B-globulin yang relative spesifik (BCG, transkortin), dan sedikit
yang terikat ke albumin. Konsentrasi yang terikat globulin di dalam plasma, yaitu yg diikat
transkortin dan kortisol total, ditingkatkan oleh estrogen endogen dan eksogen terutama
kehamilan dan kontraseptif hormonal.

3. ETIOLOGI
Sindrom cushing disebabkan oleh sekresi kortisol atau kortikosteron yang berlebihan,
kelebihan stimulasi ACTH mengakibatkan hiperplasia korteks anal ginjal berupa adenoma
maupun carsinoma yang tidak tergantung ACTH juga mengakibatkan sindrom cushing.
Demikian juga hiperaktivitas hipofisis, atau tumor lain yang mengeluarkan ACTH. Syindrom
cuhsing yang disebabkan tumor hipofisis disebut penyakit cusing. (buku ajar ilmu bedah, R.
Syamsuhidayat, hal 945)
Sindrom cusing dapat diakibatkan oleh pemberian glukortikoid jangka panjang dalam
dosis farmakologik (latrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan pada gangguan aksis
hipotalamus-hipofise-adrenal (spontan) pada sindrom cusing spontan, hiperfungsi korteks
adrenal terjadi akibat ransangan belebihan oleh ACTH atau sebab patologi adrenal yang
mengakibatkan produksi kortisol abnormal. (Sylvia A. Price; Patofisiologi, hal 1091)

4. PATOFISIOLOGI
Sindrom cushing dapat disebabkan oleh pemberian glukokortikoid jangka panjang
dalam dosis farmakologik (iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat
gangguan aksi hipotalamus-hipofisis-adrenal (spontan). Sindrom Cushing iatrogenic dijumpai
pada penderita arthritis rheumatoid, asma, limfoma, dan gangguan kulit umum yang
menerima glukokortikoid sintetik sebagai agen anti inflamasi. Pada cushing syndrome
spontan, hiperfungsi korteks adrenal terjadi sebagai akibat rangsangan berlebihan oleh ACTH
atau sebagai akibat patologi adrenal yang mengakibatkan produksi kortisol abnormal.
Sindrom Cushing dapat dibagi menjadi dua jenis : (1) dependen ACTH dan (2)
independen ACTH. Diantara jenis dependen ACTH, hiperfungsi korteks adrenal mungkin
disebabkan oleh sekresi ACTH kelenjar hipofisis yang abnormal dan berlebihan. Karena tipe
ini mula-mula dijelaskan oleh Harvey Cushing pada tahun 1932, maka keadaan ini disebut
dengan penyakit Cushing. Pada 80% pasien ini ditemukan adenoma hipofisis yang
mensekresi ACTH. Pada 20% sisanya terdapat bukti-bukti histology hyperplasia hipofisis
kortikotrop. Masih tidak jelas apakah hyperplasia timbul akibat gangguan pelepasan CRH
oleh neurohipotalamus. Pada kasus lain didapatkan kelebihan sekresi ACTH, hilangnya irama
sirkadian normal ACTH, dan berkurangnya sensitivitas system kontrol umpan balik ke
tingkat kortisol dalam darah.
ACTH juga dapat disekresi berlebihan pada pasien-pasien dengan neoplasma yang
memiliki kapasitas untuk menyintesis dan melepaskan peptide mirip ACTH baik secara kimia
maupun fisiologik. ACTH yang berlebihan dihasilkan dalam keadaan ini menyebabkan
rangsangan yang berlebihan terhadap sekresi kortisol oleh korteks adrenal, dan disebabkan
oleh penekanan pelepasan ACTH hipofisis. Jadi, kadar ACTH yang tinggi pada penderita ini
berasal dari neoplasma, bukan dari kelenjar hipofisisnya. Sejumlah besar neoplasma dapat
menyebabkan sekresi ektopik ACTH. Neoplasma-neoplasma ini biasanya berkembang dari
jaringan-jaringan yang berasal dari lapisan neuroektadermal selama perkembangan
embrional. Karsinoma sel oat paru, karsinoid bronchus, timoma, dan tumor sel-sel pulau
dipankreas, merupakan contoh-contoh yang paling sering ditemukan. Beberapa tumor ini
mampu menyekresi CRH ektopik. Pada keadaan ini, CRH ektopik merangsang sekresi ACTH
hipofisis, yang menyebabkan terjadinya sekresi kortisol secara berlebihan oleh korteks
adrenal. Jenis sindrom cushing yang disebabkan oleh sekresi ACTH yang berlebihan-
hipofisis atau ektopik- seringkali disertai hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi ini disebabkan
oleh sekresi peptide yang berhubungan dengan ACTH dan kerusakan-kerusakan bagian-
bagian ACTH yang memiliki aktivitas melanotropik. Pigmentasi terdapat pada kulit dan
selaput lebdir.
Hiperfungsi korteks adrenal dapat terjadi tanpa tergantung pada kontrol ACTH seperti
pada tumor atau hyperplasia korteks adrenal nodular bilateral dengan kemampuannya untuk
menyekresi kortisol secara autonomi dalam korteks adrenal. Tumor korteks adrenal yang
akhirnya menjadi sindrom cushing dapat jinak (adenoma) atau ganas (karsinoma). Adenoma
korteks adrenal dapat menyebabkan sindroma cushing yang berat, namun biasanya
berkembang secara lambat, dan gejala dapat timbul bertahun-tahun selama diagnosis
ditegakkan. Sebaliknya, karsinoma adrenokortikal berkembang cepat dan dapat menyebabkan
metastasis serta kematian.
Cushing digambarkan sebagai sindrom yang mempunyai karakteristik dengan obesitas
trunkal, hipertensi, kelelahan, amenorrhea, hirsutism, striae abdomina, edema, glukosuria,
osteoporosis, dan tumor basofilik pituary. Sebagai dari kehati-hatian; sindrom ini telah
meningkat, diagnosis sindrom cushing telah diperlebar kedalam klasifikasi yang ditunjukkan
dalam tabel 1. Dengan tanpa melihat etiologi, semua kasus dari sindrom Cushing sesuai
menurut peningkatan produksi kortisol oleh adrenal. Dalam kebanyakan kasus, penyebabnya
adalah bilateral adrenal hyperplasia karena hipersekresi dari ACTH pituary atau produksi
ektopik ACTH oleh sumber non pituary.
Insiden dari hiperplasia tergantung pituary adalah tiga kali lebih besar pada wanita
dibandingkan pria, dan lebih seringnya pada onset umur 30-40 tahunan. Kebanyakan bukti
mengindikasikan bahwa defek primer adalah perkembangan De Novo dari adenoma pituary,
tumor yang ditemukan pada > 90% pasien dengan hiperplasia adrenal tergantung-pituary.
Secara alternative, defek ini adakalanya terletak di hipotalamus atau pusat neural yang lebih
tinggi, menyebabkan pelepasan CRH yang tidak diperlukan terhadap kadar kortisol yang
bersirkulasi. Defek primer ini menimbulkan stimulasi berlebihan dari pituary, menghasilkan
hiperplasia atau formasi tumor. Dalam beberapa seri pembedahan, kebanyakan individu
dengan hipersekresi ACTH pituary ditemukan untuk mempunyai mikroadenoma

5. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik yang sering ditemukan pada penyakit sydrom cushing antara lain
obes itas sentral, gundukan lemak pada punggung, muka bulat (moon face), striae,
berkurangnya massa otot dan kelemahan umum.
Tanda dan gejala lain yang dapat ditemukan pada sindrom cushing seperti atripi/kelemahan
otot ekstremitas, hirsutisme (kelebihan bulu pada wanita), ammenorrhoe, impotensi,
osteoporosis, atropi kulit, akne, udema., nyeri kepala, mudah memar dan gangguan
penyembuhan luka. (Buku Ajar Ilmu Bedah, R. Syamsuhidayat, hal. 946)

6. PENATALAKSANAAN
Pengobatan syndrome chusing tergantung ACTH tidak seragam, bergantung apakah
sumber ACTH adalah hipofisis /Ektopik :
1) Jika dijumpai tumor hipofis ,Sebaiknya diusahakan reseksi tumor transfeonida.
2) Jika terdapat bukti hiperfunggsi hipofisis namun tumor tidak ditemukan maka sebagai
gantinya dapat dilakukan radiasi kobait pada kelenjar hipofisis
3) Kelebihan kortisol juga dapat ditanggulangi dengan adrenolektomi total dan diikuti
pemberian kortisol dosis fisiologis
4) Bila kelebihan kortisol disebabkan oleh neoplasma adrenal,maka pengangkatan neoplasa
disusul kemoterapi pada penderita dengan karsinoma/terapi pembedahan.
5) Digunakan obat dengan jenis Metropyne,amino gluthemid O,P-OOO yang bisa
mensekresikan kortisol

7. PEMERIKSAAN LAB.
a. CT scan
Untuk Menunjukkan pembesaran adrenal pada kasus syndrome cusing
b. Photo scaning
c. Pemeriksaan sidik nuklir
Kelenjar adrenal mengharuskan Pemberian kolesterol radio aktif secara i.v
d. Pemeriksaan elektro kardiograafi
Untuk menentukan adanya hipertensi

8. FUNGSI ACTH
a. Mengatur perkembangan, pemeliharaan dan sekresi suprarenal atau adrenal.
b. Mengendalikan suprarenal dalam menghasilkan kortisol (stress)
c. Merangsang produksi dan pelepasan cortikoid.

http://3acommunityners.blogspot.com/2011/11/askep-acth.html
Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis dan sekresi glukokortikoid dan
androgen pada korteks adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang
bergantung pada mekanisme cAMP. Sebelum berlangsungnya sintesis steroid,
ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol esterase dan mendifusikan
kolesterol melalui membran mitokondria dan meningkatkan sintesis pregnenolon.

Mekanisme Kerja ACTH (kortikotropin)


Tahapan dari mekanisme kerja ACTH (kortikotropin) adalah :

1.ACTH adalah produk dari proses pasca translasi prekursor polipeptida Pro-
Opiomelanokortin, Organ target ACTH adalah korteks adrenal tempat
kortikotropin terikat.
2.Setelah di korteks adrenal, ACTH akan memacu perubahan Kolesterol menjadi
pregnolon.
3.Kemudian dari pregnolon dihasilkanlah adrenokortikosteroid dan androgen
adrenal.
4.Dimana fungsi kortisol adalah kerja antiinflamasi, meningkatkan
glukoneogenesis, meningkatkan penghancuran protein, Mobilitas lemak,
Mobilitas protein, Stabilisasi lisosom

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20111205181143AADrRIy
Kortikotropin (bahasa Inggris: corticotropin, adrenocorticotropic hormone, ACTH) adalah
hormon stimulator hormon dari golongan kortikosteroid, dengan panjang 39 AA dan waktu
paruh sekitar 10 menit.

ACTH disintesis dari irisan pre-pro-opiomelanokortin, sebuah polipeptida yang terdiri dari
267 asam amino. Fragmen irisan yang terjadi antara lain ACTH, ACTH, -lipotropin, -
lipotropin, MSH, -endorfin dan peptida opioid. POMC, ACTH dan -lipotropin disekresi
oleh kortikotrop yang terletak pada adenohipofisis dari kelenjar hipofisis setelah distimulasi
oleh CRH yang disekresi oleh hipotalamus.[1]

Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis dan sekresi glukokortikoid dan androgen
pada korteks adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang bergantung pada mekanisme
cAMP.[2] Sebelum berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan meningkatkan konsentrasi
kolesterol esterase dan mendifusikan kolesterol melalui membran mitokondria dan
meningkatkan sintesis pregnenolon.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kortikotropin

You might also like