Professional Documents
Culture Documents
TANGGAL TERBIT :
STANDAR PROSEDUR
15 JANUARI 2015
OPERASIONAL
(SPO)
PROSEDUR : Semua pasien yang direncanakan operasi dan diketahui atau diduga
mengidap penyakit infeksius seperti hepatitis B, C, HIV / AIDS seperti
pada pasien: pelacur, homoseksual, pengguna obat-obatan bebas
perlu dilakukan pencegahan pada saat operasi sebagai berikut:
1. Jadwal operasi dilaksanakan ruang bedah khusus atau paling
akhir dari jadwal operasi hari itu.
2. Petugas menggunakan baju dan APD (Alat Pelindung Diri) yang
terdiri dari: masker dan topi disposibel, google, sarung tangan
panjang khusus, jas operasi disposable, sepatu boot.
3. Meja operasi dilapisi plastik khusus dan sesudah operasi selesai
dibuang.
4. Selama operasi perawat sirkuler ataupun petugas yang lain tidak
boleh keluar masuk kamar operasi.
5. Kassa bekas dan cairan dari tubuh pasien ditampung tersendiri
dan dibuang di tempat sampah infeksius.
6. Setelah selesai, kamar operasi tidak boleh dipakai, sebelum
dilakukan pembersihan dan sterilisasi ruangan
a. Puasa
Untuk dewasa : 6 8 jam
Untuk anak-anak : 3 4 jam
b. Beritahu kepada dokter anestesiologi untuk kelayakan
anastesi.
2. Datang 1-2 jam sebelum pembedahan
PROSEDUR : I. Memakai sarung tangan steril bila memakai sarung tangan tidak
memakai baju operasi
a. Menjumput sarung tangan pada bagian yang berlipat keluar
b. Masukan jari-jari tangan dan sesuaikan, usahakan sarung
tangan tidak menyinggung kulit
c. Pakai sarung tangan yang lainnya dengan cara menjumput
sarung tangan dari bagian dalam lipatan sarung tangan
d. Masukan jari-jari tangan seperti pemakaian sarung tangan
yang pertama
e. Buka lipatan sarung tangan dengan cara mengambil bagian
dalam lipatan sarung tangan, usahakan tidak menyentuh
daerah kulit
II. Pemakaian sarung tangan steril bila pemakai sarung tangan
sudah memakai baju operasi
a. Tangan berada di dalam baju bedah saat menjumput sarung
tangan yang terlipat keluar
b. Dengan dibantu tangan sebelah yang masih berada di dalam
lengan baju pakai sarung tangan yang satu
c. Dengan tangan yang sudah bersarung, pakai sarung tangan
yang satunya lagi
III. Memakaikan sarung tangan pada orang lain sesudah memakai
sarung tangan
a. Ambil sarung tangan dan masukan jari tangan dari kedua
belah tangan kedalam lipatan sarung tangan, dan buka
lebar-lebar serta pertahankan sarung tangan dalam posisi
setinggi di atas pinggul, persilahkan pemakai masukan jari-
jari tangannya
b. Tahan sarung tangan agar pada saat pemakai sarung
memasukan tangannya, sarung tangannya, sarung tangan
tidak turun di bawah sejajar pinggul
MEMAKAI DAN MELEPAS SARUNG TANGAN STERIL
UNTUK OPERASI
PENGERTIAN : Suatu prosedur pengelolaan jaringan yang diambil dari pasien untuk
mengetahui kemungkinan adanya kelainan anatomi sel pembentuk
jaringan
UNIT TERKAIT :
JUMAT BERSIH
Gigi palsu, bulu mata palsu, cincin, gelang, harus ditanggalkan dan
bahan kosmetik seperti lipstik, cat kuku, harus dibersihkan agar
tidak mengganggu pemeriksaan selama anestesi seperti cianosis.
Kandung kemih harus kosong bila perlu dilakukan kateterisasi.
Penderita dimasukan ke kamar bedah dengan memekai pakaian
khusus.
Pemeriksaan sekali lagi apakah pasien atau keluarga sudah memberi
ijin anestesi secara tertulis (informed consent)
Pemeriksaan fisik yang penting dapat diulang sekali dikamar operasi,
karena mungkin terjadi perubahan bermakna yang dapat
menyulitkan perjalanan anestesi
Pemberian obat pre medikasi secara intra muscular dapat diberikan
- 1 jam sebelum dilakukan induksi anestesi atau beberapa menit
diberikan secara intra vena.
PEMBERIAN PREMEDIKASI
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
21 / 2
RSK.Dr. TADJUDDIN DITETAPKAN
CHALID MAKASSAR DIREKTUR UTAMA
RSK.DR.TADJUDDIN CHALID MAKASSAR
TANGGAL TERBIT :
STANDAR PROSEDUR
15 JANUARI 2015
OPERASIONAL
(SPO)
dr.H.KAMAL ALI PARENGRENGI,M.Kes
NIP 196108121990031002
TUJUAN : 1. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien yang meliputi:
a. Menghilangkan rasa khawatir
b. Memberikan ketenangan
c. Membuat amnesia
d. Memberikan analgesia
e. Mencegah muntah
2. Memudahkan induksi
3. Mengurangi dosis obat anesthesia
4. Menekan refleks yang tidak diinginkan
5. Mengurangi sekresi jalan nafas
PEMBERIAN PREMEDIKASI
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
RSK.Dr. TADJUDDIN 2/2
CHALID MAKASSAR
PENGERTIAN : Adalah suatu langkah langkah kegiatan melakukan check dan recheck
persiapan pasien praoperasi diruang asal pasien.
TUJUAN : Sebagai panduan untuk melakukan check dan recheck persiapan pasien
yang akan dilakukan operasi untuk mencegah terjadinya kejadian tidak
diharapkan (KTD).
KEBIJAKAN : SK Direktur No..............tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Kamar
Bedah Semua pasien yang akan dilakukan operasi harus dipersiapan di
ruang asal pasien sesuai dengan SPO meliputi; 1)Persiapan fisis,
2)Persiapan administrasi, 3) Edukasi meliputi; latihan nafas dalam, latihan
gerak, ambulasi dini dan menejemen nyeri sesuai kebutuhan pasien
UNIT TERKAIT :
CHEK RECHEK PERSIAPAN PASIEN PRA OPERASI
PENGERTIAN : Adalah suatu langkah langkah kegiatan melakukan check dan recheck
persiapan pasien praoperasi di ruang asal pasien
TUJUAN : Sebagai panduan untuk melakukan check dan recheck persiapan pasien
yang akan dilakukan operasi untuk mencegah terjadinya kejadian tidak
diharapkan (KTD).
KEBIJAKAN : SK Direktur No..............tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Kamar
Bedah Semua pasien yang akan dilakukan operasi harus dipersiapan di
ruang asal pasien sesuai SPO meliputi; 1)Persiapan fisis, 2)Persiapan
administrasi, 3) Edukasi meliputi; latihan nafas dalam, latihan gerak,
ambulasi dini dan menejemen nyeri sesuai kebutuhan pasien
PROSEDUR : Dilakukan oleh anesthetist
1. Lakukan identifikasi identitas pasien dan check-recheck dengan gelang
tangan pasien.
2. Lakukan assessment pasien klarifikasi dan validasi data yang tersedia
yang berhubungan dengan tindakan anesthesia.
3. Tuliskan rencana tindakan anesthesia
4. Bubuhkan tanda tangan dan nama terang
UNIT TERKAIT :
SURGICAL PATIENT SAFETY CHECKLIST
Tim Anesthesi
Beri tanda ( ) pada kolom apabila pasien memerlukan perhatian
khusus.
SURGICAL PATIENT SAFETY CHECKLIST
Tim Perawat
a. Check stirilitas peralatan yang akan digunakan operasi dan
centang (V) pada kolom yang tersedia.
b. Check peralatan yang pendukung untuk sesuatu kejadian
khusus dan beri tanda ( )
PROSEDUR : Before patient leaves operating room oleh ahli bedah, anesthetist dan
perawat.
Perawat
1. Lakukan konfirmasi secara verbal dengan tim tentang :
1) Nama prosedur tindakan dan laukan pencatatan
2) Instrumen, sponge, dan jarum telah dihitung dengan benar
3) Spesimen telah diberi label (termasuk nama pasien dan asal
jaringan spesimen)
4) Adakah masalah dengan peralatan selama operasi
PENGERTIAN :
TUJUAN :
KEBIJAKAN :
PROSEDUR :
UNIT TERKAIT :
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
31 / 1
RSK.Dr. TADJUDDIN DITETAPKAN
CHALID MAKASSAR DIREKTUR UTAMA
RSK.DR.TADJUDDIN CHALID MAKASSAR
TANGGAL TERBIT :
STANDAR PROSEDUR
15 JANUARI 2015
OPERASIONAL
(SPO)
dr.H.KAMAL ALI PARENGRENGI,M.Kes
NIP 196108121990031002
PENGERTIAN :
TUJUAN :
KEBIJAKAN :
PROSEDUR :
UNIT TERKAIT :
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
32 / 1
RSK.Dr. TADJUDDIN DITETAPKAN
CHALID MAKASSAR DIREKTUR UTAMA
RSK.DR.TADJUDDIN CHALID MAKASSAR
TANGGAL TERBIT :
STANDAR PROSEDUR
15 JANUARI 2015
OPERASIONAL
(SPO)
dr.H.KAMAL ALI PARENGRENGI,M.Kes
NIP 196108121990031002
PENGERTIAN :
TUJUAN :
KEBIJAKAN :
PROSEDUR :
UNIT TERKAIT :
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
33 / 1
RSK.Dr. TADJUDDIN DITETAPKAN
CHALID MAKASSAR DIREKTUR UTAMA
RSK.DR.TADJUDDIN CHALID MAKASSAR
TANGGAL TERBIT :
STANDAR PROSEDUR
15 JANUARI 2015
OPERASIONAL
(SPO)
dr.H.KAMAL ALI PARENGRENGI,M.Kes
NIP 196108121990031002
PENGERTIAN :
TUJUAN :
KEBIJAKAN :
PROSEDUR :
UNIT TERKAIT :