Professional Documents
Culture Documents
1, Desember 2016
ABSTRACT
26
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 7, No. 1, Desember 2016
dunia, setelah India (31,7 juta), Cina sampel 58 responden dengan hasil
(20,8 juta), dan Amerika Serikat terdapat hubungan antara tingkat
(17,7 juta) (Roglic G, et al, 2005). pendidikan, usia, HbA1c > 8%,
Provinsi Jawa Timur merupakan obesitas dan hipertensi, sedangkan
salah satu dari 13 provinsi yang jenis kelamin dan riwayat merokok
mempunyai prevalensi DM di atas tidak memiliki hubungan dengan
prevalensi nasional. Berdasarkan kejadian kaki diabetik. Angka
survey peneliti, di Kabupaten terjadinya ulkus diabetikum pada
Ponorogo 80% pasien yang dikelola pasien diabetes melitus lebih banyak
Dokter Prolanis adalah pasien DM terjadi pada pasien diabetes melitus
Tipe 2. tipe 2, dan mayoritas berusia lanjut
Komplikasi menahun DM di (Zahtamal, 2007). Proses penuaan
Indonesia terdiri atas neuropati 60%, secara degeratif berdampak pada
penyakit jantung koroner 20,5%, perubahan secara keseluruhan,
kaki diabetik 15%, retinopati 10%, dengan adanya proses penuaan
dan nefropati 7,1% (Tjokroprawiro, disertai kondisi penyakit. Penderita
1999; Waspadji, 2006). Kaki diabetes melitus harus lebih
diabetik di Indonesia merupakan memperhatikan kesehatannya untuk
permasalahan yang belum dapat mencegah terjadinya komplikasi.
terkelola dengan baik. Prevalensi Lamanya diabetes melitus 8 tahun,
terjadinya Kaki diabetik di adanya deformitas kaki karena kadar
Indonesia sebesar 15% dan sering glukosa darah yang tidak terkontrol
kali berakhir dengan kecacatan dan dan adanya gangguan penglihatan
kematian (Waspadji, 2006). mempengaruhi penatalaksanaan
Menurut data di Rumah Sakit dalam pencegahan terjadinya ulkus
Umum Pusat dr. Cipto seperti sulitnya melakukan
Mangunkusomo tahun 2003 (dalam perawatan kaki atau inspeksi kaki.
Waspadji, 2006) angka kematian Penderita diabetes melitus dengan
dan angka amputasi masih tinggi, riwayat ulkus sebelumnya berisiko
masing-masing sebesar 16% dan terjadinya ulkus berulang. Hal
28%. Pasien diabetes melitus tersebut dapat disebabkan karena
dengan kaki diabetik pasca amputasi banyaknya penderita diabetes
sebanyak 14,3% akan meninggal melitus yang mengatakan tidak
dalam setahun pasca amputasi dan paham dalam melakukan pencegah
sebanyak 37% akan meninggal 3 terhadap terjadinya ulkus berulang
tahun pasca amputasi. disertai dengan riwayat merokok
Penelitian yang dilakukan sehingga memperburuk kondisi
oleh Hastuti (2008) menunjukkan kesehatan.
bahwa faktor terjadinya kaki
diabetik yaitu lama diabetes melitus BAHAN DAN METODE
>10 Tahun, kadar kolesterol >200
mg/dl, kadar HDL < 45 mg/dl, Penelitian ini menggunakan
ketidakpatuhan diet diabetes desain korelasi dengan pendekatan
melitus, kurangnya latihan fisik, crossectional. Penelitian ini
perawatan kaki tidak teratur dan dilakukan di Praktek Dokter
penggunaan alas kaki tidak tepat dan Prolanis Kabupaten Ponorogo.
penelitian yang dilakukan oleh Populasi dalam penelitian ini adalah
Sugiarto (2013) dengan jumlah pasien penderita DM Tipe 2 yang
27
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 7, No. 1, Desember 2016
28
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 7, No. 1, Desember 2016
33
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 7, No. 1, Desember 2016
skripsi, tesis dan instrumen Polit, D.F. & Hungler, B.P. (1999).
penelitian kepertawatan. Nursing research:
Jakarta: Salemba Medika Principle and methods (6th
Nurses leading chronic care. ed).Philadelphia:
Switzerland: ICN- Lippincott Williams &
International Council of Wilkins.
Nurses. Diunduh pada Potter. P. A. & Perry,A.G. (2008).
tanggal 09 Oktober 2010 Buku ajar fundamental
dari keperawatan: Konsep,
http://www.icn.ch/publicati proses dan praktek.
on/2010 nursing. Jakarta: EGC
Philadelpia : Lippincott Prastica, V.A (2013). Perbedaan
angka kejadian ulkus
Pandelaki, K. (2009). Retinopati diabetikum pada pasien
diabetik. In A. W. Sudoyo, diabetes melitus dengan
B. setiyohadi, I. Alwi, M. dan tanpa hipertensi di
S. K & S. Setiati (Eds.), rsud dr. Saifudin anwar
Buku ajar ilmu penyakit malang. Tugas akhir.
dalam jilid III edisi v. Malang: Universitas
Jakarta: InternaPublishing. Brawijaya.
PERKENI. (2006). Konsensus Price, A. S., & Wilson, L. M.
pengelolaan dan (2005). Patofisiologi :
pencegahan diabetes konsep klinis proses-
mellitus tipe 2 di Indonesia. proses penyakit (Vol. 2).
Jakarta Jakarta: EGC.
Perkeni. (2008). Pilar penanganan Purnamasari, D. (2009). Diagnosis
kaki diabetik. Retrieved dan klasifikasi diabetes
from mellitus. In A. W. Sudoyo,
http://www.perkeni.org/?pa B. Setiyohadi, I. Alwi, M.
ge=buletin.detail&id=108 S. K & S. Setiati (Eds.),
Perkeni. (2011). Konsensus Buku ajar ilmu penyakit
pengelolaan dan dalam jilid III edisi v.
pencegahan diabetes Jakarta: InternaPublishing.
melitus tipe 2 di Indpnesia. Purwanti, O.S. (2013). Analisis
Peters, E. J. G., & Lavery, L. A. faktor- faktor risiko terjadi
(2001). Effectiveness of the ulkus kaki pada pasien
diabetic foot risk diabetes melitus di rsud
classification system of the dr.moewardi. Skripsi.
international working Jakarta : Universitas
group on the diabetic foot. Indonesia
Diabetes Care, 24, 1442- Puspita, D., N., V. (2005).
1447. Hubungan antara
Peterson S.J. & Bedrow.T.S. pengetahuan tentang
(2004).Middle range menopause dengan
theories:Application to kecemasan pada wanita
Nursing research. dalam menghadapi masa
Philadelphia: Lippincott menopause di Desa
William & Wilkins, Kotesan Kecamatan
37
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 7, No. 1, Desember 2016
puskesmas wilayah
kecamatan denpasar
selatan. Denpasar :
Universitas Udayana
Veves, A., & Lyons, T. E. (2007).
Foot care in older adults with
diabetes mellitus. In M. N.
Munshi & L. A. Lipsitz
(Eds.), Geriatric diabetes.
New Tork: Informa
Healthcare USA.
Waspadji, S. (2006). Kaki diabetes.
In A. W. Sudoyo, B.
Setiyohadi, I. Alwi, M. S. K
& S. Setiati (Eds.), Buku ajar
ilmu penyakit dalam. Jakarta:
Penerbit FK UI.
Waspadji, S. (2009). Kaki diabetes.
In A. W. Sudoyo, B.
Setiyohadi, I. Alwi,M. S. K
& S. Setiati (Eds V), Buku
ajar ilmu penyakit dalam.
Jakarta: Interna Publising
Wicak. (2009). Have fun with
diabetes mellitus. Bandung
Triexs media book.
Yadav, R., Tiwari, P., & Dhanaraj,
E. (2008). Risk factors and
complications of type 2
diabetes in Asians. 9.
Yanti. (2008). Faktor-faktor Risiko
Kejadian Penyakit Jantung
Koroner pada Penderita
Diabetes Melitus Tipe 2
(Studi Kasus di RSUP Dr.
Kariadi Semarang). Jurnal
Epidemiologi.
Zahtamal., Chandra, F., &
Restuasturi, T. (2007).
Faktor-faktor risiko pasien
diabetes melitus. Riau:
Universitas Riau.
39