You are on page 1of 5

TUGAS

KEWIRAUSAHAAN

JUDUL :

PEBISNIS SUKSES

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK

NAM A : SYARIF HIDAYAT (24040214090041)


MOH ALMA SAUMDRO (24040214060036)
EKA BAYU SAUPTRA (24040214060022)
MOH FAHRI MAULANA (24040214090058)
ANA SAFITRI (24040214060046)
JENTIK MEYKAYANI(24040214060028)

PROGRAM STUDI DIII INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
Nadiem Makarim
Nama Nadiem Makarim
sebagai Pendiri GO-JEK semakin
terkenal seiring dengan 'booming' nya
nama Go-Jek di Indonesia. Go-Jek
merupakan sebuah perusahaan jasa
transportasi dengan menggunakan ojek
dengan segala kemudahan dan
kenyamanan yang ditawarkan kepada
penggunanya yang berdiri pada tahun
2011 tapi Nadiem Makarim lebih senang
menyebut perusahaan GO-JEK sebagai
perusahaan Teknologi.

Dengan memanfaatkan kecanggihan


teknologi mobile, GO-JEK berhasil
merevolusi industri transportasi Ojek. Fitur
yang ditawarkan GO-JEK pun berbagai macam seperti pengiriman barang, pesan
antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan, dimana semua ide
itu berawal dari Nadiem Makarim. Sangat sedikit informasi yang didapat oleh
biografiku.com mengenai profil masa kecil Nadiem Makarim.

Dari berbagai sumber yang didapat, pria kelahiran Singapura, 4 Juli 1984 ini
memiliki ayah bernama Nono Anwar Makarim yang berasal dari Pekalongan yang
berprofesi sebagai pengacara dan ibu bernama Atika Algadrie dari Pasuruan yang
bekerja di bidang non-profit. Nadiem Makarim memiliki dua saudara perempuan. Istri
Nadiem Makarim bernama Franka Franklin, mereka menikah pada tahun 2014 yang
lalu.

Profil Nadiem Makarim

Di ketahui bahwa Nadiem Makarim mulai bersekolah SD di Jakarta, kemudian


ia lulus SMA di Singapura, dari Singapura ia kemudian melanjutkan pendidikannya di
jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat. dan selama
setahun ia mengikuti program foreign exchange di London School of Economics. Ia
juga melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard University dan lulus
dengan menyandang gelar MBA (Master Business Of Administration).

Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey &


Company sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan masa selama tiga
tahun bekerja disana. Diketahui pula ia pernah bekerja sebagai Co-founder dan
Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer
kartuku. Berbekal banyak pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim kemudian
memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan
GO-JEK pada tahun 2011.

...Saya tidak betah kerja di perusahaan orang lain. Saya ingin mengontrol takdir saya
sendiri - Nadiem Makarim.

Alasan sederhana itulah yang membuat Nadiem Makarim mencoba merintis


perusahaan sendiri yang kemudian dikenal dengan nama GO-JEK berbekal
pengalaman kerja serta memiliki jiwa enterpreneurship. Ide bisnis transportasi GO-
JEK sendiri berasal dari pemikiran Nadiem ketika ia berdiskusi dengan tukang ojek
langganannya. Nadiem Makarim jarang menggunakan mobil karena mobilitasnya
yang tinggi, ia lebih sering menggunakan jasa ojek.

Dari perbicangannya dengan para tukang ojek, ia menemukan kenyataan


bahwa hampir sebagian besar tukang ojek menghabiskan waktunya hanya
menunggu pelanggan saja dan susah untuk mencari pelanggan, di sisi lain
kemacetan Jakarta makin memburuk maka di butuhkan sebuah layanan transportasi
yang cepat serta pengiriman yang cepat untuk membantu warga jakarta.

GO-JEK Menawarkan Kemudahan dan Kenyamanan Penggunanya

Nadiem Makarim dan Perusahaan Ojek Modern Berteknologi

Kemudian pada tahun 2011, GO-JEK sebagai perusahaan resmi didirikan oleh
Nadiem Makarim yang kemudian menjabat sebagai CEO GO-JEK. Layanan Go-jek
menawarkan kemudahan serta kecepatan dengan bekerja sama dengan para Tukang
Ojek di bawah nauangan perusahaan GO-JEK. Layanan Go-jek Nadiem Makarim
menawarkan jasa pengantaran barang dan makanan, transportasi, serta jasa belanja.

GO-JEK semakin berkembang setelah pada tahun 2014 mendapat suntikan


dana dari perusahaan investasi asal singapura yaitu Northstar Group, kemudian
perusahaan ojek milik Nadiem Makarim tersebut juga mendapat suntikan dana pada
tahun yang sama dari dua perusahaan yakni Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd.

Kemudian nama GO-JEK makin semakin terkenal pada tahun 2015 ketika
merilis aplikasi mobilenya sehingga makin banyak menarik minat pelanggan baru
yang menggunakan jasanya. Nadiem Makarim sendiri benar-benar memanfaatkan
perkembangan teknologi untuk kemudahan pelanggan menggunakan jasa GO-JEK
nya. Para pelanggan GO-JEK dapat menggunakan aplikasi melalui smartphone
mereka untuk memesan layanan GO-JEK, selain itu Tarif dari GO-JEK didasarkan pada
jarak tempuh dan pembayarannya dapat menggunakan credit (my wallet).

Awalnya Nadiem Makarim pada awal mendirikan perusahaan GO-JEK, ia hanya


membawahi 20 orang tukang ojek, namun sekarang ia sudah memiliki 10 ribu orang
tukang Ojek yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dibawah naungan
perusahaannya. Segala inovasi ia lakukan sehingga bisnisnya kemudian banyak
diliput oleh media sebagai perusahaan yang merevolusi transportasi ojek.

Susi Pudjiastuti
Nama wanita satu ini ramai dibicarakan oleh publik di Indonesia ketika ia di
daulat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan dalam kabinet kerja 2014-2019 oleh
Presiden Joko Widodo. Selain terlihat nyentrik dan kontroversial, ia juga punya
banyak pengalaman dalam bidang maritim serta berasal dari kalangan
Professional sehingga presiden memilihnya. Susi Pudjiastuti begitulah ia dipanggil.
Artikel kali ini akan membahas mengenai Profil dan Biografi dari Susi Pudjiastuti.
Telahir pada tanggal 15 Januari 1965 di Pangadaran dengan nama lengkap Susi
Pudjiastuti. Ia memiliki Ayah bernama Haji Ahmad Karlan serta ibu yang
bernama Hajjah Suwuh Lasminah yang berasal dari Jawa Tengah.
Keluarga dari Susi Pudjiastuti merupakan adalah saudagar
sapi dan kerbau, yang membawa ratusan ternak dari Jawa Tengah
untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek buyutnya Haji Ireng
dikenal sebagai tuan tanah.
Berhenti Sekolah dan Menjadi Pengusaha

Hal yang menarik dari Susi Pudjiastuti adalah ia hanya memiliki ijazah SMP. Setamat SMP ia
sempat melanjutkan pendidikan ke SMA. Namun, di kelas II SMAN Yogyakarta dia berhenti sekolah
karena keputusannya untuk terjun kedua bisnis. Seputus sekolah, Susi menjual perhiasannya dan
mengumpulkan modal Rp.750.000 untuk menjadi pengepul ikan di Pangandaran pada tahun 1983.
Bisnisnya berkembang hingga pada tahun 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti
Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster yang diberi merek "Susi Brand."Bisnis pengolahan
ikan ini pun meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika. Karena hal ini, susi memerlukan sarana
transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut produk hasil lautnya dalam keadaan masih segar.

Mendirikan Maskapai SUSI AIR

Pada 2004, Susi memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp 20 miliar menggunakan
pinjaman bank. Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan kemudian, satu-satunya pesawat yang
ia miliki itu ia gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di berbagai pantai di
Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang. Call sign yang digunakan Cessna itu adalah Susi Air. Dua hari
setelah gempa tektonik dan tsunami Aceh melanda Aceh dan pantai barat Sumatera pada 26 Desember
2004, Cessna Susi adalah pesawat pertama yang berhasil mencapai lokasi bencana untuk mendistribusikan
bantuan kepada para korban yang berada di daerah terisolasi.

Peristiwa itu mengubah arah bisnis Susi. Di saat bisnis perikanan mulai merosot, Susi menyewakan
pesawatnya itu yang semula digunakan untuk mengangkut hasil laut untuk misi kemanusiaan. Selama tiga
tahun berjalan, maka perusahaan penerbangan ini semakin berkembang hingga memiliki 14 pesawat, ada 4
di Papua, 4 pesawat di Balikpapan, Jawa dan Sumatera. Perusahaannya memiliki 32 pesawat Cessna Grand
Caravan, 9 pesawat Pilatus Porter, 1 pesawat Diamond star dan 1 buah pesawat Diamond Twin star.
Sekarang Susi Air memiliki 49 dan mengoperasikan 50 pesawat terbang beragam jenis.

Kehidupan Pribadi Susi Pudjiastuti

Dalam kehidupan pribadinya, Susi Pudjiastuti sempat dua kali bercerai dan kemudian menikah
dengan Christian von Strombeck. Dari pernikahan-pernikahannya, ia memiliki tiga orang anak, Panji
Hilmansyah, Nadine Kaiser (dari pernikahannya dengan Daniel Kaiser), dan Alvy Xavier. Susi Pudjiastuti
ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yang
ditetapkan secara resmi pada 26 Oktober 2014. Sebelum dilantik, Susi melepas semua posisinya di
perusahaan penerbangan Susi Air dan beberapa posisi lainnya, termasuk Presiden Direktur PT. ASI
Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang
penerbangan untuk menghindari konflik kepentingan antara dirinya sebagai menteri dan sebagai pemimpin
bisnis.

Selain itu, alasan lain Susi melepas semua jabatannya adalah agar dapat bekerja maksimal
menjalankan pemerintahan, khususnya di bidang kelautan dan perikanan. Saat pelantikan, Susi menuai
kontroversi karena kedapatan menghisap sebatang rokok dan memiliki tato di kakinya bergambar Burung
Phoenix yang dalam mitologi kuno diartikan sebagai burung api abadi. Dibalik kontroversialnya, Menteri
Susi Pudjiastuti merupakan sosok yang tegas seperti keputusan tegasnya dalam memberantas pencurian
ikan yang sering terjadi di wilayah perairan nusantara serta usahanya dalam meningkatkan kesejahteraan
nelayan selain itu ia juga sangat mahir dalam berbahasa inggris., sesuatu yang tidak lazim dimiliki oleh
menteri Indonesia. Atas tindakannya ini, Susi mendapatkan baik pujian dan kritikan di media sosial.

Susi menerima banyak penghargaan antara lain :

Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004
Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005
Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik
Indonesia. Tahun 2006
Metro TV Award for Economics-2006,
Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia
Berprestasi Award dari PT Exelcomindo
Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009
Ganesha Widyajasa Aditama Award dari ITB, 2011
Award for Innovative Achievements, Extraordinary Leadership and Significant Contributions to the
Economy, APEC, 2011
Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, dari Gubernur Jawa Barat, 2008
Pada tahun 2008 sebelumnya, ia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot
Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School.
Kata kata bijak dari Susi Pudjiastuti :

"Bagi saya Ibu adalah segala-galanya, jalan rezeki dibuka dengan bakti kita pada
orangtua, hal yang membuat hati seorang ibu bahagia bukanlah harta, melainkan
akhlak seorang anak yang mulia."

"Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak,
sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati."

"Orang yang meraih kesuksesan tidak selalu orang yang pintar, tapi orang yang selalu
meraih kesuksesan adalah orang yang gigih dan pantang menyerah. Bagaimana
caranya mewujudkan Impian agar sukses, Kunci Suksesnya adalah Komitmen dengan
apa yang kita jalani."

"Cita - cita yang tinggi memang bukan kunci kesuksesan, tapi rahasia dari orang
sukses adalah memiliki cita - cita yang tinggi."

You might also like