Professional Documents
Culture Documents
USULAN PENELITIAN
Oleh:
Rifki Amrullah
240110130088
Tabel 3. Titik didih beberapa metil ester asam lemak pada tekanan 1 20
mmHg
Tekanan Temperatur (oC)
(mmHg) Palmitat Stearat Oleat
1 134,3 - -
2 - 166 166,2
4 - 181 182
5 166,8 - -
6 - 191 192
8 - 199 199,5
10 184,3 204 205,3
20 202 - -
(Jordan, 1954 dalam Gunstone et al., 1994)
Pompa vakum pada alat destilasi fraksinasi yang akan digunakan pada
penelitian ini mampu membuat kondisi tekanan udara menjadi 1 mmHg. Apabila
dilihat pada Tabel 2, pada tekanan vakum 1; 2; dan 4 mmHg tekanan
Pada peningkatan suhu destilasi diperoleh fraksi biodiesel berupa.
(hasil teh emma). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada penelitian
pendahuluan yang dilakukan Emma (2015) menggunakan suhu destilasi yang
sesuai dengan suhu titik didih literatur, didapatkan biodiesel yang tidak
terdestilasi. Hal tersebut salah satunya bisa disebabkan oleh tekanan yang
digunakan belum optimal, yaitu pada 10 mmHg, sehingga pada penelitian kali ini
akan digunakan tekanan vakum yang lebih tinggi yang diharapkan akan terjadi
pemisahan pada komponen metil ester dalam biodiesel kemiri sunan dengan tetap
menggunakan suhu destilasi sesuai dengan suhu titik didih pada literatur.
Berdasarkan literatur bahwa semakin tinggi tekanan vakum, maka suhu proses
yang digunakan tidak perlu terlalu tinggi. Cari sitasinya!
Tekanan vakum yang akan digunakan adalah..(cari referensi)
Penentuan panjang dan tipe kolom destilasi yang tepat dapat
mempengaruhi keberhasilan proses destilasi fraksinasi. Penetuan rasio refluks
yang digunakan juga diperlukan agar dapat menghasilkan pemisahan campuran
yang efektif dan efisien. Rasio refluks yang terlalu kecil dapat menyebabkan
terjadinya pemisahan komponen yang tidak tepat, sehingga akan menghasilkan
fraksi yang memiliki kandungan komponen lain yang tidak diinginkan. Sedangkan
rasio refluks yang terlalu besar akan menghasilkan pemisahan komponen yang
berlangsung lambat dan tidak maksimal (Gilbert dan Martin, 2010).
Dalam penelitian ini akan digunakan panjang kolom destilasi sepanjang 45
cm, rasio refluks sebesar 2:1, dan suhu destilasi yaitu <185C, 185-199,5C,
199,5-200,5C, 200,5-201,5C, dan 201,5-202,5C. Dari fraksi-fraksi yang
dihasilkan, akan dilakukan pengujian mutu dari masing-masing fraksi. Pengujian
mutu biodiesel hasil fraksinasi meliputi densitas, viskositas kinematik, bilangan
asam, bilangan iod, kadar air, titik kabut, titik leleh, titik nyala, panas
pembakaran, angka setana, serta kandungan metil ester. Hasil pengujian mutu
selanjutnya akan dibandingkan dengan standar yang ada yaitu SNI 7132:2012
sehingga dapat diketahui fraksi terbaik yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar
diesel.
Menurut Pranowo dkk (2014), ditinjau dari potensi hasil biji buahnya,
rendemen minyak kemiri sunan bergantung pada variates tanaman, kondisi iklim,
dan teknik pengolahan pasca panen yang digunakan dengan kisaran rendemen
sebesar 40 60%. Kandungan minyaknya yang relatif tinggi merupakan potensi
utama dari tanaman ini. Namun, minyak kasar kemiri sunan mengandung asam -
eleostearat yang bersifat racun, sehingga minyak ini tidak dapat dijadikan sebagai
bahan pangan (Vossen dan Umali, 2002 dalam Pranowo dkk., 2014).
Minyak kemiri sunan diperoleh melalui beberapa tahapan proses mulai
dari pemilihan bahan baku (saat panen), pengupasan buah, pengeringan bahan
baku, ekstraksi minyak, dan penjernihan minyak. Pemilihan bahan baku menjadi
tahapan yang penting, selain mempengaruhi rendemen minyaknya juga
mempengaruhi kualitas dari minyak yang dihasilkan. Biji yang telah dipisahkan
dari buahnya memiliki kadar air yang tinggi sehingga perlu dikeringkan terlebih
dahulu. Pengeringan biji dapat dilakukan dengan metode alami, buatan, maupun
gabungan. Biji yang sudah dikeringkan selanjutnya dipisahkan antara bagian kulit
biji dan kernelnya secara manual maupun mekanis (Pranowo dkk., 2014).
Ekstraksi minyak kasar kemiri sunan dapat dilakukan dengan beberapa metode
seperti pengepresan manual atau elektrik (hidraulic press), metode pengepresan
berulir (screw press), dan metode pelarutan (solvent extractor) (Pranowo dkk.,
2014).
Minyak kemiri sunan memiliki nilai kalor yang hampir sama dengan bakar
konvesional, namun penggunaan secara langsung sebagai bahan bakar masih
menemui banyak kendala. Minyak kemiri sunan memiliki berat molekul,
kekentalan (viskositas), densitas, bilangan asam, dan bilangan penyabunan yang
jauh lebih besar dibandingkan dengan bahan bakar solar dari fosil. Sifat fisiko-
kimia minyak kemiri sunan menurut Syafaruddin dan Wahyudi (2012) disajikan
pada Tabel 2.
Tabel 2. Sifat Fisiko Kimia Minyak Kasar Kemiri Sunan
No Parameter Nilai Satuan
1 RendemenMinyak 38,1056,00 %
2 BilanganAsam 2,407,79 mgKOH/gMinyak
3 BilanganPenyabunan 177,87202,51 mgKOH/gMinyak
4 BilanganIod 111,45129,09 %
5 Viskositas 101,17114,11 (mm2/s(cSt))
6 Densitas 0,9350,941 g/L
(Syafaruddin dan Wahyudi, 2012)
Karakteristik seperti itu menyebabkan minyak nabati tidak memungkinkan
penggunaannya secara langsung karena bilangan asam dan viskositas yang tinggi
sehingga dapat mengakibatkan pengendapan pada mesin diesel dan dapat
mengganggu performa mesin (Rodrigues et al., 2006 dalam Pranowo dkk, 2014).
2.2 Biodiesel
2.3 Destilasi Fraksinasi
2.4 Pengujian Mutu Bioediesel
2.5 Metil Ester Palmitat dan Oleat
DAFTAR PUSTAKA
Gunstune FD, Harwood SJ, dan Padly FB. 1994. The Lipid Handbook 2nd
Edition. USA: Chapman and Hall
KementrianEnergidanSumberDayaMineralRepublikIndonesia.2013b.
PengembanganKemiriSunandiDaerahPertambangan.(SiaranPers
No.57/PUSKOMKESDM/2013).
Knothe,G.,Gerpen,J.V.,Krahl,J.2005.TheBiodieselHandbook.UnitedStates
ofAmerica:AOCSPress.
Knothe,Gerhard.2005.DependenceofBiodieselFuelPropertiesontheStructure
ofFattyAcidAlkylEsters.FuelProcessingTechnology86:pp.1059
1070.
Pardi,P.danSatriananda,S.2008.PembuatanBiodieseldariMinyakKelapa
melaluiProsesTransesterifikasi.JurnalReaksi(JournalofScienceand
Technology),Vol.6No.11,Juni2008ISSN1693248X,http://e
jurnal.pnl.ac.id/index.php/JSTR/article/view/109,5Desember2016,31
36.
Pranowo,D.,Syakir,M.,Prastowo,B.,Herman,M.,Aunillah,A.,Sumanto.2014.
PembuatanBiodieseldariKemiriSunan(Reutealistrisperma(Blanco)
AiryShaw)danPemanfaatanHasilSamping.Jakarta:IAARDPress.
Syafaruddin,WahyudiA.2012.PotensiVarietasUnggulKemiriSunanSebagai
SumberEnergiBahanBakarNabati.PerspektifVol11(1):5967
Syah,Andi.2006.BiodieselJarakPagar;BahanBakarAlternatfyangRamah
Lingkungan.Jakarta:AgroMediaPustaka.
Yang,S.T.,ElEnsashy,H.,Thongchul,N.2013.BioprocessingTechnologiesin
BiorefineryforSustainableProductionofFuels,Chemicals,and
Polymers.NewJersey:JohnWiley&Sons.