Professional Documents
Culture Documents
BIOKIMIA
PERCOBAAN I
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : RISKA
LABORATORIUM BIOKIMIA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten Praktikan
PENDAHULUAN
pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai
asam amino dasar atau asam amino baku atau asam amino penyusun protein
kode genetik.
senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya
reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, dan
dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa reaksi khas dari protein yang
pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Semisal reaksi uji protein
(albumin) dengan Biuret test yang menunjukkan perubahan warna, belum tentu
Reaksi uji asam amino sendiri terdiri dari enam macam uji. Keenam uji
tersebut adalah uji millon, uji hopkins cole, uji belerang, uji xantroproteat, dan uji
biuret. Pada uji asam amino terdapat uji yang bersifat umum dan uji yang
berdasakan jenis asam aminonya. Serta uji xantroproteat bereaksi positif untuk
bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi tidak
mampu memproduksi sendiri atau bisa dikatakan spesies itu selalu kekurangan
terhadap asam amino dengan menggunakan tes millon, tes ninhydrin, cysteina,
dan cystyne. Serta untuk memahami dan mempelajari reaksi-reaksi uji terhadap
protein.
percobaan Adamkiewitz-Hopkins.
4. Mengetahui reaksi uji protein dengan terjadinya pengendapan, melalui
amino dan protein dengan beberapa pereaksi tertentu yaitu melalui reaksi
nitrat dan asam organik yang ditandai dengan adanya perubahan warna,
suhu dan endapan yang menunjukkan bahwa adanya reaksi uji positif
logam, salting out, dan pengendapan dengan alkohol yang ditandai dengan
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai blok pembangun untuk peptid dan protein. NH2 terkait oleh atom
karbon yang berbatasan dengan CO2H. untuk itu molekul ini disebut asam
amino alfa. Ada 20 jenis asam amino yang telah teridentifikasi sebagai unit-
unit dalam protein tumbuhan dan hewani yang paling penting. Karena asam
amino mengandung baik gugus asam maupun basa, asam ini bersifat amfoter
NH2, keseimbangan cenderung berupa ion dipolar yang disebut ion zwitter
(Day, 2002).
Liebig yang menyatakan bahwa kekurangan salah satu asam amino esensial
amino lain, walaupun asam amino tersebut tersedia cukup pada pakan. Dalam
genetik, tingkatan umur dan juga faktor lingkungan. Konsep ideal protein
diperkenalkan oleh Wang dan Fuller (1989) dan Chung and Baker (1992).
Konsep ideal protein didasarkan pada relative asam amino yang dibutuhkan
oleh ternak untuk pertumbuhan dan pemeliharaan, dimana kebutuhan
dari asam amino tersebut akan berbeda menurut jenis kelamain, umur, berat
dan juga genetik dari ternak, namun perbandingan antara asam amino
esensial selalu sama. Dalam menentukan konsep ideal protein, asam amino
senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya
reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, dan
dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa reaksi khas dari protein yang
pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya. Semisal reaksi uji protein
(albumin) dengan Biuret test yang menunjukkan perubahan warna, belum tentu
Asam amino karboksilat, untuk selanjutnya kita sebut asam amino saja
adalah asam alkanoat yang sebuah atom H atau lebih dari gugus alkilnya diganti
dengan gugus amino. Di alam terdapat sekitar 300 jenis asam amino. Namun,
ternyata hanya du puluh asam amino yang secara alami merupakan bahan
pembangun protein. Asam amino pembangun atau pembangun protein adalah alfa
asam amino, yaitu asam amino yang gugus aminonya terikat pada atom karbon
baik yang terdapat dalam keadaan bebas atau yang terikat pada sel jaringan,
mempunyai peranan penting dalam metabolisme. Ada dua struktur asam amino,
yaitu struktur yang tidak bermuatan dan struktur ion pada pH fisiologis. Gugus
karboksilat bersifat sebagai donor protein; gugus amino bersifat sebagai akseptor
proton; dan gugus R yang dikenal sebagai rantai samping atau rantai samping
Asam amino yang disintesis dari zat antara pada glikolisis menghasilkan
piruvat apabila mengalami penguraian. Asam amino yang dibentuk dari zat antara
dalam siklus ATK dirubah kembali menjadi zat antara tersebut selama
diubah menjadi glutamat sehingga menjadi zat antara pada siklus ATK. Sebagian
asam amino esensial yang tidak dapat disintesis dari alanin yang diubah menjadi
membentuk fumarat. Karena di hari piruvat dan zat antara pada siklus ATK
amino esensial dengan karbon yang menghasilkan glukosa juga memiliki karbon
dimainkan oleh molekul protein khusus yaitu enzim. Reaksi ini yang
ole myoglobin.
3. Berperan di dalam sistem pergerakan yang terkordinasi, misalnya dalam
fungsi sangat spesifik. Antibodi akan disintesis jika ada senyawa atau
ke sel saraf.
8. Sebagai komponen pendukung kekuatan-regang pada kulitdan tulang
misalnya kolagen.
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan reaksi spesifik asam amino dan
protein adalah larutan protein (albumin dan asparagin), larutan glioksilik (Reagen
Hopkins), larutan H2SO4 (asam sulfat) pekat, larutan NaOH 0,1 M, larutan asam
asetat (CH3COOH) 0,1 M, larutan asam nitrat (HNO3) pekat, larutan asam
protein (albumin dan alanin), NaOH 2,5 M, CuSO4 001M, HgCl2 0,2 M,
(CH3COO)2Pb 0,2 M, Kristal (NH4)2SO4, reagen Millon, HCl 0,1 M, NaOH 0,1
III.2 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan reaksi spesifik asam amino dan
protein adalah tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, gegep, sikat tabung, batang
pengaduk dan penangas air. Alat-alat yang digunakan pada percobaan reaksi uji
Prosedur kerja pada percobaan reaksi uji protein reaksi spesifik asam
perubahan yang terjadi lakukan juga dengan asam amino yang lain, kemudian
diulangi langkah yang sama tapi dengan mengganti HgCl 2 0,2 M dengan
(CH3COO)2 Pb 0,2 M dan lakukan juga dengan asam amino yang lain.
Etanol 95% . Diamati dan dibandingkan pada larutan pada ketiga tabung reaksi.
a. Termokoagulasi
setat 0,1 M selagi panas, kemuadian amati perubahan yang terjadi. Diulangi
lain.
BAB IV
IV.1 Hasil
IV.1.1 Reaksi uji
No
Contoh larutan HgCl2 0,2 M (Ch3COO)2Pb 0,2 M
.
Terjadi perubahan
Warna keruh, tidak
1. Albumin warna, ada
ada pengendapan
pengendapan
Tabung
III
I II
Larutan contoh Buffer asetat pH
HCl 0,1 M + 6 ml 1 ml NaOH + 6 ml
4,7 + 6 ml etanol
etanol 95% etanol 95%
95%
a. Termokoagulasi
b. Asam kuat
N
Larutan Pencampuran/Penambahan HNO3
o
1 Berubah warna dari bening menjadi
Albumin
kekuningan
2 Asparagin Tidak mengalami perubahan warna
N
Larutan Penambahan/Pencampuran Trikoloasetat
o
1 Albumin Berubah warna menjadi putih keruh
2 Asparagin Tidak mengalami perubahan warna
IV.2 Reaksi
1. HgCl2 0.2 M
O O O
R R n R
O O O
R R n R
Hg2+ + 2 HCl
O O O
R R n R
2. (CH3COO)2 Pb 0,2 M
O O
R R n
O O
Pb6+ + H+ + CH3COO -
O O
H2N - CH- C N CH - C - O
R R n
1. Reaksi NaOH
O O O
R R n R
O O O
R R n R
O O O
R R n R
2. Reaksi HCl
O O O
R R n R
O O O
R R n R
O O O
R R n R
3. Buffer pH 4,7
O O O
R R n R
O O O
R R n R
O O
-CH2-CH-COOH + C-C H2SO4 pekat
NH2 H H
N
-CH2-CH-COOH -H2O
N NH-CHOH-COOH
H
-CH2-CH-COOH
N N
H CH-COOH
a. Termokoagulasi
O O
+
H3N-CH-C NH-CH C- NH-CHCOOH+NaOH -H2O
R1 R2 n R3
O O
H2N-CH-C NH-CH C- NH-CHCOONa+CH3COOH
R1 R2 n R3
O O
H2N-CH-C NH-CH C- NH-CHCOOH+CH3COONa
R1 R2 n R3
b. Asam kuat
O O O
R1 R2 R3
O O O O
O O O O
H2N-CH-C-NH-CH-C-NH-CH-C-OH+CCl3-C-OH
l l l
R1 R2 n R3
O O O O
Cl3C -C-NH-CH-C-NH-CH-C-NH-CH-C-OH+H2O
l l l
R1 n R2 R3
IV.3 Pembahasan
larutan menjadi keruh. Lalu ditambahkan dengan larutan H 2SO4 pekat, larutan
berubah menjdi berwarna keunguan dan terbentuk 3 fase yaitu putih pekat, putih,
dan ungu. Hal ini menunjukkan bahwa protein mengandung asam amino triptofan
yang memiliki gugus indole. Tidak terbentuknya warna violet disebabkan karena
Pada reaksi ini, albumin yang ditambahkan dengan larutan NaOH dan
yaitu garam-garam protein. Namun, setelah ditambahkan asam asetat selagi panas,
terjadi koagulasi yaitu terjadinya gumpalan putih pada larutan. Hal ini disebabkan
karena penambahan asam asetat menyebabkan albumin dalam keadaan netral yang
sebelumnya dalam keadaan basa, sehingga pada suhu yang tinggi, albumin dalam
Pada reaksi ini, setelah larutan albumin ditambahkan dengan larutan asam
nitrat tanpa di kocok. Larutan tersebut akan membentuk endapan putih di dasar
Perubahan ini terjadi karena larutan protein (albumin) dapat bereaksi dengan asam
kromatoform. Berbeda dengan asam amino yang lainnya yang tidak mengalami
perubahan warna karena ada asam amino spesifik yang terdapat pada larutan
Pada reaksi ini, albumin ditambhkan dengan HgCl2 . Pada penambahan ini
larutan berubah dari bening menjadi keruh. Hal ini disebabkan karena adanya
kemampuan protein atau asam amino untuk berikatan dengan ion logam di atas
atas titik isoelektrik protein atau asam amino, maka ia akan bermuatan negatif
sehingga mampu mengikat ion logam yang bermuatan positif. Berdasarkan teori,
titik isoelktrik albumin adalah : 4,55-4,90, alanin 6,00 , glisin 5,97 dan serin 5,68
sebagai antidotum/penawar racun pada keracunan logam berat seperti Hg, begitu
pula jika albumin ditambahkan dengan (CH 3COO)2 Pb. Sedangkan untuk asam
amino seperti glisin dan alanin tidak membentuk endapan karena suasana larutan
masih berada di bawah titik isoelektrik kedua asam amino tersebut, sehingga asam
amino yang bermuatan positif tidak mampu berikatan dengan ion logam yang
bermuatan positif pula. Selain itu, keempat jenis asam amino tersebut tidak
bening sedangkan albumin + buffer asetat pH 4,7 agak keruh. Hal ini disebabkan
merupakan pH dimana kelarutn protein minimum karena jumlah ion positif dan
ion negatife sama sehingga penambahan senyawa organik seperti aseton dan
albumin kelihatan agak bening, hal ini menandakan naiknya kelarutan albumin.
Hal ini berdasarkan sifat protein yang amfoter (protein dalam suasana pelarut
yang bersifat asam akan bertindak sebagai basa dan dalam suasana pelarut yang
BAB V
V.1 Kesimpulan
bahwa:
1. Larutan Albumin mengandung asam amino triptofan yang mengandung gugus
3. Pada reaksi uji protein dengan penambahan logam berat seperti logam Hg dan
V.2 Saran
digunakan dapat ganti dengan menggunakan asam amino yang lain sehingga kita
bisa mengetahui uji terhadap asam amino yang lain selain yang telah dipraktikkan
DAFTAR PUSTAKA