Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah mata kuliah Hama dan Penyakit Pasca Panen.
Makalah ini merupakan tugas bagi penulis selaku mahasiswa di jurusan
Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara. Dengan tersusunnya makalah ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibunda dan ayahanda yang telah memberikan dukungan dan supportnya baik
secara moril maupun materil.
2. Bapak Ismail Yusa., S.P, M.Sc selaku dosen mata kuliah Hama dan Penyakit
Pasca Panen.
3. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dalam penulisan laporan
ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................1
B. Ruang Lingkup Penulisan..........................................................1
C. Rumusan Masalah....................................................................2
D. Tujuan Penulisan.....................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................3
1. Kedelai...................................................................................3
1.1 Pengertian Kedelai.............................................................3
2. Hama Gudang Pada Kedelai......................................................3
2.1 Pengertian Hama................................................................3
2.2 Callosobruchus phaseoli.......................................................3
2.3 Callosobruchus chinensis......................................................5
2.4 Callosobruchus maculatus....................................................7
BAB III PEMBAHASAN....................................................................9
BAB IV KESIMPULAN...................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan
dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe.
Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500
tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati
dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat
Makanan yang terbuat atau berbahan dasar kedelai dipercaya mengandung protein
yang tinggi dan merupakan makanan rakyat sehari-hari. Namun yang menjadi
permasalahan adalah dalam pemenuhan permintaan akan kacang kedelai.
Pemerintah membuat kebijakan impor kedelai dari negara lain seperti Amerika
dan Cina. Hal ini dikarenakan Indonesia belum mampu membudidayakan kacang
kedelai tesebut dengan baik. Berkaitan dengan kondisi tempat dan lingkungan
yang sesuai sabagai tempat tumbuhnya kedelai. Kalaupun bisa, hasil yang
diperoleh tidak akan sebaik kedelai produk di impor. Kendala lain yang ditemukan
dalam pembudidayaan dan penanganan pasca panennya adalah adanya hama dan
penyakit yang menyerang diantaranya adalah Callosobruchus sp.
3
maculatus pada kedelai. Bagaimana serangan hama tersebut sampai bagaimana
penanganannanya.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kedelai
1.1 Pengertian Kedelai
Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan
dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe.
Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500
tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati
dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat
(Wikipedia, 2107).
5
Hama lapang adalah hama yang menyerang produk pertanian yang masih di
lapang. Hama gudang adalah hama yang menyerang dan merusak produk
pertanian saat berada di gudang atau pada masa penyimpanan. Hama pasca
panen merupakan salah satu factor yang memegang peranan penting dalam
peningkatan produksi. Hasil setiap panen yang disimpan khususnya biji-bijian
setiap saat dapat diserang oleh berbagai hama gudang yang dapat merugikan
(Highlei, 1985).
Kingdom: Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Coleoptera
Family : Bruchidae
Genus : Callosobruchus
6
Morfologi Callosobruchus phaseoli
7
bertahan hidup cukup lama. Hama Callosobruchus phaseoli dapat berkembang
biak pada suhu 13-35oC.
8
Morfologi Callosobruchus chinensis
Imago betina dapat bertelur hingga 150 butir, telur diletakkan pada
permukaan produk kekacangan dalam simpanan. Setelah diletakkan, imago
mengeluarkan cairan pada permukaan biji yang mana digunakan sebagai tanda
bahwa biji tersebut telah diteluri. Telur akan menetas setelah 3-5 hari pada
suhu 24,4-700C dengan kelembaban nisbi 67,5-82,6%. Larva biasanya tidak
keluar dari telur, tetapi hanya merobek bagian kulit telur yang melekat pada
material. Larva akan menggerek endosperma di sekitar tempat telur diletakkan.
Larva selanjutnya berkembang dalam biji. Sebelum menjadi pupa larva
9
membuat lubang pada biji untuk keluarnya imago. Stadium larva sekitar dua
minggu dan periode pupa selama 4-6 hari. Serangga dewasa tidak makan dan
mempunyai daur hidup yang pendek, pada kondisi optimum hanya bertahan
paling lama 12 hari. Siklus hama ini berlangsung antara 25-34 hari. Serangga
aktif pada siang hari. Serangga Callosobruchus chinensis hidup dengan leluasa
apabila tempat penyimpanan atau gudang memiliki tingkat kebersihan yang
kurang.
10
Gambar 1. Callosobrucuhus Maculatus Jenis betina
11
BAB III
PEMBAHASAN
12
Pencegahan terhadap hama ini dilakukan dengan sanitasi gudang,
perawatan gudang, dan pemerikasaan benih yang disimpan secara rutin.
Pencegahan lain adalah dengan menjaga kadar air benih yang disimpan tetap
rendah, menjaga kebersihan benih, dan menumpuk karung-karung berisi benih
secara teratur di atas alas kayu. Pengendalian secara fisik dilakukan dengan
menyimpan benih di tempat yang kedap air agar kadar air dipertahankan tetap
rendah. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan melakukan fumigasi
dengan menggunakan fumigan.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Hama pasca panen merupakan salah satu factor yang memegang peranan
penting dalam peningkatan produksi. Hasil setiap panen yang disimpan
khususnya biji-bijian setiap saat dapat diserang oleh berbagai hama gudang
yang dapat merugikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14