You are on page 1of 12

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis lapangan (field research). Pada

permasalahan penelitian ini bersifat asosiatif yaitu antara dua variabel atau

lebih. Penelitian ini bermaksud menjelaskan hubungan antara Komunikasi

Interpersonal dan Kemampuan Manajerial dengan Efektifitas Kerja Kepala

SMP se Kabupaten Tulang Bawang Barat.

2.2. Variabel, Defenisi Operasional dan Indikator Pengukuran


2.2.1. Definisi Konseptual
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) variabel, yaitu 2

(dua) variabel bebas, dan 1 (satu) variabel terikat. Variabel bebas tersebut

adalah : Komunikasi interpersonal (X1), dan Kemampuan Manajerial

(X2), sedangkan variabel terkaitnya adalah Efektifitas kerja kepala

sekolah (Y).
Sebelum peneliti mendefinisikan secara operasional tentang

variabel-variabel yang akan diteliti, terlebih dahulu variabel-variabel

penelitian akan didefinisikan secara konseptual sebagai berikut :


a. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang melibatkan

dua orang atau lebih dimana kualitas dan efektifitas komunikasi itu

ditentukan melalui proses komunikasi, strategi komunikasi dan gaya

komunikasi.

b. Kemampuan Manajerial
Kemampuan manajerial kepala sekolah adalah kemampuan

uyang harus dimiliki kepala sekolah dalam hal perencanaan (planning),


21

pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan

pengawasan (controlling) dengan memanfaatkan semua sumber

personil dan materiil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan.

c. Efektifitas Kerja Kepala Sekolah


Efektifitas kerja kepala sekolah adalah ketepatan kepala sekolah

dalam menyelesaikan semua pekerjaan kepala sekolah dengan

melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dan mendapatkan serta

memanfaatkan sumber daya dan sumber belajar untuk mewujudkan

tujuan sekolah.

2.2.2. Defenisi Operasional


Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:
a. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah skor responden yang diperoleh

melalui angket yang sifatnya tertutup dengan skala Likert yang dapat

menggambarkan bagaimana proses komunikasi, strategi komunikasi,

dan gaya komunikasi yang dilakukan oleh kepala SMP Se Kabupaten

Tulangbawang Barat. Oleh karena itu indikator yang akan diukur

dalam variabel komunikasi interpersonal ini adalah : 1) Proses

Komunikasi; 2) Strategi Komunikasi; 3) Gaya Komunikasi.

b. Kemampuan Manajerial
Kemampuan manajerial adalah skor responden yang diperoleh

melalui angket yang sifatnya tertutup dengan skala Likert yang dapat

menggambarkan bagaimana kepala sekolah melakukan perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dengan


22

memanfaatkan sumber-sumber yang ada. Oleh karena itu indikator

yang akan diukur dalam variabel kemampuan manajerial ini adalah :

1) Perencanaan (planning); 2) Pengorganisasian (organizing); 3)

Penggerakan (actuating); 4) Pengawasan (controlling).

c. Efektifitas Kerja Kepala Sekolah


Efektifitas kerja kepala sekolah adalah skor responden yang

diperoleh melalui angket yang sifatnya tertutup dengan skala Likert

yang dapat menggambarkan bagaimana ketepatan pekerjaan yang

dilakukan kepala sekolah dalam upaya menyelesaikan pekerjaan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan akan tercapai jika

pekerjaan dilakukan secara tepat, artinya dalam melaksanakan tugas

kepala sekolah perlu memperhatikan input, mempertimbangkan

bagaimana proses pencapaiannya, dan output apa yang diharapkan.

Oleh karena itu indikator dalam variabel efektifitas kerja kepala

2.2.3 Indikator Pengukuran


Indikator Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
A. Variabel terikat (dependent variabel), meliputi:
1. Komunikasi Interpersonal (X1), indikator penilaian adalah:
a. Proses Komunikasi
b. Strstegi Komunikasi
c. Gaya Komunikasi
2. Kemampuan Manejerial(X2), indikator penelitian :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Penggerakan
B. Variabel bebas (independent variabel), Variabel yang memeliki

hubungan dengan variabel X1, X2, meliputi :


a. Input
b. Proses
c. Out put
23

Terhadap beberapa variabel diatas yang digunakan, baik variabel

bebas maupun terikat, kemudian dibuat kedalam daftar pertanyaan yang

diuraikan berdasarkan indicator yang yang dibagi dalam item

pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Indikator Instrument Penelitian


Variabel Indikator Aspek-Aspek yang diukur No
Item
Komunikasi Proses Kejelasan penggunaa bahasa 1
Interpersonal(X1) Ketepatan penggunaan saluran 2
komunikasi
komunikasi 3
Keterbukaan menerima pesan 4
Ketegasan member perintah 5
Strategi Sikap pimpinan 6
Komunikasi suasana keterbukaan 7
cara memberi perintah 8
9
Kematangan emosional
Gaya 10
Kematangan intelektual
Komunikasi Kesediaan beda pendapat
Kemampuan Perencanaan Merumuskan visi dan misi 1
Menyusun program sekolah 2
Manajerial(x2)
Menyusun program hubungan 3

Pengorganisasia masyarakat 4
Mengembangkan dan mengubah
n 5
struktur
6
Pemberian tugas dan wewenang 7
Penggerakan Koordinasi antar individu 8
Mampu mengkordinir kegiatan 9
Mampu member motivasi
Mampu bekerja sama dengan guru 10
dan pegawai
Mampu member tanggungjawab
kinerja pada guru dan pegawai
Efektifits Kerja Input Memiliki kebijaksanaan dan sasaran 1
Kepala sekolah (y) mutu yang jelas 2
Staf yang berkompeten dan
berdedikasi 3
Proses Fokus pada pelanggan 4
Proses belajar dan mengajar yang
5
tinggi
Sekolah memiliki teamwork yang 6
kompak
24

Sekolah melakukan evaluasi dan 7


perbaikan secara berkelanjutan
Output 8
Sekolah renponsif dan antisipatif 9
terhadap kebutuhan 10
Prestasi akademik
Prestasi non akademik
Prestasi olahraga, kesenian dan
kepramukaan

2.2.4 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan kuisioner dengan skala 5 (lima) alternative

jawaban dengan pengukuran variabel:

Jawaban Tidak Pernah diberi skor 1

Jawaban Jarang (JR) diberi skor 2

Jawaban Kadang-kadang(KK) diberi skor 3

Jawaban Sering (SR) diberi skor 4

Jawaban Sangat Sering (SS) dIberi skor 5

2.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, jenis data yang dilakukan meliputi:

a. Data Primer
Data primer ini merupakan data yang diperoleh langsung tanpa perantara

orang atau lembaga lain sebagai pihak ketiga. Data primer ini diperoleh

dengan wawancara melalui responden dengan menggunakan daftar

pertanyaan.

b. Observasi
Yaitu melakukan penelitian dengan pengamatan langsung dengan cara

mendekati objek yang akan diteliti. Observasi ini penulis lakukan untuk

mengetahui permasalahan hubungan Komunikasi Interpersonal dan


25

Kemampuan Manajerial dengan Efektifitas Kerja Kepala Sekolah SMP

se Kabupaten Tulang Barat.


c. Wawancara
Yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara mengadakan Tanya

jawab secara langsung dengan pejabat atau kepala sekolah. Wawancara

akan digunakan dalam rangka menggungkap data yang belum terungkap

lewat kuisioner, sehingga akan didapat data yang lengkap


2.4 Metode Penetapan Sampel

Menurut Robert dan Torrie (1991) populasi adalah semua nilai

yang mungkin dari suatu perubah. Nilai-nilai itu tidak harus berbeda

seluruhnya ataupun terhingga banyaknya. Sedangkan menurut Suharsimi

Arikunto (1992), populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.

Sementara itu, Sugiyono dalam Riduwan (2008) memberikan pengertian

bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau

subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Menurut Arikunto (1992) sampel adalah sebagian atau wakil dari

populasi yang akan diteliti. Sedangkan Akdon (2005) mengemukakan

bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi.


Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan

bagian populasi yang mewakili dan menggambarkan jumlah serta ciri-ciri

khas dari populasi yang mewakilinya.


Dalam penelitian ini, populasi yang akan menjadi obyek

penelitian adalah kepala SMP se Kabupaten Tulangbawang Barat yang

berjumlah 31 kepala sekolah terdiri dari 25 kepala SMP Negeri dan 16


26

kepala SMP swasta. Kondisi ini menurut S.Arikunto bila objek penelitian

kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua. Menurut data yang ada

jumlah populasi yaitu berjumlah 31 orang

2.5 Metode Analisis Data

Untuk pengolahan data dalam bentuk tabulasi hasil jawaban responden

kemudian dilakukan analisis data melalui metode analisis secara kualitatif dan

analisa kuantitatif sebagai berikut :

2.5.1 Analisa Kualitatif

Analisa kualitatif dilakukan dengan analisis table tunggal atau secara

parsial yang akan menggambarkan criteria masing-masing variabel yaitu criteria

Variabel Komunikasi Interpersonal, Variabel Kemampuan Manajerial dan

Efektifitas Kerja.

2.5.2 Analisa Kuantitatif

Untuk mengetahui hubungan antara Komunikasi Interpersonal dan

Kemampuan Manajerial dengan Efektifitas Kerja Kepala SMP se Kabupaten

Tulang Bawang Barat menggunakan rumus kolerasi Pearson Product Moment.

Tekhnik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan rumus

korelasi ganda. Sebelum menggunakan uji korelasi, maka terlebih dahulu akan

dilakkukan uji prasyarat. Yaitu : uji normalitas dengan metode uji linearitas antara
27

variabel bebas dan terikat dengan menggunakan SPSS versi 16,0. Rumus statistik

korelasi ganda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Rumus Korelasi Pearson Product Moment (PPM), yaitu :

X 2
Y 2 }


n . X . { n . Y
2 2



n . ( XY )( X )( Y )
r hitung =

Dengan r hitung = Koefisien korelasi

X = Variabel bebas

Y = Variabel terkait

n = Jumlah responden

Korelasi PPM dilambangkan dengan ( r ) dengan ketentuan nilai r berada pada

interval -1 < r < + 1. Apabila nilai r =-1 artinya korelasinya negatif sempurna.

Jika r = 0 artinya tidak ada korelasi. Jika r = 1 artinya korelasinya sangat kuat.

Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat

ditentukan dengan rumus koefisien determinan, yaitu:

KP = r2 x 100%
Dengan KP = Nilai koefisien determinan
r = Nilai koefisien korelasi
28

Selanjutnya harus dilakukan uji signifikansi yang berfungsi untuk

mencari arti dari hubungan variabel X terhadap Y, yaitu hasil korelasi PPM

r n2
tersebut diuji dengan uji signifikansi dengan rumus : t hitung =
1r 2
Dengan t hitung = Nilai t
r = Nilai koefisien korelasi
n = Jumlah sampel

Disibusi (tabel t) yang digunakan adalah untuk = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk = n - 2).

Kaidah keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika t hitung > t tabel , berarti signifikan.

Jika t hitung < t tabel , berarti tidak signifikan.

Untuk melakukan pengukuran koefisien korelasi dilakukan dengan

menggunakan alat analisis korelasi Pearson Product Moment yang bertujuan

untuk mengatahui derajat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.

Adapun rumusnya adalah:

2.5.2.1 Uji Validitas

Uji validitas (kesesuaian) dipergunakan untuk mengetahui tingkat dari

kesesuaian dari instrument kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan

data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang

tersaji dalam kuisioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa

yang akan diteliti. Dengan kata lain apakah skor yang diperoleh benar-benar

menyatakan hasil pengukuran variabel yang akan diukur. Cara yang dilakukan

adlah dengan analisa item, dimana setiap nilai total seluruh butir pertanyaan
29

untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment

Moment (Sugiono, 2003) sebagai berikut:

Pengujian validitas alat ukur atau instrumen penelitian dilakukan

dengan tahapan-tahapan perhitungan sebagai berikut:

Pertama, dicari nilai (harga) korelasi dengan menggunakan rumus

Koefisien Korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut :

X i 2
Y 1 2 }


n . X 2i . {n . Y 2i


n . ( X i Y i )( X i )( X i )
r hitung=

Dimana :

r hitung = Koefisien korelasi

Xi = Jumlah skor item

Y i = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah responden

Untuk rumusan diatas, selanjutnya menurut pendapat Sugiono (2003)

menyatakan bahwa untuk syarat minimum agar dianggap memenuhi syarat

valid adalah r > 0,3. Jadi apabila korelasi antara butir-butir dengan skor

total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan

tidak valid.
30

2.5.2.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas (keterpercayaan) yang dipergunakan adalah untuk

mengetahui adanya ketepatan (keakuratan), kemantapan atau konsisten alat

ukur yang digunakan atau dalam istilah lain apakah alat ukur yang

digunakan benar-benar mengukur variabel yang ingin diukur atau alat ukur

tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali

pada waktu yang berbeda. Untuk uji releabilitas ini digunakan Teknik

Alpha Cronbach, dimana suatu instrument dikatakan handal (reliable) bila

memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,5 atau lebih (Sugiono,

2003). Sedangkan menurut Husein Umar (2008:57) intrumen pertanyaan

reliable bila nilai alpha dari uji cronbach lebih besar dari nilai r table pada

minimal 30 untuk tingkat signifikansi yang ditetapkan. Untuk menghitung

Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut:

[ ][ ]
2

=
k s
1 2 j
k 1 sx

Dimana : k = banyaknya belahan tes


2
S j = Varians belahan

S 2x = Varians skor tes

2.5.3. Teknik Analisis

Selanjutnya,kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara

parsial maupun bersama-sama rumus yang akan digunakan untuk melihat

apakah ada hubungan signifikan antara komunikasi interpersonal ( X 1 dan


31

kemampuan manajerial kepala sekolah ( X 2 ) secara bersama-sama dengan

efektifitas kerja kepala sekolah (Y) adalah rumus analisis korelasi berganda,

yaitu :


2 2
r X Y +r X Y 2 ( r X Y ) . ( rX Y ) . ( r X X )
RX 1 2 1 2 1 2

1 X 2Y
= 2
1r X 1 X2

Sedangkan untuk mengetahui signifikansi korelasi berganda, harus

dicari dulu Fhitung kemudian dibandingkan dengan Ftabel .


Rumus Fhitung adalah :

R2
k
Fhitung =
(1R2)
nkl

Dengan R = Nilai koefisien berganda


k = Jumlah variabel bebas (independen)
n = Jumlah sampel
Fhitung = Nilai F yang dihitung.

Kaidah pengujian signifikansinya adalah sebagai berikut :

Jika Fhitung > Ftabel , maka tolak Ho artinya signifikansi dan

Jika Fhitung < Ftabel , maka terima Ho artinya tidak signifikansi.

Nilai Ftabel dengan tarap signifikansi = 0,01 atau = 0,05 ditentukan

dengan rumus :

Ftabel =F {(1 ) (dk=k ),(dk =nk1)}

You might also like