Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI PASCA PANEN
(Pengukuran Total Padatan Terlarut BHP menggunakan Refraktometer)
Oleh :
Nama : Mizanul Hakam
NPM : 240110140098
Hari, Tanggal Praktikum : Jumat, 11 Maret 2016
Waktu : 13.00 15.00 WIB
Co. Ass : Muhammad Gilang Ramadhan
2.2 Refraktometer
Refraktometer merupakan suatu alat yang pada umumnya dan biasa
digunakan untuk mengukur konsentrasi bahan atau padatan terlarut. Seperti
contohnya adalah zat gula (Brix), garam (Baume), protein, dsb. Cara kerja dari
refraktometer ini yaitu dengan memanfaatkan teori refraksi cahaya (Pembiasan
cahaya). Dr. Ernest Abbe merupakan penemu dari alat Refraktometer tersebut, yaitu
seorang ilmuan asal German pada awal abad 20 atau Sekitar tahun 2010.
Indeks bias adalah perbandingan antara kecepatan cahaya dalam udara
dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias memiliki fungsi untuk
mengidentifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20oC dan
suhu tersebut harus benar-benar diatur dan dipertahankan karena sangat
mempengaruhi indeks bias. Nilai indeks bias dinyatakan dalam farmakope
Indonesia edisi empat dinyatakan garis (D) cahaya natrium pada panjang
gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm. Umumnya alat dirancang untuk digunakan
dengan cahaya putih. Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias adalah
Refraktometer . Untuk mencapai kestabilan, alat Refraktometer harus dikalibrasi
dengan menggunakan plat glass standard. (Wibowo, 2013)
Tabel 1. Indeks bias Jus Tanaman dikalibrasi pada % Sukrosa atau oBrix
Nama Buah Rendah Rata-rata Baik Sangat Baik
Anggur 8 12 14 20
Jeruk 6 10 16 20
Kiwi 6 8 10 12
Pear 6 10 12 14
(Sumber : Harrill, R. 1998)
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat setelah melakukan praktikum kali ini adalah:
1. Total Padatan Terlarut merupakan indeks atau nilai yang menentukan
jumlah kandungan atau kadar zat padat yang terlarut didalam suatu
bahan.
2. Derajat Brix digunakan sebagai satuan untuk mengukur nilai total
padatan terlarut berupa gula suatu bahan hasil pertanian.
3. Refraktometer sebagai alat ukur zat padat terlarur menggunakan cara
kerja dengan memanfaatkan pembiasaan cahaya untuk diubah menjadi
indikator satuan obrix.
4. Nilai dari TPT dapat berpengaruh pada kualitas produk dan juga tingkat
kematangan suatu produk.
5. Total padatan terlarut yang didapatkan dari hasil percobaan berbeda dari
setiap jenis buah, yang dapat disebabkan oleh pengambilan sampel
dengan buah yang sama atau buah yang berbeda.
6.2 Saran
Saran pada praktikum kali ini yaitu:
1. Sebaiknya saat akan melakukan praktikum, praktikan mempelajari
materi yang akan dibahas dan dipraktikumkan agar memperoleh
kemudahan dalam melaksanakan praktikum.
2. Keadaan kelas pada saat praktikum haruslah selalu tertib serta kondusif
sehingga praktikum berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.
3. Praktikan haruslah lebih teliti saat mencari data atau nilai yang ada, agar
dapat meminimalisir kesalahan dan kekeliruan dari nilai yang hendak
dicari.
DAFTAR PUSTAKA
Harrill, R. 1998. Using a Refractometer to Test the Quality of Fruits & Vegetables.
Pineknoll Publishing.
Santoso, Rio. 2008. Total Dissolved Solids. http://airreverseosmosis.
wordpress.com/2008/12/30/total-dissolved-solids/
Wibowo, A.W. 2013. Refraktometer dan Kegunaannya. Multi Meter Digital 2016.
Terdapat pada http://multimeter-digital.com/refraktometer-dan-kegunaanya/
diakses pada Kamis, 10 Maret 2016.
http://www.businessdictionary.com/definition/Brix-bx.html
LAMPIRAN