Professional Documents
Culture Documents
OLEH
KUPANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
dapat selesai tepat pada waktunya yang berjudul SISTEM INTEGRASI SOSIAL.
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian dan Syarat SISTEM INTEGRASI
SOSIAL. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
integrasi sosial.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan YME senantiasa
menyertai segala usaha kita. Amien.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Menurut Devid Lockwood, consensus dan konflik merupakan dua sisi dari suatu
kenyataan yang sama dan dua gejala yang melekat secara bersama-sama di dalam
masyarakat. Seperti halnya dengan konflik yang dapat terjadi antar individu, individu dengan
kelompok, dan antar kelompok. Demikian pula halnya dengan consensus, consensus dapat
pula terjadi antar individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok. Menurut R.
William Liddle, consensus nasional yang mengintegrasikan masyarakat yang pluralistic pada
hakikatnya adalah mempunyai dua tingkatan sebagai prasyarat bagi tumbuhnya suatu
integrasi nasional yang tangguh. Pertama, sebagian besar anggota suku bangsa bersepakat
tentang batas-batas territorial dari negara sebagai suatu kehidupan politik di mana mereka
sebagai warganya. Kedua, apabila sebagian besar anggota masyarakatnya bersepakat
mengenai struktur pemerintah dan aturan-aturan dari proses politik yang berlaku bagi seluruh
masyarakat di atas wilayah negara yang bersangkutan. Nasikun menambahkan bahwa
integrasi nasional yang kuat dan tangguh hanya akan berkembang di atas consensus nasional
mengenai batas-batas suatu masyarakat poitik dan system politik yang berlaku bagi seluruh
masyarakat tersebut.
1.3. Tujuan
Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sistem Sosial Indonesia.
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan
masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial
tertentu.
Integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama
lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Dalam KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang tertentu
hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti
masuk ke dalam, menyesuikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi satu.
Banton (dalam Sunarto, 2000 : 154) mendefinisikan integrasi sebagai suatu pola
hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan
makna penting pada perbedaan ras tersebut.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi
berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial
budaya.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena
adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Pada suratal-An'am ayat 153
Allah lagi-lagi menegaskan tentang pentingnya integrasidalam kehidupan manusia. "Dan
bahwa yang kami perintahkan ini adalah jalan-Ku yanglurus, maka ikutilah dia: jangan kamu
mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya".Yang
dimaksud tali Allah dalam ayat ini adalah jalan yang lurus; perpecahan itu dengandemikian
adalah jalan yang tidak boleh ditempuh. Jalan -jalan yang lain dimaksud adalahagama-agama
dan kepercayaan yang selain Islam. Kecaman Allah bagi mereka yangmengikuti jalan lain itu
dapat disimak dalam surat yang sama ayat 159 yang artina:
Masalahnya adalah, di sisi yang lain, perbedaan adalah Sunnatullah. Setiap manusia
diberikan kebebasan untuk menggunakan akal dan nuraninya untuk mencari jalan yangterbaik
menuju Allah. Dalam term ini, Islam (Syariah) sebagai sistem nilai yang idiil hampir
menemukan kemapanannya. Tentunya kesatuan tauhid akan keesaan Allah dankerasulan
Muhammad SAW adalah mutlak. Kemapanan ini akan berbeda ketika sudah memasuki
wilayah sosiologis masyarakat beragama.
Faktor integrasi bangsa Indonesia rasa senasib dan sepenanggungan serta rasa
seperjuanagan di masa lalu ketika mengalami penjajahan. Penjajahan menimbulkan tekanan
baik mental ataupun fisik. Tekanan yang berlarut-larut akan melahirkan reaksi dari yang
ditekan ( di jajah ). Sehingga muncul kesadaran ingin memperjuangkan kemerdekaan.
Yang bisa menjadi faktor integrasi bangsa adalah semboyan kita yang terkenal yaitu
bhineka tunggal ika, dimana kita terpisah-pisah oleh laut tetapi kita mempunyai ideologi yang
sama yaitu pancasila. Dengan kata lain yang dapat menjadi faktor integrasi bangsa Indonesia
adalah; (1)Pancasila, (2)Bhineka Tunggal Ika, (3) Rasa cinta tanah air, (4) Perasaan senasib
sepenanggungan. Dengan menyadari keadaan bangsa Indonesia yang majemuk itu, setiap
warga negara harus waspada agar jangan sampai melakukan hal-hal negatif yang dapat
memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa.
Adapun factor- factor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi integrasi
social dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut:
a. Factor internal : kesadaran diri sebagai makhluk social, tuntutan kebutuhan, dan semangat
gotong royong.
Bentuk integrasi social dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni:
Sebuah proses sosial dalam masyarakat selalu memiliki tahapan-tahapan tertentu yang
harus dilalui. Begitu pula pada integrasi sosial. Tahapan-tahapan yang ada dalam integrasi
sosial adalah tahap akomodasi, kerja sama, koordinasi, dan asimilasi. Untuk lebih jelasnya,
mari kita pelajari bersama pada pembahasan berikut ini.
1) Tahap Akomodasi
a. Akomodasi adalah suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya terdapat dua atau
lebih individu atau kelompok yang berusaha untuk saling menyesuaikan diri, tidak
saling mengganggu dengan cara mencegah, mengurangi, atau menghentikan
ketegangan yang akan timbul atau yang sudah ada, sehingga tercapai kestabilan
(keseimbangan).
a. Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok. Kerja sama dapat
menggambarkan sebagian besar bentuk interaksi sosial. Kerja sama dimaksudkan
sebagai suatu usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok manusia untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
b. Menurut Charles H. Cooley, kerja sama akan timbul apabila orang menyadari
bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk
mencapai kepentingankepentingan bersama.
a. Kerja sama yang dilakukan oleh kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam
masyarakat multicultural harus dikoordinasi agar lebih terarah dan bisa mencapai
tujuan demi kebaikan bersama.
4) Tahap Asimilasi
b) Saling bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang cukup lama.
b) Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi yang dapat mengurangi adanya
kecemburuan sosial.
a) Perbedaan yang sangat mencolok, seperti perbedaan ras, teknologi, dan perbedaan
ekonomi.
1. Interseksi
Interseksi ( intersection ) dalam Kamus Inggris Indonesia yang disusun oleh Hasan
Shadily, antara lain diartikan sebagai titik potong atau pertemuan ( of two lines ) dapat pula
disebut persilangan. Sedangkan istilah section ( seksi ) menurut Kamus Sosiologi yang
disusun oleh Soerjono Soekanto antara lain diartikan sebagai suatu golongan etnik dalam
masyarakat yang masing masing adalah seksi. Dari uraian ini maka dapat dirumuskan
bahwa interseksi merupakan persilangan atau pertemuan titik potong keanggotaan dari dua
suku bangsa atau lebih dalam kelompok kelompok sosial didalam suatu masyarakat yang
majemuk.
2. Konsolidasi
Konsolidasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartika sebagai perbuataan ( hal,
dan sebagainya ) memperteguh atau memperkuat ( perhubungan, persatuan, dan sebagainya).
Berdasarkan pengertian tersebut maka konsolidasi diartikan sebagai penguatan atau
peneguhan keanggotaan anggota anggota masyarakat dalam kelompok kelompok sosial
melaui tumpah tindih keanggotaan.
3. Kelompok sosial
Kriteria yang sistematika tentang kelompok sosial ini dikemukakan oleh Soerjono
Soekanto dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar, yaitu sebagi berikut.
a. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang
bersangkutan.
b. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lain.
c. Ada suatu factor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah
erat.
Factor yang sama ini dapat berupa nasib yang sama, tujuan yang sama, idelogi yang
sama, musuh bersama, atau merupakn kelompok etnik ( suku bangsa ).
Dalam KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang tertentu hingga
menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke
dalam, menyesuikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi satu.
Menurut William F. Ogburn da Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi social
adalah:
c. Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten
serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan
proses interaksi social.
3.2. Saran
Apabila terjadi konflik antar individu atau individu dengan kelompok, maka yang
pertama kali harus di lakukan adalah melakukan integrasi sosial, karena suatu integrasi sosial
di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik
merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Maryati, Kun dan Juju Suriawati. 2007. Sosiologi Untuk SMA dan MAKelas XI. Bandung:
http://akarsejarah.wordpress.com/2010/09/30/disintegrasi-integrasi-dan-tipologi-masyarakat/
Diakses Jumat, 3 Juni 2011. Pukul 14.22 wib.
Adhi.2009.Mencegah Disintegrasi.(online).
http://nilanikisari97.blogspot.co.id/2013/01/interseksi-dan-konsolidasi.html