Professional Documents
Culture Documents
MENGENAL KHASANAH
RSITEKTUR NEGERI ISTANA
SEMINAR NASIONAL
ARSITEKTUR NUSANTARA
12 APRIL 2017
DI SIAK SRI INDRAPURA
01
Daftar Isi
Sebagai salah satu unsur kebudayaan ,Arsitektur Nusantara memiliki kekayaan makna,kontekstual dan
bebas waktu bersandar pada nilai-nilai kearifan lokal tempatan. Arsitektur Nusantara wujud sebagai ruang
Tim Penyusun kehidupan manusia sesuai dengan aturannya yang terus selaras dengan alam dan khasanhnya sendiri.
Yohanes Firzal, IAI Arsitektur di Alam Melayu mengalami hal yang serupa, hadir dari rangkaian panjang sejarah yang singgah
Irham Temas Sutomo, IAI dalam kebudayaan dan kehidupan masyarakatnya memunculkan banyak bentukan baru baik secara
Awliya Rahman
Ahmad Hidayat Nasution visualnya,tektonika,respon terhadap alam hingga nilai-nilai tradisi lokal masyarakat nya yang heterogen.
Irsyad Rahim Putra Arsitektur Melayu terus berkembang mengikuti zaman yang dilaluinya, paling tidak ada tiga periode besar
berpengaruh dalam Arsitektur Melayu di Pesisir Timur Sumatera dan Semenanjung Malaya yaitu Hindu-
Tim Pengarah Budha,Islam, dan Kolonial Barat masing-masing saling memberi makna Arsitektur Melayu pada hari ini.
Ir, Irving Kahar, M.Eng Sekapur Sirih 01
Ir, Ichwanul Ihsan Siak Sri Indrapura sebagai Kesultanan Melayu Islam di Sumatera Timur yang pernah mengalami puncak
Mengenal Khasanah Arsitektur Negeri Istana 02 kejayaan di abad 18 hingga masa kemerdekaan terus bertransformasi menggali kembali identitas
Foto Istana Asserayah Hasyimiah 04 kemelayuannya dalam wujud Arsitektur kekinian tanpa meninggalkan nilai-nilai lokalnya.
Melalui seminar Arsitektur Nusantara yang di taja Ikatan Arsitek Indonesia daerah Riau, dengan dukungan
Asta Lavista Studio Koto Istana (Komplek Istana) 05 penuh Kabupaten Siak, mencoba merumuskan kembali Identitas Arsitektur Melayu dalam derap langkah
Masjid Raya Syahabuddin 06 pembangunan Kabupaten Siak yang penuh harapan tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisinya Memangku
Adat Menjemput Kejayaan Siak Sri Indrapura.
Balai Rung Seri (Balai Kerapatan Tinggi) 07
Sultanah Latifah School 08 Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Riau mengucapkan terimakasih kepada Drs.H.Syamsuar Msi selaku
Buapti Siak yang terus mendorong agar kegiatan menggali kembali Arsitektur Nusantara khususnya
Klenteng Hok Sing Kiong 10 Arsitektur Melayu di Siak dapat terlaksana sehingga khasanah Arsitektur Negeri Istana ini tetap hadir seperti
apa yang diamanahkan Laksamana Hang Tuah Takkan Melayu Hilang di Bumi akan terwujud sebaik
Pecinan 11 baiknya.
Galery 13 Wassalam
Peta Sebaran Lokasi 16
Siak Sri Indrapura sebagai sebuah kerajaan Melayu ini dapat kita temukan di Siak, banyak
besar di Timur Sumatera tidak bisa dilepaskan bangunan-bangunan bersejarah yang hingga
dari riuhnya perdagangan di wilayah ini, bahkan kini masih kokoh berdiri , namun tidak sedikit juga
jauh sebelum Siak Sri Indrapura wujud abad 18, bangunan lainnya hilang dengan berbagai
wilayah disepanjang sungai Jantan ini dikatakan sebab, salah satunya adalah karena material
terdapat beberapa kerajaan dan suku yang bangunan seni bina Melayu banyak yang terbuat
ramai melakukan aktitas perdagangannya. dari material kayu yang jika tidak dirawat akan
A
rsitektur yang dikenal Pada banyak catatan kuno dari Kekayaan corak dan ragam seni bina Tamadun
dengan istilah Seni Bina China disebutkan bahwa wilayah ini
dalam bahasa Melayu merupakan tempat tumpuan para
merupakan wujud dari pedagang lintas benua berkenaan
sebuah kebudayaan, ia mewakili dengan keluaran hasil bumi pulau
suatu bentuk bahasa non verbal sumatera dan semenanjung Malaya.
manusia. Berbicara tentang Kedudukan geogras
Tamadun Melayu maka tidak akan sebagai tempat tumpuan para
bisa dilepaskan dari konteks pedagang lintas benua ini
tamadun yang unggul ,tersebar dari berdampak pada banyak pengaruh
semenanjung hingga menyusur jauh kepada kebudayaan termasuk seni
ke lautan pasik disekitar Oceania. bina sebagai salah satu unsur dari
Dalam catatan sejarah dibahagian kebudayaan itu sendiri, paling tidak
Selat Malaka sepanjang pesisir ada tiga pengaruh besar yaitu,
pulau Sumatera dan Semenanjung Hindu-Budha,Islam dan
Malaya terdapat beberapa kerajaan Kolonial/Barat.
besar, keberadaanya tidak bias
dinakan dalam memberikan
sumbangan kepada perkembangan
Tamadun Melayu hingga hari ini.
Koto Istana
Istana Asserayah Hasyimiah ( Komplek Istana )
I
stana Asserayah Hasyimiah, dan beton ini terdiri dari dua lantai
bangunan istana ini dibangun dengan enam ruang di lantai bawah
pada masa Sultan Syarif Hasyim dan Sembilan ruang dilantai atas.
Abdul Jalil Syaifuddin (1890) Ornamen didatangkan khusus dari Didalam Lingkungan Istana juga
untuk menggantikan istana beberapa Negara Eropa dan terdapat beberapa bangunan lainnya
sebelumnya terbuat dari kayu ditepi keramik dari Perancisn. Dipuncak seperti Istana Limas,Istana Peraduan
sungai jantan (Siak). Corak bangunan terdapat enam patung dan Istana Panjang. Sementara di
Arsitektur Timur Tengah,India dan elang sebagai symbol keberanian depan Lingkungan istana langsung
Eropa serta sentuhan Arsitektur Istana dan patung ini dirancang berhadapan dengan Sungai Siak
Melayu sangat kental disini, khusus oleh arsitek kerajaan terdapan alun-alun dan Istana
dirancang oleh arsitek berdarah Melayu yakni Tengku Melintang di sisi Timur serta Masjid
berkebangsaan German Van De Sulung Putra ( Sayid Abdurrahman) Kerajaan di Sisi Barat.
Worde ,bangunan berbahan bata dengan Gelar Sida-Sida Indra.
M
asjid Kerajaan yang Agama, Syahabuddin sendiri
Syahabuddin
Masjid Raya
bernama Masjid Raya bermakna bahwa Sultan bukan
S y a h a b u d d i n hanya penguasa negeri tetapi juga
merupakan saksi seseorang penguasa agama. Corak
sejarah Kesultanan Melayu Islam Masjid bata ini merupakan
Siak Sri Indrapura didirikan pada perpaduan Timur Tengah dan
tahun 1926 oleh Sultan Assayadis Melayu dengan bukaan menyerupai
Syarif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin Istana Siak. Arsitek masjid ini belum
atau Sultan Syarif Kasim II . diketahui, tetapi menurut dugaan
Bernama Syahabuddin diambil dari Sultan Syarif Kasim II sangat
kata Syah yang dalam bahasa berperan dalam perancangan
Persia berarti Penguasa dan Al-Din bangunan ini dibantu oleh Arsitek
dari bahasa Arab yang berarti Kerajaan Sida-Sida Indra.
P
ada tahun 1927 dibangunlah sebuah sekolah yang bernama Sultanah Latifah
School.Bangunan ini berada tidak jauh dari Istana Siak, karena diperuntukan bagi
anak-anak perempuan pejabat lingkungan kerajaan dan bersifat sekolah agama
khusus perempuan namun sesuatu yang lazim dimasa itu penggunaan school
sebagai nama sekolahnya yang berasal dari barat.