You are on page 1of 7

NALISIS KESEIMBANGAN PASAR

TERHADAP PRODUK BERAS

Disusun Oleh :

Viki Mahardika (35)


Zendita Alvion (36)

Kelas: x6 / IPS 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia tidak terlepas dari kebutuhan akan pangan, maka urusan
pangan menjadi suatu kebutuhan yang vital bagi manusia. Pangan adalah segala sesuatu
yang berasal dari sumber hayati dan air, baik diolah maupun tidak diolah, yang
diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan
tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Semua negara di dunia memandang penting ketahan pangan dan gizi, begitupun
negara Indonesia. Pemerintah Indonesia yang terdiri dari Presiden, 3 Gubernur,
Bupati/Walikota pada berbagai dokumen pembangunan nasional menyatakan bahwa
ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas pembangunan. Karena membangun
ketahanan pangan merupakan hal yang seharusnya dilakukan oleh suatu negara,
pembangunan ketahanan pangan memerlukan cakupan luas, keterlibatan lintas sektor,
multidisiplin, dan penekanan pada basis sumberdaya lokal (impor pangan; the last resort).
Adapun operasionalisasi ketahanan pangan pada berbagai tingkat pemerintahan di
Indonesia yaitu pada tingkat nasional dilakukannya swasembada pada komoditas
strategis, pada tingkat propinsi, kabupaten/kota dan desa dengan melakukan pemanfaatan
potensi lokal dan pada tingkat masyarakat dilakukannya peningkatan kemampuan fisik,
sosial, politik dan ekonomi (BKP-Departemen Pertanian, 2008).
Untuk mencapai kondisi ketahanan pangan, Indonesia harus dapat mengurangi
ketergantungannya terhadap impor, yang salah satunya yaitu melalui pencapaian
swasembada pangan, khususnya beras yang merupakan bahan pokok yang sangat penting.
Oleh karena itu, swasembada pangan yang dalam hal ini adalah swasembada beras harus
terwujud seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dalam rangka
mencapai ketahanan pangan nasional. 4 Ketergantungan bangsa Indonesia terhadap beras
dipengaruhi oleh budaya dimana padi merupakan tanaman asli Asia. Selain itu sebagian
besar masyarakat Indonesia sangat percaya, bahwa padi adalah anugrah dari Yang Maha
Pencipta sebagai sumber kehidupan dan kesejahteraan umat manusia. Membudidayakan
tanaman padi adalah wujud rasa syukur dan penghormatan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Beras adalah hasil olahan dari produk pertanian yang disebut padi (Oryza sativa).
Beras merupakan komoditas pangan yang dijadikan makanan pokok bagi bangsa Asia,
khususnya Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Jepang, dan Myanmar (Ambarinanti,
2007).
Di Indonesia beras merupakan makanan pokok bagi masyarakatnya, kecuali
didaerah timur Indonesia. Beras harus selalu ada dalam makanan berat di Indonesia. Oleh
karena itu beras merupakan salah satu bahan pokok yang produkinya sangat digalakan di
Indonesia.
Selain itu beras juga memiliki berbagai kandungan gizi yang sangat diperlukan oleh
tubuh.Nilai khasiat per 100 g dari Beras, putih, panjang, biasa adalah Tenaga 370 kkal
1530 kJ,Karbohidrat 79 g, Gula 0.12 g, Serat pangan 1.3 g, Lemak 0.66 g, Protein 7.13
g, Air 11.62 g,Tiamina (Vit. B1) 0.070 mg 5%, Riboflavin (Vit. B2) 0.049 mg 3%, Niasin
(Vit. B3) 1.6 mg 11%,Asam pantotenat (B5) 1.014 mg 20%, Vitamin B6 0.164 mg
13%, Asam folat (Vit. B9) 8 g 2%,Zat besi 0.80 mg 6%, Fosforus 115 mg 16%, Kalium 115
mg 2%, Kalsium 28 mg 3%,Magnesium 25 mg 7%, Seng 1.09 mg 11%.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. KESEIMBANGN PASAR, HARGA KESEIMBANGAN DAN JUMLAH


KESEIMBANGAN

Keseimbangan pasar
Keseimbangan pasar merupakan suatu keadaan dimana pada suatu tingkat harga
tertentu, keinginan pembeli untuk mendapatkan barang sama dengan keinginan penjual
dalam menawarkan barangnya.[1]
Pasar berada dalam keadaan keseimbangan ataukeseimbangan pasara (market
equilibrium) akan tercapai jika jumlah output yang diminta sama dengan yang
ditawarkan.[2] Pasar suatu macam barang dikatakan dalam keadaan seimbang
(equilibrium) apabila jumlah yang diminta pasar tersebut sama dengan jumlah barang
yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukkan oleh kesamaan Q d = Qs,
yakni pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada posisi
keseimbangan pasar ini tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah
keseimbangan (equilibrium quantity).[3]
Harga keseimbangan
Harga keseimbangan (equilibrium price) atau harga pasar (market price) merupakan
harga yang terbentuk sebagai akibat adanya penyesuaian antara permintaan dan
penawaran pasar. Harga keseimbangan tercapai apabila jumlah barang yang diminta
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga dan waktu tertentu.[4]
Jumlah keseimbangan
Jumlah keseimbangan (equilibrium quantity) adalah suatu tingkat output yang pada
tingkat itu harga permintaan sama dengan harga penawaran.[5]
B. SYARAT-SYARAT TITIK KESEIMBANGAN PASAR
Didalam menentukan titik keseimbangan pasar untuk suatu barang atau jasa, perlu
diperhatikan syarat-syarat yang perlu dipenuhinya,
Adapun syarat-syarat dari titik keseimbangan pasar itu adalah:
1. Titik keseimbangan pasar hanya berlaku untuk nilai-nilai positif.
2. Titik keseimbangan pasar hanya berlaku titik yang memenuhi ketentuan bagi kurva
permintaan dan kurva penawaran.
Atas dasar persyaratan ini, maka tidak mungkin terdapat dua titik keseimbangan
pasar bagi suatu kurva permintaan dan kurva penawaran,walaupun mungkin terdapat
dua titik potong dari fungsi permintaan dan penawaran.[6]

C. MENENTUKAN KEADAAN KESEIMBANGAN


Tiga cara dapat digunakan untuk menunjukkan keadaan keseimbangan tersebut,
yaitu (i) dengan contoh menggunakan angka, (ii) dengan menggunakan kurva permintaan
dan penawaran, dan (iii) menentukan secara matematik.
1. Menentukan keseimbangan secara angka

Dalam tabel diatas terdapat tiga keadaan yang mungkin wujud. Yang pertama
adalahkelebihan permintaan, ini ditunjukkan pada harga Rp. 200,00 dan Rp. 300,00
dimana jumlah barang yang diminta lebih banyak dari barang yang ditawarkan. Yang
kedua adalah keadaan keseimbangan dimana jumlah permintaan dan penawaran sama
(seimbang). Dan yang terakhir adalah kelebihan penawaran dimana barang yang
ditawarkan lebih banyak dari yang diminta, ini biasanya terjadi ketika harga barang
sedang tinggi.

2. Menentukan keseimbangan secara grafik


Cara kedua untuk menjelaskan bagaimana harga dan jumlah barang yang diperjual
belikan di pasar adalah dengan secara gambaran grafik,
Dari grafik misalkan pada tingkat harga 400 merupakan titik keseimbangan yang
ditunjukkan dengan persilangan antara garis permintaan dan penawaran.

3. Menentukan keadaan keseimbangan secara matematik


Cara yang ketiga yaitu ditunjukan secara matematik. Untuk keperluan tersebut, perlu
ditentukan dua persamaan. Yaitu, persamaan permintaan dan persamaan penawaran.
Persamaan permintaan
Qd = c - dP
Persamaan penawaran
Qs = -m + nP

Dimana:
a. c adalah suatu angka tetap. Nilainya menunjukkan jumlah barang yang diminta
apabila tingkat harga adalah 0. Nilai c selalu positif.
b. d adalah kecondongan kurva permintaan. Nilainya selalu negative (-d) karena kurva
permintaan menurun dari kiri kekanan.
c. m adalah suatu angka tetap. Nilainya menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan
apabila tingkat harga adalah 0. Biasanya nilai m adalah negative (-m).
d. n adalah kecondongan kurva penawaran. Nilainya selalu positif karena kurva
penawaran naik dari kiri kekanan.
e. Qd adalah kuantitas yang diminta, Q s adalah kuantitas yang ditawarkan dan P adalah
tingkat harga.
Telah diterangkan bahwa keseimbangan pasar dicapai apabila kuantitas yang diminta
sama dengan kuantitas yang ditawarkan.
Dengan demikian secara matematik, syarat keseimbangan adalah:
Qd = Qs atau c-dP = -m+nP
BAB III
PEMBAHASAN

A. DATA RUJUKAN
TABEL DATA KESEIMBANGAN PASAR
HARGA BERAS DI PASAR INDUK CIPINANG
N BULAN HARGA PER PERMINTAAN / PENAWARAN
O KILOGRAM TON /TON
1 APRIL Rp. 7.000,00,- 4.000 2.000
2 MARET Rp. 7.250,00,- 4.000 2.500
3 MEI Rp. 7.250,00,- 4.000 2.500
4 JUNI Rp. 7.250,00,- 3.800 2.500
5 JANUARI Rp. 7.500,00,- 3.800 2.500
6 FEBRUARI Rp. 7.700,00,- 3.750 3.000
7 JULI Rp. 7.750,00,- 3.600 3.000
8 AGUSTUS Rp. 7.800,00,- 3.500 3.500
9 SEPTEMBER Rp. 7.850,00,- 3.500 3.500
10 OKTOBER Rp. 7.900,00,- 3.500 3.770
11 NOVEMBER Rp. 7.950,00,- 3.600 4.000
12 DESEMBER Rp. 8.000,00,- 3.700 4.000
DATA DIOLAH
Sumber : Kementrian Kertanian (MENTAN), BeritaBeras.wordpress
B. ANALISIS
Dari data diatas, diperoleh informasi bahwa keseimbangan pasar tercipta pada bulan
September pada titik harga Rp. 7.850,00/Kg yaitu dengan jumlah permintaan dan
penawaran sama pada jumlah 3.500 ton beras.
Dari data tersebut juga diperoleh data lain yaitu berlakunya dua hukum ekonomi,
hukum permintaan dan hukum penawaran. Dimana hukum permintaan berbunyi
Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia
diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta. Hal ini ditunjukkan oleh pada harga yang paling rendah Rp. 7.000,00,-
permintaan terhadap beras paling banyak yaitu sebanyak 4.000 ton beras. Kemudian pada
saat harga berangsur naik, permintaan terhadap beras semakin menurun.
Namun karena beras merupakan kebutuhan pokok, menjadikan hukum permintaan
menjadi tidak berlaku. Ditunjukkan oleh tabel pada bulan Oktober, November dan
Desember dimana permintaan terhadap beras meningkat dari 3.500 ton menjadi 3.600 ton
kemudian meningkat lagi menjadi 3.700 ton. meskipun harga beras dari tiga bulan ini
semakin meningkat dari Rp 7.900,00/Kg (Oktober) menjadi Rp.7.950,00/Kg (November)
dan naik lagi menjadi Rp. 8.000,00/Kg (Desember).
Selain hukum permintaan juga terdapat hukum penawaran yang berbunyi Semakin
tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
Yang ditunjukkan oleh jumlah beras yang ditawarkan di Pasar Induk Cipinang yang
terus-menerus mengalami peningkatan meskipun tidak terjadi dalam setuap bulan.
Peningkatan penawaran ini selain disebabkan pedagang yang ingin memanfaatkan
harga yang tinggi sesuai dengan hukum penawaran juga disebabkan oleh permintaan
masyarakat terhadap beras sangat tinggi bahkan tidak memandang tingkat harga
sehingga menyimpang dari hukum permintaan.

BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Beras merupakan bahan pokok yang paling banyak cari dan digunakan di Indonesia,
oleh karena itu pemerintah berusaha keras untuk terus meningkatkan jumlah produksi
beras di Indonesia. Bahkan menurut data dari Kementrian Pertanian (MENTAN), jumlah
permintaan terhadap beras di Indonesia jauh lebih besar dari pada jumlah produksinya.
Sehingga diperlukan impor beras dari Negara lain untuk mencukupi pirmantaan tersebut.
Apa lagi pada saat ini Saat ini dunia sedang mengalami krisis pangan yang ditandai
dengan meningkatnya harga-harga sektor pangan, khususnya harga makanan pokok
dunia. Harga beras dan gandum kian melambung dengan permintaan atas komoditi
tersebut juga semakin meningkat. Permintaan impor bahan pangan dari negara- 2 negara
penghasil bahan pokok pun semakin meningkat. Produksi bahan pangan dunia pun sedang
menurun akibat banyaknya bencana alam yang melanda darerah-daerah produktif serta
alih fungsi lahan produksi pangan menjadi lahan produksi komoditi lain.

You might also like