Professional Documents
Culture Documents
I. KONSEP DASAR
berespons pada realitas. Klien tidak dapat membedakan rangsang internal dan
mampu memberi respons secara akurat, sehingga tampak perilaku yang sukar
terganggu yaitu fungsi kognitif dan proses fikir, fungsi persepsi, fungsi emosi,
fungsi motorik dan fungsi sosial. Gangguan pada fungsi kognitif dan persepsi
yang tampak dari perilaku non verbal (ekspresi muka, gerakan tubuh) dan
terkait dengan fungsi otak maka gangguan atau respons yang timbul disebut
1
perilaku klien dan hal-hal lain. Gejala yang sering menjadi alasan keluarga
komunikasi.
Dalam laporan asuhan keperawatan jiwa ini akan kita bahas lebih
B. Pengertian Halusinasi
stimulus is present. They may involve any of the senses; sight, sound, smell,
dari luar diri (external). Halusinasi dapat berupa halusinasi dengar, lihat, hidu
suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegas dan phonema,
suara-suara yang terbentuk suara yang jelas seperti yang berasal dari manusia,
rangsang dari luar yang tidak nyata dan meskipun rangsangan tidak ada,
2
pasien seolah-olah merasakan dalam keadaan sadar. Menurut H. G. Morgan
akibat adanya dua macam faktor, yaitu faktor predisposisi dan faktor
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
gangguan seperti :
b. Psikologis
3
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi
pengasuh atau teman yang bersikap dingin, cemas, tidak sensitif atau
c. Sosial Budaya
2. Faktor Presipitasi
Respon klien atau gejala dan tanda yang dapat dideteksi dari berbagai
respon yang terkait dengan fungsi otak yaitu kognisi, persepsi, emosi,
4
perilaku dan sosialisasi, yang juga saling berhubungan, dapat dilihat pada
bagan rentang respon dibawah ini (Stuart & Sundeen, 1998 : 300)
diatas, sehinnga kita dapat menilai apakah respon tersebut adaptif atau
maladaptif. Respon adaptif ditandai dengan pikiran logis, persepsi akurat, emosi
respon berada diantara rentang respon adaptif dan maladaftif ditandai dengan
perilaku ganjil atau tak lazim, menarik diri. Sedangkan pada respon klien yang
Keperawatan Jiwa RSJP Bogor dikutip oleh RSJP Banjarmasin 2001: 96-98)
yaitu :
5
1. Penggolongan yang memerlukan Perawatan Total yaitu bicara, senyum
ilusi, reaksi emosional yang berlebihan atau berkurang, perilaku aneh dan
tidak biasa.
klien dapat berhubungan dengan orang lain secara baik, berpikir logis,
6
persepsi adekuat, emosi sesuai dengan kenyataan, perilaku sesuai, dapat
berinteraksi sosial.
F. Jenis Halusinasi
menjadi :
1. Halusinasi Pendengaran
Mendengar suara, paling sering suara orang, berkisar dari suara sederhana
percakapan antara dua orang atau lebih tentang orang yang sedang
mendengarkan dengan penuh perhatian pada orang lain yang sedang tidak
berbicara atau kepada benda mati, terlibat percakapan dengan benda mati
2. Halusinasi Penglihatan
3. Halusinasi Penciuman
7
Membau busuk, amis dan bau yang menjijikkan seperti darah, urin, atau
4. Halusinasi Pengecapan
Merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikkan seperti rasa darah,
5. Halusinasi Perabaan
Mengalami rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat.
6. Senestetik
Merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir melalui vena dan arteri,
Tahap II :
Secara umum Pengalaman sensori bersi- Peningkatan sistem saraf
halusinasi fat menjijikkan dan mena- otonom yang menunjukkan
menjijikkan kutkan; orang yang ber- ansietas mis ; peningkatan
halusinasi mulai merasa nadi, pernafasan dan TD.
kehilangan kendali dan Penyempitan kemampuan
mungkin berusaha untuk konsentrasi.
menjauhkan dirinya dari Dipenuhi dengan
sumber yang dipersepsi- pengalaman sensori dan
kan; individu mungkin mungkin kehilangan
merasa malu karena pe- kemampuan untuk
ngalaman sensorinya dan membedakan antara
menarik diri dari orang halusinasi dengan realitas.
lain ( nonpsikotik ).
Tahap III :
Pengalaman Orang yang berhalusinasi Lebih cenderung mengikuti
sensori menjadi menyerah untuk melawan petunjuk yang diberikan
penguasa pengalaman halusinasi oleh halusinasinya daripada
dan membiarkan menolaknya.
halusinasi menguasai Kesulitan dalam
dirinya; isi halusinasi berhubungan dengan orang
dapat berupa permohonan; lain.
individu mungkin Rentang perhatian hanya
mengalami kesepian jika beberapa menit atau detik.
pengalaman sensori Gejala fisik dari ansietas
tersebut berakhir berat, seperti berkeringat,
( psikotik ) tremor, ketidakmampuan
untuk mengikuti petunjuk.
Tahap IV :
Secara umum Pengalaman sensori Perilaku menyerang teror
halusinasi mungkin menakutkan jika seperti panik.
menjadi bebih individu tidak mengikuti Sangat potensial melakukan
rumit dan saling perintah ; halusinasi bisa bunuh diri atau membunuh
terkait dengan berlangsung dalam orang lain.
delusi beberapa jam atau hari Kegiatan fisik yang
apabila tidak ada merefleksikan isi halusinasi
intervensi terapeutik seperti amuk, agitasi,
9
( psikotik ) menarik diri, atau kataton.
Tidak mampu berespons
terhadap petunjuk kompleks.
Tidak mampu berespons
terhadap lebih dari satu
orang.
H. Penatalaksanaan
terapi psikomotor, terapi rekreasi, terapi tingkah laku, terapi seni, terapi
halusinasi, memfokuskan pada gejala dan minta klien untuk menjelaskan apa
yang terjadi, mengidentifikasi apakah klien sebelumnya telah minum obat atau
alkohol, jika klien bertanya, nyatakan secara sederhana bahwa anda tidak
membandingkan halusinasi saat ini dan yang baru saja dialami, mendorong
berhubungan dengan halusinasi (saat ini maupun yang lalu), membantu klien
1998: 330-333)
1. Deskripsi
2. Pengkajian
data atau analisa data dan perumusan masalah kebutuhan atau masalah klien.
Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
Pengelompokan data pada pengkajian kesehatan jiwa dapat pula berupa faktor
kemampuan koping yang dimiliki klien. Data dikumpulkan dari berbagai sumber
data yaitu sumber data primer (klien), sumber data sekunder seperti keluarga,
11
teman dekat klien, tim kesehatan, catatan dalam berkas dokumen medis klien dan
a. Identitas klien
Apa penyebab klien masuk RS, apa yang telah dilakukan untuk
c. Faktor predisposisi
baik itu dilakukan, dialami, disaksikan oleh klien, apakah ada anggota
menyenangkan.
Ukur tanda vital, TB, BB. Tanyakan apakah ada keluhan fisik yang
dirasakan.
e. Aspek psikososial
1). Genogram
12
Pembuatan genogram minimal 3 generasi yang menggambarkan
a) Citra tubuh
b) Identitas diri
perempuan.
c) Peran
d) Ideal diri
tugas/peran.
e) Harga diri
13
(b), (c) dan penilaian/penghargaan orang lain terhadap diri dan
kehidupan klien.
masyarakat.
4). Spiritual
f. Status mental
14
sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Biasanya terjadi pada
pagi, siang, sore, malam hari atau pada saat klien sedang sendiri.
sedasi, stupor.
berkonsentrasi, berhitung.
h. Mekanisme koping
15
Tanyakan tentang koping klien dalam mengatasi masalah baik yang
j. Pengetahuan
Mengkaji kurang pengetahuan klien tentang penyakit jiwa, faktor
presipitasi, koping, sistem pendukung, penyakit fisik, obat-obatan.
k. Aspek medik
Tuliskan diagnosa medik klien, tulis obat-obatan klien.
16
1
Pohon Masalah
Perubahan persepsi
sensori; halusinasi
dengar dan lihat Defisit perawatan diri
Perilaku kekerasan
Isolasi sosial; menarik Menurunnya motivasi
diri perawatan diri
Tidak efektifnya
penatalaksanaan
regimen terapeutik Gangguan konsep diri;
harga diri rendah
1
3. Daftar masalah
h. Berduka disfungsional.
i. Perilaku kekerasan.
4. Diagnosa Keperawatan
(Keliat, 1998).
menarik diri.
rendah.
perawatan.
disfungsional.
pribadi klien tidak akan diberitahukan kepada orang lain yang tidak
berkepentingan.
mengekspresikan perasaannya.
beri pujian.
halusinasi.
terjadi.
sempat muncul.
sendiri.
bertahap.
5) Beri kesempatan untuk melakukan cara-cara yang telah dilatih,
halusinasinya.
halusinasi.
kunjungan rumah) :
halusinasi.
bersama.
lain.
obat.
2) Anjurkan klien meminta sendiri obat pada perawat dan merasakan
manfaatnya.
6. Evaluasi
a. Klien mampu :
2). Melakukan kegiatan hidup sehari-hari sesuai jadwal yang dibuat klien.
b. Keluarga mampu :
kegiatan klien.
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : Nn.M
Umur : 21 tahun
Agama : Islam
RM No. :
Hanyar
mengamuk.
ayahnya sangat keras, suka marah sampai memukul terlebih lagi pada
klien yang dianggap tidak bisa diatur. Di rumah klien dikurung bila
sangat terganggau..
Masalah keperawatan :
klien.
d. Pemeriksaan Fisik.
Masalah keperawatan : -
lagi.
Masalah keperawatan :
f. Psikososial
1). Genogram
Keterangan : = Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Serumah
= Meninggal
= Hubungan terdekat
Klien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dalam keluarga
dirawat diRSJ.. Klien tinggal serumah dengan ayah, ibu dan adiknya
Masalah keperawatan :
2). Konsep
seorang perempuan.
diri dan kamar. Di RSJ klien lebih suka menyendiri, tidak mau
bergaul dengan klien lain, klien lebih banyak tidur, klien tampak
4). Spiritual
f. Status Mental
1). Penampilan
Masalah keperawatan : -
2). Pembicaraan
Masalah keperawatan : -
tampak gelisah.
Masalah keperawatan : -
Masalah keperawatan : -
5). Afek
Ekspresi wajah klien datar/tidak berubah, klien mengatakan
Masalah keperawatan : -
7). Persepsi
sendiri.
dengar.
tujuan pembicaraan.
Masalah keperawatan : -
Masalah keperawatan : -
10).Tingkat kesadaran
Masalah keperawatan : -
11). Memori
pendek, dan saat ini. Dibuktikan klien masih ingat alamat tempat
Masalah keperawatan : -
berhitung sederhana.
Masalah keperawatan : -
13).Kemampuan penilaian
makan dulu baru mencuci tangan atau cuci tangan dulu baru
Masalah keperawatan : -
14).Daya tilik diri
Masalah keperawatan : -
2) BAB / BAK
3) Mandi
4) Berpakaian / berhias
Klien lebih banyak tidur (pada siang hari), tidak ada gangguan
6) Penggunaan obat
7) Pemeliharaan kesehatan
Klien berobat Pusat Pelayanan Kesehatan juga pengobatan secara
Klien tidak bekerja, bila klien tidak kambuh klien dapat bergaul
Masalah keperawatan :
h. Mekanisme Koping
Masalah keperawatan :
Spesifik ; -
Masalah keperawatan : -
inefektif.
k. Aspek Medik
Dx medik : ...............
HLP (Haloperidol)
Biosanbe 2 x 1 capsule
Parsidol 2 x 1 mg
Laboratorium
2. Analisa Data.
Data Objektif :
- Klien tampak ragu-ragu
meminta bantuan kepada
orang lain .
- Klien lebih suka menyendiri
- Tidak banyak bergaul dengan
klien lain.
- Klien lebih banyak tidur.
5. Data Subjektif : Ketidaktahuan Tidak efektifnya
- Klien MRSJ karena merawat anggota penatalaksanaan
mengamuk. keluarga yang regimen
- Tidak adekuatnya sakit. terapeutik.
pengawasan keluarga
terhadap peengenalan
masalah klien.
- Klien merasa hanya ibunya
yang menyayangunya
- Klien mengatakan ayahnya
seorang yang pemarah dan
suka memukul.
Data Objektif :
- Kurang Pengetahuan Tentang
Penyakit jiwa, faktor
predisposisi, sistem
pendukung, obat-obatan,
No. Data Penyebab Masalah
koping yang efektif.
3. Pohon Masalah.
3. Daftar Masalah.
yang sakit.
halusinasi dengar.
menarik diri.
Nopember 2003 untuk yang kedua kalinya dengan alasan masuknya yaitu
1. Faktor individu
malu merasa malu. Klien tidak mempunyai pekerjaan dan hanya tinggal
dirumah saja ditemani ayah,ibu dan adiknya yang terkadang juga sibuk
2. Faktor lingkungan
a. Lingkungan keluarga
mengetahui secara pasti gangguan jiwa yang dialami oleh klien, serta
faktor pencetusnya.
b. Lingkungan masyarakat
Dibawah ini akan diuraikan perubahan yang terjadi pada klien, sejak
halusinasi dengar.
pada awal interaksi, klien tampak bingung dan hanya mau diajak
topik ke topik lain tapi masih bisa diarahkan. Berdasarkan data yang
tidak dapat dikontrol oleh klien maka tidak tertutup kemungkinan klien
adalah klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
hubungan saling percaya dan hal ini tercapai pada hari pertama
tampak asyik menonton acara telavisi dan selalu berkata ingin pulang ,
kontak sering tapi singkat (sekitar 10 menit) tetapi klien tetap bersikap
kontrak untuk bertemu kembali siang hari jam 012.00 Wita (sesudah klien
makan siang), pada pertemuan ini klien dapat diajak untuk mengenal
dapat dilakukan karena klien tidak mengakui bahwa dia masih mendengar
tidak ingin mendengar / melihat kamu, dan mencari teman untuk diajak
telapak tangan, klien tampak gelisah. Jika hal itu terjadi perawat mencoba
warna obat, berapa kali harus diminum dalam sehari, kegunaan obat serta
pentingnya untuk minum obat secara teratur tidak hanya ketika klien di
RS tapi juga ketika klien sudah pulang kerumah. Selain itu pada keluarga
juga dilakukan intervensi untuk memvalidasi data, mendapat dukungan
dari keluarga untuk mengatasi halusinasi jika terjadi dirumah serta untuk
perawatan terhadap klien baik ketika klien masih di RS atau ketika pulang
berhubungan dengan harga diri rendah, Gangguan konsep diri; harga diri
Jumat I TUK 3 1. Pada hari yang sama jam 17.00 S : - Aku kada handak dangar ikam
09 08 Klien dapat mengontrol Wita perawat masuk pada TUK Aku mencari kawan
2002 halusinasinya. 3. O : - Klien mampu menyebutkan
2. Mengidentifikasi bersama klien kembali cara mengontrol
cara tindakan yang dilakukan halusinasi seperti yang diajarkan
jika terjadi halusinasi. perawat.
3. Mendiskusikan manfaat dan cara A : Klien masih belum bisa
yang digunakan klien, jika mengontrol halusinasinya secara
bermanfaat beri pujian. penuh.
4. Mendiskusikan cara baru untuk P : Lanjutkan intervensi TUK 3.
memutus / mengontrol buat kontrak untuk bertemu
timbulnya halusinasi : besok pagi jam 08.00
a. Katakan Saya tidak mau
mendengar kamu
b. Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota
keluarga) untuk bercakap-
cakap/mengatakan
halusinasi yang didengar.
c. Membuat jadwal kegiatan
sehari hari agar bisikan itu
tidak sempat muncul.
d. Meminta teman, keluarga
atau perawat disini untuk
Hari/ Dx. Tujuan Implementasi Evaluasi TTD
Tgl Kep
menyapamu bila tampak
bicara sendiri.
Sabtu, TUK 5 1. Mendiskusikan dengan klien dan S : - Ulun minum obat 3 kali sehari
9-8- Klien dapat keluarga tentang dosis, frekuensi habis makan.
2003 memanfaatkan obat dan manfaat obat. - Klien mengetahui jumlah obat
dengan baik. 2. Menganjurkan klien meminta yang diminum baik pagi, siang
sendiri obat pada perawat dan ataupun malam hari
merasakan manfaatnya. O : - Klien minum obat habis makan
3. Mendiskusikan akibat sesuai dengan jumlah yang
berhentinya minum obat-obat diberikan oleh perawat.
tanpa konsultasi. A : Klien dapat memanfaatkan obat
4. Membantu klien menggunakan dengan baik.
obat dengan prinsip 5 benar. P : Melanjutkan pemberian
5. Menjelaskan tentang kegunaan pengobatan sesuai program.
masing-masing obat yang
diminum oleh klien.
6. Memberikan obat :
- Chlorpromazine 50 mg.
- Haloperidol 3 mg.
- Trihexipenidil 2 mg.
- Biosanbe 1 tablet.
- Parsidol 1 mg.