Professional Documents
Culture Documents
Makalah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penyuluhan
yuluhan Pertanian
Oleh :
Kelompok V
Kelas Agroteknologi VB
Mashadi (1137060046)
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Makalah dengan judul Adaptasi Inovasi Pertanian.Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penyuluhan Pertanian.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun mendapatkan bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, oleh sebab itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Kundang Harisman, MP. selaku dosen mata kuliah Penyuluhan Pertanian
2. Semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga seluruh amal baik dari semua pihak mendapat balasan dengan berbagai
kebaikan dari Allah SWT.Amin.Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Antara ilmu dan teknologi yang dihasilkan terjadi kesenjangan antara
penggunanya (petani).Akses petani terhadap informasi inovasi teknologi
relatif terbatas sehingga diperlukan untuk sosialisasi dan memberikan
pemahaman kepada petani. Pemahaman suatu inovasi teknologi tentu melalui
suatu tahapan proses mental dari individu petani sampai mengambil
keputusan untuk mengadopsinya. Untuk memahami individu dalam
mengadopsi teknologi dimana melalui suatu proses mental maka dapat
menggunakan pendekatan teori kognitif. Psikologi kognitif adalah satu
pendekatan kajian yang bertujuan memahami bagaimana manusia menyusun
dan melaksana aktivitas mental melibatkan proses perolehan, penyusunan,
perwakilan, penyimpanan, pengambilan kembali dan penggunaan
pengetahuan yang membolehkan menusia memahami dan menyelesaikan
masalah demi menyesuaikan diri dengan tuntutan alam sekitar yang berubah-
ubah dan merancang bagi menghadapi masa depan. Teori kognitif merupakan
salah satu teori perilaku, teori ini menjelaskan bahwa individu yang
bersangkutan memilih anternatif perilaku yang membawa manfaat yang
sebesar-besarnya bagi yang bersangkutan.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa presepsi para petani terhadap inovasi pertanian?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui presepsi para petani terhadap inovasi pertanian.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Seseorang menganggap baru, tetapi belum tentu ide yang sama itu
baru bagi orang lain. Mardikanto (1993) mengemukakan bahwa inovasi
adalah suatu ide, perilaku, produk, informasi, dan pratek-praktek baru yang
belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan atau diterapkan oleh
sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang
mendorong terjadi perubahan-perubahan disegala aspek kehidupan
masyarakat demi terwujudnya perbaikan mutu hidup setiap individu atau
warga masyarakat yang bersangkutan.
4
mencoba.Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian
terhadap stimulus yang diterima oleh individu sehingga merupakan sesuatu
yang berarti dan merupakan aktivitas yang terintegrated dalam diri individu.
5
melaksanakan suatu pola sikap melalui pengalaman dan praktek (Van den Ban
dan Hawkins, 1996).
6
2.2 Perubahan Sikap Pertani
Selain faktor psikologis yang menentukan sikap, juga komunikasi
sosial merupakan determinan paling dominan menentukan sikap seorang
petani terhadap inovasi teknologi pertanian. Sebagaimana telah dijelaskan di
atas bahwa suatu inovasi teknologi baru yang diterima individu petani melalui
proses persepsi. Terbentuknya sikap seseorang yaitu dipengaruhi oleh faktor
internal (fisiologis dan psikologis) dan faktor eksternal (pengalaman, situasi,
norma-norma, hambatan dan dorongan).
7
observasional. Pengaruh modeling menghasilkan pembelajaran melalui fungsi
informatik.Individu dapat mencapai gambaran simbolis tentang aktivitas-
aktivitas yang berfungsi sebagai pemandu untuk pelaksanaan tindakan yang
sesuai. Sikap petani terhadap inovasi teknologi juga dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan alam (agro-ekosistem dan agro-klimat), ini adalah salah satu
faktor yang mungkin disebut sebagai hambatan yang merupakan salah satu
variabel eksternal yang menentukan sikap terutama kesesuaian teknologi
tersebut terhadap kondisi ago-ekosistem dan agro-klimat setempat.
8
komunikasi peranan media komunikasi adalah media massa mempunyai
pengaruh yang cukup besar dalam perubahan sikap petani terhadap adopsi
inovasi teknologi pertanian.
Afektif atau afek adalah suatu penilaian positif atau negatif terhadap
suatu obyek. Berkaitan dengan adopsi teknologi, seorang individu petani akan
selalu menilai suatu inovasi teknologi terhadap kemampuannya, ksesuaian
terhadap kondisi lingkungan, tujuan yang ingin dicapai serta norma-norma
dalam masyarakat. Terdapat keterkaitan antara perilaku, karekateristik
individu dan lingkungan.
9
2.3 Perilaku Petani Terhadap Adopsi Inovasi
Inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau obyek yang di rasa baru
oleh seseorang. Ini merupakan suatu cara yang baru dalam melakukan sesuatu
tindakan. Aspek dari corak baru suatu inovasi dinyatakan dalam pengetahuan,
sikap, atau suatu keputusan untuk menggunakannya.
10
menerapkan komponen inovasi dari usaha tani tertentu secara
sempurna.Kuantitas adopsi adalah jumlah penerapan komponen inovasi dari
usaha tani tertentu sesuai anjuran.Pada situasi kondisi tertentu atau kondisi
dari pengadopsi itu sendiri yang tidak memungkinkan sehingga tidak semua
komponen inovasi dari usaha tani tertentu dapat diadopsi.
Sehubungan dengan itu lima tahap proses adopsi yaitu: (1) Awareness
(tahu dan sadar), pertama kali mendapat suatu ide dan praktek baru, (2)
Interest (minat), mencari rintisan informasi, (3) Evaluation (evaluasi), menilai
manfaat inovasi yaitu penilaian tentang untung ruginya sesuatu inovasi bila ia
melaksanakannya (mudah dikerjakan), (4) Trial (mencoba), mencoba
menerapkan ivovasi pada skala kecil, (5) Adoption (adopsi), menerapkan
inovasi pada skala besar pada usahataninya.
Lima tahap inovasi ini bukan merupakan pola kaku yang pasti diikuti
oleh petani, tetapi sekedar menunjukkan adanya lima urutan yang sering
ditemukan oleh peneliti maupun penyuluh. Peneliti menunjukkan perlunya
waktu yang lama antara saat pertama kali petani mendengar suatu inovasi
dengan saat melakukan adopsi.
11
bahwa tingkat adopsi dari suatu inovasi tergantung pada persepsi adopter
tentang karakteristik teknologi tersebut. Lima atribut yang mendukung
penjelasan tingkat adopsi dari suatu inovasi meliputi: (1) keuntungan relatif,
(2) kecocokan, (3) kompleksitas, (4) trialabilitas, dan (5) observabilitas.
12
salah satu faktor utama yang mampu menggerakkan semua elemen dalam
proses adopsi inovasi. Modal sosial yang semakin kuat secara konsisten
meningkat adopsi inovasi pertanian. Sebaliknya tingkat adopsi inovasi yang
semakin tinggi secara konsisten memperkuat modal sosial dalam proses
adopsi inovasi pertanian. Dengan demikian antara modal sosial dan tingkat
adopsi inovasi pertanian mempunyai hubungan timbal balik (saling
mempengaruhi).
13
Difusi dari suatu inovasi mengacu pada keseluruhan proses dimana
inovasi yang di gelar antar petani sampai sejumlah besar petani sudah
mengadopsi. Bukan untuk mengetahui bagaimana petani tertentu bergerak
secara bertahap ke arah adopsi, tetapi bagaimana suatu inovasi dapat diadopsi
oleh banyak petani. Kecepatan proses difusi inovasi sangat tergantung pada
pemanfaatan modal sosial melalui jaringan-jaringan dalam pertukaran
informasi inovasi.Rogers dan Shoemaker (1971) dalam Valera et al., (1987),
menunjukkan unsur-unsur yang rumit di dalam difusi dari gagasan baru;
dimana inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu, dari waktu ke
waktu di antara anggota suatu sistem sosial.
Saluran komunikasi digunakan oleh agen perubahan untuk
menyebarkan suatu inovasi kepada para klien nya. Saluran media massa
adalah yang sering dan paling cepat, merupakan suatu alat yang efisien untuk
menjangkau sejumlah besar pendengar atau petani. Saluran hubungan antar
pribadi (interpersonal), atau komunikasi tatap muka satu persatu dari klien,
memang lebih efektif ketika orang ingin menciptakan suatu sikap baik ke arah
suatu inovasi.
Waktu adalah suatu faktor penting dalam proses difusi. Dimensi waktu di
dalamnya meliputi:
Proses keputusan inovasi (adopsi), dimana seseorang melalui pengetahuan
pertama menyangkut inovasi sampai pada penolakan atau adopsi;
Inovatif dari individu, merupakan hubungan kekeluargaan antara pengadopsi
awal pengadopsi akhir dimana seseorang mengadopsi suatu inovasi ketika
membandingkan dengan anggota sistem sosial lain;
Penentuan tingkat adopsi, di mana pada umumnya di ukur oleh banyaknya
anggota sistem yang sudah mengadopsi inovasi itu.
Sistem sosial mengacu pada tempat atau masyarakat.Struktur sistem
sosial dapat mempunyai suatu pengaruh penting atas gagasan baru.Struktur
sistem sosial dapat menghalangi/merintangi atau memudahkan tingkat adopsi
14
dan difusi dari gagasan baru.Norma-Norma, status sosial, peran, posisi,
hirarki, dan seterusnya suatu sistem sosial dapat mempengaruhi perilaku dari
individu.
15
BAB III
KESIMPULAN
Ilmu dan teknologi adalah hasil olah pikir manusia yang dipergunakan untuk
memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh umat manusia.Inovasi
adalah segala sesuatu ide, cara-cara ataupun obyek yang dipersepsikan oleh seorang
sebagai sesuatu yang baru. Havelock 1973 dalam Valera et al., (1987) menyatakan
bahwa inovasi merupakan segala perubahan yang dirasakan sebagai sesuatu yang
baru oleh masyarakat yang mengalaminya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17