You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi ini, pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang dengan

sangat pesat sehingga sangat mempengaruhi dunia usaha. Dalam persaingan dunia usaha, teknologi

informasi yang dapat menyediakan sumber informasi secara relevan, tepat, akurat, dan lengkap

telah menjadi kebutuhan dalam dunia usaha. Sistem informasi yang handal juga merupakan salah

satu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan karena suatu sistem informasi akuntansi dirancang

untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan para pemakainya dalam proses

pengambilan keputusan penting didalam suatu perusahaan atau organisasi.

Dalam keberhasilan suatu sistem dapat diukur dengan kinerja karyawan dalam menjalankan

sistem tersebut. Maka dari itu, kinerja karyawan sangatlah penting sehingga diperlukan adanya

penentuan kriteria dalam melaksanakan tugas yang dapat dijadikan sebagai acuan. Dengan adanya

acuan tersebut maka dapat diketahui akan sukses atau tidaknya karyawan di PT. PLN (persero) di

kota palu dalam melaksanakan tugas dengan menggunakan sistem informasi yang diterapkan oleh

perusahaan.

Perusahan PT.PLN ini bergerak di bidang jasa, dagang dan manufaktur, serta perusahaan

pemerintah (BUMN) maupun perusahaan swasta, memerlukan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

untuk menjalankan usahanya terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini. Kinerja karyawan

juga harus diperhatikan setiap perusahaan karena upaya inilah penentu keberhasilan organisasi

suatu perusahaan untuk mencapai level atas sesuai tujuan yang ditentukan. Akan tetapi, sering kali

perusahaan kurang memperhatikan hal tersebut. Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai

bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu.

Peningkatan kinerja karyawan tentu saja tidak bisa hanya di pengaruhi oleh cara memimpin

seorang atasan. Ada faktor lain yang mempengaruhinya, salah satunya adalah kompleksitas tugas.

1
Kompleksitas tugas merupakan tugas yang kompleks dan rumit. Kompleksitas tugas dapat membuat

seorang karyawan menjadi tidak konsistensi dan tidak akuntanbilitas. Dengan keadaan yang seperti

ini, karyawan dituntut untuk meningkatkan kompetensinya sesuai bidang pekerjaan yang menjadi

tanggung jawabnya.

Tujuan dari penelitian pengaruh sistem informasi akuntansi, gaya kepemimpinan dan

kompleksitas tugas terhadap kinerja karyawan adalah :

1. Untuk menguji adanya pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan.

2. Untuk menguji adanya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.

3. Untuk menguji adanya pengaruh kompleksitas tugas terhadap kinerja karyawan.

Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah entitas yang mengandung bagian - bagian

yang saling mempengaruhi, yang dikoordinasikan untuk meraih satu atau lebih tujuan umum. Pada

prinsipnya,

setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen, yaitu : objek, atribut, hubungan internal dan

lingkungan. Informasi adalah pengetahuan dari hasil pengolahan data-data yang berhubungan

menjadi sbuah kesimpulan. Beberapa data dapat dinyatakan sebagai informasi bila data tersebut

dapat digunakan untuk menarik suatu kesimpulan. Beberapa aspek yang menentukan kualitas

informasi disebutkan Oetomo (2002) dalam Wuryaningrum (2007), yang meliputi :

a. Akurat dan teruji kebenarannya

b. Tepat waktu

c. Relevansi

d. Mudah dan murah

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang

diatur untuk mengubah data menjadi informasi (Bodnar dan Hopwood, 2000). Wilkinson (2000)

2
menyatakan peranan teknologi informasi bagi akuntan dalam menerapkan sistem informasi

akuntansi, yang meliputi :

a. Teknologi informasi membantu akuntan untuk menyelesaikan kewajiban mereka dengan lebih

cepat, akurat dan konsisten.

b. Beberapa teknologi informasi terbaru dapat membantu pengembangan dan pengintegrasian file

akuntansi, mengevaluasi pengawasan intern

dalam SIA dan variasi aplikasi paket software.

c. Jaringan komputer menyalurkan data dan informasi, sehingga merupakan bagian integral dari SIA

d. Jaringan komputer tertentu akan dikembangkan sehingga akan membantu pemakai dengan variasi

informasi keuangan.

Kinerja adalah tingkat terhadapnya para pegawai mencapai persyaratan pekerjaan secara efisien

dan efektif (Simamora, 2006). Adapun tujuan penilaian kinerja pegawai menurut Basri dan Rivai (2005)

dalam Abdilah (2011) :

a. Untuk perbaikan hasil kinerja pegawai, baik secara kualitas ataupun kualitas.

b. Memberikan pengetahuan baru dimana akan membantu pegawai dalam memecahkan masalah yang

kompleks, dengan serangkaian aktifitas yang terbatas dan teratur, melalui tugas sesuai tanggung

jawab yang diberikan organisasi.

Awalnya PT.PLN (Persero) Palu, dalam menyusun laporan keuangan dilakukan oleh

karyawan outsourcing ( bidang khusus keuangan) yang dalam bidang khusus lulusan akuntansi

sehingga karyawan tersebut dapat menyusun laporan keuangan dengan benar dan akurat, karena

telah sesuai dengan bidang yang ia tekuni. Dan tugas karyawan outsourcing tidak hanya bagian

menyusun laporan keuangan tersebut, tetapi mereka sendiri juga yang memberikan informasi

kepada Pegawai dan karyawan PLN mengenai Laporan keuangan yang telah dibuat yang berada

diabagian devisi devisi lain. Dengan kinerja karyawan PT. PLN dalam menyusun dan melaporkan

3
laporan keuangan cukup baik, dan tepat waktu karena potensi yang dimiliki setiap individu

sangatlah baik.

Tetapi dengan semakin canggihnya dunia teknologi dimana, semua kalangan sudah mengenal

dengan dunia internet termasuk dalam dunia bisnis atau sebuah organisasi sangatlah mempengaruhi

dalam memberikan informasi yang cepat sehingga hampir semua perusahaan menggunakan Sistem

Informasi Akuntansi. Pada PT. PLN dikota palu juga sudah 2 tahun menggunakan sistem informasi

akuntansi, dimana, setiap staf atau dalam bagian masing masing bidang sudah mempunyai sistem

sendiri sendiri sehingga setiap laporan keuangan yang dibuat dengan sendirinya terkirim dimasing

masing komputer, jadi dengan keberhasilan dalam sebuah sistem tentunya dapat diukur kinerja

karyawan dalam membuat sistem informasi akuntansi sehingga dapat membantu seorang manajer

dalam pengambilan keputusan.

Selain itu, kinerja karyawan yang terjadi pada salah satu perusahaan PT. Pelangi Sulut yang

merupakan salah satu vendor yang mempunyai kerja sama dengan PT. PLN (Persero) Palu, dimana

perusahaan tersebut mengurusi pekerjaan yang diberikan PT. PLN dalam bidang pencatatan meter

yang berada beberapa wilayah termasuk dikota palu rayon kota, rayon kamonji, donggala, tawaeli,

toli-toli, Poso, Parigi, tentena, morowali, bungku, dan beberapa wilayah lagi yang berada di

sulawesi tengah. Dimana pada tahun 2014 mengalami banyaknya pengeluhan pelanggan yang

disebabkan oleh kelonjakan pembayaran listrik. Dimana banyaknya pelanggan mengeluh dengan

tagihan listrik yang melonjak. Sehingga PT. PLN melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan

pada bagian pencatatan meter dan melakukan rapat dengan koordinator pencatatan meter, dengan

adanya rapat tersebut maka diketahilah bahwa ada sebagian karyawan dalam pencatatan meter

tersebut melakukan pembacaan meter yang tidak sesuai yang ada dilapangan, sehingga kinerja

karyawan bagian pencatatan meter tersebut mengalami penurunan yang signifikan.

4
Berdasarkan fenomena diatas, PT PLN (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang menguasai sumber daya untuk menghasilkan listrik di seluruh wilayah

Indonesia. Jadi kinerja karyawan outsourcing dalam bidang administrasi untuk menyusun dan

memberikan informasi mengenai laporan keuangan sudah benar dan sesuai dengan waktu yang

ditentukan oleh perusahaan. Sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap individu. Tetapi dengan

semakin canggihnya dunia internet, maka PT.PLN telah menggunakan sistem informasi akuntansi,

sehingga dapat membantu pelaporan keuangan dimasing masing komputer yang telah dilakukan

oleh sebuah sistem yang dibuat oleh seseorang. Akan tetapi hal tersebut tidak berarti PT PLN

(Persero) tidak harus berkembang dan hanya dapat bertahan dengan kondisi perusahaan saat ini.

Melainkan PT PLN (Persero) harus senantiasa membangun keunggulan kompetitif perusahaan guna

menghadapi arus persaingan di waktu yang akan datang apabila muncul kompetitor baru dalam

usaha untuk menyediakan listrik bagi keperluan masyarakat.

PT. PLN (Persero) Palu telah mengubah sistem informasi akuntansinya menjadi

terkomputerisasi, sesuai dengan tuntutan perkembangan tekonologi saat ini yang serba cepat dan

akurat. Untuk mensejajarkan diri dengan perusahaan-perusahaan penyedia listrik tingkat dunia, PT

PLN (persero) dituntut untuk mengimplementasikan sistem yang mengintegrasikan seluruh elemen-

elemen pada perusahaan termasuk unit-unit bisnis yang diakomodasikan oleh IT, PT. PLN (persero)

palu ini diharapkan akan meningkatkan kompetensi perusahaan dan secara otomatis akan

meningkatkan kinerja karyawannya.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian tentang

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada

PT. PLN Wilayah Suluttenggo, Di Kota Palu.

1.2 Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah


Berdasarkan paparan latar belakang, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai

berikut:

5
1. Apakah penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. PLN Wilayah Suluttenggo, Di Kota

Palu.

2. Apakah Kinerja Karyawan Pada PT. PLN Wilayah Suluttenggo, Di Kota Palu, telah

menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan yang diterapkan oleh perusahaan.

3. Apakah Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan

Pada PT. PLN Wilayah Suluttenggo, Di Kota Palu.

1.3 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan identifikasi masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. PLN Wilayah

Sulluttenggo, di Kota Palu


2. Untuk mengetahui Kinerja Karyawan Pada PT. PLN Wilayah Suluttenggo, Di Kota Palu.
3. Untuk mengetahui Seberapa Besar Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Kompetensi

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. PLN Wilayah Suluttenggo, Di Kota Palu.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai berikut:
1. Sebagai kontribusi terhadap perkembangan ilmu mengenai system informasi akuntansi.
2. Sebagai masukan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja karyawan di PT. PLN Cabang

Kota Palu.
3. Sebagai sumber informasi yang berguna bagi semua pihak yang berkepentingan dan untuk

menerima informasi informasi akuntansi dalam pelaksanaan pekerjaan.


1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penyusunan proposal ini, dapat disusun berdasarkan pendahuluan yang

berlatar belakang, menyangkut tinjauan pustaka yang menjadi acuan untuk membahas system

informasi akuntansi dan kompetensi terhadap kinerja karyawan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Dengan Objek Penelitian

6
Farida Nur Hildawati (2015) meneliti tentang Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan

Kesesuaian Tugas-Teknologi Terhadap Kinerja Karyawan dengan hasil penelitian yang dilakukan

dapat diketahui bahwa secara parsial sistem informasi akuntansi, kesesuaian tugas-teknologi

berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dimana besarnya pengaruh sistem informasi akuntansi

sebesar 64,4%, kesesuaian tugas-teknologi sebesar 18,3% terhadap kinerja karyawan. Secara

simultan sistem informasi akuntansi dan kesesuaian tugas-teknologi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan sebesar 82,7%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 17,3% merupakan pengaruh faktor lain

di luar kedua variabel independen yang sedang di teliti.

Astuti (2008) meneliti Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja

Individu. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja individu pada Pemerintah Kota Malang. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin baik sistem informasi akuntansi diterapkan dalam suatu organisasi,

maka semakin meningkat kinerja individu dalam organisasi tersebut. Analisis koefisien determinasi

(R ) menunjukkan bahwa sebesar 36,6% dari total kinerja individu dipengaruhi oleh variabel sistem

informasi akuntansi, sedangkan sisanya sebesar 63,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar

persamaan. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel sistem informasi

akuntansi (X) terhadap kinerja individu (Y) memiliki korelasi yang tinggi.

Mudjiati (2008) meneliti: Studi Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Terhadap Kinerja

Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Hasil penelitian menyimpulkan:

bahwa dengan penggunaan sistem informasi/Simaweb di Fakultas Ekonomi yang merupakan salah

satu fasilitas guna kelancaran kegiatan proses belajar mengajar, terbukti memberikan kemudahan,

banyak keuntungan dan manfaatnya yang sangat menunjang tugas-tugas karyawan dalam melayani

dosen, mahasiswa dan pihak luar yang membutuhkan. Hal tersebut berarti mempunyai segi positif

bagi semua pihak sehingga berpengaruh terhadap kinerja karyawa dan dapat memberikan kualitas

pelayanan kepada dosen, mahasiswa dan pihak luar yang membutuhkan.

7
2.2 Konsep Teori yang Relevan Dengan Objek Penelitian
2.2.1 Sistem Informasi Akuntansi
Dalam menjalankan bisnis, perusahaan akan mampu mencapai tujuan dengan adanya

dukungan dari karyawan terhadap teknologi sistem informasi yang diterapkan dalam

perusahaan. Karyawan yang memiliki kinerja yang baik dalam menjalankan teknologi

informasi pada perusahaan akan berdampak pada kinerja perusahaan. Dengan adanya kinerja

karyawan yang baik maka kinerja perusahaan akan semakin baik pula.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan teoretis,

seperti diutarakan terdahulu maka rerangka konseptual penelitian ini dapat ditunjukkan seperti

pada gambar 1 sebagai berikut:

Sistem informasi Kinerja karyawan


akuntansi (KK)
(SIA) Gambar 1

Rerangka Konseptual Penelitian

Pada gambar 1 di atas dapat dilihat dampak variabel bebas (sistem informasi akuntansi

penggajian) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Selanjutnya untuk mengetahui

seberapa besar dampak tersebut dilakukan pembuktian empiris dengan cara melakukan

pengumpulan data dan informasi dari para responden dengan menggunakan instrument

peneitian yaitu wawancara.

Berikut ini ada definisi menurut para ahli mengenai system informasi akuntansi.

Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem

Akuntansi, Edisi ke-3, Jakarta, Salemba Empat, 2001 menyatakan bahwa: Sistem akuntansi

adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

pengelolaan perusahaan.

8
Menurut Nugroho Widjajanto dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta,

Erlangga, 2001, menyatakan bahwa : Sistem informasi akuntansi adalah susunan formulir,

catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga

pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk

mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

1) Mengolah dan menyimpan data seluruh transaksi keuangan.

2) Memproses data keuangan menjadi informasi dalam pengambilan

keputusan manajemen mengenai perencanaan dan pengendalian usaha.

3) Pengawasan terhadap seluruh aktifitas keuangan perusahaan.

4) Efisiensi biaya dan waktu terhadap kinerja keuangan.

5) Penyajian data keuangan yang sistematis dan akurat dalam periode

akuntansi yang tepat.

Komponen Sistem Informasi Akuntansi

1) Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih yang memahami bisnis proses akuntansi dan

keuangan secara umum, misalnya seorang Accounting.


2) Prosedur Keuangan dan Akuntansi
3) Formulir Data Keuangan, untuk mencatat seluruh aktifitas keuangan meliputi transaksi kas,

persediaan, piutang, aktiva tetap, hutang, penjualan dan biaya.


4) Accounting Software, contohnya: MYOB, zahiraccounting, Oracle Finance.
5) Hardware berupa seperangkat komputer yang terhubung dengan jaringan (Networking), dan

kelengkapan aksesoris pendukung lainnnya.

9
Kendala Umum dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi

1) SDM yang belum siap terhadap penerapan sistem dan standarisasi keuangan yang baru, dan

dibutuhkan waktu untuk pelatihan dan penerapannya.


2)Dibutuhkan software accounting dan perangkat komputer yang menunjang

tingkat keamanan dan kerahasiaan data keuangan 100%.

Melalui penerapan sistem informasi akuntansi diharapkan data yang disajikan tepat waktu dan

akurat, validasi dan terotorisasi dengan baik, serta sesuai dengan Prosedur Keuangan dan Akuntansi

yang baku atau PSAK yang berlaku umum.

2.2.2 Kinerja Karyawan


Pengertian Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan

untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun pendapat para ahli mengenai pengertian kinerja,

sebagai berikut :
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009:67)mengemukakan bahwa:Kinerja adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya


Menurut Sedarmayanti (2011:260) mengungkapkan bahwa :Kinerja merupakan terjemahan

dari performance yang berarti Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu

organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya

secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).
Menurut Wibowo (2010 : 7) mengemukakan bahwa :Kinerja adalah tentang melakukan

pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.


Gilbert (1977), yang dikutip Soekidjo Notoatmodjo (2009:124) mengemukakan bahwa :

Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh seseorang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan teoretis,

seperti diutarakan terdahulu maka kerangka konseptual penelitian ini dapat ditunjukkan

seperti pada gambar sebagai berikut:

Sistem informasi 10 Kinerja karyawan


akuntansi (KK)
(SIA)
Rerangka Konseptual Penelitian

Pada gambar 1 di atas dapat dilihat dampak variabel bebas (sistem informasi akuntansi

penggajian) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Selanjutnya untuk mengetahui

seberapa besar dampak tersebut dilakukan pembuktian empiris dengan cara melakukan

pengumpulan data dan informasi dari para responden dengan menggunakan instrument

peneitian yaitu wawancara.

2.4 Kerangka Pemikiran


Hipotesis adalah
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Paradigma Metode Penelitian
Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisnya. Paradigma

menunjukkan pada mereka apa yang penting, abash, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat

normative, menunjukan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan

pertimbangan eksistensial atau epitemologis yang panjang.


Paradigma yang digunakan didalam penelitian ini adalah Paradigma konstruktivis.

Paradigma konstruktivis, yaitu Paradigma yang hampir merupakan antithesis dari paham yang

meletakan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu

pengetahuan.
Paradigma konstruktivis memiliki beberapa kriteria yang membedakannya dengan paradigm

lainnya, yaitu ontology, epistemology, dan metodologi. Dalam epistemology, penelitian

menggunakan pendekatan subjektif karena dengan cara itu bisa menjabarkan pengkonstruksian

makna oleh individu.


Penulis menggunakan paradigm konstruktivis untuk mengetahui pengalaman yang didapat para

chatters dari menonton dan melakukan chatting di program Chat Mate.

11
3.2 Metode Penelitian
Metode Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang

dilakukan dengan cara survey untuk mengumpulkan data dilapangan guna memperoleh

gambaran tentang Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja

Karyawan, Di PT. PLN Wilayah Suluttenggo, Cabang Kota Palu. Jenis penelitian yang

digunakan adalah dalam bentuk survey. Metode survey menggunakan kuisioner dan wawancara

sebagai alat pengumpulan data utamanya.

3.3 Rancangan Prosedur Penelitian


3.3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. PLN Wilayah Suluttenggo, Cabang Kota Palu.

dengan waktu penelitian yang dibutuhkan yaitu 2 Bulan.

3.3.2 Unit Analisis dan Informasi Penelitian


Menurut Hamidi (2005: 75-76) menyatakan bahwa unit analisis adalah satuan yang

diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, benda atau suatu latar peristiwa sosial seperti

misalnya aktivitas individu atau kelompok sebagai subjek penelitian.


Dari cara mengungkap unit analisis data dengan menetapkan kriteria responden tersebut,

peneliti dengan sendirinya akan memperoleh siapa dan apa yang menjadi subjek penelitiannya.

Dalam hal ini peneliti akan mencoba menemukan informan awal yakni orang yang pertama

memberi informasi yang memadai ketika peneliti mengawali aktivitas pengumpulan data.
Unit (satuan) analisis data penelitian ini adalah individu sebagai stakeholders system

informasi akuntansi di PT. PLN Wilayah Suluttenggo, Cabang Kota Palu.

3.3.3 Metode Pengumpulan dan Analisis Data


Metode Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengantarkan langsung kuesioner

dan melakukan wawancara langsung kepada responden yang bekerja di bagian keuangan.
Analisis data pada hakekatnya adalah pemberitahuan peneliti kepada pembaca

tentang apa yang hendak dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan, sebagai cara

yang nantinya bisa memudahkan peneliti dalam memberi penjelasan dan mencari

interpretasi dari responden atau menarik kesimpulan.

12
Menurut Hamidi (2005: 78-79), menyatakan bahwa analisa data dalam penelitian dengan

kualitatif pada prinsipnya berproses secara induksi-interpretasi-konseptualisasi. Dengan

demikian laporan lapangan yang detail (induksi) dapat berupa data yang lebih mudah

dipahami, dicarikan makna sehingga ditemukan pikiran apa yang tersembunyi di balik cerita

mereka (interpretasi) dan akhirnya dapat diciptakan suatu konsep (konseptualisasi).


Untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian ini digunakan teknik analisis dengan

pendekatan kualitatif. Analisa kualitatif bermakna sebagai suatu pengertian analisis yang

didasarkan pada data yang diperoleh melalui kegiatan teknik perolehan data, baik melalui studi

lapangan maupun studi pustaka. Di dalam menganalisisnya tidak berdasarkan pada

perhitungan-perhitungan kuantitatif, tetapi


pada kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta, data dan informasi. Kemudian

data yang diperoleh akan dianalisis sehingga diharapkan muncul gambaran yang dapat

mengungkapkan permasalahan penelitian

3.3.4 Alur Konsep Penelitian


Berikut ini dapat di merupakan alur konsep dalam metode penelitian ini.

LATAR
BELAKANG
MASALAH 13
RUMUSAN LANDASAN PERUMUSAN PENGUMPULAN
MASALAH TEORI HIPOTESIS DATA

SIMPULAN PEMBAHASAN ANALISIS


DAN SARAN HASIL ANALISIS DATA
DATA

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, M. T. 2008. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu

(Penelitian pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Malang). Skripsi. Fakultas

Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang.

Mulyadi, 2008. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Cetakan Keempat. Penerbit Salemba Empat.

Jakarta.

14
Fahmi Rizaldi. 2015. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja

Karyawan Cv Teguh Karya Utama Surabaya. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4

No. 10 (2015)

Cushing, B.E. 2006. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Terjemahan Kosasih.

Penerbit Erlangga. Jakarta. Sinambela, L. P. 2012. Kinerja Pegawai; Teori Pengukuran dan

Implikasi. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

http://www.kembar.pro/2015/11/pengertian-dan-fungsi-utama-sistem-informasi-akuntansi.html

https://ejournal.stiesia.ac.id/jira/article/download/1080/1035

15

You might also like