You are on page 1of 8

Hand Scaling (Membersihkan Karang Gigi dengan Teknik Manual)

Laporan Kasus

Abstrak:

Jaringan periodontal adalah jaringan yang mengelilingi gigi dan berfungsi

sebagai penyangga gigi. Gingivitis atau keradangan pada gingiva merupakan

perubahan patologi pada gingiva oleh karena adanya mikroorganisme pada

permukaan gigi atau sekitar sulkus. Patofisiologi gingivitis dibagi menjadi 3

tahap yaitu gingivitis tahap I (Initial Lession), gingivitis tahap II (Early Lession)

dan gingivitis tahap III (Established Lession). Salah satu perawatan untuk

mencegah bertambah parahnya gingivitis yang disebabkan oleh bakteri dan plak

adalah scaling yaitu suatu proses menghilangkan plak dan kalkulus dari

permukaan supra dan subgingiva yang bertujuan untuk memperbaiki kesehatan

gingiva dengan menghilangkan semua elemen yang dapat menyebabkan inflamasi

pada gingiva tersebut.

Kata Kunci : Jaringan Periodontal, Gingivitis, Scaling

Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, perkembangan

periodontology sebagai salah satu bidang keilmuan dalam kedokteran gigi

mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dalam 40 tahun terakhir ini,

berbagai penyakit periodontitis mulai banyak ditemukan, begitupun dengan teknik

atau cara penanganannya. Rencana perawatan periodontal diarahkan untuk suatu

perawatan yang komprehensif, yang mengkoordinasikan semua prosedur


perawatan guna menciptakan gigi geligi yang berfungsi baik dalam lingkungan

periodonsium yang sehat. Penyusunan rencana perawatan tersebut didasarkan

pada diagnosis kasusnya, aktivitas penyakit, serta indikasi tehnik perawatan yang

dipilih. Tujuan utama dari perawatan yang komprehensif adalah penyingkiran

inflamasi gingiva dan koreksi kondisi yang menyebabkan atau memperparah

inflamasi tersebut (Hendriyana, 2011).

Laporan Kasus

Subyektif : Pasien laki-laki berusia 20 tahun datang ingin membersihkan karang

gigi yang terdapat pada gigi atas dan bawah bagian depan dan

belakang. Pasien mengeluhkan rasa tidak nyaman karena giginya

terasa kasar dan terdapat bercak berwarna kehitaman. Pasien belum

pernah membersihkan karang gigi sebelumnya. Pasien mempunyai

kebiasaan merokok, minum kopi dan frekuensi menyikat giginya 1-2

kali dalam sehari. Kesehatan umum baik dan siap untuk menerima

perawatan.

Obyektif : Ekstra Oral (Normal)

Intra Oral :

Penggunaan Indeks

X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 X X
X 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 X X
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
X 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 X
X 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 X
Skor OHI = DI + CI

= 1,29 + 1,18
= 2,47

CPITN :

2 2 2
2 2 2
X=.... 2= 6 4=.... 6=....

1= .... 3=.... 5=....

Penatalaksanaan : DHE (Dental Health Education) dan Scaling

Pembahasan

Jaringan periodontal adalah jaringan yang mengelilingi gigi dan berfungsi

sebagai penyangga gigi, terdiri dari gingiva, sementum, ligamen periodontal dan

tulang alveolar. Permulaan terjadinya kerusakan biasanya timbul pada saat plak

terbentuk pada mahkota gigi, meluas disekitarnya dan menerobos sulkus gingiva

yang nantinya akan merusak gingiva disekitarnya. Plak merupakan deposit lunak

yang membentuk lapisan biofilm dan melekat pada permukaan gigi serta rongga

mulut, ketika plak yang menempel pada gigi berakumulasi dengan sisa-sisa

makanan dan bakteri dalam mulut tidak dibersihkan dengan baik maka akan

membentuk calculus atau deposit keras yang berupa mineralisasi dari dental plak

dan dilapisi plak yang belum bermineralisasi. Peradangan pada gingiva dan

perkembangannya pada bagian tepi permukaan gigi terjadi ketika koloni

mikroorganisme berkembang (Carranza FA, dkk. 2006).


Gingivitis atau keradangan pada gingiva merupakan perubahan patologi

pada gingiva yang ditandai dengan adanya perubahan warna, tekstur dan kontur

gingiva, serta hilangnya bentukan stipling pada permukaan gingiva oleh karena

adanya mikroorganisme pada permukaan gigi atau sekitar sulkus. Patogenesis

gingivitis berdasarkan histopatologinya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu Gingivitis

Tahap I (Initial Lession) yaitu merupakan respon inflamasi akut dengan kekhasan

adanya infiltrasi netrofil. Tampak adanya perubahan vaskular, perubahan sel-sel

epitel, degradasi kolagen, peningkatan cairan gingiva dan secara klinis masih

belum tampak. Gingivitis Tahap II (Early Lession) ditandai dengan adanya

infiltrat sel limfosid yang didominasi limfosit-T disertai kehilangan kolagen yang

semakin banyak, secara klinis gingiva terlihat kemerahan oleh karena proliferasi

kapiler, terdapat perdarahan saat dilakukan probing. Gingivitis Tahap III

(Established Lession) ditandai dari infiltrat yang didominasi oleh limfosit-B dan

sel plasma, kehilangan kolagen pada tahap ini semakin banyak, ditemukan infiltrat

seluler yang merusak komponen jaringan misalnya lisosom yang mengandung

hidrolisa asam yang menyebabkan ruang interseluler pada junctional epitelium

melebar. Secara klinis terjadi perubahan warna dan tekstur dari gingiva, gingivitis

tahap ini dapat disebut sebagai gingivitis kronis (Carranza FA, dkk. 2006)

Apabila penyakit gingiva tidak ditanggulangi sedini mungkin maka proses

penyakit akan terus berkembang mempengaruhi tulang alveolar, ligamen

periodontal atau sementum, keadaan ini disebut dengan Periodontitis. Tujuan

utama dari perawatan yang komprehensif adalah penyingkiran inflamasi gingiva

dan koreksi kondisi yang menyebabkan atau memperparah inflamasi tersebut.

Salah satu perawatan untuk mencegah bertambah parahnya gingivitis yang


disebabkan oleh bakteri dan plak adalah scaling yaitu suatu proses menghilangkan

plak dan kalkulus dari permukaan supra dan subgingiva yang bertujuan untuk

memperbaiki kesehatan gingiva dengan menghilangkan semua elemen yang dapat

menyebabkan inflamasi pada gingiva tersebut (Darby dan Walsh, 2014).

Instrumen yang digunaka saat scaling antara lain Sickle berbentuk seperti

arit dan berfungsi untuk membersihkan karang gigi superfisial dengan cara

menempatkan blade sejajar dengan permukaan gigi sambil digerakkan dengan

gerakan pull stroke. Dapat dipakai untuk semua bidang gigi (universal).

Gambar 1. Sickle

Hoe Scaler terdapat satu pasang dengan bentuk seperti cangkul yang berfungsi

untuk membersihkan kalkulus subgingiva dengan memasukkan cutting edge

kedalam sulkus sampai dasar sulkus subgingiva, gerakan pull stroke dan dipakai

untuk sisi kanan dan kiri.

Gambar 2. Hoe Scaler

Wing Shape terdapat satu pasang, ujung yang lancip diposisikan masuk daerah

interproksimal, berfungsi untuk membersihkan karang gigi superfisial dan

menghaluskan permukaan gigi terutama daerah proksimal (sisi mesial-distal).


Gambar 3. Wing Shape

Chisel berbentuk seperti tatah yang berfungsi untuk memecah lempengan

kalkulus, biasanya pada lingual front rahang bawah dengan cara cutting edgenya

ditempatkan pada interdental gigi dari sebelah labial kemudian didorong ke

lingual dengan gerakan push stroke, dan hanya dilakukan pada gigi diastema.

Gambar 4. Chisel

Steel Bur berbentuk round dan fissure dan digunakan untuk membersihkan stain.

Gambar 5. Steel Bur

Rubber Cup yang digunakan pada handpiece low speed untuk menghilangkan

plak, stain dan menghaluskan permukaan akar yang terbuka dan gigi juga untuk

massage gingiva, penggunaannya dengan tekanan ringan dan intermitten.

Gambar 6. Rubber Cup


Bristle Brush digunakan dengan handpiece low speed dan pasta pembersih,

digunakan pada mahkota saja karena bulu sikatnya yang keras.

Gambar 7. Bristle Brush

Evaluasi setelah menghilangkan kalkulus dengan instrumen dan pemulasan,

permukaan gigi di cek dengan eksplorer kecil atau probe. Permukaan yang

diperiksa harus menjadi keras dan halus (Darby dan Walsh, 2014).

Daftar Pustaka

Carranza FA, Newman MG, Takei HH, &Klokkevold PR. 2006. Clinical

Periodontology, 101" ed., W.B. Saunders Company, Philadelphia


Darby ML dan Walsh M. 2014. Dental Hygiene Theory and Practice, Fourth

Edition. Elseiver Health Sciences

Hendriyana, A. Update Information in Periodontology. 2011. Diunduh dari

pada tanggal 15 April 2011

You might also like