Professional Documents
Culture Documents
1
PATOLOGI KLINIK
2
Nah, kalo darahnya udah diambil dimasukkin ke sini nih, namanya vaccuete..
Vaccuete ini tidak punya tekanan di dalamnya, jadi
pada saat kita menusukkan spuit ke dalamnya, darah
akan terisap secara otomatis akibat perbedaan tekanan.
Ada metode flebotomi yang langsung pake
vaccuete ini. Jadi ga spuit lagi. Jarum ditusukkin ke
vena, kemudian dihubungkan dengan vaccuete, yang
ngambil darah mah ga perlu repot-repot narik-narik
darah lagi, karena disebabkan oleh perbedaan tekanan,
darah terisap sendiri ke dalam vaccuete.. canggih dan
mengurangi rasa sakit..
3
phase-reactant ini yaitu peningkatan CRP (C reactive protein) dalam plasma pada
demam rematik akut.
b. Viskositas
Kalo mediumnya lebih kental (viskositas tinggi), tentu aja eritrosit jadi lambat
pengendapannya. Begitu juga kalo plasmanya lebih encer (viskositas rendah), si eritrosit
bakal lebih cepet meluncur ke bawah. Dengan demikian, dalam kondisi ketika viskositas
darah meningkat (misalnya pada polisitemia), LED turun, dan ketika viskositasnya turun
(misalnya anemia), LED nya meningkat.
3. Jumlah dan Ukuran Sel Darah Merah
Seperti yang kita tahu, sel darah merah kan bentuknya cakram bikonkav.
Bentuk ini ternyata berpengaruh terhadap pembentukan roleau. Perubahan bentuk sel
darah merah menghambat pembentukan roleau. Karenanya, pada sickle cell disease
(anemia bulan sabit) LED nya rendah, meskipun si pasien mengalami anemia (tadi
kalo anemia harusnya LED nya jadi gimana hayooo).
4. Faktor Teknis dan Mekanis
a. Suhu
LED meningkat seiring dengan peningkatan suhu. Kenapa bisa gitu?
Ternyata si suhu ini meningkatkan LED dengan cara mengurangi viskositas darah
(jadi suhu ngencerin darah sehingga LEDnya meningkat)
b. Posisi Pipet
Kan si pipet ini harus tetep tegak vertical, kalo berubah posisi, miring gitu,
tentu aja LEDnya berubah.
Yang perlu diinget, pembentukan roleaux menjadi agregat adalah fase pertama
pengendapan darah, yang diikuti dengan pengendapan agregat pada fase kedua dan
terbentuknya agregat padat di dasar pipet sebagai fase ketiga.
PRINSIP
Darah yang sudah dicampur dengan antikoagulan diambil sebanyak satu pipet dan
dibiarkan dalam posisi vertikal. kolom darah merah akan terlihat pada awal (0 jam) dan
setelah 1 jam dan 2 jam. Jarak perpindahan kolom (mm) dicatat sebagai Laju Endap Darah
(mm/hr).
4
NILAI NORMAL (http://www.phclab.com/News/Newexamplesop.htm)
Laki-laki : 1-10 mm/jam
Perempuan : 3-14 mm/jam
Versi praktikum
Laki-laki 10 mm/jam
Perempuan 15 mm/jam
FYI, uji LED ini satu-satunya uji laboratorium yang menunjukkan nilai normal lebih
tinggi pada perempuan daripada laki-laki (biasanya kan kalo uji apa2 cowok lebih tinggi
hasilnya).
INTERPRETASI
Kondisi yang menurunkan LED:
Polisitemia vera, CHF, anemia sel sabit, mononucleosis infeksius, defisiensi faktor V, artritis
degeneratif, angina pektoris, pengaruh obat (ethambutol, kinin, salisilat, kortison, prednison)
Kondisi yang meningkatkan LED:
AR, demam reumatik, MCI akut, kanker, penyakit Hodgkin, myeloma multipel,
limfosarkoma, penyakit-penyakit inflamasi, kehamilan (trimester kedua dan ketiga), obat-
obatan (metildopa, metilsergid, penisilamin, prokainamid, teofilin, vitamin A)
5
Ini gambar pas proses penghitungan Laju Endap Darah. Pipet harus dihindarkan dari
getaran..
Ayo tebaakk,,siapakah orang yang ada di foto..?? (Hahaha,, ga penting)
By: Kabisat Febiachrulia
Sumber:
1. penuntun praktikum PK
2. Pal GK. Textbook of practical physiology. Orient Blackswan. 2001.p.102-6.
3. Kee JL. Pedoman pemeriksaan laboratorium dan diagnostik. Ed 6. Jakarta: EGC;
2008.p.175-7
4. http://www.rosalindfranklin.edu/DNN/Portals/24/documents/microbiology/ClinicalIm
munology/Hematology/Erythrocyte_Sedimentation_Rate.pdf diakses pada 8 Juni
2011
6
3. Penetapan Kadar Hemoglobin
Pengukuran kadar hemoglobin dalam darah merupakan salah satu metode paling
sederhana untuk mendiagnosis anemia polisitemia. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan
cepat dan dengan jumlah darah yang sedikit. Keakuratan hasil akan bergantung pada metode
yang digunakan.
Kadar hemoglobin dinyatakan dalam gram tiap 100 ml total darah. (g/dl)
Berikut ini merupakan kadar hemoglobin normal pada kelompok populasi yang berbeda
Kelompok Populasi Kadar normal (gram tiap 100 ml total
darah)
Bayi pada saat lahir 18-27 gram
Anak-anak 10-15 gram
Laki-laki (dewasa) 14-17 gram
Wanita (dewasa) 12-16 gram
Metode Sahli-Hellige
Prinsip Sahli-Hellige adalah hemoglobin dikonversi menjadi hematin asam oleh
larutan HCl (asam hidroklorida). Hematin asam ini kemudian dilarutkan pada tabung
kalibrasi sampai warnanya sama dengan standar warna pada alat hemometer. Konsentrasi
hemoglobin pada gram/100 ml dibaca setinggi meniskus pada tabung kalibrasi.
Plus n Minus:
Plus: Kehebatan metode ini adalah sederhana langkah kerjanya sehingga mudah sekali
dilakukan oleh siapapun yang ingin melalukan pemeriksaan kadar hemoglobin.
7
Minus: Wah klo kekurangan metode ini lumayan banyak juga sih, ini ni penjabarannya:
8
warnanya
disamakan
dengan kanan-
kirinya (larutan
standar), abis itu
dibaca Hb pada
skalanya.
Cara Kerja:
(Sama kayak yang di penuntun praktikum, udah lengkap banget)
Tambahannya:
Kalau dari sumber lain, waktu pencampuran seharusnya 10 menit (waktu untuk
pembentukan warna- pembentukan hematin asam).
Hasil Laporan
Kadar Hb dilaporkan dalam satuan gram per 100 ml, atau g/dL, sesuai pembacaan
akhir pengenceran. Berdasarkan ketelitian cara ini maka hasil dibaca sampai nilai 0,5 g/dL.
Misal, klo ada hasil Hb= 11,3 g/dL, kita ambilnya yang kelipatan 0,5 atau dalam kasus ini
kita buletin jadi 11,5 g/dl. Misal lagi ada Hb= 11,8 g/dl, maka kita ambil yang mendekati ke
bulat, yaitu 12 g/dl.
Sumber Kesalahan (udah lengkap yang di penuntun praktikum, hua bingung mau nambahin
apa lagi)
Tambahan:
Untuk Metode Haden-Hauser
Pada metode ini, kita harus mengukur kuantitas darah setelah dicampur
dengan larutan HCl selama 30 menit baru kemudian dibaca dan dibandingkan dengan
skala standar warna. Alatnya pun juga berbeda dengan metode Sahli, dimana Haden-
Hausser hemoglobinometer ini memilki ruang bagian setengah bawah dari tabung
merupakan warna standar, sedangkan ruang setengah yang atas untuk diisi dengan
campuran darah dan larutan hematin asam. Hematin asamnya ini kemudian akan
meluas dari bagian setengah atas menuju setengah bawah melalui kapilaritas. Hal ini
yang kemudian akan memunculkan transmisi cahaya permukaan pada jalur campuran
9
maupun standar. Kedalaman larutan bervariasi karena bentuk saluran yang
mendesaknya. Skalanya dibaca setelah proses pencampuran dan dibaca menutupi
ruang setengah atas alat.
skala
pengukuran
Interpretasi Hasil
Daftar Pustaka:
Laboratory Procedures in Clinical Hematology. Department of the Army,
Washington.
Penuntun Praktikum Patologi Klinik.
Hemoglobin estimation, clinical Pathology. Diunduh dari
http://dvm5.blogspot.com/2010/10/hemoglobin-estimationpath-504.html
10
4. Pemeriksaan Kadar Hematokrit
Nilai hematokrit/Packed Cell Volume (PCV) adalah volume eritrosit dalam 100 ml darah
utuh yang dinyatakan dalam %. Nilai hematokrit digunakan untuk diagnosis dan memantau :
- anemia
- polisitemia
- hemodilusi
- hemokonsentrasi,
- dan menghitung nilai eritrosit rerata.
Terdapat 2 cara dalam memeriksa kadar hematokrit, yaitu metode
MAKROHEMATOKRIT (WINTROBE) & MIKROHEMATOKRIT (Kapiler).
Kelebihan dari metode mikrohematokrit adalah membutuhkan waktu, tenaga, dan darah yang
lebih sedikit.
1. METODE MAKROHEMATOKRIT : CARA WINTROBE
A. Alat dan Bahan
- Darah vena dengan antikoagulan K3EDTA/Na2EDTA
- Tabung Wintrobe
o Menampung sekitar 1 ml darah
o Berskala 0-10cm/ 100 mm dari bawah ke atas dan sebaliknya
0-10 dari bawah ke atas untuk determinasi hematokrit
0-10 dari atas ke bawah determinasi LED
- Pipet Wintrobe
- Makrosentrifuge dengan kecepatan 3000 putaran permenit
- Tabel indeks ikterus
B. Cara Kerja
1. Campurkan darah K3EDTA/Na2EDTA dengan tabung penampung agar merata
(homogen)
2. Isikan darah pada tabung wintrobe sampai tanda garis 100 mm/10 cm diatas
3. Masukkan tabung wintrobe ke dalam sentrifuge dengan kecepatan 3000 putaran
permenit, dipusingkan selama 30 menit.
4. Bacalah hasil penetapan dengan memperhatikan :
a. Warna plasma (indeks ikterus)
b. Tebal buffy coat (lapisan putih atas eritrosit yang tersusun dari leukosit dan
trombosit)
c. Volume eritrosit
11
C. Cara Baca
Contoh Tabung Wintrobe + Darah Hasil Sentrifugasi
BUFFY COAT
12
Bandingkan warna plasma (bagian diatas buffy coat) dengan tabung-tabung pada indeks
ikterus dan cari yang warna tabung yang paling serupa warnanya. Apabila intensitas warna yg
paling mendekati tabung ke-5, pelaporannya 10 Satuan (S) (1 satuan sesuai dengan warna
kaliumbichromat 1:10.000).
13
3. Sumbatlah salah satu ujung pipa dengan menggunakan bahan penutup pipa kapiler
(malam). Dapat juga ditutup dengan cara membakar salah satu ujung tapi harus dijaga
agar darah tidak ikut terbakar.
4. Letakkan pipa kapiler ke dalam mikrosentrifuge dengan kecepatan 16.000 putaran
permenit dan dipusingkan selama 3-5 menit. Bagian ujung pipa kapiler yang
tersumbat menghadap keluar.
5. Setelah dipusingkan, bacalah hasil dengan menggunakan alat baca skala (grafik
mikrohematokrit). Nilai hematokrit sesuai panjang kolom eritrosit dengan
panjang kolom farah pada garis 100.
6. Jika nilai hematokrit diatas 50%, maka pipa kapiler harus dipusingkan lagi selama 3-5
menit untuk meyakinkan bahwa pemusingan telah cukup dan mencapai keadaan yang
sebenarnya.
D. Cara Baca
Tabung mikrokapiler
Grafik Mikrohematokrit
Cara pengukuran adalah dengan menaruh pipa kapiler di daerah tengah grafik secara
vertical (seperti garis putus-putus warna merah) lalu ukurlah sepanjang eritrosit dari bawah
14
ke atas. Tentukan batas atas eritrosit di garis mana, lalu telusuri kearah angka untuk mendapat
angka hematokrit. Nilai hematokrit dilaporkan dalam %.
*Pada mikrohematokrit buffy coat sukar dilihat dan intensitas warna kuning plasma
juga kurang nyata.*
15
2. Cara Kapiler
- Saat pengambilan darah kapiler terjadi pencampuran darah dengan cairan
jaringan hasilnya menjadi lebih rendah daripada sebenarnya. Oleh karena itu,
tetes pertama harus dibuang dan ambil tetes berikutnya untuk diperiksa.
- Antikoagulan heparin dalam pipa kapiler telah rusak akibat tidak disimpan
dengan benar (dalam lemari es).
- Pipa kapiler tidak diisi dengan benar (2/3 panjang pipa kapiler)
- Pipa kapiler tidak ditutup/disumbat dengan benar.
- Pemeriksaan dilakukan menjadi setelah 6 jam setelah pengambilan darah vena
lebih tinggi dari sebenarnya.
6. RINGKASAN
Pengukuran Hematokrit ada 2 macam, metode makrohematokrit dan metode
mikrohematokrit. Perbedaan antara Wintrobe & Kapiler pada teknis:
Wintrobe
- Tabung diisi sampai 100 mm
- Sentrifuge 3000 ppm selama 30 menit
- Cek : warna plasma (Satuan/S) + tebal buffy coat (mm) + PCV (%)
Kapiler
- Tabung diisi darah sampai 2/3
- Sentrifuge 16.000 ppm selama 3-5 menit.
- Cek : PCV (warna plasma + buffy coat sulit terlihat)
Sumber : Penuntun Praktikum Patologi Klinik & Textbook Of Practical Physiology 2nd Ed
(G.K. & Pal, Pal, Pravati)
By : Karina Kalani F
Sampel pemeriksaan:
Serum pasien, BUKAN plasma pasien!
(jangan pake plasma! karena plasma mengandung fibrinogen yang dapat mengacaukan hasil
pemeriksaan)
Alat:
1. Kaca pemeriksaan ASTO
16
2. Pipet tetes
3. Reagan ASTO
4. Kontrol Positif dan Negatif
Cara:
1. Teteskan sampel pada salah satu lingkaran kaca pemeriksaan ASTO
2. Teteskan pula kontrol positif dan kontrol negatif masing-masing pada lingkaran
lainnya.
3. Teteskan Reagan ASTO pada tiap lingkaran.
4. Ratakanlah tetesan2 tersebut dengan menggunakan ujung rata pipet plastik, hingga
seluruh daerah dalam lingkaran terisi.
5. Goyangkan kaca pemeriksaan secara perlahan, selama 2 menit.
6. Lihat dan tentukan apakah sampel mengalami aglutinasi atau tidak (dibawah
penerangan yang baik, biar ngeliatnya jelas).
Pelaporan:
Hasil positif (>200 /mL) jika terdapat aglutinasi.
(Bandingkan dengan kontrol negatif!)
Keterangan:
1. Kontrol Positif (Ada aglutinasi)
2. Kontrol Negatif (Tidak ada aglutinasi)
17
Sumber Ketidakakuratan:
Nilai titer rendah palsu dapat muncul ketika subjek sedang dalam terapi antibiotik atau
konsumsi kortikosteroid.
Nilai -lipoproteins dapat memberikan hasil yang meningkat palsu.
Semoga membantu ya teman-teman.. Jangan lupa baca Penuntun Praktikum.. Mohon maaf apabila
banyak kekurangan..
Salam,
Dokumentasi: Karkal..
18