You are on page 1of 2

KOMPLIKASI TINDAKAN

ALVEOLOPLASTI
Dalam melakukan suatu tindakan bedah tidak terlepas dari kemungkinan terjadinya
komplikasi, demikan pul halnya dengan alveoloplasti. Dimana komplikasi-komplikasi yang
dapat terjadi antara lain: rasa sakit, hematoma, pembengkakan yang berlebihan, timbulnya
rasa tidak enak pasca operasi (ketidaknyamanan), proses penyembuhan yang lambat, resorbsi
tulang berlebihan (9),serta osteomyelitis (3). Tetapi semua hal tersebut dapat diatasi dengan
melakukan prosedur operasi serta tindakan-tindakan pra dan pasca operasi yang baik.

(Sumber : A., Gabriella. 1999. Alveoloplasti Sebagai Tindakan Bedah Preprostodontik.


Bagian Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut-Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti)

Etiologi perubahan struktur anatomi pada jaringan lunak dan jaringan keras
(Matthew et al, 2001)
1. Hilangnya tulang alveolar
Perubahan luas dapat terjadi pada morfologi rahang setelah gigi hilang. Tulang rahang
terdiri dari tulang alveolar dan tulang basal. Tulang alveolar dan jaringan periodontal
mendukung gigi, dan saat gigi hilang, tulang alveolar dan jaringan periodontal akan
diresorbsi. Tulang alveolar berubah bentuk secara nyata saat gigi hilang, baik dalam bidang
horizontal dan vertikal. Pada daerah posterior mandibula, tulang yang hilang kebanyakan
dalam bidang vertikal. Setelah terjadi resorbsi secara fisiologis, struktur tulang rahang yang
tinggal disebut dengan istilah residual ridge. Tulang yang ada setelah tulang alveolar
mengalami resorbsi disebut dengan tulang basal.
Tulang basal tidak berubah bentuk secara nyata kecuali ada pengaruh lokal. Struktur
anatomi yang lain dapat menjadi lebih menonjol, genial tubercle dan perlekatan ototnya dapat
menonjol pada pasien yang mengalami resorbsi alveolar mandibula yang luas. Tori pada
mandibula atau maksila dapat menyebabkan ketidak stabilan gigi tiruan, atau dapat
menyebabkan trauma. Frenulum yang menonjol dapat menyebabkan perpindahan gigi tiruan
saat pergerakan lidah atau bibir. Daya pengunyahan pada pasien dengan gigi tiruan akan
diteruskan melalui gigi dan akan diserap oleh jaringan pendukung gigi ( periodontium dan
tulang alveolar ). Pada pasien yang edentulous, daya akan digunakan oleh gigi tiruan dan
akan diteruskan melalui mukosa mulut ke tulang yang ada dibawahnya. Oleh karena itu, gigi
tiruan harus terpasang dengan baik, sehingga trauma pada mukosa dan mulut dapat dihindari.
2. Perubahan pada profil dan bentuk muka
Profil muka seperti melipat (hidung dan dagu kelihatan saling berdekatan) setelah
hilangnya gigi. Hilangnya perlekatan otot dan dukungan sekitar bibirdapat menyebabkan
timbulnya kerutan pada wajah.

You might also like