You are on page 1of 29

kardiomegali

Kardiomegali adalah pembesaran abnormal jantung di mana


lebar maksimum bayangan jantung lebih besar dari 50% dari
lebar internal yang maksimal thorax. Penyebabnya antara lain:
Hipertrofi - yang disebabkan oleh peningkatan afterload dari tertentu
chamber (misalnya stenosis aorta, hipertensi).
Dilatasi - sekunder beracun, metabolik, atau agen infeksius
menyebabkan kerusakan miokard.
Hipertrofi baik ventrikel biasanya tidak memperbesar hati
bayangan kecuali ada dilatasi sinkron. kardiomegali adalah
biasanya normal, kecuali pada atlet, dan berhubungan dengan lainnya
patologi kardiovaskular. Bentuk pembesaran jantung pada CXR akan
tergantung pada ruang yang terkena dan mungkin menunjukkan penyebabnya:
Bentuk 'bulat' terjadi dengan efusi perikardium atau umum
cardiomyopathy.
Kiri dilatasi ventrikel menyebabkan memanjang dan pembulatan dari
batas jantung kiri dan perpanjangan ke bawah dari puncak.
Dilatasi ventrikel kanan mengangkat puncak off hemidiafragma tersebut.
Pembesaran atrium kiri menyebabkan kepadatan ganda sepanjang jantung kanan
perbatasan, yang terdiri dari tepi atrium kiri dan kanan. Tanda-tanda lainnya termasuk
atrium kiri embel menonjol dan splaying bronkial pada bronkus
di karina.
Paru o edema
edema paru terjadi ketika fl kebocoran cairan ke dalam interstitium paru-paru
dari pembuluh darah paru, yang menyebabkan penurunan gas
bertukar. Hal ini disebabkan oleh salah satu peningkatan hidrostatik pembuluh darah
tekanan (mis penyebab kardiogenik - disfungsi ventrikel kiri, mitral
stenosis), penurunan tekanan onkotik plasma (misalnya gagal hati,
gagal ginjal), atau peningkatan permeabilitas membran kapiler paru
(Mis dewasa respiratory distress syndrome, aspirasi, inhalasi
cedera, edema paru neurogenik, beberapa transfusi darah).
The CXR fitur edema paru meliputi:
Tidak adanya / kehadiran kardiomegali - kardiomegali sering terlihat
dengan penyebab kardiogenik meskipun mungkin normal dalam ukuran pada awal
tahapan. Jantung biasanya normal dalam ukuran dengan non - penyebab kardiogenik.
Atas lobus pengalihan darah - lobus atas pembuluh darah biasanya
sempit dari pembuluh lobus bawah. Di paru kardiogenik
edema, zona bawah hipoksia alveolar menyebabkan vasokonstriksi arteri,
mengalihkan darah ke lobus atas untuk mengoptimalkan pertukaran gas.
alveolar membayangi - ini merupakan edema di alveoli. Saya t
mendominasi di zona yang lebih rendah jika penyebabnya adalah kardiogenik, dan lebih
difus jika non - kardiogenik. Dalam kasus kardiogenik akut, membayangi alveolar
menyebar keluar dari hila dalam bentuk sayap kelelawar 's.
Kerley garis - ini mewakili edema interstitial. Mereka adalah tipis
bayangan linear yang disebabkan oleh fluida interstitial atau selular infi filtrasi.
Kerley A garis - ini mewakili distensi saluran antara
perifer dan pusat limfatik paru. Mereka unbranching baris
(Lebih dari 2 cm panjang) yang memanjang dari pinggiran menuju hilus.
Kerley B baris / septum - ini mewakili edema interlobular yang
septa dan merupakan ciri khas dari edema paru. Mereka adalah panjang 1 cm,
tipis, horizontal dan paralel dan melihat perifer atas kostofrenikus yang
sudut.
pleura efusi - pleura penyebab fluida menumpulkan dari kostofrenikus yang
sudut.
Efusi pleura
efusi pleura kelebihan fluida dalam rongga pleura. aspirasi memungkinkan
divisi biokimia dalam transudat (<30 g / L protein) dan eksudat
(> 30 g / L protein). Transudat disebabkan oleh ventrikel kiri
kegagalan, emboli paru dan sirosis. Eksudat adalah penyebab oleh
infeksi, neoplasia dan infl kondisi peradangan, misalnya arthritis
arthritis atau lupus eritematosus sistemik. CXR adalah utama diagnostik
alat untuk mendeteksi efusi pleura dan mungkin menunjukkan penyebabnya,
misalnya membesar jantung bayangan, massa paru-paru, penyakit parenkim, apikal
fibrosis atau tulang metastasis. Efusi mengumpulkan di gravitasi - tergantung
daerah (basis paru-paru bila berada tegak). The CXR penampilan dari
efusi pleura meliputi:
Efusi Kecil menumpulkan sudut kostofrenikus dengan meniskus.
efusi besar dapat menyebabkan lengkap 'putih - out' dari paru-paru, paru-paru
runtuh dan mendorong mediastinum jauh dari sisi efusi.
Evaluasi efusi pleura dimulai dari pemeriksaan imejing untuk menilai jumlah cairan,
distribusi dan aksesibilitasnya serta kemungkinan adanya abnormalitas intratorakal yang
berkaitan dengan efusi pleura tersebut.7
Pemeriksaan foto toraks posteroanterior (PA) dan lateral sampai saat ini masih merupakan
yang paling diperlukan untuk mengetahui adanya efusi pleura pada awal diagnosa. Pada
posisi tegak, akan terlihat akumulasi cairan yang menyebabkan hemitoraks tampak lebih
tinggi, kubah diafragma tampak lebih ke lateral, serta sudut kostofrenikus yang menjadi
tumpul. Untuk foto toraks PA setidaknya butuh 175-250 mL cairan yang terkumpul
sebelumnya agar dapat terlihat di foto toraks PA. Sementara foto toraks lateral dekubitus
dapat mendeteksi efusi pleura dalam jumlah yang lebih kecil yakni 5 mL. jika pada foto
lateral dekubitus ditemukan ketebalan efusi 1 cm maka jumlah cairan telah melebihi 200 cc,
ini merupakan kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan torakosentesis. Namun pada
efusi loculated temuan diatas mungkin tidak dijumpai. Pada posisi supine, efusi pleura yang
sedang hingga masif dapat memperlihatkan suatu peningkatan densitas yang homogen yang
menyebar pada bagian bawah paru, selain itu dapat pula terlihat elevasi hemidiafragma,
disposisi kubah diafragma pada daerah lateral.7,14
Tomografi komputer (CT-scan) dengan kontras harus dilakukan pada efusi pleura yang tidak
terdiagnosa jika memang sebelumnya belum pernah dilakukan.14

Foto thoraks Pulmonary edema secara khas didiagnosa dengan X-ray dada. Radiograph (X-
ray) dada yang normal terdiri dari area putih terpusat yang menyinggung jantung dan
pembuluh-pembuluh darah utamanya plus tulang-tulang dari vertebral column, dengan
bidang-bidang paru yang menunjukan sebagai bidang-bidang yang lebih gelap pada setiap
sisi, yang dilingkungi oleh struktur-struktur tulang dari dinding dada.
X-ray dada yang khas dengan pulmonary edema mungkin menunjukan lebih banyak
tampakan putih pada kedua bidang-bidang paru daripada biasanya. Kasus-kasus yang lebih
parah dari pulmonary edema dapat menunjukan opacification (pemutihan) yang signifikan
pada paru-paru dengan visualisasi yang minimal dari bidang-bidang paru yang normal.
Pemutihan ini mewakili pengisian dari alveoli sebagai akibat dari pulmonary edema, namun
ia mungkin memberikan informasi yang minimal tentang penyebab yang mungkin
mendasarinya.
Gambaran Radiologi yang ditemukan :
- Pelebaran atau penebalan hilus (dilatasi vaskular di hilus)
- Corakan paru meningkat (lebih dari 1/3 lateral)
- Kranialisasi vaskuler
- Hilus suram (batas tidak jelas)
- Interstitial fibrosis (gambaran seperti granuloma-granuloma kecil atau nodul milier)

Gambar hasil radiologi

Gambar 1 : Edema Intesrtitial


Gambaran underlying disease (kardiomegali, efusi pleura, diafragma kanan letak tinggi).

Gambar 2 : Kardiomegali dan edema paru


Infiltrat di daerah basal (edema basal paru)
Edema butterfly atau Bats Wing (edema sentral)
Gambar 3 : Bats Wing
Edema localized (terjadi pada area vaskularisasi normal, pada paru yang mempunyai
kelainan sebelumnya, contoh : emfisema).
Pemeriksaan Penunjang :
Radiologi
Pada permulaan didapati menghilangnya sudut kostofrenik. Bila cairan lebih dari 300 ml,
akanterlihat cairan dengan permukaan melengkung. Mungkin terdapat pergeseran
mediastinum.
CT scan dada CT scan dengan jelas menggambarkan paru-paru dan cairan dan bisa
menunjukkan adanya pneumonia, abses paru atau tumor
USG dada USG bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan cairan yang
jumlahnya sedikit, sehingga bisa dilakukan pengeluaran cairan.
Foto thoraks Pulmonary edema secara khas didiagnosa dengan X-ray dada. Radiograph (X-
ray) dada yang normal terdiri dari area putih terpusat yang menyinggung jantung dan
pembuluh-pembuluh darah utamanya plus tulang-tulang dari vertebral column, dengan
bidang-bidang paru yang menunjukan sebagai bidang-bidang yang lebih gelap pada setiap
sisi, yang dilingkungi oleh struktur-struktur tulang dari dinding dada.

X-ray dada yang khas dengan pulmonary edema mungkin menunjukan lebih banyak
tampakan putih pada kedua bidang-bidang paru daripada biasanya. Kasus-kasus yang lebih
parah dari pulmonary edema dapat menunjukan opacification (pemutihan) yang signifikan
pada paru-paru dengan visualisasi yang minimal dari bidang-bidang paru yang normal.
Pemutihan ini mewakili pengisian dari alveoli sebagai akibat dari pulmonary edema, namun
ia mungkin memberikan informasi yang minimal tentang penyebab yang mungkin
mendasarinya.
Gambaran Radiologi yang ditemukan :
1 Pelebaran atau penebalan hilus (dilatasi vaskular di hilus)
2 Corakan paru meningkat (lebih dari 1/3 lateral)
3 Kranialisasi vaskuler
4 Hilus suram (batas tidak jelas)
5 Interstitial fibrosis (gambaran seperti granuloma-granuloma kecil atau nodul milier)

Gambar 1 : Edema Intesrtitial


1 Gambaran underlying disease (kardiomegali, efusi pleura, diafragma kanan letak
tinggi).

Gambar 2 : Kardiomegali dan edema paru


1 Infiltrat di daerah basal (edema basal paru)
2 Edema butterfly atau Bats Wing (edema sentral)

Gambar 3 : Bats Wing


1 Edema localized (terjadi pada area vaskularisasi normal, pada paru yang mempunyai
kelainan sebelumnya, contoh : emfisema).
2
Berdasarkan karakteristik subyek penelitian Isbianto Sutedjo didapatkan kardiomegali
dengan proporsi subyek laki-laki 31 (49,21%) dan proporsi subyek wanita 32
(50,79%) dengan rerata CTR 59,47 5,57%. Dari salah satu jurnal
mengungkapkanbahwa dari foto rontgen dada kardiomegali di 68% dari laki-laki dan
perempuan dan peningkatan rasio kardiotoraks (> 50%)pada sekitar 40%
pasien.Gambaran radiologi yang penting ditemukan efusi pleura adalah penumpulan
sudut kostofrenikus pada foto posteroanterior.30,33
3
Rontgen toraks seringkali menunjukkan kardiomegali (kardiotorasik (CTR) >50%),
terutama bila gagal jantung sudah kronis. Ukuran jantung yang normal tidak
menyingkirkan diagnosis dan bisa didapatkan pada gagal jantung kiri akut, sesperti
yang terjadi pada infark miokard, regurgitasi katup akut, atau defek septum ventrikel
(VSD) pascainfark.Kardiomegali dapat disebabkan oleh dilatasi ventrikel kiri atau
kanan, LVH, atau kadang oleh efusi perikard.Derajat kardiomegali tidak berhubungan
dengan fungsi ventrikel kiri. 7
4
Gagal ventrikel kiri mula-mula menyebabkan distensi vena pulmonalis di lobus
bagian atas dan konstriksi vena pulmonalis di lobus bagian bawah.Seiring dengan
peningkatan tekanan vena, terjadi edem perihilis, terlihat adanya pembuluh darah
hilus yang kurang jelas terlihat dan perihilus yang tampak opak.Efusi pelura terjadi di
sudut kostofrenikus, dan terbentuk garis sekat/septum di sudut kontrofenikus.
Berdasarkan jurnal menyebutkan bahwa efusi bilateralterlihat pada87,5% pasien(7
dari8) mengalamigagal jantung kongestif.19,34
5 Gambaran kardiomegali, penebalan hilus dan peningkatan bronkovaskular merupakan
gambaran rontgen konvensional gagal jantung yang dimiliki oleh semua responden
penelitian. Sementara gambaran lain seperti efusi pleurahanya dimiliki oleh 9
responden penelitian (26.5%), gambaran bats wing hanya dimiliki oleh 18 responden
penelitian (52.9%),gambaran kerley B hanya dimiliki oleh 22 responden penelitian
(64.7%), dan gambaran lain hanya dimiliki oleh 6 responden penelitian (17.6%).
Sedangkan berdasarkan teori, rontgen toraks seringkali menunjukkan kardiomegali
dengan efusi pleura bilateral, edema paru berupa gambaran batwings dan kerley B,
serta terkadang terdapat efusi perikardium. 7,19
6 KARAKTERISTIK GAMBARAN RONTGEN TORAKS KONVENSIONAL
PADA PASIEN GAGAL JANTUNG
7
8 Siska Desrina S1,
9
10 1Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
A Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi
a Rontgen thorak
Jumlah cairan minimal yang terdapat pada thoraks tegak adalah 250-300ml. bila
cairan kurang dari 250ml (100-200ml), dapat ditemukan pengisian cairan di sudut
costofrenikus posterior pada foto thorak lateral tegak. Cairan yang kurang dari 100ml
(50-100ml), dapat diperlihatkan dengan posisi lateral dekubitus dan arah sinar
horizontal dimana caran akan berkumpul disisi samping bawah.

- Posisi tegak posteroanterior (PA)


Pada pemeriksaan foto thorak rutin tegak, cairan pleura tampak berupa
perselubungan homogeny menutupi struktur paru bawah yang biasanya relative
radioopak dengan permukaan atas cekung berjalan dari lateral atas ke medial
bawah. Karena cairan mengisi ruang hemithorak sehingga jaringan paru akan
terdorong kea rah sentral / hilus, dan kadang-kadang mendorong mediastinum
kearah kontralateral.

Gambar 1. Efusi pleura sinistra. Sudut Costophrenicus yang tumpul karena


efusi pleura

Gambar 2. Efusi pleura dextra


Gambar 3. Efusi pleura sinistra massif. Tampak mediastinum terdorong kontralateral

Gambar 4. Efusi pleura bilateral

Gambar 5. Loculated pleural effusion. Tampak berbatascukup tegas dan biconvex.


Sering disebabkan oleh empiema dengan perlekatan pleura

- Posisi lateral
Bila cairan kurang dari 250ml (100-200ml), dapat ditemukan pengisian cairan di
sudut costofrenikus posterior pada foto thorak lateral tegak. Pada penelitian
mengenai model roentgen patologi Collins menunjukkan bahwa sedikitnya 25ml
dari cairan pleura ( cairan saline yang disuntikkan ) pada radiogram dada lateral
tegak lurus dapat dideteksi sebagai akumulasi cairan subpulmonic di posterior
sulcus costophrenic, tetapi hanya dengan adanya pneumoperitoneum yang terjadi
sebelumnya.
Gambar 6. Gambaran efusi pleura pada foto posisi lateral

- Posisi Lateral Decubitus


Radiografi dada lateral decubitus digunakan selama bertahun-tahun untuk
mendiagnosis efusi pleura yang sedikit. Cairan yang kurang dari 100ml (50-
100ml), dapat diperlihatkan dengan posisi lateral dekubitus dan arah sinar
horizontal dimana caran akan berkumpul disisi samping bawah.

Gambar 7. Efusi pleura pada posisi right lateral decubitus (penumpukan cairan
yang ditunjukkan dengan panah biru).

Gambar 8. Efusi pleura pada posisi left lateral decubitus

b Computed Tomography Scan


CT scan dada akan terlihat adanya perbedaan densitas cairan dengan jaringan
sekitarnya. Pada CT scan, efusi pleura bebas diperlihatkan sebagai daerah berbentuk
bulan sabit di bagian yang tergantung dari hemithorax yang terkena. Permukaan efusi
pleura memiliki gambaran cekung ke atas karena tendensi recoil dari paru-paru.
Karena kebanyakan CT pemeriksaan dilakukan dalam posisi terlentang, cairan mulai
menumpuk di posterior sulkus kostofrenikus. Pada efusi pleuran yang banyak, cairan
meluas ke aspek apikal dan anterior dada dan kadang-kadang ke fisura tersebut.
Dalam posisi tengkurap atau lateral, cairan bergeser ke aspek yang tergantung dari
rongga pleura. Pergeseran ini menegaskan sifat bebas dari efusi tersebut.

Gambar 9. CT Scan pada efusi pleura (kiri atas : foto rontgen thoraks PA)

Gambar 10. CT Scan thorak pada seorang pria 50-tahun dengan limfoma non-
Hodgkin dan efusi pleura yang ditunjukan tanda panah

Gambar 11.CT Scan thorax pada pria 50-tahun dengan limfoma non-Hodgkin
menunjukkan daerah tergantung dengan redaman yang sama dengan air dan margin
atas lengkung (E). Temuan khas dari efusi pleura. Perhatikan pergeseran lokasi cairan
pada gambar ini dibandingkan dengan radiografi dada posteroanterior dan lateral.
Limfadenopati mediastinum dapat dilihat di mediastinum tengah dan posterior (panah)
c Ultrasonografi
Penampilan khas dari efusi pleura merupakan lapisan anechoic antara pleura visceral
dan pleura parietal. Bentuk efusi dapat bervariasi dengan respirasi dan posisi.

Para peneliti memperkenalkan metode pemeriksaan USG dengan apa yang disebut
sebagai elbow position. Pemeriksaan ini dimulai dengan pasien diletakkan pada
posisi lateral decubitus selama 5 menit ( serupa dengan radiografi dada posisi lateral
decubitus) kemudian pemeriksaan USG dilakukan dengan pasien bertumpu pada siku
(gambar 12). Maneuver ini memungkinkan kita untuk mendeteksi efusi subpulmonal
yang sedikit, karena cairan cenderung akan terakumulasi dalam pleura diaphragmatic
pada posisi tegak lurus.

Gambar 12. Menunjukkan posisi siku dengan meletakaan transduser selama


pemeriksaan untuk melihat keadaan rongga pleura kanan.

Ultrasonografi pada pleura dapat menentukan adanya cairan ronggapleura. Pada


dekade terakhir ultrasonografi (USG) dari rongga pleura menjadi metode utama
untuk mendemonstrasikan adanya efusi pleura yang sedikit. Kriteria USG untuk
menentukan efusi pleura adalah : setidaknya zona anechogenic memiliki ketebalan
3mm diantara pleura parietal dan visceral dan atau perubahan ketebalan lapisan
cairan antara ekspirasi dan inspirasi, dan juga perbedaan letak posisi pasien. Karena
USG adalah metode utama maka sangatlah penting untuk melakukan pengukuran
sonografi dengan pemeriksaan tegak lurus terhadap dinding dada.
Gambar 13.. Sonogram pada pasien dengan kanker paru lobus kanan atas. Gambar
menunjukkan adanya akumulasi cairan selama inspirasi (setebal 6 mm; berbentuk
kurva,-gambar kiri) dimana gambar tersebut lebih jelas dibanding selamaekspirasi
( setebal 11 mm ; berbentuk kurva-gambar kanan).

Gambar 14. Ultrasonogram dari kiri dada bagian bawah pada pasien laki-laki
dengan penyebaran lymphangitic dari adenokarsinoma. Ini studi sagital dan
pemeriksaan dilakukan dengan pasien duduk. Cairan Echogenic (E) dapat
dilihat pada hemithorax kiri. Perhatikan diafragma lengkung Echogenic
(panah). The pleura cairan positif untuk sel-sel ganas (efusi pleura ganas)

Gambar 15. Ultrasonogram dari kiri dada bagian bawah pada wanita 47 tahun
dengan efusi pleura metastasis. Ini studi sagital dan pemeriksaan dilakukan
dengan pasien duduk. Cairan anechoic (E) dapat dilihat pada hemithorax kiri.
Perhatikan diafragma lengkung Echogenic (panah)

Gambaran anechoic terutama diamati pada transudat. Dalam sebuah penelitian


terhadap 320 pasien dengan efusi, transudat memberikan gambaran anechoic,
sedangkan efusi anechoic dapat transudat atau eksudat. Adanya penebalan pleura dan
lesi parenkim di paru-paru menunjukkan adanya eksudat. Cairan pleura yang
memberikan gambaran echoic dapat dilihat pada efusi hemoragik atau empiema.

Doppler berwarna ultrasonografi dapat membantu dalam membedakan efusi kecil dari
penebalan pleura dengan menunjukkan tanda-warna cairan (yaitu, adanya sinyal
warna dalam pengumpulan cairan).

d Magnetic Resonance Imaging (MRI)


MRI dapat membantu dalam mengevaluasi etiologi efusi pleura. Nodularity dan /
atau penyimpangan dari kontur pleura, penebalan pleura melingkar, keterlibatan
pleura mediastinal, dan infiltrasi dari dinding dada dan / atau diafragma sugestif
penyebab ganas kedua pada CT scan dan MRI.
Gambar 16. Seorang neonatus 2-bulan-tua disajikan di gawat darurat dalam
kesulitan jantung dan respiratory distress. Resusitasi tidak berhasil. Coronal T2-
W MRI menunjukkan hematopericard (panah terbuka), hematothorax (panah)
dan efusi pleura (kepala panah) (ketebalan irisan: 1 mm, TR: 4000, TE: 80, FA:
90 ). Ada vena paru abberant mengalir ke ventrikel kiri (buka panah). Perut
menunjukkan asites (tanda bintang)

Torakosentesis
Aspirasi cairan pleura (torakosentesis) sebagai sarana diagnostik maupun terapeutik.
Pelaksanaannya sebaiknya dengan posisi duduk. Aspirasi dilakukan pada bagian bawah
paru sela iga garis aksilaris posterior dengan jarum abbocath nomor 14 atau 16.
Pengeluaran cairan pleura sebaiknya tidak melebihi 1000-1500 cc pada setiap aspirasi.
Berdasarkan foto dada efusi pleura dibagi atas tiga klasifikasi (oleh Martenson
dan Himelman), yaitu: 1,2
Sedikit, bila cairan hanya menutupi sinus costofrenikus tidak sampai
menutupi seluruh permukaan diafragma.
Sedang, bila batas meniskus cairan mencapai 1/3 rongga dada.
Banyak/masif, lebih dari sedang.
Selain foto dada, diagnosa efusi pleura dapat dilakukan dengan pemeriksaan
USG dan CT Scan dada.
Macam macam gambaran efusi pleura
Efusi subpulmonal
Penumpulan sinus kostofrenikus
Tanda meniskus
Perselubungan pada hemithorax
Efusi yang terlokalisir
Pseudotumor fissura
Efusi Laminar
Hidropneumothorax
Soetikno RD. Efusi Pleura. In: Mashuri, Hermawan R, Nilasari V, editors. Radiologi
Emergensi. Bandung: PT. Rafika Aditama; 2013. p. 62 - 72
Correlated With Pathologic FindingsNormal5-10 mm HgCephalization10-15 mmKerley B
Lines15-20Pulmonary Interstitial Edema20-25Pulmonary Alveolar Edema> 25

Pulmonary Interstitial Edema


X-ray Findings

Thickening of the interlobular septa


Kerley B lines
Peribronchial cuffing
Wall is normally hairline thin
Thickening of the fissures
Fluid in the subpleural space in continuity with interlobular septa
Pleural effusions
Pulmonary Interstitial Edema

Kerley
B
Lines

B=distended interlobular septa


Location and appearance
Bases
1-2 cm long
Horizontal in direction
Perpendicular to pleural surface

Kerley B Lines are short, white lines perpendicular to the pleural surface at the lung
base.

Kerley A and C Lines

A=connective tissue near bronchoarterial bundle distends


Location and appearance
Near hilum
Run obliquely
Longer than B lines
C=reticular network of lines
C Lines probably dont exist
Kerley
A and
C
Lines
form a
patter
n
of interlacing lines in the lung

You might also like