You are on page 1of 15

Reproduksi seksual pada vertebrata diawali dengan perkawinan yang diikuti

dengan terjadinya fertilisasi. Fertilisasi tersebut kemudian menghasilkan zigot


yang akan berkembang menjadi embrio.

Alat-alat reproduksi adalah alat-alat yang mendukung reproduksi seksual


pada hewan mamalia. Selain itu, tubuh mamaliapun telah dilengkapi dengan
alat-alat tubuh lainnya. Organ genital pada suatu individu merupakan
kelengkapan alat reproduksi yang berfungsi untuk berkembang biak dan
memperoleh keturunan. Organ kelamin jantan dan organ kelamin betina berbeda
sesuai dengan fungsinya masing-masing, (Cartono, 2004).

Sistem reproduksi vertebata jantan terdiri atas sepasang testis, saluran


reproduksi jantan, kelenjar seks asesoris (pada mamlia) dan organ kopulatoris
(pada hewan-hewan dengan fertilisasi internal). Sistem reproduksi betina terdiri
atas sepasang ovarium pada beberapa hanya satu) dan sdaluran reproduksi
betina. Pada mamlia yang dilengkapi organ kelamin luar (vulva) dan kelenjar
susu (Tenzer, 2003:19).

Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat hidup,


perkembangan anatomi, dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya
perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewan akuatik padda umumnya
melakukan fertilisasid\ di luar tubuh (fertilisasi eksterna), sedangkan hewan
darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh (fertilisasi interna). (Pratiwi,1996:101).

Pada hewan yang melakukan fertilisasi secara interna organ reproduksinya


dilengkapi dengan adanya organ kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi
menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina. Peranan hewan jantan
dalam hal reproduksi terutama adalah memproduksi sperma dan sejumlah kecil
cairan untuk memungkinkan sel sperma meluncur menuju rahim.

System reproduksi jantan terdiri atas :

1. Testis

2. Epididimis

3. Duktus deferens

4. Kelenjar aksesori (kelenjar vesikulosa, prostate dan bulbouretralis )

5. Uretra

6. Penis
Pada mamalia alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis, saluran
deferen, vesikula seminalis, kelenjar prostata, uretra dan penis. Testis berjumlah
sepasang, bentuknya bulat telur dan di bungkus oleh skrotum, Skortum
berbentuk sebuah kantung yang membungkus testis. Testis tersusun oleh
bentukan menyerupai cacing yang disebut epididimis yang merupakan wadah
sperma. (http://one.indoskripsi.com/content/anatomi-dan-fungsi-reproduksi-
hewan-jantan)

System genital pria terdiri atas kelenjar kelamin jantan yang disebut testis,
terdapat sepasang menghasilkan sel-sel kelamin jantan atau spermatozoa.
Selain itu juga dapat menghasilkan hormon androgen, jadi bersifat sebagai
kelenjar endokrin. Sebagai kelenjar endokrin, sel-sel intersitiel yaitu yang disebut
sel-sel leydig, menghasilkan testoteron yang selain mempengaruhi prilaku
reproduksi, juga menumbuhkan ciri-ciri kelamin sekunder seperti tumbuhnya
bulu-bulu pada tempat tertentu, menebalnya pita suara, dan membesarnya
larink atau jakun, (Suripto,994).

Selama perkembangannya testes (tunggal, testis), turun dari rongga tubuh


melalui saluran inguinalis kedalam kandung buah pelir (skrotum). Di dalam
testes terdapat sejumlah tubula seminiferus yang menghasilkan sperma dan
cairan sperma. Sperma tersebut disimpan didalam epididimis yaitu suatu saluran
yang panjang dan ramping, (Cartono, 2004).

Epididimis ini ke bagian atas (ke bagian rongga tubuh) dihubungkan saluran
sperma (vas deferens). Ke dalam saluran sperma ini juga akan masuk saluran
dari kandung sperma (vesicular seminalis) yang selanjutnya bersatu dengan
saluran ejakulasi. Saluran ini melalui kelenjar prostata akan masuk kedalam
uretra bagian atas. Cairan sperma akan ditambah oleh skresi dari kandung
sperma, kelenjar prostate dan kelenjar cowpers.

Uretra merupakan saluran umum untuk cairan sperma dan urin yang
memanjang dari kantung air seni, melalui penis menuju ke lubang bagian luar
penis. Pada dasarnya alat-alat reproduksi pria terdiri ala-alat kelamin luar dan
alat-alat kelamin dalam, (Cartono, 2004).

Alat kelamin luar, terdiri dari penis dan skrotom. Penis merupakan organ
reproduksi pria yang berperan dalam kopulasi. Penis menyampaikan sel sperma
ke dalam alat reproduksi wanita, (Cartono, 2004). Penis terdiri atas jaringan
elastis berserabut, dan diantaranya terdapat ruang-ruang lembut yang biasanya
banyak. Biasanya ruang ini kosong dan penisnya bersifat bunga karang dan
kenyal. Di tengah-tengah penis, sejajar dengan panjangnya terdapat pembuluh
kecil. Namanya urethra atau pembuluh kencing, dan yang berhubungan dengan
kandung kencing. Bagian utama dari penis terdapat atas apa yang dinamakan
corpora cavernosa, (MB. Marenda, 1989).

B. Tujuan

Tujuan dari laporan ini adalah, :

Mengidentifikasi bentuk dan susunan alat kelamin jantan secara makroskopis

Mengetahui dan mengenal bagian-bagian alat kelamin jantan secara


makroskopis

Mengidentifikasi bentuk dan susunan alat kelamin jantan secara makroskopis

Mengetahui dan mengenal bagian-bagian alat kelamin jantan secara


mikroskopis

C. Manfaat

Manfaat dari laporan ini adalah :

Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengidentifikasi bentuk


dan susunan alat kelamin jantan secara makroskopis

Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal


bagian-bagian alat kelamin jantan secara makroskopis

Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengidentifikasi bentuk


dan susunan alat kelamin jantan secara makroskopis

Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal


bagian-bagian alat kelamin jantan secara mikroskopis
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Alat kelamin atau alat reproduksi pada pria memiliki dua fungsi yaitu
untuk menghasilkan sel-sel kelamin dan menyalurkan sel-sel kelamin tersebut ke
saluran kelamin wanita. Alat reproduksi pria dibagi menjadi dua bagian utama,
yaitu alat kelamin bagian dalam dan alat kelamin bagian luar. Alat kelamin
bagian dalam terdiri atas testis, saluran reproduksi, dan kelenjar-kelenjar
kelamin, sedangkan alat kelamin bagian luar hanya terdiri dari satu bagian, yaitu
penis.

Alat reproduksi hewan jantan terdiri atas sepasang testis, pasangan-


pasangan kelenjar asesori dan sistem ductus termasuk organ kopulasi. Testis
berkembang didekat ginjal yaitu pada daeah krista genitalis primitif. Fungsi testis
ada dua macam yaitu menghasilkan hormon sex jantan disebut androgen dan
menghasilkan gamet jantan disebut sperma. Scrotum mempunyai fungsi untuk
memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memeiliki 1-80 F lebih dingin
dibandingkan temperatur rongga tubuh.Yang termasuk kelenjar asesori adalah
sepasang vesicula seminalis prostat dan sepasang kelenjar bulbourethra atau
kelenjar cowper (Partodihardjo,1985).

Organ genitalia hewan jantan terdiri dari atas :

1. Alat Kelamin Dalam

a. Testis

Testis atau buah zakar adalah bagian dari organ reproduksi pria, terletak di
bawah penis, dalam scrotum (kantung zakar). Pria memiliki sepasang testis yang
berbentuk oval berada di kiri dan kanan untuk memproduksi sperma. Sepasang
testis ini dibungkus oleh lipatan kulit berbentuk kantung yang disebut kantung
zakar (skrotum). Fungsi testis adalah alat untuk menghasilkan sperma dan
hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Hormon inilah yang membuat
sifat jantan, seperti otot-otot yang menonjol, suara besar, dan sebagainya. Di
dalam testis terdapat saluransaluran halus yang disebut tubulus seminiferus
yang merupakan tempat pembentukan spermatozoa.

Di belakang masing-masing terdapat epididimis. Dari masa puber (akil balig)


sampai sepanjang hidupnya pria memproduksi sperma setiap waktu. Pria dapat
melepaskan sperma saat ejakulasi atau waktu puncak bersenggama. Testis
merupakan tempat pembentukan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon
kelamin (testosteron). Pada testis terdapat pembuluh-pembuluh halus yang
disebut tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat calon-
calon sperma (spermatogonium yang diploid. Di antara tubulus seminiferus
terdapat sel-sel interstisiil yang menghasilkan hormon testosteron dan hormon
kelamin jantan lainnya. Selain itu, terdapat pula sel-sel berukuran besar yang
berfungsi menyediakan makanan bagi spermatozoa, sel ini disebut sel sertoli.

Sepasang testis berbentuk oval, terletak sebelah ventral dari lobus renis yang
paling cranial. Sepasang epididydimis, kecil, terletak pada sisi dorsal testis.
Berupa suatu saluran yang dilalui oleh spermatozoa dalam perjalanannya
menuju ductus deferens. Sepasang ductus deferens pada hewan muda terlihat
lurus pada hewan yang sudah tua kelihatan berkelok-kelok. Berjalan ke caudal
menyilangi ureter, kemudian bermuara pada cloaca pada sebelah lateral. Selain
itu juga ada mesorchium yang merupakan alat penggantung testis,berjumlah
sepasang, merupakan lipatan dari peritoneum.Testis berjumlah sepasang
terletak pada bagian atas di abdominal ke arah punggung pada bagian anterior
akhir dari ginjal dan berwarna kuning terang. Pada unggas, bagian testis tidak
seperti hewan lainnya yang terletak di dalam skrotum. Yang terakhir yaitu
epididymis berjumlah sepasang dan terletak pada bagian sebelah dorsal testis
yang berfungsi sebagai jalan cairan sperma kearah caudal menuju ductus
deferens.

Testis terdiri dari kelenjar-kelenjar yang berbentuk tubulus, dibungkus oleh


selaput tebal yang disebut tunika albugenia. Pada sudut posterior organ ini
terbungkus oleh selaput atau kapsula yang disebut mediastinum testis. Septula
testis merupakan selaput tipis yang meluas mengelilingi mediastinum sampai ke
tunika albugenia dan membagi testis menjadi 250-270 bagian berbentuk piramid
yang disebut lobuli testis. Isi dari lobulus adalah tubulus seminiferus, yang
merupakan tabung kecil panjang dan berkelok-kelok memenuhi seluruh kerucut
lobulus. Muara tubulus seminiferus terdapat pada ujung medial dari kerucut.
Pada ujung apikal dari tiap-tiap lobulus akan terjadi penyempitan lumen dan
akan membentuk segmen pendek pertama dari sistem saluran kelamin yang
selanjutnya akan masuk ke rete testis (Frandson,1993).

Dinding tubulus seminiferus terdiri dari tiga lapisan dari luar ke dalam yaitu
tunika propria, lamina basalis dan lapisan epitelium. Tunika propria terdiri atas
beberapa lapisan fibroblas, yang berfungsi sebagai alat transportasi sel
spermatozoa dari tubulus seminiferus ke epididimis dengan jalan kontraksi.
Lapisan epitel pada tubulus seminiferus terdiri dari dua jenis sel yaitu sel-sel
penyokong yang disebut sebagai sel sertoli dan sel-sel spermatogonium. Sel-sel
spermatogonium merupakan sel benih sejati, karena sel-sel inilah dihasilkan
spermatozoa melalui pembelahan sel. Sel-sel spermatogonium tersusun dalam 4-
8 lapisan yang menempati ruang antara membrana basalis dan lumen tubulus.

Skrotum disusun oleh otot-otot berikut.

a) Otot dartos
Otot dartos merupakan otot yang membatasi antara skrotum kanan dan
kiri. Otot dartos berfungsi untuk menggerakkah skrotum untuk mengerut dan
mengendur. Skrotum memiliki adaptasi terhadap udara yang panas maupun
dingin. Pada saat udara panas maka tali yang mengikat skrotum akan
mengendur untuk membiarkannya turun lebih jauh dari tubuh. Sebaliknya
apabila udara dingin maka tali tersebut akan menarik skrotum mendekati tubuh
sehingga akan tetap hangat. Hal ini dilakukan untuk menunjang fungsi dari
testis.

b) Otot kremaster

Otot kremaster merupakan penerusan otot lurik dinding perut. Otot ini
berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar stabil, karena proses
spermatogenesis dapat berjalan dengan baik pada suhu stabil, yaitu 3 oC lebih
rendah dari suhu di dalam tubuh. Suhu yang tidak sesuai akan menghambat
produksi spermatozoa. Gangguan demam dapat mengakibatkan penurunan
produksi spermatozoa. Pada pria dianjurkan memakai pakaian yang longgar
untuk menunjang kesuburan laki-laki. Struktur dari kantong skrotum yaitu
banyak lipatan kulit yang berfungsi untuk memperluas permukaan penguapan.
Kulit kantong skrotum memiliki banyak kelenjar keringat,m untuk
mendinginkannya dilakukan melalui proses penguapan air keringat.

Hormon testosteron ini juga akan menentukan sikap mental seorang laki-
laki, serta penampilan kejantanan tubuhnya. Tanpa hormon ini seorang laki-laki
akan berkulit lembut, lemah gemulai, seperti ciri-ciri seorang wanita. Pada
seorang laki-laki testis dapat mengalami gangguan, antara lain tumor, yaitu
pembengkakan yang terjadi pada testis. Pembengkakan dapat juga diakibatkan
pengumpulan cairan antara lapisan-lapisan pembungkus atau pembesaran
pembuluh darah balik. Gondongan pada orang dewasa dapat pula menyebabkan
pembengkakan dan peradangan testis sehingga menimbulkan kemandulan.

b. Saluran-Saluran Reproduksi

Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam alat reproduksi pria


terdiri atas saluran epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.

a) Saluran epididimis

Di tempat ini, sperma mengalami pematangan. Selanjutnya dari sini,


sperma bergerak menuju kantung kemih (vesikula seminalis) melalui saluran
mani ( vas deferens). Sperma ditampung sementara waktu pada kantung kemih.
b) Vas deferens

Vas deferens merupakan sambungan dari epididimis. Saluran ini tidak


menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat.
Fungsi saluran ini adalah sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju kantung semen (kantung mani/ vesikula seminalis).

Vas deferens menghasilkan sekret dan kelenjar,

Fungsi dari sekret ini antara lain seperti berikut.

a. Menyediakan zat gizi yang dibutuhkan oleh spermatozoa, seperti


karbohidrat, vitamin, dan asam amino. Karbohidrat yang dibutuhkan dalam
bentuk fruktosa.

b. Sekret bersifat basa yaitu memiliki pH 7,2 7,4, sehingga dapat


menetralkan asam yang terdapat di liang senggama wanita. Karena
spermatozoa dapat mati jika berada pada pH asam.

c. Sekret mengandung lendir pelumas dan zat yang disebut prostaglandin yang
dapat merangsang pergerakan dinding rahim Sperma bersama sekret inilah yang
disebut dengan air mani atau semen. Di dalam vas deferens, sperma dapat
bertahan hidup selama 6 minggu, tetapi apabila berada pada tubuh wanita
hanya bertahan selama 1-2 hari.

c) Saluran ejakulasi

Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung


semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar
masuk ke dalam uretra.

d) Uretra

Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke


lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada
sistem kemih atau ekskresi maupun pada sistem seksual. Pada pria, uretra
berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.

Uretra pada pria dibagi menjadi empat bagian, dinamakan sesuai dengan
letaknya, yaitu:

Pars praprostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.


Pars prostatica, terletak di prostat. Pada bagian uretra ini terdapat pembukaan
kecil, di mana terletak muara vas deferens.

Pars membranosa, panjang sekitar 1,5 cm dan di bagian lateral terdapat


kelenjar bulbo uretralis.

Pars spongiosa/ cavernosa, panjang sekitar 15 cm dan melintas di corpus


spongiosum penis.

d. Kelenjar-Kelenjar Asesories

Saluran kelamin dilengkapi dengan tiga kelenjar asesoris yang dapat


mengeluarkan getah atau semen. Kelenjar-kelenjar ini, antara lain vesikula
seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral (Cowper).

a) Vesikula seminalis

Vesikula seminalis terletak di belakang kantung kemih disebut juga


kantung semen. Dinding vesikula menghasilkan zat makanan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma. Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan
terletak di atas dan bawah kandung kemih. Vesikula seminalis menghasilkan
60% dari volume total semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih,
kental mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi
memberi makan sperma. Selain itu, vesikula seminalis juga mengekskresikan
prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk
mendorong sperma mencapai uterus.

b) Kelenjar prostat

Kelenjar prostat terletak di bawah kantung kemih dan merupakan


pertemuan antara uretra dengan vas deferens. Kelenjar prostat berukuran lebih
besar dibandingkan dua kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti
susu dan bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin
di uretra dan keasaman vagina. Cairan ini langsung bermuara ke uretra lewat
beberapa saluran kecil.

c) Kelenjar bulbouretral atau kelenjar Cowper.

Kelenjar ini kecil, berjumlah sepasang, dan terletak di sepanjang uretra.


Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma
dan semen. Kelenjar Cowper terletak di belakang kelenjar prostat dan langsung
menuju uretra. Kelenjar prostat dan kelenjar Cowper berfungsi untuk
menghasilkan sekret (hasil produksi kelenjar) untuk memberi nutrisi dan
mempermudah gerakan spermatozoa.
2. Alat Kelamin Luar

Alat kelamin luar jantan yaitu berupa penis dan skrotum. Penis adalah
organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah
penyimpanan sperma dari alat kelamin jantan (pria) ke dalam alat kelamin betina
(wanita). Penis pada pria dapat mengalami ereksi. Ereksi adalah penegangan
dan pengembangan penis karena terisinya saluran penis oleh darah. Skrotum
pada pria di kenal dengan buah zakar.

Di dalam buah zakar ini terdapat testis.

1) Penis

Penis (dari bahasa Latin yang artinya ekor, akar katanya sama dengan
phallus, yang berarti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis merupakan organ
eksternal, karena berada di luar ruang tubuh. Pada manusia, penis terdiri atas
tiga bangunan silinder berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian
atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian
bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus
uretra. Ujung penis disebut dengan glan penis.

Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya


banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada
suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis
menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan sisa


metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi. Penis
sejati dimiliki oleh mamalia. Reptilia tidak memiliki penis sejati karena hanya
berupa tonjolan kecil serta tidak tampak dari luar, sehingga disebut sebagai
hemipenis (setengah penis).

2) Scrotum (kantung zakar)

Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus
testis atau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan
perineum. Pada wanita, bagian ini serupa dengan labia mayora. Skrotum
berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri.
Scrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Scrotum berjumlah
sepasang, yaitu scrotum kanan dan scrotum kiri. Di antara scrotum kanan dan
scrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos.
Skrotum disusun oleh otot-otot berikut.

a) Otot dartos

Otot dartos merupakan otot yang membatasi antara skrotum kanan


dan kiri. Otot dartos berfungsi untuk menggerakkah skrotum untuk mengerut
dan mengendur. Skrotum memiliki adaptasi terhadap udara yang panas maupun
dingin. Pada saat udara panas maka tali yang mengikat skrotum akan
mengendur untuk membiarkannya turun lebih jauh dari tubuh. Sebaliknya
apabila udara dingin maka tali tersebut akan menarik skrotum mendekati tubuh
sehingga akan tetap hangat. Hal ini dilakukan untuk menunjang fungsi dari
testis.

b) Otot kremaster

Otot kremaster merupakan penerusan otot lurik dinding perut. Otot


ini berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar stabil, karena proses
spermatogenesis dapat berjalan dengan baik pada suhu stabil, yaitu 3 oC lebih
rendah dari suhu di dalam tubuh. Suhu yang tidak sesuai akan menghambat
produksi spermatozoa. Gangguan demam dapat mengakibatkan penurunan
produksi spermatozoa. Pada pria dianjurkan memakai pakaian yang longgar
untuk menunjang kesuburan laki-laki. Struktur dari kantong skrotum yaitu
banyak lipatan kulit yang berfungsi untuk memperluas permukaan penguapan.
Kulit kantong skrotum memiliki banyak kelenjar keringat,m untuk
mendinginkannya dilakukan melalui proses penguapan air keringat.

Produksi dan transpor sperma adalah sebagai berikut.

1. Saluran seminiferus merupakan sebagian besar jaringan pada testis. Ada


sekitar 100 saluran.

2. Epitel pada dinding saluran seminiferus terdiri atas satu lapis sel epitel
lembaga dan sekitar enam lapisan sel yang berkembang dari sel tersebut dalam
pembentukan sperma.

3. Sel-sel leydig di sekeliling tubulus seminiferus, disebut juga sel-sel interstitial


yang menghasilkan testosteron, suatu hormon laki-laki.

4. Di antara sel-sel yang sedang membelah terdapat sel sertoli sebagai sel
pemberi nutrisi pada sperma.
Sperma matang dari tubulus seminiferus langsung masuk ke saluran
epididimis. Saluran epididimis mencapai panjang 6 meter. Epididimis melekat di
bagian luar testis. Di dalam epididimis sperma disimpan sementara sebelum
disalurkan ke vas deferens. Di saluran epididimis sperma diberi zat-zat sumber
makanan. Dari epididimis, sperma bergerak ke vas deferens yang letaknya di
ronga perut. Vas deferens menerima sekret berupa cairan nutrisi dari vesicula
seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowpery. Cairan nutrisi merupakan
cairan yang terbanyak disekresi dari kelenjar prostat. Cairan yang berisi nutrisi
dan zat penguat daya tahan sperma bersama sperma disebut semen (mani).
Mani berupa cairan yang berfungsi pula sebagai medium renang bagi sperma,
mulai dari vas deferens ke saluran ejakulatori di dalam penis, sampai ke dalam
vagina (apabila terjadi kopulasi). Vas deferens bergabung dengan saluran
kencing (uretra) yang berasal dari kantung kencing, kemudian menjadi satu
dalam penis.

Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu


lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC lebih dingin dibandingkan temperature
rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh
sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh untuk
memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi dinding tubuh agar lebih
dingin. Pada manusia, suhu testis sekitar 34C. Pengaturan suhu dilakukan
dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat
bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh
pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas.

Referensi dari buku :

Cartono, 2005. Biologi Umum. Bandung: Prisma Press

Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta:Gadjah Mada


University Press

Junqueire, L.C. 1980. Basic Histology. California: Lange Medical Publ.Inc

Kumar, Robin.2002. Ovarium dalam Buku Ajar Patologi II Edisi 4. Jakarta: EGC:
390-393

M.B Marenda, 1989. Antara Kebutuhan Sex dan Kesehatan. Jakarta: Gita Karya

Partodihardjo, S. 1985. Ilmu Produksi Hewan. Produksi Mutiara, Jakarta:Binarupa


Aksara

Pratiwi,DA. 1996. Biologi 2. Jakarta: Erlangga

Suripto, 1994. Struktur Hewan. Bandung: Penerbit ITB

Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang: Jurusan Biologi
UM
Referensi dari Internet

Anonimus. 2012. Testis. (online) http://id.wikipedia.org/wiki/Testis. diakses


Minggu, 24 Maret 2013 Jam 13.47

Anonimus. 2009. Alat Reproduksi. (online)


http://intanriani.files.wordpress.com/2009/03 /untitled-15.jpg?w=570 diakses
Minggu, 24 Maret 2013 Jam 17.45

Anonimus. 2008. Sistem Reproduksi Pada Manusia. (online),


http://gurungeblog.wordpress.com /2008/10/31/sistem-reproduksi-pada-
manusia-pria/ diakses Minggu, 24 Maret 2013 Jam 19.45

Anonimus. 2008. Alat Reproduksi Pria. (online)


http://www.sridianti.com/biologi/alat- reproduksi-pria/ diakses Senin, 25 Maret
2013 Jam 20.45

Anonimus. 2010. Anatomi dan Fungsi Reproduksi Hewan Jantan. (online)


(http://one.indoskripsi.com/ content/anatomi-dan-fungsi-reproduksi-
hewan-jantan). diakses Senin, 25 Maret 2013 Jam 20.53

Anonimus. 2011. Reproduksi Jantan. (online)


(http://dt.widayati.net/course/course_ comments.php?id=26_0_8_0_C3).
diakses Selasa, 26 Maret 2013 Jam 11.45

Anonimus. 2006. Info KB. (online).


(http://situs.kesrepro.info/kb/jul/2006/kb02.htm). diakses Selasa, 26 Maret
2013 Jam 11.55

Anonimus. 2012. Reproduksi Hewan. (online) (http://tumoutou.net/6_sem2_023/


elvia_hernawan.htm) diakses Rabu, 27 Maret 2013 Jam 16.45

Anonimus. 2012. Kuliah Anatomi. (online) www.contohskripsitesis.com/backup/


Tugas%20Kuliah/Anatomi%20dan%20fungsi%20reproduksi%20hewan%20j)
diakses Rabu, 27 Maret 2013 Jam 18.45
HULUAN
Alat-alat reproduksi adalah alat-alat yang mendukung reproduksi seksual pada hewan
mamalia. Selain itu, tubuh mamaliapun telah dilengkapi dengan alat-alat tubuh lainnya.
Organ genital pada suatu individu merupakan kelengkapan alat reproduksi yang berfungsi
untuk berkembang biak dan memperoleh keturunan. Organ kelamin jantan dan organ kelamin
betina berbeda sesuai dengan fungsinya masing-masing, (Cartono, 2004).
Sistem reproduksi vertebata jantan terdiri atas sepasang testis, saluran rreproduksi jantan,
kelenjar seks asesoris (pada mamlia) dan organ kopulatoris (pada hewan-hewan dengan
fertilisasi internal). Sistem reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium pada beberapa
hanya satu) dan sdaluran reproduksi betina. Pada mamlia yang dilengkapi organ kelamin luar
(vulva) dan kelenjar susu (Tenzer, 2003:19).
Reproduksi vertebrata pada umumnya sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan
anatomi, dan cara hidup yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan pada proses
fertilisasi. Misalnya hewan akuatik padda umumnya melakukan fertilisasid\ di luar tubuh
(fertilisasi eksterna), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh (fertilisasi
interna). (Pratiwi,1996:101).
Pada hewan yang melakukan fertilisasi secara interna organ reproduksinya dilengkapi
dengan adanya organ kopulatori, yaitu suatu organ yang berfungsi menyalurkan sperma dari
organisme jantan ke betina. Peranan hewan jantan dalam hal reproduksi terutama adalah
memproduksi sperma dan sejumlah kecil cairan untuk memungkinkan sel sperma meluncur
menuju rahim.
System reproduksi jantan terdiri atas :
1. testis
2. epididimis
3. duktus deferens
4. kelenjar aksesori (kelenjar vesikulosa, prostate dan bulbouretralis )
5. uretra
6. penis

Pada mamalia alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis, saluran deferen, vesikula
seminalis, kelenjar prostata, uretra dan penis. Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat
telur dan di bungkus oleh skrotum, Skortum berbentuk sebuah kantung yang membungkus
testis. Testis tersusun oleh bentukan menyerupai cacing yang disebut epididimis yang
merupakan wadah sperma.
(http://one.indoskripsi.com/content/anatomi-dan-fungsi-reproduksi-hewan-jantan)
System genital pria terdiri atas kelenjar kelamin jantan yang disebut testis, terdapat
sepasang menghasilkan sel-sel kelamin jantan atau spermatozoa. Selain itu juga dapat
menghasilkan hormon androgen, jadi bersifat sebagai kelenjar endokrin. Sebagai kelenjar
endokrin, sel-sel intersitiel yaitu yang disebut sel-sel leydig, menghasilkan testoteron yang
selain mempengaruhi prilaku reproduksi, juga menumbuhkan ciri-ciri kelamin sekunder
seperti tumbuhnya bulu-bulu pada tempat tertentu, menebalnya pita suara, dan membesarnya
larink atau jakun, (Suripto,994).
Selama perkembangannya testes (tunggal, testis), turun dari rongga tubuh melalui saluran
inguinalis kedalam kandung buah pelir (skrotum). Di dalam testes terdapat sejumlah tubula
seminiferus yang menghasilkan sperma dan cairan sperma. Sperma tersebut disimpan
didalam epididimis yaitu suatu saluran yang panjang dan ramping, (Cartono, 2004).
Epididimis ini ke bagian atas (ke bagian rongga tubuh) dihubungkan saluran sperma (vas
deferens). Ke dalam saluran sperma ini juga akan masuk saluran dari kandung sperma
(vesicular seminalis) yang selanjutnya bersatu dengan saluran ejakulasi. Saluran ini melalui
kelenjar prostata akan masuk kedalam uretra bagian atas. Cairan sperma akan ditambah oleh
skresi dari kandung sperma, kelenjar prostate dan kelenjar cowpers.
Uretra merupakan saluran umum untuk cairan sperma dan urin yang memanjang dari
kantung air seni, melalui penis menuju ke lubang bagian luar penis. Pada dasarnya alat-alat
reproduksi pria terdiri ala-alat kelamin luar dan alat-alat kelamin dalam, (Cartono, 2004).
Alat kelamin luar, terdiri dari penis dan skrotom. Penis merupakan organ reproduksi pria
yang berperan dalam kopulasi. Penis menyampaikan sel sperma ke dalam alat reproduksi
wanita, (Cartono, 2004). Penis terdiri atas jaringan elastis berserabut, dan diantaranya
terdapat ruang-ruang lembut yang biasanya banyak. Biasanya ruang ini kosong dan penisnya
bersifat bunga karang dan kenyal. Di tengah-tengah penis, sejajar dengan panjangnya
terdapat pembuluh kecil. Namanya urethra atau pembuluh kencing, dan yang berhubungan
dengan kandung kencing. Bagian utama dari penis terdapat atas apa yang dinamakan corpora
cavernosa, (MB. Marenda, 1989).

Kelenjar-kelenjar asesoris pelengkap


Kelenjar vesikulosa, merupakan suatu kantung yang tumbuh dari van deferens. Lapisan
mukosanya membentuk lipatan-lipatan yang menjorok keluar, diikuti lamina propria yang
berupa jaringan ikat dan lapisan otot polos. Kelenjar vesikulosa menghasilkan zat sebagai
bahan nutrisi bagi sperma. Kelenjar prostate, merupakan masa dari sel-sel otot polos dan
jaringan ikat fibroblastis. Merupakan kelenjar tubule-alveolar bercabang majemuk dengan
jumlah saluran pelepasan yang banyak jumlahnya. Proses sekresi prostat tergantung darpada
testoteron seperti halnya kelenjar vesikulosa. Kelenjar prostate menghasilkan mucus sebagai
pelumas. Kelenjar bulbouretra, merupakan kelenjar tubule-alveoler dengan epitel jenis
mukosa. Kelenjar bulbouretra menghasilkan mucus, (Suripto, 1994).
Yang termasuk kelenjar pelengkap adalah sepasang vesikula seminalis, prostate (yang
pada tikus terdiri atas tiga lobi, sedangkan pada mamalia berupa bangunan tunggal), dan
sepasang kelenjar bulbo uretra atau kelenjar cowper. Pada berbagai spesies terdapat variasi
yang sangat berbeda, baik mengenai ukuran relatifnya maupun bentuk anatomi kelenjar-
kelenjar aksesorisnya.
Sel-sel sperma yang ditemukan dalam tubulus semi niverus serta duktus-duktus
ekskreterius bagian proximal tidak dapat bergerak. Sel-sel sperma ini kemudian dapat
bergerak dan mungkin aktif mengadakan metabolisme setelah mengadakan kontak dengan
apa yang disebut dengan plasma semen,
(http://tumoutou.net/6_sem2_023/elvia_hernawan.htm)
Plasma semen mempunyai dua fungsi utama yaitu: berfungsi sebagai media pelarut dan
sebagai pengaktif bagi sperma yang mula-mula tidak dapat bergerak serta melengkapi sel-sel
dengan substrat yang kaya akan elektrolit (natrium dan kalium klorida), nitrogen, asam sitrat,
fruktosa, asam askorbat, inositol, fosfatase sera ergonin, dan sedikit (trace) vitamin-vitamin
serta enzi-enzim.
(http://one.indoskripsi.com/content/anatomi-dan-fungsi-reproduksi-hewan-jantan)
(http://one.indoskripsi.com/content/anatomi-dan-fungsi-reproduksi- hewan-jantan).
(http://dt.widayati.net/course/course_comments.php?id=26_0_8_0_C3).
(http://situs.kesrepro.info/kb/jul/2006/kb02.htm).
(http://tumoutou.net/6_sem2_023/elvia_hernawan.htm)
(www.contohskripsitesis.com/backup/Tugas%20Kuliah/Anatomi%20dan%20fungsi
%20reproduksi%20hewan%20j)
Cartono, 2005. Biologi Umum. Bandung: Prisma Press
M.B Marenda, 1989. Antara Kebutuhan Sex dan Kesehatan. Jakarta: Gita Karya
Pratiwi,DA. 1996. Biologi 2. Jakarta: Erlangga
Suripto, 1994. Struktur Hewan. Bandung: Penerbit ITB
Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang: Jurusan Biologi UM

You might also like