Pengemasan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk melindungi
bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik, kimia, biologis
maupun mekanis, sebagai wadah untuk menyimpan bahan pangan, dan sebagai media promosi dari produsen sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik dan menarik (Herudiyanto, 2008). Kertas adalah jaringan yang mudah diraba, bahan menyerap tinta, yang dibuat dari serat selulosa dan digunakan untuk menulis, membungkus, dan mengemas. Bahan baku kertas adalah pulp kayu dari kayu lunak (kayu pinus) atau kayu keras (kayu jati) serta dari bahan-bahan berserat selulosa lain seperti ampas tebu, merang, bambu, dan jerami (Herudiyanto, 2008). Kertas merupakan salah satu jenis kemasan yang banyak digunakan dalam mengemas produk pangan. Kemasan kertas masih banyak digunakan karena harganya yang murah, mudah diperoleh, fleksibel dan penggunaannya yang luas. Namun kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifanya yang sensitif terhadap air maupun minyak. Kemasan kertas mudah rusak oleh air maupun minyak yang berpenetrasi (Herudiyanto, 2008). Kertas dibagi dua dalam klasifikasi yang luas, ialah cultural papers atau fine paper dan industrial paper atau coarse papers. Cultural paper yaitu antara lain printing paper, litho paper, artpaper dan lain-lain. Untuk keperluan kemas fleksible, selain menggunakan kertas industri seperti kraft paper dan glassine paper juga digunakan cultural paper, seperti litho paper dan art paper. Kraft paper, karena sifatnya yang kuat, banyak digunakan dibidang kemas fleksible, terutama sebagai shopping bag (Syarief, 1989). Jenis kertas sebagian besar dapat diberi lilin dalam jumlah sedikit dalam proses pembuatan kertas atau dapat ditambahkan pada lembaran akhir dengan perlakuan lilin atau kertas wax atau kertas lilin adalah salah satu penghambat air dengan biaya rendah dan mempunyai ketahanan yang baik terhadap lemak, dan karakteristik daya rekat panas yang baik, sangat berguna untuk mengemas benda seperti makanan, sabun tembakau dan produk-produk sejenisnya (Winarno, 1993). Kertas roti mempunyai permukaan lebih kasar, agak berongga dan sedikit berserat dibandingkan kertas minyak, disebabkan karena bahan baku pembuatannya yang berbeda. Kertas ini sangat mudah sekali menyerap minyak dan lemak. Biasanya digunakan untuk proses pengolahan dalam pembuatan kue ataupun roti, atau dalam pengolahan pangan yang lainnya. Hal yang diamati permukaan halus dan kasarnya. Kertas Minyak atau glasin mempunyai permukaan kertas seperti gelas, transparan, tahan terhadap penetrasi lemak dan minyak, tetapi tidak kedap air. Kertas galsin biasanya digunakan juga untuk mengemas ikan, permen, mentega, keju dan produk-produk makanan yang berlemak. Kertas minyak bisa tahan terhadap minyak karena dibuat dengan proses sulfat sehingga tahan terhadap minyak. Selain proses sulfat, ada pembuatan kertas minyak ini terdapat proses sizing, yaitu penambahan sizer yang merupakan bahan yang memberikan resistensi terhadap air.. Proses ini memberikan ketahanan terhadap air pada kertas ini. Untuk mengetahui daya ketahanan kertas tersebut dilakukan uji turpentine. Pengujian terpentine ini untuk membedakan daya penetrasi minyak dari masing- masing bahan pengemas untuk mengemas dan menentukan kertas mana yang lebih tahan terhadap minyak dan lemak. Daya penetrasi lemak pada kertas adalah kemampuan minyak untuk dapat melewati dan mengisi bagian pori-pori kertas. Pengertian penetrasi adalah besaran yang menyatakan sifat penyerapan kertas dan karton terhadap zat cair standar, dihitung berdasarkan kebalikan panjang hasil jalur cetakan pada pengujian, dinyatakan dalam satuan 1000/nm, yang diukur menggunakan alat uji cetak IGT pada kondisi standar. (Anonim, 2007). Minyak terpentin merupakan salah satu jenis minyak atsiri. Minyak terpentin ini digunakan untuk mengetahui daya penetrasi minyak dari berbagai jenis kemasan kertas. Pengujian terhadap ketahanan kertas terhadap minyak ini banyak dipakai untuk membedakan daya penetrasi minyak dari masing-masing bahan pengemas terutama yang digunakan untuk mengemasi bahan pangan berminyak seperti grease proff paper dan glasine paper.