Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan bagian dari kehidupan semua makhluk hidup, yang
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Yang diantaranya untuk
diminum demi kelangsungan hidup manusia, dengan demikian air selalu
menjadi objek yang aktual sepanjang zaman dalam kehidupan, dan air
senantiasa layak untuk dijadikan kajian-kajian khusus, penelitian-
penelitian khusus, bahkan perlu suatu inovasi pengolahan air minum
dengan kualitas yang bukan hanya memenuhi parameter tertentu, tapi
harus bisa memberikan garansi terhadap kesehatan manusia.
Pencemaran sumber air berakibat menurunkan mutu air yang
dimanfaatkan sebagai air minum. Pencemaran air tersebut terus berlanjut
sebagai akibat dari berbagai kegiatan dalam kehidupan manusia, serta
perilaku manusia yang cenderung kurang peduli terhadap pengaruh negatif
yang ditimbulkan. Tanpa mengesampingkan keberhasilan yang telah
dicapai selama pembangunan dan gencarnya media informasi dalam
rangka pemberdayaan masyarakat untuk memahami air minum, ternyata
hingga kini masih banyak diantara mereka yang dengan jujur menyatakan
kurang mengetahui tentang air minum.Untuk itu maka masih terus
diperlukan tambahan informasi perihal air minum.
Air yang kelihatannya bening menurut ukuran visual belum tentu
bersih dan air yang kelihatannya bersihpun belum tentu memenuhi criteria
sehat yang langsung dapat dikonsumsi. Barangkali diantara kita ada yang
menjadi terperanjak apabila mengetahui dan melihat dengan alat Bantu,
bahwa air minum yang kita manfaatkan setiap hari tersebut ada yang
tercemar pada tingkatan ringan dan apabila polusinya telah jauh melebihi
ambang batas yang diperbolehkan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Air
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak diplanet lain. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil)
tersedia di bumi. Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup,
karena makhluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Secara umum fungsi air dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah
untuk melarutkan senyawa organik, menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan
berbagai reaksi kimia tingkat seluler (W.elch. 1952)
Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energiatau
komponen lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter
yaitu parameter fisika (suhu, kekeruhan, padatan terlarut dan sebagainya),
parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam dan sebagainya), dan
parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri, dan sebagainya) (W.elch. 1952).
3. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-
bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa
organic serta tumbuh-tumbuhan.
4. Kedalaman
Kedalaman disuatu perairan saangat penting untuk diperahatikan,
hal ini diakrenakan kedalaman suatu perairan dapat mempengaruhi jumlah
cahaya yang akan masuk ke perairan dan ketersediaan oksigen diperairan
tersebut, jika disuatu perairan kekurangan cahaya masuk kedalamnya
maka ikan tersebut akan stress. Begitu juga halnya dengan kandungan
oksigen, biasanya diperairan dalam ketersediaan oksigen lebih sedikit
dibandingkan dengan perairan dangkal.
Warna TCU 15
3.3.2 Pengukuran pH
sampel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel.1. Hasil pengamatan Bau, Rasa dan pH pada air
4.2 Pembahasan
Pencemaran sumber air berakibat menurunkan mutu air yang
dimanfaatkan sebagai air minum. Pencemaran air tersebut terus berlanjut
sebagai akibat dari berbagai kegiatan dalam kehidupan manusia, serta
perilaku manusia yang cenderung kurang peduli terhadap pengaruh negatif
yang ditimbulkan.Pada praktikum ini dilakukan pemeriksaan air dengan
parameter bau,rasa dan pH . Bau dan rasa pada air dapat dihasilkan oleh
adanya organisme dalam air seperti alga serta adanya gas seperti H2S yang
terbentuk dalam keadaan anaerobik dan adanya senyawa-senyawa
tertentu.Sedangkan pH dalam air di jadikan indikator adanya
keseimbangan unsur-unsur kimia dan unsur hara yang bermanfaat bagi
kehidupan vegetasi akuatis.
Sampel yang digunakan dalam praktikum ini yaitu air sumur gali,
air sumur bor dan air PDAM. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum
ini yaitu pH meter,gelas kimia, dan wadah sampel.Sampel di pindahkan
kedalam gelas kimia kemudian diuji secara organoleptic.Uji organoleptik
atau uji indera/uji sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan
indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan
terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting
dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi
kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari
produk.Selanjutnya dilakukan pemeriksaan pH dengan menggunakan alat
pH indikator dengan cara mecelup electroda pada sampel air.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan maka di peroleh
sebagai berikut:
1. Pemeriksaan rasa
Pemerikasaan rasa dari sampel air dapat ditentukan secara
organoleptik dan dinyatakan sebagai rasa yang spesifik, misalnya
asin, pahit, manis atau normal. Pada sampel air sumur gali tidak
memiliki rasa,sampel PDAM tidak memiliki rasa dan sampel pada
sumur bor pun juga tidak memiliki rasa.Hal ini menunjukan
kemungkinan besar air tidak mengandung zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan
2. Pemeriksaan Bau
Pemeriksaan bau yang dilakukan secara organoleptik dengan
mencium bau yang di hasilkan atau dikeluarkan sampel air
tersebut.Pada sampel air sumur gali tidak memiliki bau,sampel
PDAM tidak memiliki bau dansampel pada sumur bor juga tidak
memiliki bau.Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No
416/MENKES/PER/IX/1990 menyatakan bahwa syarat fisik dari
air bersih adalah tidak berbau
3. Pemeriksaan pH
Pada penentuan derajat keasaman air, yakni dengan
mencelupkan pH meter pada sampel air yang telah dimasukkan
dalam gelas kimia. Kemudian tunggu sampai angka yang muncul
stabil. pH pada sampel air sumur gali didapatkan sebesar 9,5 , pH
pada sampel air PDAM didapatkan sebesar9,3 dan pH pada sampel
air sumur bor didapatkan sebesar 10,5. Berdasarkan baku mutu Air
yang diperbolehkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan, No
492/Menkes/Per/VI/2010, pH berkisar antara 6,5 8,5. Besarnya
angka pH dalam air di jadikan indikator adanya keseimbangan
unsur-unsur kimia dan unsur hara yang bermanfaat bagi kehidupan
vegetasi akuatis.Pembatasan pH dilakukan karena akan
mempengaruhi rasa,korosifitas air dan efisiensi klorinasi.
BAB V
PEPUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang di lakukan,dapat disimpulkan sebagai
berikut:
A. Saran
Saran ini ditujukan kepada pihak laboraterium yaitu sebaiknya
menyiapkan rak sepatu guna melengkapi prasaranan laboratorium
DAFTAR PUSTAKA