You are on page 1of 5

CARA MEMIJAHKAN CUPANG

Ikan cupang yang dipelihara dengan tujuan untukdibudidayakan tentu tidak lepas dari pemijahan
ikan cupang. Pemijahan bertujuan untuk mengembangbiakkan ikan cupang dan sekaligus
membantu mencari bibit unggul dari persilangan antara cupang yang satu dengan yang lainnya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memijahkan ikan cupang dan cara-
cara pemijahan ikan cupang.

1.Siapkan pasangan yang akan dikawinkan ( usahakan itu merupakan jantan dominan dan induk
dominan serta keduanya harus sudah cukup umur dan berada pada kondisi yang sehat )

2.Berikan makanan secukupnya kepada ikan cupang yang akan dikawinkan tersebut sebelum
dilakukan pemijahan

3. Usahakan menggunakan betina yang belum pernah dikawinkan, hal ini dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik, karena menurut penelitian, hasil telur perkawinan ikan
cupang yang pertama merupakan hasil yang paling optimal dibanding dengan hasil produksi telur
yang ke 2 kali.

4. Tempatkan jantan dan betina dalam wadah yang sama secara langsung dan tidak perlu tahap
pengenalan atau perjodohan, karena saya melakukannya begitu juga dan tidak mengalami
masalah apa - apa kecuali salah satu dari cupang tersebut belum siap kawin, maka tidak akan ada
telur yang dapat dihasilkan.
Catatan " dalam waktu 1 x 24 jam atau 1 hari akan ada telur dengan syarat kedua cupang sudah
siap kawin " saya menuliskan ini sesuai dengan hasil budidaya saya sendiri dan jika dalam waktu
2 hari blm ada telur maka pisahkan betina dari tmpt jantan, karena ini menunjukan kalau mereka
belum siap kawin.
PERSIAPAN WADAH

1. Anda dapat menggunakan wadah berupa aquarium, gentong atau ember/baskomplastik sebagai
tempat pemijahan. Jangan gunakan tempat yang terlalu lebar.

2. Isi dengan air yang telah diendapkan dengan kedalaman antara 10 s/d 15 Cm Ini dimaksudkan
agar suhu air didasar tidak terlalu dingin, memudahkan si jantan merawat telur dan burayak yang
jatuh dari busa. Suhu yang dibutuhkan antara 21 hingga 31 derajad Celcius, untuk pemijahan
idealnya adalah 25 derajad Celcius.

3. Siapkan media pijah (substrat) bisa berupa tanaman air seperti Java Moss, daun ketapang
kering, potongan styrofoam atau serabut rafia atau lembaran plastik bening tempat si jantan
membuat busa/sarang untuk meletakkan telur. Biasanya sering menggunakan plastik bening
dengan pertimbangan karena bisa memonitor telur dengan melihat dari bagian atas, tidak
membusuk, tidak tenggelam dan relatif lebih bersih. Ukuran plastik cukup 1015 cm atau 1010
cm saja.

4. Jangan lupa berikan sedikit garam ke tempat dimana akan dilakukan pemijahan , hal ini
dilakukan karena untuk meminimalkan tumbuhnya jamur yang dapat menyerang ikan cupang
kita.

Pemijahan

Pada indukan jantan yang matang warna siripnya terlihat lebih cerah dan pada induk
betina perutnya terlihat membuncit dan secara transparan kita dapat melihat telur pada
saluran pengeluarannya.
1. Masukkan jantan dan betina yang akan dikawinkan ke wadah pemijahan yang telah
disiapkan dan biarkan selama 1 hari serta jangan lupa tutup tempat pemijahan
tersebut. dan usahakan tempat yang dijadikan tempat pemijahan itu gelap.

2. Dalam tempo antara 2 hingga 8 jam si jantan akan membangun busa pada substrat
yang akan digunakan sebagai tempat bercumbu dan bulan madunya. Sarang dibuat
oleh si jantan dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan dan
melepaskannya dibawah permukaan daun atau tanaman air yang mengapung
dipermukaan air. betina yang siap dikawinkan adalah betina yang sudah cukup
umurnya dan memiliki bintik putih dibagian perut dan perut sedikit buncit, serta
badan yang akan belang-belang warna putih. Sedangkan pada jantan, dapat dilihat dari
sifatnya yang sangat suka membuat gelembung busa diatas permukaan air dan itu
merupakan tanda bahwa si jantan siap dikawinkan

3. Jika dalam waktu 2 hari masih tidak ada telur, maka segera pisahkan pasangan
tersebut

4. Proses pernikahan akan terjadi selama kurang lebih 2-3 hari

5. Pada saat pemijahan tubuh si jantan akan melilit dan menyelubungi tubuh induk
betina membentuk huruf U dengan ventral saling berdekatan sampai betina
mengeluarkan telur yang segera dibuahi oleh sperma si jantan. Telur-telur tersebut
akan berjatuhan ke dasar dan segera diambil si jantan dengan mulutnya untuk
diletakkan di sarang busa. Proses pemijahan ini bisa berlangsung selama berjam-jam
dan dengan proses yang berulang-ulang, dan merupakan ritual yang sangat menarik
untuk dilihat.

6. Aktifitas pemijahan berakhir dengan tanda-tanda si jantan mengusir betina agar


menjauh dari sarang busa. Dengan tujuan agar sibetina tidak memakan telurnya
sendiri

7. Setelah aktifitas pemijahan selesai, segera angkat induk betina dan letakkan di
aquarium pengobatan dengan diberikan metylene blue/pomate untuk pengobatan luka-
luka akibat pemijahan, dan dapat dikawinkan lagi setelah 3-4 minggu. Selanjutnya
tugas menjaga telur dan merawat bayi diambil alih oleh si jantan.

8. Berikan sedikit makanan kepada sijantan selama proses penjagaannya terhadap


anak-anaknya.
9. Telur-telur yang subur akan menetas setelah 24 jam pada suhu berkisar 25 derajat
Celcius. Dan 2 hari kemudian akan terlihat burayak seukuran jarum dengan warna
kehitaman
10. Bila burayak telah dapat berenang bebas indukan jantan dapat segera diangkat dan
tempatkan pada aquarium pengobatan/karantina. Setelah 7 hari indukan jantan telah
siap untuk dikawinkan lagi. Perlu dicatat bahwa cupang tidak akan pernah mau kawin
dengan pasangan yang bukan pilihannya.

Pembesaran Anakan Ikan Cupang


Burayak sampai umur 2-3 hari tidak perlu diberi makan karena adanya cadangan
kuning telur (egg yolk) dalam tubuhnya. Pembesaran burayak tidak sesulit seperti
yang kita bayangkan asal kita mengetahui tahap-tahapnya, dan itu merupakan
tantangan tersendiri bagi para breeder pengembangbiak.

1.Dengan meletakkan tanaman air pada wadah pemijahan berguna dalam


menyumbangkan sedikit infusoria secara alami buat burayak.

2.Setelah burayak dapat berenang bebas secara otomatis dan naluri alamiahnya
akan berburu untuk makan, dan secara naluri pula mereka dengan atraktif akan
menyerang sesuatu yang bergerak.

3.Pada saat burayak berumur 3-4 hari dapat diberikan vinegar eels (belut cuka),
gerakannya disukai serta menarik minat burayak dan bentuknya yang sangat
kecil cukup pas untuk burayak memakannya. Anda dapat juga memberi makan
burayak dengan infusoria, rotifera atau micro worms (cacing sutra).

4.Setelah burayak berumur 1 minggu dapat diberikan pakan kutu air saring atau
BBS (Baby Brine Shrimp)/Artemia yang telah dikultur.

5.Pemberian kutu air dan Artemia bisa dilanjutkan hingga burayak berumur 3
minggu, dan dapat juga dicampur/divariasi dengan cacing tubifex sp.,
chironomus sp., ataupun vinegar eels karena pertumbuhan burayak sering kali
tidak sama.

6.Pada umur 5 minggu burayak siap untuk dilakukan pendederan atau


dipindahkan ketempat yang lebih besar ataupun kolam. Pada saat ini porsi
pemberian pakan lebih banyak dan dilakukan penggantian air secara kontinyu.
8.Pada usia 4 hingga 6 minggu burayak mulai terbentuk organ labirinnya dan
mereka mulai menuju permukaan untuk bernafas (mengambil oksigen langsung
dari udara).
7.Setelah lewat umur 6 minggu pemberian diet makanan mulai variatif, jentik
nyamuk (cuk), kutu air dan bloodworm.

9.Lakukan penggantian air sebanyak 30% dengan cara siphon atau membuka
drain/valvenya, sekaligus membersihkan kotoran dan sisa pakan yang ada
didasar. Kemudian tambahkan air baru yang telah diendapkan secara
lembut/perlahan. Sejak usia 4 minggu naluri bertarung sudah mulai tampak dan
penggantian atau penambahan air baru/bersih akan merangsang aktivitas
hormonal ikan yang mengarah kepada agresivitasnya. Untuk meminimalisir
pertarungan, gunakan tempat atau space yang lebih besar atau dapat juga
meletakkan tanaman air hidrilla atau dapat juga menggunakan serabut rafia
untuk menghindari pertemuan langsung yang berakibat timbulnya pertarungan.

10.Umur 7 hingga 8 minggu mulai dapat disortir jantan atau betina.

11.Umur 10 hingga 12 minggu dapat disortir berdasarkan grade A, B, atau C.


pisahkan mereka karena masing-masing memiliki nilai jual yang berbeda.

12.Pilih anakan yang kwalitas baik atau super, dan diletakkan mereka dalam
aquarium terpisah (soliter). Gunakan aquarium berukuran minimal 15x15x20
Cm. dan lakukan penggantian air 30% 50% setiap 3 7 hari. Kunci utama
dalam perawatan adalah kwalitas air yang baik dan pakan yang baik, karena hal
ini berakibat langsung terhadap kesehatan dan pertumbuhan ikan.

You might also like