You are on page 1of 8

TlPOLOGI BANGUNAN RUMAH TINGGAL ADAT SUNDA

DI KAMPUNG NAGA JAWA BARAT


(Building Typology of Sundanese Traditional Houses at Kampung Naga, West Java)

Anggle Nur IIham & Afriyanto Sotyan SB


Program Studi Arsitektur Fakultas Arsllektur dan Desain
Universitas Kalolik Soegijapranata Semarang
anggLnurilham@yahoo.co.id

ABSTRACT

A traditional house has specific characteristics that differ from one place to another. The house is
treated as one of cultural heritages that should be protected and conserved. That's why it is vety
important to study traditional houses and one of such houses is Sundanese traditional houses at
Kampung Naga, West Java. Kampung Naga's houses are characterized by poled or staged houses
that are built in a group so that it makes a traditional kampong or village that is inhabited by a group of
people that strongly keep customs inherited by their ancestors. The specific characteristics of these
traditional houses are oftheir building typology and interior design pattern.
This writing will expose the building typology of Sundanese traditional houses at Kampung Naga's
sett/ement. Typology here means the characteristics of the shape of Sundanese traditional house in a
whole. The data gathering method covers field survey, libraty study, and internet browsing.

Keywords: Sundanese traditional house, Kampung Naga, typology

ABSTRAK

Rumah adat merupakan rumah tradisional yang memiliki eiri khas yang berbeda setiap daerahnya.
Rumah adal juga merupakan salah satu dari eagar budaya yang perlu dillndungi dan dilestarikan.
Karena itulah mempelajari rumah adal sangal penting. Salah satu rumah adat adalah rumah ad at
Sunda di Kampung Naga Jawa Barat. Kampung Naga memiliki ciri khas dengan rumah panggung
yang didirikan seeara berkelompok, membentuk suatu perkampungan adat yang dlhuni oleh
sekelompok masyarakat yang sangal kuat memegang adat istiadal peninggalan leluhurnya. Ciri khas
rumah adat ini antara lain terletak pada tlpologi bangunannya.
Tulisan ini akan mengungkap tipologi bangunan rumah adal Sunda yang ada di permukiman
Kampung Naga. Tipologi yang dimaksud elri bentuk rumah adat Sunda seeara keseluruhan. Metode
pengambilan data yang digunakan adalah surveyke lapangan, studi literatur, dan browsing internet.

Kata kunel : rumah adat Sunda. Kampung Naga. tipologi

PENDAHULUAN langsung dari alam, seperti kayu dan bambu.


Rumah adat merupakan rumah Sekelompok dari rumah adat disebut kampung
lradisional yang memiliki eiri khas darl setiap adat.
daerah. Rumah adat salah satu dari eagar Rumah adat Sunda memillki tipologi
budaya yang perlu dilindungi dan dilestarikan. yang aneka ragam dillhat dari tipe bangunan,
Rumah adat Sunda sudah sedikit ditemukan di segi bentuk atap dan perletakkan pintu masuk
kota-kota Jawa Barat, akan letapi rumah adat (entrance). Ada pula pol a penataan ruang
Sunda Inl dapat ditemui didaerah yang dapat dilihat berdasarkan elemen yang
terpisah. lerpeneil dan sulil dijangkau dengan menyusun tempat tinggal rumah adat Sunda
memiliki tradisi yang masih kuat dengan dan pol a penataan ruang berdasarkan
lipologi rumah dan bahan bangunan rumah pembagiannya berupa tlga daerah yang
adat yang digunakan bahan alaml yang terpisah yaltu daerah wanlta, daerah lakl-Iaki.

JURNAL TESAARSITEKTUR Vol. 10 No.1 - Junl 2012, ISSN 1410 - 6094 1


dan daerah natural (daerah yang dapat segi tipologi rumah adat Sunda dengan kasus
digunakan bagi wanita dan lakl-Iaki). Kampung Naga, Proplnsi Jawa Barat.
Kampung Naga merupakan kampung adat
yang terletak di daerah Sunda Priangan, PEMBAHASAN
tepatnya berada di Kampung Negaratengah, Morfologl Perrnuklman Rumah Adat Sunda
Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, dl Kampung Naga
Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Suatu gambaran pola perkampungan
Kampung Naga berlokasi sekitar 40 km atau adat masyarakat Sunda yang dilukiskan oleh
satu jam perjalanan (darat) dari Kota narasumber Anwar Adlwllaga (2010), pada
Tasikmalaya ke arah Barat menuju Kabupaten umumnya mengelompok dengan letak rumah
Garut satu dengan lainnya berhimpitan, memiliki dua
Kampung Naga ini merupakan salah deret yang saling berhadapan terpisah oleh
satu kampung adat yang masyarakatnya pelataran dengan terdlri dan beberapa deretan
masih melestarikan dan memegang teguh rumah. Setiap rumah pada umumnya memiliki
budaya adat Sunda dengan ciri khas tertentu pekarangan yang cukup luas tetapi ada
walaupun berada di tengah kehidupan beberapa yang tidak memiliki pekarangan,
masyarakatmodem. Dllihatdari bentukrumah, sehlngga tidak jelas benar batas luas
bahan bangunan, letak dan arah rumah, rumah pekarangan antara rumah satu dengan rumah
adat kampung Naga ini memiliki keunikan yang lainnya. Perkampungan di Jawa Barat ini
tersendiri. selain terdapat sekumpulan rumah-rumah dan
ruang terbuka juga terdapat bangunan lainnya
METODE seperti bangunan masjid, balal pertemuan
Metode Pengumpulan Data (bale patemon), lumbung padi (/euit), kandang
Pengumpulan data dilakukan dengan temak, kamar mandi umum (MCK), kebun,
beberapa cara: kolam ikan (ba/ong) sawah serta sarana fisik
1. Survey lapangan lain disekelilingnya yang berkaitan erat dengan
Survey di lapangan digunakan untuk permukiman.
mengambil data berupa pengamatan
terhadap objek di lapangan tentang
morfologi Kampung Naga, tipologi
bangunan rumah adat Sunda, pola
DDDDDD u
DDDDDD
DDDDDD t
penataan ruang dalam rumah adat Sunda.
Selain pengamatan, survey di lapangan
digunakan untuk melakukan wawancara
Gambar1. Pola panataan rumah adat Sunda
langsung dengan responden yang berada (Sumbar: Rtfatl, dkk, 2002:200)
di sekitar objek penelitian.
2. Studi pustaka
Mengumpulkan dan mempelajari data dan
teori yang berkaitan dengan rumah adat Permukiman Kampung Naga terletak di
Sunda, khususnya Kampung Naga, melalui lereng bukit di suatu areal tanah yang
studi pustaka (buku-buku, makalah dengan berkontur. Letak rumah di permukiman
tema sejenis, dan kamus) dan dlperguna- Kampung Naga memiliki ketlnggian yang
kan sebagai acuan dalam proses analisis berbeda-beda. Deretan rumah yang satu
sekaligus menunjang kelengkapan isi terletak lebih tinggi dengan deretan rumah lain
makalah yang disusun. dan dibatasi oleh semacam penahan tanah
3. Browsingintemet atau turap (sengked-sengked) dan susunan
Browsing lewat internet yang konektlvltas- batu, agar tanah yang lebih tinggl tidak mudah
nya seluruh dunia, memudahkan untuk longsor.
mendapatkan data-data yang tidak Letak rumah yang berhlmpitan, memiliki
didapatkan pada buku-buku yang ada. dua deret yang berhadapan secara terpisah.
Pad a permukiman adat Sunda terdapat
MetodeAnalisa sekumpulan rumah-rumah dan ruang terbuka
Data-data yang diperoleh dari hasll yang terdapat bangunan lainnya, seperti
survey lapangan, literatur dan browsing bangunan masjid, balal pertemuan (bale),
Intemet dianalisis secara diskriptif analltls dari lumbung padi (Ieuit), kandang temak, kamar

2 llpologl Bangunan Rumah llnggal Adat Sunda - ANGGIE NUR ILHAM &AFRIYANTO SOFYAN SB
mandi umum (MCK). kebun. sawah serta T1pologi Bangunan RumahAdatSunda
sarana fisik lain disekelilingnya yang berkaitan Tipologl bangunan rumah adat Sunda
erat dengan permukiman. dibagi menjadi beberapa tipe bangunan,
Tetapi di permukiman Kampung Naga di bentuk atap dan segi perletakkan pintu masuk
setiap rumah tidak terdapat pekarangan yang (entrance).
dapat dlfungsikan karena letak yang Tipologi bangunan rumah adat Sunda
berhimpitan memiliki jarak 2 meter hingga 4 menurut Badudu (1982:44-46) dibagi menjadi
meter. Ada sedikit pekarangan yang digunakan dua tipe bangunan:
untuk slrkulasi pejalan kaki. Sedangkan a. Tipe rumah untuk keteduhan, banyak
pekarangan warga Kampung Naga Inl terletak tersebar dl daerah-daerah datar dan pantai
di luar pagar bambu yang difungsikan sebagai di Jawa Barat. Ciri-ciri bangunan untuk
tempat pencaharian para warga. Pekarangan keteduhan ini adalah :
tersebut dlmilikl oleh perseorangan berupa 1. Lantal rumah langsung beralaskan
kolam ikan (ba/ong). yang dlatasnya dlberl tanah
kamar mandi umum (MCK) dan tempat untuk 2. Oi sekellling rumah terdapat serambi
meneuei (pancuran). Oi beberapa bagian atas yang memberi keteduhan inti rumah.
kolam ikan (ba/ong) selain sebagai tempat 3. Serambi depan dapat berbentuk
betemak Ikan ada yang ditanami tanaman pendopo dengan bubungan atap yang
sayuran yang dapat di konsumsi oleh terpisah.
masyarakat. 4. Inti rumah terbagi menjadi beberapa
Beberapa warga ada yang memlllki ruangan yang simetris kiri dan kanan
pekarangan lain berupa sawah yang ditanami yang digunakan sebagai tempat
padi atau tanaman lainnya yang dapat menerima tamu serta kamar tidur
dimanfaalkan hasilnya baik yang dikonsumsi keluarga.
oleh warga maupun di panen kemudian dijual. 5. Bentuk atapnya, umumnya pelana atau
Rumah adat Sunda di permukiman Kampung limas yang merupakan pengaruh dari
Naga ini berorientasi ke Utara dan Selatan benluk atap rumah lradisional Jawa.
yang berderet ke arah Timur-Barat. Morfologi 6. Bahan bangunan untuk dinding lerbuat
pemukiman Kampung Naga memiliki pusat dari kayu atau bambu dengan atap
permukiman yaitu bangunan masjid dan balal terbuat dari daun alang-alang atau
pertemuan (bale patemon). daun enau. Tetapi sekarang banyak
warga yang memakai batu bata unluk
dinding dan genting untuk atap.

Gambar2. Rumah adat Sunda dengan tlpe


bangunan keteduhan (Sumber: Salura,
2007:49).
~~ltI~"'. ~

~~~
~>~--
.

b. Tipe bangunan untuk kehangatan,


tersebar dl daerah-daerah buklt dan
Gambar 2. Keadaan Kampung Naga, Provlnsl pegunungan, khususnya dl daerah Sunda
Jawa Barat (Sumber : Laporan Kullah
KerJa Lapangan Taslkmalaya- Priangan. Clrl-eiri bangunan untuk
Bandung-Jakarta, 1996, UNIKA kehangatan Inl adalah :
SoeglJapranata Semarang) 1. Rumah memiliki bentuk yang kompak,
dengan serambi keeil yang terbuka,
ruang Inti lebih sering t/dak terbagi.

JURNAL TESAARSITEKTUR Vol. 10 No.1 - Junl 2012. ISSN 1410 - 6094 3


Dapur termasuk sebagai ruang
berkumpul keluarga.
2. Rumah dibangun di atas umpak atau
rumah panggung dengan tinggi 40 em -
SOem.
3. Rumah inti ada bangunan lumbung
padi (Ieult), kandang temak, pendopo
menumbuk padi, kolam ikan (ba/ong)
dan bagi orang berada juga memillkl
bangunan mushola keeil. dl dekat
kolamikan.
4. Bahan bangunannya secara tradisional
terbuat kayu atau bambu sebagai Gambar 4. Rumah adat Sunda dengan bentuk
bahan kerangka dan dlnding. Untuk atap Suhunan Lurus, Suhunan
atap pada umumnya digunakan ijuk. Jolopong (Sumber:www.google.com
4AprlI2010).

Berdasarkan bentuk atap suhunan lurus


(suhunan jolopong) bagian-bagian rumah
tinggal jiks dillhat dari fungsi masing-maslng
dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar3. Rumah adat Sunda dengan tlpe


bangunan kahangatan (Sumbar:
Salura, 2007: 49)

IS to
Selain dari segi tipologi bangunan, rumah adat
Sunda dapat dllihat dari segl bentuk atapnya Gambar 5. Baglan-bagian Rumah adat Sunda
dan segi perletakkan pintu masuk (entrance). dengan bentuk atap Suhunan Lurus,
Dari segi bentuk atapnya rumah adat Sunda suhunanjolopong(Sumber.
www.google.cam 4 April 2010)
dibagi menjadi 5 (lima) bentuk atap. dlanta-
ranya (Muanas, dkk. 1984: 29-35):
keterangan :
1. Suhunan Lurus (Suhunan Jolopong) 1. Kolong. yakni ruangan yang terdapat di
Dalam bahasa Sunda. istilah Jolopong bawah lantai rumah tingglnya 40-60 em di
memlliki arti tergolek lurus. Bentuk atap atas permukaan tanah. Ruang Inl
suhunan lurus (suhunan jolopong) adalah difungsikan sebagai tempat memelihara
bentuk atap pelana. Kedua bidang atap binatang lemak seperti ayam. bebek atau
dipisahkan oleh jalur suhunan yang untuk menylmpan alal-alat pertanian.
terietak dlbagian tengahnya. Bentuk atap 2. Tatapakan, yakni penompang dasar dari
suhunan lurus (suhunan jolopong) tiang rumah yang lerbuat dari batu. Selain
merupakan bentuk dasar stap rumsh adat balu juga dapat dlbual dari bata yang
Sunda, bentuk atap Ini hampir seluruh disusun.
rumah adat Sunda dl perkampungan Jawa 3. Dindlng, merupakan bagian rumah yang
Barat menggunakannya. berfungsi sebagai pemisah antara
ruangan dalsm maupun luar. Bagian Ini
lerbual dari bahan bambu yang dlanyam

4 llpclogi Bangunan Rumah 11nggal Adat Sunda - ANGGIE NUR ILHAM &AFRIYANTO SOFYAN S8
yang disebul bi/ik dan bahan kayu yang menge~akan peke~aan-peke~aan ringan
disebutgabyog. seperti menganyam, meraul bambu atau
4. Jande/a, yakni jendela yang berfungsi unluk membersihkan kaki sebelum nalk ke
untuk mengatur pertukaran udara dari dalam rumah.
dalam dan luar ruangan. Jendela Inl
lerbuat dari papan-papan kayu sedemikian 2. Sikap Anjing sedang Duduk (Togo
rupa sehingga udara dapat bebas keluar AnjingffagogAnjing)
masuk. Bentuk atap sikap anjing sedang dud uk
5. Ampig, yaknl dlnding dari bambu atau kayu (jogo anjing/tagog anjlng) adalah bentuk
yang merupakan baglan atas dari dlndlng atap yang bidang atap yang pertama lebih
rumah yang berbentuk segiliga memenuhi lebar dibanding dengan bidang atap
bentuk atap rumah. Fungsinya sebagai lainnya yang keduanya merupakan
penutup antara bag Ian dlnding dengan penutup ruangan. Pada umumnya sisi
atap. bawah tidak disangga oleh liang. Bidang
6. Kuda-kuda, yakni balok kayu yang atap yang sempit ini hanya sekedar
dipasang miring yang difungsikan untuk penutup agar eahaya matahari atau air
menahan rangka atap dan suhunan. hujan tidak langsung menyemburi ruangan
7. Suhunan, yaknl bagaln rumah yang terbuat dalam bagian depan. Ruangan-ruangan
dari sebatang kayu (balok) yang berbenluk berada di bawah atap belakang. Atap
segi empat tanpa sambungan, depan hanya berfungsi sebagai penulup
membentang dari ujung ke ujung puneak atap teras saja. Bentuk atap slkap anjing
rumah. Fungsinya sebagai tempat sedang duduk (togo anjlngltagog anjing)
dudukan bubungan rumah. lerbentuk karena ada pengaruh
8. Ereng, yakni bagian untuk menahan kebudayaan Jawa (Mataram).
genling, dlbuat dari bambu yang dibelah
dipasang sejajar. Atap slkap anjlng sedang duduk
9. Usuk, yakni tempat menempel ereng dan (togo anjingllagog anjing)
atap rumah, dibuat dari bambu bulal
(uluh).
10. La/angit, yang disebut juga paparan,
terbual dari bambu yang dianyam. Lalangil
sebagai lempat menempelnya dasar
rangka atap.
11. Pintu (panto), bagian Ini terbuat dari kayu
atau bambu yang dlanyam. Bagian inl
berbenluk persegi panjang, tingginya Gambar 6. Bentuk Gambar7.
disesuaikan dengan kebuluhan. atap slkap anjlng Tampak samplng
12. Tihang, merupakan bagian rumah tinggal sedang duduk, togo dengan bentuk atap
anJlng Itagog togo anjlng / tagog
yang sangal pentlng karena dlgunakan anjlng (Sumber : anJlng fSumber :
sebagai penyangga atap. Tihang ini www.google.com Muanas. Ddkk,
terbual dari kayu, biasanya dengan ukuran 4 April 2010 1984:31)
15 em x 15 em. Tihang Inl berfungsl juga
untuk menempelkan dlndlng-dlndlng.
13. Dadarung, lerbuat dari bambu bulat (utuh) 3. Badak Bermulul Menganga (Sadak Heauy)
atau kayu, guna untuk menahan lantal Bangunan dengan atap benluk badak
pada bagian rumah. berrnulut menganga (badak heuay) sangat
14. Uncar, yakni baglan alas pada bagian mirip dengan bentuk atap togo anjing/tagog
dalam rumah. Linear terbuat dari bambu anjing. Perbedaannya hanya pada bidang
bUah atau dari kayu plpih. atap belakang. Bidang alap Ini lang sung
15. Golodog, yaknl tangga rumah yang terdlri lurus ke atas melewall batang suhunan
dari beberapa anak tangga blasanya 2-3 sedikit. Bidang alap yang melewati
anak tangga saja, lerbuat dari kayu atau suhunan ini dinamakan rambu.
bambu. Fungslnya sebagal penghubung
lantal dari tanah ke alas bag Ian rumah.
Selain itu golodog berfungsi untuk

JURNAL TESAARSITEKTUR Vol. 10 No.1 - Juni 2012. ISSN 1410 - 6094


5
tampak depan, bentuk atap rumah
menyerupal sayap burung julang (nama
sejenls burung) yang sedang merentang
sayapnya. Bentuk atap julang ngapak,
memlllki empat buah bidang atap. Dua
bldang pertama merupakan bldang-bidang
yang menurun dari arah garis suhunan, dua
bldang lainnya merupakan kelanjutan (atap
tambahan) dari bidang-bldang Itu dengan
membentuk sudut tumpul pad a garis
Gambar 8. Bentuk Gambar 9. Tampak pertemuan antara kedua bidang atap itu.
&tap badak bermulut samplng bentuk atap Bldang atap tambahan dari masing-masing
rnenganga. badak badak bermulut slsl bldang atap itu narnpak leblh landai dari
heuay(Sumber : mengange. badak bldang-bldang atap utama. Kedua bidang
www.google.com heuay(Sumber : atap yang landai ini disebut leang-Ieang.
4 April 2010) Muanas, D.,dkk,
1984:32)
Atap slkap burung Julang yang
Lsang-leang merentangkan sayap (Ju/ang
4. Perahu Tengkurab (Parahu Kumureb) Ngapak)
Bentuk atap Inl memlllki empat buah
bidang atap menyerupai bentuk atap
limasan. Sepasang bldang atap sarna
luasnya, berbentuk trapeslum sama kaki.
Letak kedua bidang atap Inl sebelah
menyebelah dan dlbatasi oleh garis
suhunan yang merupakan sisi bersama.
Jenis atap perahu tengkurab (parahu
kumureb) ini banyak dlgunakan sebagai
Gambar 12. Bentuk Gambar 13 Bentuk
atap pada rumah adat Sunda. Bentuk atap atap slkap burung atap julang ngapak,
parahu kumereb disebut bentuk atap Julangyang slkap burung }ulang
jubleg nangkub (Iesung yang merentangkan sayap, yang morentangkan
menelungkup). julang ngapak sayap (Sumbar :
(Sumber:www.google. Muanas, D.,dkk,
com 4 April 2010) 1984:33)

Sedangkan dari sagi penempatan pintu


masuknya (entrance) rumah ad at Sunda
menu rut Muanas, D.,dkk, 1984:29-35) dibagi
atas:
Gambar 10 Rumah Gambar 11 Bentuk atap 1. Buka Pa/ayu (Menghadap ke Bagian
adat dengan bentuk parahu lumerel:4 Panjangnya)
atapparahu perahu tengkurab Istllah buka pa/ayu untuk menunJukkan letak
kumereb, perahu (Sumber : Muanas, plntu muka dari rumah tersebut menghadap ke
tengkurab(Sumber: D.,dk~ 1984:32)
www.google.com
arah salah satu sisi dari bidang atapnya.
4 April 2010 Dengan demikian, jika dilihat dari arah muka
rumah, tampak dengan jelas ke seluruh garis
suhunan yang melintang dari klrI ke kanan.
5. Sikap Burung Julang yang Merentangkan Pada urnumnya, rumah-rumah dengan gaya
Sayap (Julang Ngapak) buka pa/ayu dldirikan atas dasar keinginan
Istllah julang ngapak sudah dikenal pemlllknya, untuk menghadapkan keseluru-
oleh masyarakat Sunda sejak beberapa han bentuk bangunan dan atapnya ke arah
waktu lampau. Bentuk atap julang ngapak jalan yang ada di depan rumahnya. Letak pintu
adalah bentuk atap yang melebar dl kedua buka pa/ayu pada umumnya mempergunakan
bidang sisi bldang atapnya. Jlka dilihat bentuk atap perahu tengkureb (parahu

6 Tlpologl Bangunan Rumah Tlnggal Adat Sunda - ANGGIE NUR ILHAM & AFRIYANTO SOFYAN SB
kumureb) dan alap suhunan JUTUS (suhunan 1. Rumah di Kampung Naga memiliki tipologi
jolopong). Jenis buka pa/ayu masih banyak bangunan yang lebih kompak, dengan
diterapkan pada rumah ad at Sunda Cirebon. serambi keeil yang terbuka, ruang inti tidak
terbagi. Dapur termasuk sebagai ruang
untuk berkumpul keluarga.
2. Rumah berbentuk rumah panggung yang
dibangun di alas umpak atau talapakan,
Letakplntu dengan linggi 40 em - 60 em.
buleapa/ayu 3. Bahan bangunan seeara tradisional
~~~ (menghadap lerbual dari kayu alau bambu (bilik)
~ii;~;I=r~~att-+ leapanjangnya)
... ..I;
bag/an
sebagaj bahan kerangka dan dinding.
Untuk alap umumnya digunakan ijuk.
4. OJ dalam rumah terdapat lumbung padi
Gambar 14. Rumah bentuk Buka Pa/ayu,
(goah) dan kandang temak khususnya
menghadap ke bagian panJangnya, temak ayam, sedangkan temak-temak
letak plntu masuk rumah (Sumber: lajnnya memiliki tempatyang terpisah.
Muanas, dkk, 1984 :34). Telapi rumah dl Kampung Naga tidak
memiliki kolam ikan (balong) yang terletak
di bawah rumah dan tidak memiliki
2. Buks Pongpok (Menghadap ke Bagian mushola keeil di dalam rumah. Karena
Pendeknya) lahan yang tersedia untuk bangunan
Sarna halnya dengan buks pa/ayu, rumah terbalas sehingga penduduk Kampung
dengan gaya buka pongpok didirikan alas Naga tidak dapat membuat kolam ikan
dasar keinginan pemiliknya untuk (bsJong) di sekitar rumah mereka.
menghadapkan pintu muka ke arah jalan. melainkan di luar pemukiman Kampung
Rumah buka pongpok adalah rumah yang Naga.
memiliki pintu masuk pada arah yang Oari paparan dialas dapat dikatakan
pendek, keseluruhan balang suhunan Kampung Naga memiliki tipologi bangunan
tersebut tidak nampak sama sekali. Yang yang sama anlara rumah satu dengan rumah
nampak terlihat ialah bidang alap segi tiga lainnya. walaupun memilikl ukuran bangunan
dari rumah tersebut. yang berbeda telapi tetap memiliki lampak
bangunan yang sama. Bahan bangunan yang
digunakan pad a rumah adat di Kampung Naga
menggunakan bahan bangunan yang
didapatkan langsung dari alam seperti kayu
Letak
danbambu.
pintu Seperti dikalakan oleh Muanas (1984:
buka 29-33) tipologi atap rumah di Kampung Naga
pongpok memiliki bentuk sikap burung julang yang
(mengha
dapke merentangkan sayapnya (julang ngapak). Alap
baglan tersebut sering digunakan di daerah Sunda
pendeknya Priangan. sebagai bentuk alap yang dominan
di Kampung Naga. Dengan bagian-bagian
rumah dilihat dari fungsinya sudah sesuai pula.
Gambar 15. Rumah bentuk bukaan Buka tetapi ada beberapa yang berbeda bahan
Pongpok (menghadap ke bagian bangunan yang digunakan untuk menyusun
pendeknya) dlllhat dari letak plntu rumah. Sedangkan bentuk alap bangunan
masuk(Sumber : Muanas, dkk, lainnya ada yang memiliki bentuk atap
1984:35).
suhunan lurus (suhunan j%pong). karena
bentuk alap ini merupakan bentuk dasar dari
Tlpologi bangunan rumah adat atap lainnya yang belum terpengaruh
Kampung Naga termasuk tipe bangunan kebudayaan Jawa (Malaram). Berdasarkan
kehangatan sesuai dengan J.S Badudu, apa yang telah diamati pada bentuk alap pada
(1982:44-46). Dengan memiliki eiri-clri sebagai rumah adat di Kampung Naga menggunakan
berikut: alap slkap burung julang yang merenlangkan

JURNAL TESAARSITEKTUR Vol. 10 No.1 - Junl 2012,ISSN 1410 - 6094


7
sayapnya dengan setengah leang-leang, perkampungan adat dengan kawasan
karena letak rumah yang saling berhlmpltan, yang teratur. Teratur disini maksudnya dari
dengan memiliki kemiringan atap yang landal. jaman nenek moyang sampai dengan saat
Tipologi pintu masuk bangunan rumah ini memiliki jumlah rumah yang tetap
Kampung Naga memiliki dua pintu masuk yang dengan morfologi pola pemukiman,
terbuat dari bambu (bilik) dan kayu. Pintu tipologi bangunan rumah tinggal adat
berbentuk persegi panjang dengan ukuran Sunda dengan ciri khas : bahan bangunan
1,75 m x 0,75 m. Peletakkan pintu masuk yang sama, ukuran bangunan yang sama.
bangunan rumah di Kampung Naga memiliki 3. Rumah di Kampung Naga memiliki banyak
ciri pintu terletak dibagian rumah yang kesamaan antara rumah adat satu dengan
menghadap panjangnya. Muanas (1984:34- rumah adat lainnya karena kedudukan
35) menyebutkan bahwa pad a peletakkan masyarakat Kampung Naga ini sama.
pintu bangunan rumah adat Sunda terdapat Sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial
dua tipe yaitu, salah satunya buka pa/ayu, antarwarga.
dengan ciri yang menunjukkan letak pintu
muka dari rumah menghadap ke arah salah Saran
satu sisi dari bidang atap yang paling lebar. Perlu tetap mempertahankan morfologi
dengan bentuk permuklman dan bangunan
lain sebagai pendukung permukiman rumah
adat Sunda, Tipologi bentuk bangunan yang
masih dipertahankan dari jaman nenek
moyang sampai dengan saat ini dan bahan
bangunan yang digunakan harus tetap
menggunakan bahan yang langsung dari alam
dengan persyaratan adanya perawatan
bangunan dan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S, dkk. 1982. Tipe Rumah
Gambar 17. npologl plntu pada rumah adat
Tradisional khas Sunda di Jawa Barat.
Kampung Naga (Sumber : Laporan Bandung: ITB Fakultas TeknikArsitektur.
Kuliah Karja Lapangan Taslkmalaya- Muanas, D.,dkk. 1984. Arsitektur Tradisional
Bandung..Jakarta, 1996, UNIKA Daerah Jawa Barat. Bandung:
SoaglJapranata Semarang) Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Jawa Barat.
Rachmayana, Dadang. 2006. .. Strategi
PENUTUP Pe/ayanan Pendidlkan S/swa Budaya
Keslmpulan Etnik Kampung Naga pada Seko/ah
. Setelah di lakukan analisis mengenai Dasar" (Tesis). Bandung : Universitas
pembahasan rumah adat sunda dari segl Pendldikan Indonesia.
tipologi bangunan dengan studl kasus rumah Rifati, Heni Fijria dan Toto Sucipto. 2002.
yang ada di permukiman Kampung Naga, Kampung Adat dan Rumah Adat di Jawa
Provinsi Jawa Barat. Beberapa faktor yang Barat. Bandung: Dinas Kebudayaan dan
perlu diperhatlkan sebagai kesimpulan : Pariwisata Propinsi Jawa Barat.
1. Kampung Naga merupakan kampung adat Salura, Pumama. 2007. Menelusuri Arsitektur
istiadat yang masih terjaga kelestariannya, Masyarakat Sunda. Cipta Sastra Salura.
dengan mempertahankan adat istiadal. Sumintardja, Ojauhari. 1978. Kompendium
Hal ini sudah berlangsung lama karena Sejarah Arsitektur Jilid : I. Bandung:
dijaga oleh seluruh masyarakat secara Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah
turun temurun. Walaupun masyarakat Bangunan.
memegang adat istiadat mereka masih Laporan Kuliah Kerja Lapangan T~sikmalaya,
dapat berbaur dengan masyarakat Bandung, Jakarta, 1996, Semarang :
modem. UNIKASoegljapranata.
2. Kampung Naga merupakan salah satu

8 11pologl Bangunan Rumah 11nggal Adat Sunda -ANGGIE NUR ILHAM & AFRIYANTO SOFYAN S8

You might also like