Professional Documents
Culture Documents
VISUM et REPERTUM
(Luka memar pada lengan atas kanan)
Oleh:
Pendamping:
dr. Harijanto W.
dr. Dian Eka Lestari
RSUD BLAMBANGAN
KABUPATEN MALANG - JAWA TIMUR
PERIODE 2015-2016
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PORTOFOLIO
TOPIK:
VISUM et REPERTUM
(Luka memar pada lengan atas kanan)
OLEH:
Diajukan dalam rangka praktik klinik dokter internship sekaligus sebagai bagian dari persyaratan
menyelesaikan Program Internship Dokter Indonesia.
Pendamping I Pendamping II
2. Riwayat Pengobatan :
Pasien belum berobat untuk mengobati sakitnya.
Pasien tidak dalam pengobatan tertentu.
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
Ht (-) DM (-)
4. Riwayat Keluarga : -
5. Riwayat Pekerjaan :
Pasien bekerja sebagai Pegawai Bank
Pemeriksaan Fisik :
Status Generalis
KU : cukup
Kesadaran : kompos mentis
TD : 120/80 mmHg N : 72x/menit RR : 18x/menit Tax : 37oC
GCS : 456
K/L : Anemis (-)/icterus (-)/cyanosis (-)/dispneu (-)
Telinga : Normal, tidak terdapat sekret, membran timpani utuh, jejas (-)
Hidung : Tidak ada septum deviasi, tidak ada sekret, jejas (-)
Thorax : simetris , retraksi
Inspeksi : simetris, bentuk normal, retraksi (-), deformitas (-)
Palpasi : fremitus simetris kedua sisi, gerak dada simetris kedua sisi
Perkusi : sonor di kedua sisi
Abdomen :
Inspeksi : tidak tampak adanya massa
Palpasi : soefl, nyeri tekan di regio epigastrium
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Extremitas : Akral dingin, Edema di extremitas bawah +/+, CRT < 2 detik, papil
eritematous (+) manus D/S & pedis D/S
Daftar Pustaka :
1. R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku
kedokteran EGC. Jakarta. 1997.
2. Mansjoer, Suprohaita, W.K. Wardhani, W. Setiowulan. Kapita Selekta Kedokteran.
Edisi III, Jilid II. Penerbit Media Aesculapius, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 2000.
Objektif
Status Generalis
KU : lemah
Kesadaran : kompos mentis
TD : 120/80 mmHg N : 72x/menit RR : 18x/menit Tax : 37oC
GCS : 456
K/L : Anemis (-)/icterus (-)/cyanosis (-)/dispneu (-)
Telinga : Normal, tidak terdapat sekret, membran timpani utuh, jejas (-)
Hidung : Tidak ada septum deviasi, tidak ada sekret, jejas (-)
Thorax : simetris , retraksi
Inspeksi : simetris, bentuk normal, retraksi (-), deformitas (-)
Palpasi : fremitus simetris kedua sisi, gerak dada simetris kedua sisi
Perkusi : sonor di kedua sisi
Auskultasi : c/ S1 S2 single regular, murmur (-), gallop (-)
p/ simetris, Ronchi (-), Wheezing (-)
Abdomen :
Inspeksi : tidak tampak adanya massa
Palpasi : soefl, nyeri tekan di regio epigastrium
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Extremitas : Akral dingin, Edema di extremitas bawah +/+, CRT < 2 detik, papil
eritematous (+) manus D/S & pedis D/S
Visum et Repertum
Pasal 90
Luka berat berarti :
1. Jika sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan atau sembuh sama
sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut.
2. Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atas pekerjaan
pencaharian.
3. Kehilangansalah satu panca indra.
4. Mendapat cacat berat.
5. Menderita sakit lumpuh.
6. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebih.
7. Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan.
Ketentuan hukum ini perlu dipahami dengan baik oleh dokter, karena
ini merupakan jembatan untuk menyampaikan derajat kualifikasi luka dari sudut
pandang medik untuk penegak hukum. Penerapan penyampaian pendapat dokter
dalam VeR tentang luka yang menimbulkan bahaya maut, misalnya bila seorang
korban mendapat luka seperti tikaman di perut yang mengenai hati, yang
menyebabkan perdaraan hebat sehingga dapat mengancam jiwanya. Walaupun
pasien akhirnya sembuh tetapi di dalam VeR dokter dapat menggambarkan
keadaan ini dalam kata-kata: korban mengalami luka tikam di perut mengenai
jaringan yang menyebabkan perdarahan banyak yang dapat mengancam jiwa
pasien. Ungkapan ini akan mengingatkan para penegak hukum bahwa korban telah
mengalami luka berat. Demikian juga penerapannya dengan cacat berat, gugur atau
matinya kandungan seorang perempuan, gangguan ingatan, tidak dapat lagi melihat
dan lain-lain. Seorang penyanyi yang rusak kerongkongannya sehingga tidak dapat
menyanyi selama-lamanya itu termasuk luka berat.
Suatu hal yang penting diingat didalam menentukan ada atau tidaknya
luka akibat kekerasan adalah bahwa pada kenyataan tidak selamanya kekerasan itu
akan meninggalkan bekas atau luka. Oleh karena itu di dalam kesimpulan VeR
sebaiknya ditulis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Pasal 352
1. Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang
tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan
jabatan atau pencaharian, diancam sebagai penganiayaan ringan, dengan
pidana penjara paling lama tiga bulan atau denda paling banyak 4.500 rupiah.
Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan kegiatan itu
terhadap orang yang bekerja padanya atau menjadi bawahannya.
2. Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.
Planning
- Dilakukan pembuatan visum et repertum
a. hasil pemeriksaan:
Ditemukan luka memar pada lengan atas kanan dengan ukuran
3x1x2cm
b. Kesimpulan:
Ditemukan luka memar pada lengan atas kanan dengan ukuran
3x1x2cm dan masuk dalam katagori luka ringan
- Farmakologi:
Asam Mefenamat 3x1 tablet