Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
NIM : 152.042.001
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Tak lupa penulis ucapkan terimakasih yang besar atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pemikiran terutama kedua orangtua, saudara, dan teman- teman yang telah banyak
membantu.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
3.1 Kesimpulan...............................................................................................14
3.2 Saran..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Ada beberapa alasan mengapa sinyal digital ini digunakan, alasan yang
pertama karena pemrosesan sinyal menggunakan sinyal digital terprogram
memiliki fleksibilitas dalam pemrosesan, kemudian pada sistem digital untuk
mengubah suatu proses hanya dibutuhkan pengubahan program saja, ketelitian
dan akurasi juga merupakan hal yang penting dalam proses suatu sinyal,
pengolahan sinyal menggunakan sistem digital memiliki pengendalian dan akurasi
yang lebih baik jika dibandingkan dengan pemrosesan dengan menggunakan
sistem analog. Faktor toleransi yang terdapat pada sistem sinyal analog seringkali
menimbulkan kesulitan pengendalian akurasi proses, salah satu persyaratan yang
dibutuhkan untuk menentukan akurasi pada sistem sinyal digital antara lain
penentuan akurasi pada konverter analog ke digital atau A/D, sinyal digital dapat
di disimpan pada media magnetik tanpa mengalami pelemahan atau distorsi data
sinyal yang bersangkutan. Dengan demikian sinyal tersebut dapat dipindah
pindahkan serta diproses dengan mudah tanpa terlalu banyak mengurangi kualitas
data.
Perumusan masalah yang ditujukan untuk penulisan dari laporan ilmiah ini
adalah sebagai berikut :
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
2
b. Dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan dan instansi dalam
pengetahuan prinsip-prinsip komunikasi data menggunakan Analog ke Digital.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sinyal analog adalah sebuah kontinyu sinyal untuk waktu yang berbeda-beda,
fitur variabel dari sinyal adalah representasi dari beberapa waktu lain yang
bervariasi jumlah, yaitu analog dengan sinyal yang berbeda beda dalam waktu
lain, Ini berbeda dari sinyal digital dalam hal fluktuasi kecil sinyal yang
bermakna, analog biasanya memikirkan dalam listrik konteks namun mekanik
pneumatik hidrolik dan sistem lain juga menyampaikan sinyal analog.
Kerugian utama dari sinyal analog adalah bahwa sistem apapun memiliki
suara yaitu acak variasi yang tidak diinginkan, Sebagian sinyal akan disalin dan
disalin ulang, atau ditransmisikan dalam jarak jauh, listrik kerugian ini dapat
dikurangi dengan melindungi hubungan baik dari beberapa jenis seperti kabel
koaksial atau twisted pair, lalu dampak dari kebisingan juga membuat kehilangan
4
sinyal dan distorsi, dan ini tidak mungkin untuk pulih, karena memperkuat sinyal
untuk memulihkan bagian dilemahkan memperkuat sinyal suara juga.
1. Amplitude Modulation ( AM )
Modulasi jenis ini adalah modulasi yang paling simpel, frekuensi pembawa
atau carrier diubah amplitudenya sesuai dengan sinyal informasi atau message
signal yang akan dikirimkan. Dengan kata lain AM adalah modulasi dalam mana
amplitude dari sinyal pembawa atau carrier berubah karakteristiknya sesuai
dengan amplitude sinyal informasi. Modulasi ini disebut juga dengan linear
modulation, artinya bahwa pergeseran frekuensinya bersifat linier mengikuti
sinyal informasi yang akan ditransmisikan.
5
Gambar 2 Sinyal Modulasi FM
3. Pulse Amplitude Modulation ( PAM )
Basic konsep PAM adalah merubah amplitudo sinyal carrier yang berupa
deretan pulsa diskrit yang perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari
sinyal informasi yang akan dikirimkan ketempat tujuan. Sehingga sinyal
informasi yang dikirim tidak seluruhnya tapi hanya sampelnya saja atau
sampling signal.
6
memperkenalkan beberapa, umumnya penyimpangan atau kesalahan kecil antara
dimaksudkan dan komunikasi aktual, gangguan dalam komunikasi digital tidak
mengakibatkan gangguan kecuali kesalahan sangat besar untuk menghasilkan
sebuah simbol yang disalahartikan sebagai simbol lainnya, atau mengganggu
urutan simbol-simbol. kesalahan dalam komunikasi digital bisa mengambil bentuk
kesalahan substitusi di mana simbol yang seharusnya digantikan dengan simbol
lain.
7
dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif
dekat. Ciri ciri sinyal digital :
8
Gambar 5 Frequency Shift Keying
3. Phase Shift Keying Phase Shift Keying (PSK) atau pengiriman sinyal melalui
pergeseran fase. Metoda ini merupakan suatu bentuk modulasi fase yang
memungkinkan fungsi pemodulasi fase gelombang termodulasi di antara nilai-
nilai diskrit yang telah ditetapkan sebelumnya.
9
2. Resolusi
3. Ketidaklinieran
4. Akurasi
Ada banyak cara yang digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi
sinyal digital yang nilainya proposional. Jenis ADC yang biasa digunakan dalam
perancangan adalah jenis successive approximation convertion atau pendekatan
bertingkat yang memiliki waktu konversi jauh lebih singkat dan tidak tergantung
pada nilai masukan analognya atau sinyal yang akan diubah.
Secara singkat prinsip kerja dari konverter A/D adalah semua bit bit diset
kemudian diuji. Dan bilamana perlu sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan.
Dengan rangkaian yang paling cepat. Konversi akan diselesaikan sesudah 8 clock,
dan keluaran D/A merupakan nilai analog yang ekivalen dengan nilai register
SAR.
Apabila konversi telah dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal
selesai konversi yang berlogika rendah. Sisi turun sinyal ini akan menghasilkan
data digital yang ekivalen kedalam register buffer. Dengan demikian, keluaran
digital akan tetap tersimpan sekalipun akan dimulai siklus konversi yang baru.
Jenis-jenis ADC :
1. ADC Simultan atau biasa disebut flashconverter atau parallel converter. Input
analog Vi yang akan diubah ke bentuk digital diberikan secara simultan pada
sisi + pada komparator tersebut, dan input pada sisi tergantung pada ukuran
bit converter. Ketika Vi melebihi tegangan input dari suatu komparator, maka
output komparator adalah high, sebaliknya akan memberikan output low.
10
Gambar 7 ADC Simultan
2. Counter Ramp ADC , Counter Ramp ADC didalamnya tedapat DAC yang
diberi masukan dari counter, masukan counter dari sumber Clock dimana
sumber Clock dikontrol dengan cara meng AND kan dengan keluaran
Comparator. Comparator membandingkan antara tegangan masukan analog
dengan tegangan keluaran DAC, apabila tegangan masukan yang akan
dikonversi belum sama dengan tegangan keluaran dari DAC maka keluaran
comparator = 1 sehingga Clock dapat memberi masukan counter dan hitungan
counter naik.
11
ADC jenis SAR, Yaitu dengan memakai konvigurasi yang hampir sama
dengan counter ramp tetapi dalam melakukan trace dengan cara tracking dengan
mengeluarkan kombinasi bit MSB = 1 ====> 1000 0000. Apabila belum sama
(kurang dari tegangan analog input maka bit MSB berikutnya = 1 ===>1100
0000) dan apabila tegangan analog input ternyata lebih kecil dari tegangan yang
dihasilkan DAC maka langkah berikutnya menurunkan kombinasi bit ====>
10100000.
12
2. Flip flop
3. Ring counter
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Analog to digital converter adalah sebuah piranti yang dirancang untuk
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
2. Jenis modulasi analog adalah amplitude modulation (AM), frequency
modulation (FM), dan pulse amplitude modulation (PAM).
3. Jenis modulasi digital adalah amplitude shift keying (ASK), frequency shift
keying (FSK), dan phase shift keying (PSK).
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
13
1. Penambahan kelengkapan materi D/A
2. Implementasi yang lebih luas dari penggunaan D/A
DAFTAR PUSTAKA
https://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/jenis-jenis-modulasi-analog/
http://www.tmatlantic.com/upload/images/keying_PSK.jpg
http://www.tmatlantic.com/upload/images/keying_FSK.jpg
http://www.tmatlantic.com/upload/images/keying_ASK.jpg
https://www.scribd.com/doc/58415610/Analog-Digital-Converter
http://zonaelektro.net/adc-analog-to-digital-converter/
http://andikaagus.blog.st3telkom.ac.id/wpcontent/uploads/sites/638/2015/12/maka
lah-ptt-2015.pdf
14