You are on page 1of 2

PERTANYAAN PRESENTASI KASUS

JUDUL : KEJANG DEMAM SEDERHANA


PRESENTAN : SYLVIANA KUSWANDI

1. Apa yang harus dilakukan orang tua saat anak kejang di rumah?
a. Tetap tenang dan tidak panik.
b. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher.
c. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala
miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Walaupun
kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
a. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
b. Tetap bersama pasien selama kejang.
c. Berikan diazepam rektal, dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.
d. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih .
2. Apakah benar saat anak kejang, pemberian kopi dapat menghentikan kejang?

Tidak benar. Kopi tidak dapat menghentikan kejang pada anak. Harus dihindari
pemberian kopi saat anak kejang, yang ditakutkan adalah terjadi aspirasi kopi ke
paru yang dapat membuat anak sesak.

3. Benarkah apabila ada keluarga yang memunyai riwayat kejang demam,


berpengaruh ke anak untuk kemungkinan kejang juga?

Benar. Menurut penelitian apabila seorang anak memiliki riwayat kejang demam pada
keluarga misalnya pada satu atau kedua orang tua, anak tersebut memiliki peluang
sebesar 45% untuk terjadi kejang demam. Hal ini berkaitan dengan kekuatan channel
membran elektrolit di otak, yang sifatnya diturunkan.

4. Apakah pemberian diazepam oral pada anak kejang demam bermanfaat?

Tentu saja. Salah satu profilaksis kejang saat anak demam adalah pemberian antipretik
dan antikonvulsan. Pemakaian diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam pada saat
demam menurunkan resiko berulangnya kejang pada 30% -60% kasus, begitu pula
dengan diazepam rektal dosis 0,5 mg/kg setiap 8 jam pada suhu > 38,5oC.

5. Kapan kita melakukan EEG pada anak kejang demam? Anak saya kejang
demam saat usia 3 tahun, dan kemudian di usia 4 tahun, dokter melakukan
pemeriksaan EEG pada anak saya, dan hasilnya normal.

Pemeriksaan elektroensefalografi (EEG) tidak dapat memprediksi berulangnya kejang


atau memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsi pada pasien kejang demam. Oleh
karenanya tidak direkomendasikan. Pemeriksaan EEG masih dapat dilakukan pada
keadaan kejang demam tidak khas misalnya kejang demam kompleks pada anak usia
lebih dari 6 tahun atau kejang demam fokal.
6. Apa saja yang harus diperhatikan pada anak yang mendapat rumatan dengan
fenobarbital atau asam valproat, dan berapa lama pengobatan tersebut dilakukan?

Pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap hari efektif dalam menurunkan
risiko berulangnya kejang. Berdasarkan bukti ilmiah bahwa kejang demam tidak
berbahaya dan penggunaan obat dapat menyebabkan efek samping, maka pengobatan
rumat hanya diberikan terhadap kasus selektif dan dalam jangka pendek. Pemakaian
fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan gangguan perilaku dan kesulitan belajar
pada 40-50% kasus. Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada sebagian kecil
kasus, terutama yang berumur kurang dari 2 tahun asam valproat dapat menyebabkan
gangguan fungsi hati. Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis, dan
fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis. Pengobatan rumat diberikan selama
1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan.

You might also like