Professional Documents
Culture Documents
TAHUN 216
Disusun Oleh:
Abstrak
Sehingga, untuk menelaah dan mengkaji secara mendetail bagaimana cara dosen
menginterpretasikan berbagai data hasil belajar siswa menjadi lebih berarti, maka
penulis melakukan pengamatan lapangan secara langsung terkait interpretasi hasil
belajar peserta didik di D3 Kebidanan FK UNS Tahun 2016.
Page | 1
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk merangkum
secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat
dipercaya dan benar. Sedangkan interpretasi data merupakan suatu kegiatan
yang menggabungkan hasil analisis dengan pernyataan, kriteria, atau
standart tertentu untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk
menjawab permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki. Pada proses
analisis dibahas hal-hal seperti: apa yang terjadi? apa yang diharapkan
terjadi? mengapa tidak terjadi seperti yang diharapkan? apa penyebabnya?
tindakan apa yang harus dilakukan? Sedangkan dalam interpretasi dibahas
bagaimana cara menemukan makna atau implikasi dari data yang diperoleh.
Hasil interpretasi data digunakan untuk mengevaluasi proses dan hasil
perbaikan pembelajaran yang dilakukan. Sehingga untuk mengetahui lebih
jelas bagaimana proses analisis dan menginterpretasikan hasil evaluasi
belajar siswa, kami melakukan pengamatan secara langsung di DIII
Kebidanan FK UNS untuk mendapatkan data real sesuai topik interpretasi
evaluasi hasil belajar siswa yang akan kita bahas pada pembelajaran ini.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah interprestasi hasil evaluasi belajar D III Kebidanan FK UNS ?
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan
Analisis dan interpretasi data merupakan tahap yang sangat penting
yang harus dilakukan dalam proses belajar mengajar. Adapun tujuan
pembelajaran ini adalah, agar para dosen mempunyai pemahaman dan
keterampilan yang memadahi dalam menganalisis dan menginterpretasikan
data yang diperoleh pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran di kelas
pada umumnya dan di D3 Kebidanan FK UNS pada khususnya.
II. Pembahasan
Page | 2
Setelah melakukan kegiatan survey lapangan pada tanggal 10 november
2016 berkaitan dengan interpretasi hasil evaluasi belajar D3 Kebidanan FK UNS
2016, maka penulis mendapatkan data sebagai berikut:
Page | 3
5. Dalam hal ketidaktuntasan penguasaan KD atau KKD , mahasiswa diberi
kesempatan mengikuti pembelajaran remidial
6. Ketentuan tentang pembelaajran berbasis kompetensi dan pembelajaran
remidial diatur dalam pedoman pembelajaran berbasis kompetensi UNS
tahun 2009.
7. Pembelajaran berbasis kompetensi menggunakan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa ( student centered
learning) guna memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk
mengembangkan potensi akademik yang dimiliki.
8. Mahasiswa diwajibkan mengikuti pembelajaran dan kegiatan akademik
lainnya sesuai dengan rencana studinya secara tertib dan teratur sesuai
ketentuan yang berlaku.
9. Pelaksanaan pembelajaran mengikuti ketentuan yang berlaku.
10. Dosen atau tim dosen yang mengampu mata kuliah bertanggung jawab
penuh atas keberjalanan proses pembelajaran, ujian ujian dan
penilaian.
11. Mahasiswa diperbolehkan mengikuti uji kompetensi untuk setiap KD /
KKD dengan ketentuan mahasiswa dimaksud mengikuti pembelajaran
sekurang-kurangnya 50% dari pembelajaran terjadwal untuk setiap KD
atau KKD pada semster yang bersangkutan serta ketentuan lain yang
ditetapkan.
Page | 4
Gambar 2.1 Alur Kegiatan Proses Belajar Mengajar
di DIII Kebidanan FK UNS secara umum
Page | 5
Ada 3 komponen utama yang di gunakan sebagai indikator hasil
belajar oleh dosen D3 Kebidanan FK UNS, yakni aspek kognitif yang meliputi
kecerdasan bahasa, kecerdasan logika , kecerdasan matematika dan
penguasaan materi akademik. Aspek afektif yakni segala aspek belajar yang
bersifat normatif, meliputi kecerdasan antarpribadi dan intrapribadi peserta
didik. Ketiga yakni, aspek psikomotorik, merupakan segala kegiatan aplikatif
dan produktif. Adapun 3 aspek tersebut dierapkan dalam kegiatan
pembealajaran berupa :
Page | 6
kompetensi yang dipersyaratkan program studi sesuai dengan
tahapan kompetensi praktik klinik.
b. Mahasiswa yang belum dapat mencapaikompetensi yang ditentukan,
maka mahasiswa tersebut diwajibkan mengulang praktik dan atau
melengkapinya melalui kerja praktik di laboratoium
Domain Kecerdasan Mata Kuliah Kontribusi
Utama
Kognitif Bahasa, logika Kegiatan Belajar 50 %
Teori (Konsep
Kebidanan,
Etikolegal, dsb)
Afektif Antar Pribadi Kegiatan Belajar 20 %
dan Intrapribadi Praktikum (sikap
saat memberikan
asuhan pada klien)
Psikomotorik Kinestetik, Kegiatan praktik 30%
visual-spasial klinik (Asuhan
Kehamilan,
Asuhan
Persalinan, dsb)
Page | 7
6. Penilaian terhadap hasil belaajr ( uji kompetensi) dialkukan dengan
meberikan jenis penialaian sumatif atau penialaian kompetensi
(assasement of earning)untuk setiap KD atau KKD
7. Acuan penilaian yang digunakan terhadap hasil belajar berdasarkan
sistem Penilaian Acuan Patokan ( PAP)
8. Teknik penilaian dapat berupa tes dan non tes
9. Tes sebagaimana yan dimaksud adalah tes tulis , tes lisan ,tes kinerja
atau penilaian jenis lain, misalnya penilaian portofolia, penilaian
prsentasi, penilaian tugas, penilaian terhadap karya tulis, atau penialian
lainnya sesuai dengan karakteristik KD atau KKD yang diuji.
10. Non tes sebagaiamana yang dimaksud adalah bagan partisipasi
( participation charts) ,daftar cek( check list) , skala lajuan ( rating scale) ,
atau skala sikap ( atitude scale)
D. Skor Penilaian
1. Skor penilaian KD atau KKD diberikan dengan skala 100
2. Batas penguasaan penilaian minimal ketuntasan atau KKM suatu KD
atau KKD adalah 60 atu lebih disesuaikan dengan karakteristik KD atau
KKD yang diuji atau karakteristik program studi / jurusan / fakultas
dengan ketentuan KKM untuk mata kuliah harus lebih tinggi untuk suatu
KD atau KKD.
3. Untuk menentukan penguasaan kompetensi mahasiswa dalam suatu
mata kuliah diperlukan skor akhir yang meruapakan rerata dari skor
masing masing KD atau KKD yang ada pada mata kuliah/ blok yang
bersangkutan.
4. Skor akhir mata kuliah dan bobot masing-masing komponen pada ujian
KTI meruapakan rerta ertimbang dari komponen masing-masing untuk
menyatakan tingkat kompetensi mahasiswa.
5. Jenis komponen dan bobot masing-masing komponen pada ujian KTI
diserahkan apda programstudi / gurusan/ fakultas.
6. Mahasiswa dinyatakan kompeten dalam suatu mata kuliah/ blok jika skor
akhir mahasiswa padamata kuliah / blok tersebut adalah 60 atau lebih
disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah/ blok / prodi/ jurusan
/fakultas.
7. Mahasiswa yang belum kompeten pada suatu KD atau KKD tertentu
wajib diberikan uji kompetensi ulang , maksimum 2x,setelah diberikan
pembelajaran remidial sesuai dengan kelemahan atau kekurangan
mahasiswa yang bersangkutan dalam penguasaaan KD atau KKD yang
ditentukan
E. Analisis Butir Soal
Berdasarkan wawancara yang kami lakukan dengan Dosen DIII
Kebidanan FK UNS, Analisis Butir Soal yang digunakan adalah secara
kualitatif yaitu dilakukan oleh dosen sendiri atau bantuan teman sejawat
dilakukan sebelum soal diujikan dengan kriteria:
Page | 8
1. Isi
2. Konstruksi
3. Bahasa
F. Pengolahan dan Pelaporan Hasil Evaluasi
1. Skor
a. Skor penilaian KD atau KKD diberikan dengan skala 100
b. Batas penguasaan penilaian minimal ketuntasan atau KKM suatu KD
atau KKD adalah 60 atau lebih disesuaikan dengan karakteristik
program studi/ jurusan/ fakultas dengan ketentuan KKM untuk mata
kuliah harus lebih tinggi untuk suatu KD atau KKD
c. Untuk menentukan penguasaan kompetensi mahasiswa dalam suatu
mata kuliah diperlukan skor akhir yang merupakan rerata dari skor
masing-masing KD atau KKD yang ada pada mata kuliah/ blok yang
bersangkutan.
d. Skor akhir mata kuliah dan bobot masing-masing komponen pada
ujian KTI merupakan rerata tertimbang dari komponen masing-
masing untuk menyatakan tingkat kompetensi mahasiswa
e. Jenis komponen dan bobot masing-masing komponen pada ujian KTI
diserahkan pada program studi/jurusan/fakultas
f. Mahasiswa dinyatakan kompeten dalam suatu mata kuliah jika skor
akhir mahasiswa pada mata kuliah/ blok tersebut adalah 60 atau lebih
disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah/ blok/ prodi/ jurusan/
fakultas.
g. Mahasiswa yang belum kompeten pada suatu KD atau KKD tertentu
wajib diberikan uji kompetensi ulang, maksimum 2x, setelah diberikan
pembelajaran remidial sesuai dengan kelemahan atau kekurangan
mahasiswa yang bersangkutan dalam penguasaan KD atau KKD
yang ditentukan.
2. Nilai
a. Nilai untuk mahasiswa yang kompeten dalam suatu mata kuliah A, B,
C. Sedangkan nilai untuk mahasiswa yang tidak kompeten dalam
suatu mata kuliah adalah D dan E.
b. Nilai suatu mata kuliah dan Karya Tulis Ilmiah diperoleh dari hasil
konversi skor dengan ketentuan sebagai berikut:
Rentang Nilai
Rentang Skor
Huruf Angka Arti
80-100 A 4 Sangat Baik
70-79 B 3 Baik
60-69 C 2 Cukup
40-59 D 1 Kurang
0-39 E 0 Gagal
Daftar Nilai Mata Kuliah KDPK D III Kebidanan FK UNS tahun ajaran
2015/2016
Page | 9
Rentang Nilai
Rentang Skor
Huruf Angka Jumlah Siswa
80-100 A 4 39
70-79 B 3 13
60-69 C 2 1
40-59 D 1 0
0-39 E 0 1
Hasil Interpretasi Data:
Mahasiswa dikatakan lulus jika IP 2,00 dan nilai mata kuliah minimal C
Kesimpulan:
1. Tidak Lulus : 1 orang
2. Lulus : 53 orang, dengan rincian:
a. IP 2,00 2,75 (lulus dengan memuaskan) = 1 orang
b. IP 2,76 3,50 (lulus dengan sangat memuaskan) = 13 orang
c. IP 3,51 4,00 (lulus dengan pujian) = 39 orang
Page | 10
Nilai Mata Kuliah KDPK DIII Kebidanan FK UNS
2015/2016
25
20
15
10
0
65 69 70 74 75 79 80 84 85 89 90 94 95 99
Page | 11
5. Predikat Kelulusan
Mahasiswa diploma yang telah menyelesaikan suatu program mendapat
predikat kelulusan atas dasar prestasi yang dicapai dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. IP 2,00 2,75 : Lulus dengan Memuaskan
b. IP 2,76 3,5 : Lulus dengan Sangat Memuaskan
c. IP 3,51 4,00 : Lulus dengan Pujian (Cumlaude)
6. Pelaporan Hasil Evaluasi
(terlampir)
III. Kesimpulan
Page | 12
permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki. Berdasarkan hasil
pengamatan, evaluasi hasil belajar di Prodi D III Kebidanan FK UNS sudah
sesuai dengan teori yang ada
Page | 13