You are on page 1of 13

INTERPRETASI HASIL EVALUASI BELAJAR

D III KEBIDANAN FK UNS

TAHUN 216

Disusun Oleh:

Nurul Jannatul Wahidah (R1116062)

Restiana Widiawati (R1116064)

Resty Nastiti Fauziah (R1116066)

Abstrak

Setelah melaksanakan tindakan dan mengumpulkan berbagai data sesuai dengan


tujuan perbaikan pembelajaran, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan
oleh dosen adalah menelaah atau menganalisis data tersebut. Jika kegiatan ini tidak
dilakukan data yang telah dikumpulkan tersebut tidak akan mempunyai makna.
Untuk membuat data tersebut bermakna, perlu mengelompokkan, dan menyajikan
data dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan agar data tersebut dapat
dengan mudah dibaca. Dosen juga perlu menganalisis dan menginterpretasikan
hasilnya untuk mengevaluasi proses dan hasil perbaikan pembelajaran yang
dilakukan. Oleh karena itu, analisis dan interpretasi data merupakan bagian yang
juga amat penting dalam proses belajar mengajar.

Sehingga, untuk menelaah dan mengkaji secara mendetail bagaimana cara dosen
menginterpretasikan berbagai data hasil belajar siswa menjadi lebih berarti, maka
penulis melakukan pengamatan lapangan secara langsung terkait interpretasi hasil
belajar peserta didik di D3 Kebidanan FK UNS Tahun 2016.

Page | 1
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk merangkum
secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat
dipercaya dan benar. Sedangkan interpretasi data merupakan suatu kegiatan
yang menggabungkan hasil analisis dengan pernyataan, kriteria, atau
standart tertentu untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk
menjawab permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki. Pada proses
analisis dibahas hal-hal seperti: apa yang terjadi? apa yang diharapkan
terjadi? mengapa tidak terjadi seperti yang diharapkan? apa penyebabnya?
tindakan apa yang harus dilakukan? Sedangkan dalam interpretasi dibahas
bagaimana cara menemukan makna atau implikasi dari data yang diperoleh.
Hasil interpretasi data digunakan untuk mengevaluasi proses dan hasil
perbaikan pembelajaran yang dilakukan. Sehingga untuk mengetahui lebih
jelas bagaimana proses analisis dan menginterpretasikan hasil evaluasi
belajar siswa, kami melakukan pengamatan secara langsung di DIII
Kebidanan FK UNS untuk mendapatkan data real sesuai topik interpretasi
evaluasi hasil belajar siswa yang akan kita bahas pada pembelajaran ini.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah interprestasi hasil evaluasi belajar D III Kebidanan FK UNS ?
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan
Analisis dan interpretasi data merupakan tahap yang sangat penting
yang harus dilakukan dalam proses belajar mengajar. Adapun tujuan
pembelajaran ini adalah, agar para dosen mempunyai pemahaman dan
keterampilan yang memadahi dalam menganalisis dan menginterpretasikan
data yang diperoleh pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran di kelas
pada umumnya dan di D3 Kebidanan FK UNS pada khususnya.

II. Pembahasan

Page | 2
Setelah melakukan kegiatan survey lapangan pada tanggal 10 november
2016 berkaitan dengan interpretasi hasil evaluasi belajar D3 Kebidanan FK UNS
2016, maka penulis mendapatkan data sebagai berikut:

A. Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kompetensi di D3 Kebidanan FK UNS


Berdasarkan surevey yang penulis lakukan, dosen Program studi D3
kebidanan FK UNS 2016 menggunakan sistem penialaian berbasis
kompetensi , yang mana penialaian selalu dilakukan terhadap hasil belajar
peserta didik berupa kompetensi yang sudah tercantum dalam kompetensi
belajar dosen.

Dosen tidak hanya melakukan satu kali penilaian terhadap peserta


didik, namun Beliau juga menerapkan penilaian kontinuitas, yang artinya
dosen secara terus menerus mengikuti pertumbuhan perkembangan dan
perubahan peserta didik. Penilaiannya tidak saja merupakan tes formal,
melainkan juga memperhatikan beberapa hal berikut ini, yaitu :

a. Perhatian terhadap peserta didik ketika duduk, berbicara, dan bersikap


disaat belajar.
b. Pengamatan ketika peserta didik berada di ruang kelas.
c. Pengamatan ketika peserta didik melakukan prasat atau skill lab.
Dan selain hal tersebut diatas, sebagian besar dosen D3 Kebidanan
FK UNS 2016 selalu menyampaikan secara terbuka kepada peserta didik
untuk menyepakati bersama kompetensi apa saja yang dirasa telah mampu
dicapai oleh peserta didik dan standar nilai yang diberikan oleh peserta didik
tersebut. Sehingga dengan sistem yang seperti ini, peserta didik juga bisa
mengetahui bagaimana tingkat pemahaman dan kompetensinya terhadap
materi yang sudah disamapaikan oleh dosen tersebut didalam kelas.

Adapun rincian proses pembelajaran berbasis kompetensi di DIII


Kebidanan FK UNS adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran berbasis kompetensi mengacu pada pencapaian atau


penguasaan KD atau KKD untuk setiap mata kuliah pada kurun waktu 1
semester.
2. Setiap mata kuliah sekurang - kurangnya mempunya 4 KD yang
seimbang bobot dan cakupannya.
3. Mata kuliah yang mempunyai lebih dari 4 KD dikelompokkan menjadi 4
KKD yang seimbang kompetensi dan cakaiupannya.
4. Penguasaan seluruh KD atau KKD oleh mahasiswa di cek ulang untuk
mengetahui penguasaan standar kompetensi yang ditetapkan.

Page | 3
5. Dalam hal ketidaktuntasan penguasaan KD atau KKD , mahasiswa diberi
kesempatan mengikuti pembelajaran remidial
6. Ketentuan tentang pembelaajran berbasis kompetensi dan pembelajaran
remidial diatur dalam pedoman pembelajaran berbasis kompetensi UNS
tahun 2009.
7. Pembelajaran berbasis kompetensi menggunakan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa ( student centered
learning) guna memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk
mengembangkan potensi akademik yang dimiliki.
8. Mahasiswa diwajibkan mengikuti pembelajaran dan kegiatan akademik
lainnya sesuai dengan rencana studinya secara tertib dan teratur sesuai
ketentuan yang berlaku.
9. Pelaksanaan pembelajaran mengikuti ketentuan yang berlaku.
10. Dosen atau tim dosen yang mengampu mata kuliah bertanggung jawab
penuh atas keberjalanan proses pembelajaran, ujian ujian dan
penilaian.
11. Mahasiswa diperbolehkan mengikuti uji kompetensi untuk setiap KD /
KKD dengan ketentuan mahasiswa dimaksud mengikuti pembelajaran
sekurang-kurangnya 50% dari pembelajaran terjadwal untuk setiap KD
atau KKD pada semster yang bersangkutan serta ketentuan lain yang
ditetapkan.

Secara umum alur kegiatan proses belajar di D3 Kebidanan FK UNS


2016 adalah sebagai berikut :

Page | 4
Gambar 2.1 Alur Kegiatan Proses Belajar Mengajar
di DIII Kebidanan FK UNS secara umum

B. Indikator Hasil Belajar

Page | 5
Ada 3 komponen utama yang di gunakan sebagai indikator hasil
belajar oleh dosen D3 Kebidanan FK UNS, yakni aspek kognitif yang meliputi
kecerdasan bahasa, kecerdasan logika , kecerdasan matematika dan
penguasaan materi akademik. Aspek afektif yakni segala aspek belajar yang
bersifat normatif, meliputi kecerdasan antarpribadi dan intrapribadi peserta
didik. Ketiga yakni, aspek psikomotorik, merupakan segala kegiatan aplikatif
dan produktif. Adapun 3 aspek tersebut dierapkan dalam kegiatan
pembealajaran berupa :

1. Kegiatan belajar teori


Yakni suatu analisis terhadap hasi evaluasi perkuliahan sebagai
dasar program perbaikan untuk perkuliahan yang akan datang meliputi,

a. Setiap koordinator mata kuliah wajib membuat laporan tertulis kepada


ketua program studi, tentang hasil evaluasi proses pembelajaran dan
usaha perbaikan untuk evaluasi yang akan datang ( fofrm evalusi
proses pembelajran)
b. Tim dosen mata kuliah didalam peer group masing-masing harus
membahas proses penyempurnaan perkuliahan kemudian
dipresentasikan pada rapat program studi.
c. Dosen mata kuliah diharapkan dapat selalu melakukan updating dan
pengayaan bahan ajar secara terus menerus seusai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta hasil-hasil penelitian , dengan
tetap memeperhatikan tingkat kompetensi yang dirancang untuk mata
kuliah yang bersangkutan.
2. Kegiatan belajar praktikum atau skill lab
Yakni suatu kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka
antara dosen di bantu co- asisten dengan mahasiswa yang menekanan
aspek keterampilan dan pengetahuan yang dilaksanakan dilaboratorium,
meliputi

a. Pelaksanaan pretest sebelum praktikum dilaksanakan


b. Pembuatan laporan pada akhir keseluruhan praktikum
c. Nilai praktikum merupakan rata-rata tertimbang dari nilai pre test,
responsi dan laporan praktikum.
d. Untuk memenuhi ranah kompetensi psikomotor, afektif, dan kogntif
tidak selalu dalam bentuk ujian tertulis.
3. Kegiatan praktik klinik
Yakni suatu kegiatan belajar dengan cara menerapkan studi kasus di
lahan praktikyang sebenarnya yang dibimbingoleh CI( Clinical
Instructur)dan atau pembimbing mata kuliah meliputi:

a. Evaluasi dan penilaian praktik PKL dlakukan oleh pembimbing


akademikk dan pembimbing lapangan berdasarkan kriteria kirteria

Page | 6
kompetensi yang dipersyaratkan program studi sesuai dengan
tahapan kompetensi praktik klinik.
b. Mahasiswa yang belum dapat mencapaikompetensi yang ditentukan,
maka mahasiswa tersebut diwajibkan mengulang praktik dan atau
melengkapinya melalui kerja praktik di laboratoium
Domain Kecerdasan Mata Kuliah Kontribusi
Utama
Kognitif Bahasa, logika Kegiatan Belajar 50 %
Teori (Konsep
Kebidanan,
Etikolegal, dsb)
Afektif Antar Pribadi Kegiatan Belajar 20 %
dan Intrapribadi Praktikum (sikap
saat memberikan
asuhan pada klien)
Psikomotorik Kinestetik, Kegiatan praktik 30%
visual-spasial klinik (Asuhan
Kehamilan,
Asuhan
Persalinan, dsb)

C. Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Penilaian hasil belajar mahasiswa DIII Kebidanan UNS yaitu :

1. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan teradap


proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata kuliah/ blok/
prodi yang bersangkutan / sehingga diperoleh informasi yang lengkap.
2. Prinsip penilaian berdasarkan pada penilaian sistem belajar tuntas
( mastery learning) yang mengharuskan mahasiswa menguasai
kompetensi ( kompeten / lulus) pada setiap KD atau KKD yang ada pada
suatu mata kuliah, dengan memperhatikan Sistem Kredit Semeter.
3. Penilaian terhadap suatu KD atau KKD dilaksanakan setelah
pembelajaran mengenai pembelajran KD atau KKD yang dialakukan.
4. Mata kuliah yang dinilai dapat beruapa mata kuliah atau blok yang
bersifat pengetahuan ( knowledge) yang tidak memerlukan kegiatan
praktikum, mata kulaih atau blok yang memerlukan praktikum, mata
kuliah yang memerlukan praktik ( skill lab) , mata kuliah atau blok praktik
lapangan (field lab), atau gabungan diantaranya ,atau KTI.
5. Penilaian terhadap proses dilakukan dengan memberikan penilaian
formatif selama proses pelaksanaan pembelajaran ( ssasement for
learning)

Page | 7
6. Penilaian terhadap hasil belaajr ( uji kompetensi) dialkukan dengan
meberikan jenis penialaian sumatif atau penialaian kompetensi
(assasement of earning)untuk setiap KD atau KKD
7. Acuan penilaian yang digunakan terhadap hasil belajar berdasarkan
sistem Penilaian Acuan Patokan ( PAP)
8. Teknik penilaian dapat berupa tes dan non tes
9. Tes sebagaimana yan dimaksud adalah tes tulis , tes lisan ,tes kinerja
atau penilaian jenis lain, misalnya penilaian portofolia, penilaian
prsentasi, penilaian tugas, penilaian terhadap karya tulis, atau penialian
lainnya sesuai dengan karakteristik KD atau KKD yang diuji.
10. Non tes sebagaiamana yang dimaksud adalah bagan partisipasi
( participation charts) ,daftar cek( check list) , skala lajuan ( rating scale) ,
atau skala sikap ( atitude scale)
D. Skor Penilaian
1. Skor penilaian KD atau KKD diberikan dengan skala 100
2. Batas penguasaan penilaian minimal ketuntasan atau KKM suatu KD
atau KKD adalah 60 atu lebih disesuaikan dengan karakteristik KD atau
KKD yang diuji atau karakteristik program studi / jurusan / fakultas
dengan ketentuan KKM untuk mata kuliah harus lebih tinggi untuk suatu
KD atau KKD.
3. Untuk menentukan penguasaan kompetensi mahasiswa dalam suatu
mata kuliah diperlukan skor akhir yang meruapakan rerata dari skor
masing masing KD atau KKD yang ada pada mata kuliah/ blok yang
bersangkutan.
4. Skor akhir mata kuliah dan bobot masing-masing komponen pada ujian
KTI meruapakan rerta ertimbang dari komponen masing-masing untuk
menyatakan tingkat kompetensi mahasiswa.
5. Jenis komponen dan bobot masing-masing komponen pada ujian KTI
diserahkan apda programstudi / gurusan/ fakultas.
6. Mahasiswa dinyatakan kompeten dalam suatu mata kuliah/ blok jika skor
akhir mahasiswa padamata kuliah / blok tersebut adalah 60 atau lebih
disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah/ blok / prodi/ jurusan
/fakultas.
7. Mahasiswa yang belum kompeten pada suatu KD atau KKD tertentu
wajib diberikan uji kompetensi ulang , maksimum 2x,setelah diberikan
pembelajaran remidial sesuai dengan kelemahan atau kekurangan
mahasiswa yang bersangkutan dalam penguasaaan KD atau KKD yang
ditentukan
E. Analisis Butir Soal
Berdasarkan wawancara yang kami lakukan dengan Dosen DIII
Kebidanan FK UNS, Analisis Butir Soal yang digunakan adalah secara
kualitatif yaitu dilakukan oleh dosen sendiri atau bantuan teman sejawat
dilakukan sebelum soal diujikan dengan kriteria:

Page | 8
1. Isi
2. Konstruksi
3. Bahasa
F. Pengolahan dan Pelaporan Hasil Evaluasi
1. Skor
a. Skor penilaian KD atau KKD diberikan dengan skala 100
b. Batas penguasaan penilaian minimal ketuntasan atau KKM suatu KD
atau KKD adalah 60 atau lebih disesuaikan dengan karakteristik
program studi/ jurusan/ fakultas dengan ketentuan KKM untuk mata
kuliah harus lebih tinggi untuk suatu KD atau KKD
c. Untuk menentukan penguasaan kompetensi mahasiswa dalam suatu
mata kuliah diperlukan skor akhir yang merupakan rerata dari skor
masing-masing KD atau KKD yang ada pada mata kuliah/ blok yang
bersangkutan.
d. Skor akhir mata kuliah dan bobot masing-masing komponen pada
ujian KTI merupakan rerata tertimbang dari komponen masing-
masing untuk menyatakan tingkat kompetensi mahasiswa
e. Jenis komponen dan bobot masing-masing komponen pada ujian KTI
diserahkan pada program studi/jurusan/fakultas
f. Mahasiswa dinyatakan kompeten dalam suatu mata kuliah jika skor
akhir mahasiswa pada mata kuliah/ blok tersebut adalah 60 atau lebih
disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah/ blok/ prodi/ jurusan/
fakultas.
g. Mahasiswa yang belum kompeten pada suatu KD atau KKD tertentu
wajib diberikan uji kompetensi ulang, maksimum 2x, setelah diberikan
pembelajaran remidial sesuai dengan kelemahan atau kekurangan
mahasiswa yang bersangkutan dalam penguasaan KD atau KKD
yang ditentukan.
2. Nilai
a. Nilai untuk mahasiswa yang kompeten dalam suatu mata kuliah A, B,
C. Sedangkan nilai untuk mahasiswa yang tidak kompeten dalam
suatu mata kuliah adalah D dan E.
b. Nilai suatu mata kuliah dan Karya Tulis Ilmiah diperoleh dari hasil
konversi skor dengan ketentuan sebagai berikut:
Rentang Nilai
Rentang Skor
Huruf Angka Arti
80-100 A 4 Sangat Baik
70-79 B 3 Baik
60-69 C 2 Cukup
40-59 D 1 Kurang
0-39 E 0 Gagal
Daftar Nilai Mata Kuliah KDPK D III Kebidanan FK UNS tahun ajaran
2015/2016

Page | 9
Rentang Nilai
Rentang Skor
Huruf Angka Jumlah Siswa
80-100 A 4 39
70-79 B 3 13
60-69 C 2 1
40-59 D 1 0
0-39 E 0 1
Hasil Interpretasi Data:
Mahasiswa dikatakan lulus jika IP 2,00 dan nilai mata kuliah minimal C
Kesimpulan:
1. Tidak Lulus : 1 orang
2. Lulus : 53 orang, dengan rincian:
a. IP 2,00 2,75 (lulus dengan memuaskan) = 1 orang
b. IP 2,76 3,50 (lulus dengan sangat memuaskan) = 13 orang
c. IP 3,51 4,00 (lulus dengan pujian) = 39 orang

Page | 10
Nilai Mata Kuliah KDPK DIII Kebidanan FK UNS
2015/2016
25

20

15

10

0
65 69 70 74 75 79 80 84 85 89 90 94 95 99

3. Penentuan Acuan Penilaian


Acuan penilaian yang digunakan terhadap hasil belajar
berdasarkan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP)
4. Penentuan Keberhasilan Studi dan Indeks Prestasi
a. Indeks Prestasi rata-rata adalah tingkat keberhasilan mahasiswa
dalam kurun waktu tertentu sebelum menyelesaikan seluruh program
pembelajaran yang merupakan rata-rata tertimbang
b. Indeks Prestasi Kumulatif adalah tingkatan keberhasilan mahasiswa
pada akhir keseluruhan program pembelajaran yang merupakan
rerata tertimbang dari seluruh mata kuliah yang ditempuh
c. Penilaian keberhasilan hasil studi akhir semester dilakukan pada tiap-
tiap semester meliputi semua mata kuliah yang diambil semester
yang bersangkutan
d. Bagi mahasiswa setelah dievaluasi dan dinilai tidak dapat
menyelesaikan studi pada akhir semester II untuk Diploma II,
semester IV untuk Diploma III, dan semester VI untuk Diploma IV
dengan persetujuan Dekan dapat diberikan penanganan khusus oleh
program studi
e. Mahasiswa dinyatakan menyelesaikan studi apabila telah
mengumpulkan sejumlah kredit minimum SKS sesuai ketentuan pada
kurikulum masing-masing program studi termasuk Tugas Akhir dan
sejenisnya, serta memenuhi syarat:
1) Indeks Prestasi Kumulatif 2,00 dan semua nilai mata kuliah
minimal C
2) Telah lulus ujian pendadaran (komprehensif)

Page | 11
5. Predikat Kelulusan
Mahasiswa diploma yang telah menyelesaikan suatu program mendapat
predikat kelulusan atas dasar prestasi yang dicapai dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. IP 2,00 2,75 : Lulus dengan Memuaskan
b. IP 2,76 3,5 : Lulus dengan Sangat Memuaskan
c. IP 3,51 4,00 : Lulus dengan Pujian (Cumlaude)
6. Pelaporan Hasil Evaluasi
(terlampir)

III. Kesimpulan

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk merangkum secara


akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan
benar. Sedangkan interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang
menggabungkan hasil analisis dengan pernyataan, kriteria, atau standart
tertentu untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab

Page | 12
permasalahan pembelajaran yang sedang diperbaiki. Berdasarkan hasil
pengamatan, evaluasi hasil belajar di Prodi D III Kebidanan FK UNS sudah
sesuai dengan teori yang ada

Page | 13

You might also like