Professional Documents
Culture Documents
KEJU MOZARELLA
(Bos taurus)
Oleh :
Nama : Aditya Dwi Jendra
NRP : 143020319
Kelompok/Meja : K/6 (Enam)
Tanggal Praktikum : 17 April 2017
Asisten : Syarifah Ulfah N
Prinsip Percobaan
Berdasarkan koagulasi susu dengan asam sehingga dihasilkan curd dengan
penambahan enzim rennet dan pemanasan akan menghasilkan tekstur elastis
sehingga menjadi keju mozarella.
Rumus
Bahan=formulasi x basis
w produk
produk= x 100
w basis
Metode Percobaan
Susu murni
Pemisahan Whey
Curd
Penirisan Whey
Pengemasan
Pengemasan
Keju mozarella
Keju Mozarella
Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan keju mozarella diperoleh %
produk sebesar 2,2% dengan sifat organoleptik memiliki warna putih, rasa asin,
aroma khas susu, dengan tekstur elastis dan memiliki kenampakan yang agak
menarik.
Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembuatan keju mozarella yaitu
diantaranya pencampuran, pemanasan, penggumpalan, pemisahan, perendaman,
penirisan, pengemasan dan freezing.. Tahapan pencampuran ini bertujuan untuk
mencampurkan seluruh bahan adonan agar diperoleh adonan yang merata
sempurna. Selanjutnya dilakukan proses pemanasan, yang bertujuan untuk
membunuh mikroorganisme pathogen yang ada alam bahan serta bertujuan untuk
membantu mempercepat proses pengumpalan curd yang akan dihasilkan.
Selanjutnya dilakukan proses penggumpalan, yang bertujuan untuk mendapatkan
curd yang diinginkan diaman proses penggumapalan ini dilakukan selama 1-2
jam. Setelah adonan menggumpal akan menghasilkan curd dan whey, kemudian
dilakukan proses pemisahan yang bertujuan untuk memisahkan antara curd dan
whey sehingga dihasilkan curdnya saja. Curd hasil pemisahan tersebut,
selanjutnya direndam dengan menggunakan air dingin yang ditambah garam,
proses perendaman ini berfungsi untuk untuk memberikan rasa sedikit asin juga
bertindak sebagai preserve menahan mikroorganismee proteolitik ataupun
mikroorganisme perusak. Selanjutnya dilakukan proses penirisan yang bertujuan
untuk menghilangkan kadar air bahan sisa hasil perendaman dan whey yang masih
tersisa dalam curd dapat terpisahkan. Selanjutnya curd yang telah ditiriskan
kemudian dikemas dalam alumunium foil dan didinginkan pada suhu 2 0C selama
30 menit yang bertujuan untuk membentuk atau mempertahankan tekstur keju
mozarella yang dihasilkan.
Bahan utama lain dalam pembuatan keju mozarella yaitu enzim rennet
enzim rennet ini berfungsi untuk menggumpalkan protein sehingga menghasilkan
bakal keju (curd) yang diinginkan. Pada umumnya enzim rennet disebut juga
dengan rennin komersial. Jika rennin merupakan enzim murni, maka rennet
adalah enzim komersial yang diperoleh dari lambung anak sapi. Sekarang rennin
dapat juga diperoleh dari hasil pengembangbiakan mikroorganisme sebagai
metabolit, yaitu jamur Mucor miehei (Suliasih, 2017).
Sedangkan asam sitrat merupakan bahan tambahan dalam pembuatan keju
mozarella, dimana fungsinya yaitu untuk membantu agar enzim rennet dapat
bekerja dengan optimal dan membantu juga dalam mempercepat proses
penggumpalan. Penambahan asam sitrat ini disebut juga dengan proses
pengasaman, dimana dalam prosesnya pengasaman ini selain menggunakan asam
sitrat dapat pula dengan menggunakan lemon jus, asam tatrat, cuka atau bakteri
Streptococcus lactis, dimana bakteri tersebut akan mengubah laktosa (gula susu)
menjadi asam laktat sehingga derajat keasaman (pH) susu menjadi rendah dan
rennet efektif bekerja (Suliasih, 2017)
Jenis keju adalah berbagai macam variasi keju yang merupakan hasil dari
penggunaan susu dan bakteri yang berbeda juga lamanya proses pematangan yang
tidak sama. Selain itu, makanan yang dimakan oleh binatang yang akan diambil
susunya pun berpengaruh terhadap keju yang akan dihasilkan. Saat ini
diperkirakan ada lebih dari 400 macam keju dari berbagai negara di dunia.
Adapun salah satu dari berbagai jenis keju tersebut yaitu sebagai berikut.
1) Berdasarkan tekstur
Keju keras
Keju keras adalah tipe keju yang memiliki maksimum kadar air 56 persen,
semakin sedikit kadar air dalam keju maka keju akan semakin keras.
Walaupun begitu tidak semua keju tipe ini memiliki tekstur yang keras.
Sebagai contoh, keju Edam lebih lunak dari keju Parmesan dan bisa
dengan mudah diiris sedangkan Parmesan harus diparut. Keju keras
umumnya menjadi matang dalam tiga bulan. Namun, proses pematangan
dapat berlangsung hingga satu tahun dan membuat keju kehilangan lebih
banyak air dan menjadi lebih keras (Wikipedia, 2017).
Keju iris
Maksimum kadar air pada keju iris berkisar antara 54-63% dan karenanya
menjadi matang lebih cepat dan lebih mudah diiris dibandingkan keju
keras (Wikipedia, 2017).
Kadar air pada keju jenis ini berkisar antara 61-69%. Sebagian besar keju
ini diproduksi dengan krim rendah kalori. Lama pematangan pada keju-
keju tipe ini berbeda-beda. Contoh keju iris semi keras adalah Roquefort,
Tetilla, dan Weisslacker (Wikipedia, 2017).
Keju lunak
Keju lunak memiliki kadar air lebih dari 67%. Karena banyaknya air pad
keju ini, maka kadar lemak yang terdapat pada keju ini pun lebih rendah
dibandingkan dengan keju yang lebih keras (Wikipedia, 2017).
Keju tipe ini dibuat dari kombinasi dua jenis susu atau lebih (Wikipedia,
2017).
Keju proses
Keju proses berbeda dengan keju-keju kategori lainnya karena keju ini
tidak diproduksi langsung dari susu segar tetapi dibuat dari keju yang
sudah matang. Sisa-sisa dari berbagai macam keju dicampur menjadi satu
kemudian digiling, diberi garam dan dipanaskan. Keju proses tersedia
dalam berbagai macam bentuk (Wikipedia, 2017).
Keju segar
Pasta filata
Kandungan air pada keju krim asam berkisar antar 60-73%. Keju tipe ini
diproduksi dari keju asam rendah lemak, karena itulah keju ini memiliki
kandungan kalori yang rendah dan protein yang tinggi (Wikipedia, 2017).
Keju vegetarian
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan keju mozarella diperoleh %
produk sebesar 2,2% dengan sifat organoleptik memiliki warna putih, rasa asin,
aroma khas susu, dengan tekstur elastis dan memiliki kenampakan yang agak
menarik.
DAFTAR PUSTAKA
= 2,8 %
LAMPIRAN KUIS
1. Sebutkan dan jelaskan kerusakan mentega!
Jawab :
Crumbly, lemak tidak bersatu, Nampak kering dan mudah pecah berkeping-
keping. Hal ini disebabkan karena pengolahan yang kurang baik
Gummy, mentega melekat pada atap rongga mulut, dan terasa seperti gum.
Hal ini terjadi bila ransum sapi mengandung tepung biji kapas, sehingga susu
yang mengandung tinggi gliseridanya mempunyai titik leleh yang tinggi.
Mentega terasa keras, waktu tempering yang lama.
Leaky, mentega menunjukan adanya butir-butir air pada sampel yang diambil
diatas trier. Mentega tidak mampu menjaga kadar airnya, karena ukuran butir-
butir air yang diperoleh besar-besar. Hal ini disebabkan proses yang kurang
sempurna dalam mereduksi ukuran air, sehingga dapat terdistribusi merata
dalam masa mentega.
Mealy atau grainy, mentega dengan mudah dikenali bila mentega yang
sebagian telah dipres antara lidah dan atap rongga mulut, terasa kasar atau
butir-butir.
Regged boring, mentega pada trier mempunyai tekstur yang kasar dan
lengket.
Spongy atau weak. Mentega yang terlalu mudah meleleh pada suhu kamar.
Hal ini disebabkan Karena proses kristalisasi lemak yang kurang cukup.
2. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi es krim dan contohnya!
Jenis-jenis es krim diantaranya :
Standard Ice Cream
a. Standard ice cream of various flavor : vanila, chocolate, buah-buahan dan lain-
lain dapat digunakan untuk rasa es krim.
b. Ripple Ice Cream : standard ice cream yang dimasukan ke dalam sirup dan
buah.
Special Ice Cream
a. Custard : adalah es krim yang berwarna sangat baik dan bisa berisi lemak susu
ataupun tidak dan biasanya berisi telur dalam porsi yang umum.
b. Parfait : adalah ice cream dengan kadar lemak tinggi, mengandung telur, buah,
dan kacang.
c. Bisque : adalah ice cream yang diperkaya dengan macaroons, grape, nuts dan
cake.
d. Mousse : adalah whipping cream yang dibekukan dan diperkaya dengan flavor.
Produk beku sejenis es krim antara lain :
1. Milk ice : adalah produk dingin yang dibuat dari kombinasi produk susu,
gula dan masih banyak lagi bahan-bahan lain yang mirip dengan bahan-
bahan yang biasa digunakan pada industri es krim (Anjarsari, 2010).
2. Milk sherbet : adalah produk yang terbuat dari susu yang ditambahkan
dengan gula dan buah atau sari buah. Kadar lemak susunya biasanya tidak
mencapai 2% (Anjarsari, 2010)
3. Fruit ice : adalah produk yang terbuat dari sari buah.
4. Novelties : merupakan produk kombinasi dari berbagai produk beku.
5. Granita (Italia) : merupakan produk yang terbuat dari campuran air, gula
dan cita rasa tertentu.
3. Apa yang dimaksud mentega? Apa saja komponen didalamnya? Bagaimana
penilaian mentega? Bagaimana prinsip pembuatan mentega?
Jawab :
Metega merupakan suatu bahan pangan dengan emulsi air dalam lemak.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), mentega adalah
produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu
atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan
lain yang diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain
garam dapur, ke dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan
bahan pengawet (misalnya sodium benzoat). Komponen penyusun mentega
diantaranya adalah lemak, air, protein, karbohidrat dan vitamin. Penilaian
mengenai mentega diantaranya dapat dilihat dari segi bau/ aroma, kenampakan,
rasa dan warna. Prinsip pembuatan mentega yaitu berdasarkan perubahan
kedudukan globula lemak dalam air susu menjadi emulsi air dalam lemak
sehingga berbentuk semi padat.
4. Diketahui : % overrun = 80,18 %, BM udara = 32, Mol udara = 2
V akhir = 1000 ml
Ditanya : V awal?
Jawab :
v akhirv awal
x 100
% overrun = v awal
1000 ml
=555 ml
Va = 1,8018