Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Kulit merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai pertahanan yang terus
menerus terpengaruh oleh lingkungan luar dan selalu beradaptasi dengan perubahan
lingkungan. Struktur kulit dewasa dan anak sama, tetapi kulit anak lebih peka dan
fungsinya belum berkembang dengan sempurna sehingga memudahkan terjadinya infeksi
kulit baik oleh bakteri, jamur maupun virus. Infeksi tersebut sering memberikan gejala
klinis yang berbeda dengan orang dewasa sehingga menyulitkan dalam menegakkan
diagnosis. REFERAT LAA
Penyakit kulit merupakan masalah yang umum terjadi di negara berkembang dan
negara maju. Survei prevalensi pada 20 tahun terakhir menunjukkan bahwa seperempat
sampai sepertiga populasi menderita penyakit kulit, begitu pula pada anak meskipun tidak
menyebabkan mortalitas namun menyebabkan morbiditas dan berpengaruh besar terhadap
psikologis anak. Beberapa faktor dapat berpengaruh terhadap munculnya penyakit kulit
pada anak, misalnya kepadatan penduduk, kondisi sosial ekonomi, lingkungan, malnutrisi
dan lain-lain. Anak sering terpajan kondisi yang menyebabkan lebih mudah terkena
penyakit kulit, sebagai contoh faktor iklim misalnya suhu dan kelembaban yang
menyebabkan kolonisasi bakteri atau jamur meningkat. POLA PENYAKIT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia dan merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas ukurannya,
yaitu kira-kira 15% dari berat tubuh dan luas kulit orang dewasa 1,5 m2. Kulit sangat
kompleks, elastis dan sensitif, serta sangat bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras,
dan juga bergantung pada lokasi tubuh serta memiliki variasi mengenai lembut, tipis, dan
tebalnya.
Warna kulit berbeda-beda, dari kulit yang berwarna terang (fair skin), pirang dan
hitam. Warna merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi, serta warna hitam
kecoklatan pada genitalia orang dewasa. Demikian pula kulit bervariasi mengenai lembut,
tipis dan tebalnya; kulit yang elastic dan longgar terdapat pada palpebra, bibir dan
preputium, kulit yang tebal dan tegang terdapat ditelapak kaki dan tangan dewasa. Kulit
yang tipis terdapat pada muka, yang lembut pada leher dan badan, dan yang berambut
kasar terdapat pada kepala.
d. Lapisan malpighi atau stratum spinosum. Lapisan malpighi atau disebut juga
prickle cell layer (lapisan akanta) merupakan lapisan epidermis yang paling kuat
dan tebal. Terdiri dari beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya
berbeda-beda akibat adanya mitosis serta sel ini makin dekat ke permukaan makin
gepeng bentuknya. Pada lapisan ini banyak mengandung glikogen.
2. Dermis
Lapisan dermis adalah lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada
epidermis. Terdiri dari lapisan elastis dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan
folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yakni: Pars papilare, yaitu
bagian yang menonjol ke epidermis dan berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
Pars retikulaare, yaitu bagian di bawahnya yang menonjol ke arah subkutan. Bagian ini
terdiri atas serabut-serabut penunjang seperti serabut kolagen, elastin, dan retikulin. Dasar
(matriks) lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat,
dibagian ini terdapat pula fibroblast. Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblast,
membentuk ikatan yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda
bersifat lentur dengan bertambah umur menjadi kurang larut sehingga makin stabil.
Retikulin mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf
dan mudah mengembang serta lebih elastic.
3. Lapisan subkutis
Lapisan ini merupakan lanjutan dermis, tidak ada garis tegas yang memisahkan
dermis dan subkutis. Terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya.
Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir sitoplasma
lemak yang bertambah. Jaringan subkutan mengandung syaraf, pembuluh darah dan
limfe, kantung rambut, dan di lapisan atas jaringan subkutan terdapat kelenjar keringat.
Fungsi jaringan subkutan adalah penyekat panas, bantalan terhadap trauma, dan tempat
penumpukan energi.
2. Kuku
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal.
Bagian kuku yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku (nail root), bagian yang
terbuka di atas dasar jaringan lunak kulit pada ujung jari disebut badan kuku (nail plate)
dan yang paling ujung adalah bagian kuku yang bebas. Kuku tumbuh dari akar kuku
keluar dengan kecepatan tumbuh kira-kira 1 mm per minggu.
Sisi kuku agak mencekung membentuk alur kuku (naik groove). Kulit tipis yang
menutupi kuku di bagian proksimal di sebut eponikium, sedangkan kulit yang di tutupi
bagian kuku bebas disebut hiponikium.
3. Rambut
Terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit (akar rambut) dan bagian yang
berada di luar kulit (batang rambut). Ada 2 macam tipe rambut, yaitu lanugo yang
merupakan rambut halus, tidak mengandung pigmen dan terdapat pada bayi, dan rambut
terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medulla dan
terdapat pada orang dewasa.
Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen (pertumbuhan) berlangsung 2-6 tahun
dengan kecepatan tumbuh kira-kira 0,35 mm perhari. Fase telogen atau istirahat
berlangsung beberapa bulan. Di antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen (involusi
temporer). Pada satu saat 85 % seluruh rambut mengalami fase anagen dan 15 % sisanya
dalam fase telogen.
Rambuh normal dan sehat berkilat, elastic dan tidak mudah patah dan dapat
menyerap air. Komposisi rambut terdiri atas karbon 50,60 %, hydrogen 6,36 %, nitrogen
17,14%, sulfur 5,6 % dan oksigen 20,80%.