You are on page 1of 3

1.

Jenis jenis surat berharga#Wesel adalah surat berharga yang memuat kata
wessel didalamnya, diberikan tanggal dan ditandatangani disuatu tempat, dalam
mana sipenerbit memberi perintah tanpa syarat kepada tersangkut untuk pada hari
bayar membayar sejumlah uang kepada orang (penerima) yang ditunjuk oleh
penerbit atau penggantinya disuatu tempat tertentu. #Cek adalah Surat perintah
tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah
tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebut didalamnya
atau kepada pemegang cek tersebut. Cek bisa langsung diuangkan dibank. #Bilyet
giro adalah adalah surat berharga dimana orang yang diberi giro tersebut tidak bisa
menguangkan giro itu dibank, tapi harus disetorkan terlebih dulu ke rekeningnya#
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan,
dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva
perusahaan#Obligasi adalah kontrak jangka panjang dimana peminjam setuju
untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman, pada tanggal tertentu
kepada pemegang obligasi

FUNGSI SURAT BERHARGA 1.Sebagai alat pembayaran (alat tukar uang).2. Sebagai
alat untuk memindahkan hal tagih (diperjual belikan dengan mudah dan
sederhana).3.Sebagai surat bukti hak tagih.

2..BAGAIMANA SUATU PT MEMPEROLEH TAMBAHAN MODAL MELALUI PENERBITAN


DAN PENJUALAN SAHAM BARU/ PENERBITAN OBLIGASI#TAHAP PERSIAPAN.DALAM
TAHAP INI PERUSAHAAN HARUS MEMPERSIAPKAN APA YANG AKAN DIPERLUKAN
DALAM PROSES PENAWARAN UMUM, TERMASUK JUGA MEMINTA IZIN KEPADA
PEMEGANG SAHAM KARENA TANPA IIZN PEMEGANG SAHAM, SAHAM TIDAK DAPAT
DITERBITKAN. PERUSAHAAN JUGA PERLU MENUNJUK PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT
YAITU AUDITOR, NOTARIS, KONSULTAN HUKUM, PENJAMIN PELAKASANA EMISI, DAN
PENILAI # PENGAJUAN PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN MENGAJUKAN
PENDAFTARAN KEPADA PIHAK YANG BERWENANG YAITU BAPEPAM-LK DENGAN
MENYERTAKAN SYARAT DAN DOKUMEN YANG DIWAJIBKAN
# PENAWARAN SAHAM SETELAH MELEWAATI TAHAN-TAHAN TERSEBUT, MAKA
PERUSAHAAN TELAH DAPAT MENGAJUKAN IPO (INITIAL PUBLIC OFFERING) MELALUI
AGEN PENJUAL# PENCATATAN DAN BEREDARNYA SAHAM DI BURSA EFEK
PADA TAHAP INI SAHAM TELAH TERCATAT DAN BEREDAR DI BURSA EFEK

1. kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitur pailit yg


pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh kurator di bawah
pengawasan hakim pengawas . UU37/2004,
asas:
1. Azas Keseimbangan fungsi kepailitan adalah dapat mencegah
terjadinya penyalahgunaan pranata dan lembaga kepailitan oleh
debitur yg tdk jujur. Dan dilain pihak mencegah kreditur yg tidak baik
2. Azas kelangsungan Usaha Terdapat ketentuan yang memungkinkan
perusahaan debitur yg prospektif tetap dilangsungkan
3. Azas keadilan Ketentuan mengenai kepailitan dapat memenuhi rasa
keadilan bagi para pihak berkepentingan. Azas ini mencegah terjadinya
kesewenang-wenangan pihak
penagih yg mengusahakan pembayaran atas tagihan-tagihan masing2
thdp debitur dengan tidak memperdulikan krediturnya
4. Azas Integrasi sistim hukum formil dan materiilnya merupakan satu
kesatuan yg utuh dari sistem hukum perdata dan hukum acara perdata
nasional .

2. #Debitur Sendiri Seorang debitur dapat mengajukan permohonan


pernyataan pailit atas dirinya sendiri . Jika debitur masih terikat dalam
pernikahan yang sah, permohonan hanya dpt diajukan atas persetujuan
suami atau istri.
#Seorang Kreditur atau lebih .Kreditur yang dapat mengajukan
permohonan pailit terhadap debiturnya adalah kreditur konkuren, kreditur
preferen, kreditur separatis
#Kejaksaan . kejaksaan dapat mengajukan permohonan pailit demi
kepentingan umum . Kepentingan umum adalah kepentingan bangsa dan
negara dan atau kepentingan masyarakat.
# Bank Indonesia Permohonan pailit terhadap bank hanya dapat diajukan
oleh Bank Indonesia berdasarkan penilaian kondisi keuangan perbankan
secara keseluruhan . # Badan Pengawas Pasar Modal .
Permohonan pailit terhadap perusahaan efek, bursa efek, lembaga kliring
dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, hanya dapat
diajukan oleh BAPEPAM
#Menteri Keuangan .Permohonan pernyataan pailit terhadap
perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, dana pensiun atau badan
usaha milik negara yang bergerak di bidang kepentingan publik, hanya
dapat diajukan Menteri Keuangan

3. Ps 1 UU No. 2/1992 Asuransi (pertanggungan) adalah perjanjian dua


pihak, dengan nama pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
utk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yg diharapkan, atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan
Hal pokok yang timbul dri perjanjian asuransi
#Asuransi bersifat konsensual-perjanjian harus dibuat tertulis dlam suatu
akta yg disebut Polis (Psl 255 ayat (1) jo 258 (1) KUHD)
#Pembuktian adanya kata sepakat polis belum ada pembuktian
dilakukan dg sgl catatan, nota, surat perhitungan, telegram
#Pembuktian janji-janji dan syarat-syarat khususharus tertulis dalam
polis, jika janji-janji/syarat2 khusus tidak tercantum dlm polis maka janji2
tsb diaggap tdk ada (batal)

4. Polis adalah : Alat pembuktian tentang diadakannya perjanjian


pertanggungan. Jadi Polis merupakan alat bukti tertulis bahwa telah
terjadi pertanggungan antara penanggung dan
tertanggung.

sifat-sifat perjanjian asuransi


a.Perjanjian Timbal balik (Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian asuransi
saling berhadapan)
b.Penggantian kerugian (Jika terjadi kerugian penanggung berkewajiban mengganti
kerugian)
c. Perjanjian bersyarat digantungkan pada syarat tertentu yaitu adanya evenement)
d. Perjanjian konsensuil ( perjanjian asuransi cukup adanya kata sepakat dan sah
mengikat para pihak )
e. Perjanjian asuransi bersifat khusus (kepercayaan)
Pasal 256 KUHD, setiap polis kecuali mengenai asuransi jiwa, harus memuat syarat-
syarat :
1.Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi
2.Nama tertanggung, untuk diri sendiri atau untuk pihak ke tiga
3.Uraian yang jelas mengenai benda yang diasuransikan
4.Jumlah yang diasuransikan
5. Bahaya-bahaya/evenemen yang ditanggung oleh penanggung
6. Saat bahaya/evenemen mulai berjalan dan berakhir yang menjadi tanggungan
penanggung
7. Premi asuransi
8. Umumnya semua keadaan yang perlu diketahui oleh penanggung dan segala
janji-janji khusus yang diadakan antara para pihak.

5. PEMBUBARAN PERUSAHAAN ADALAH PEMBUBARAN SEBAGAI BADAN


HUKUM YAGN MELIPUTI PEMBAYARAN KEWAJIBAN KEPADA PARA KREDITOR
DAN PEMBAIAN HARTA YANG TERSISA KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM
ALASAN PEMBUBARAN PERUSAHAAN (UU NO. 40 TAHUN 2007)
1. BERDASARKAN KEPUTUSAN RUPS
2. KARENA JANGKA WAKTU BERDIRINYA YANG DITETAPKAN DALAM
ANGGARAN DASAR TELAH BERAKHIR
3. BERDASARKAN PENETAPAN PENGADILAN
4. TELAH DICABUTNYA KEPAILITAN
5. KARENA HARTA PAILIT TELAH DINYATAKAN PAILIT
6. KARENA DICABUTNYA IZIN USAHA PERSEROAN

You might also like