You are on page 1of 10

I.

Identitas Penderita
Nama : Dani Agam Ramadhani
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa FKG Universitas Jember
Alamat : Perum Ken Arok, Malang

II. Anamnesa
Pasien ingin mencabutkan gigi belakang bawah kirinya, gigi tersebut terasa tidak
nyaman saat digunakan untuk makan. Sebagian gigi tersebut masih tertutup oleh
gusi dan sering terselip makanan. Gigi tersebut pernah sakit pada saat pertama
kali tumbuh. Keadaan sekarang tidak sakit.

III. Kajian Rontgenologis


Gambar :

1. Klasifikasi
Hubungan antara ramus mandibula dengan gigi molar kedua
Kelas II : ruang antara ramus mandibula bagian anterior dengan sisi distal M2
lebih kecil dari diameter mesiodistal mahkota gigi M3

2. Letak kedudukan gigi impaksi terhadap gigi molar kedua


Posisi A : Bagian yang paling tinggi dari gigi M3 terletak pada ketinggian
yang sama atau diatas garis oklusal .
3. Posisi sumbu panjang gigi impaksi terhadap sumbu panjang gigi molar kedua
adalah posisi vertikal.
4. Jumlah/bentuk akar gigi impaksi
Jumlah akar gigi impaksi 2 dan bentuk akar menguncup.

5. Indeks kesulitan
i. Hubungan dengan rahang Nilai
- Vertikal 3
ii. Kedalaman
- Posisi A 1
iii. Ruangan yang tersedia
- Klas II 2
Skor tingkat kesulitan adalah 6 : termasuk tingkat kesulitan sedang

IV. Diagnosa
Impaksi sebagian pada gigi 8 bawah kiri dengan angulasi vertikal, kedalaman
pada posisi A, dan relasi terhadap ramus mandibula dengan gigi M2 klas II.

V. Metode Pengambilan Gigi Impaksi


Metode pengambilan gigi impaksi yang digunakan adalah metode odontektomi
dilakukan dengan cara menghilangkan jaringan penghambat (jaringan lunak =
gingiva, jaringan keras= tulang alveolar), apabila tidak dapat dikeluarkan maka
dilakukan metode odontotomi yaitu memotong/memecah gigi impaksi terlebih
dahulu kemudian dikeluarkan satu persatu.

VI. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan:
1. Alat dasar : kaca mulut, sonde, pinset kedokteran gigi dan ekskavator
2. Alat untuk anastesi : disposible syringe 2,5 ml
3. Alat untuk membuka flap : handle dan skalpel, pinset anatomis,
rasparatorium
4. Alat untuk membuang jaringan penghambat : high speed, long shank bur,
bur tulang, chisel dan hammer
5. Alat pengungkit : bein bengkok, bein lurus (besar dan kecil) dan cryer
6. Alat pencabutan : tang mahkota gigi molar rahang bawah, tang sisa akar
rahang bawah dan tang trismus
7. Alat penjahitan : needle holder, needle cutting edge, gunting dan pinset
chirurgis
8. Alat lain : neirbekken, cheek retraktor, knable tang, water syringe, tempat
alkohol, kain penutup wajah, lap dada, bone file, kuret, duck clamp,
petridish, suction, cotton roll, deppen glass dan arteri clamp
Bahan yang digunakan :
Betadine anti septik, pehacain, vaselin, alkohol 70%, larutan PZ, aquadest
steril, adrenalin, benang non absorbsable, cotton pellet dan tampon.

VII.Tahap pelaksanaan
1. Persiapan penderita meliputi :.
Persiapan fisik (istirahat dan makan yang cukup), persiapan psikis
(cemas) dan mental, memotivasi pasien.
Informed consent, persetujuan pasien terhadap tindakan operasi setelah
diberi penjelasan tentang kemungkinan terjadinya komplikasi setelah
operasi, yaitu:
- Terjadinya trismus sementara (agak sulit membuka mulut)
- Terjadinya bengkak ekstraoral sementara
- Terjadinya parastesi
- Terjadinya frakatur mandibula
Pemeriksaan tanda-tanda vital pre-operasi meliputi: pemeriksaan tekanan
darah, nadi, respirasi dan trismus pre-operasi.
2. Persiapan alat dan bahan operasi
3. Persiapan operator dan asisten operasi
a. Persiapan Operator:
- memahami teknik pelaksanaan odontektomi
- menjalankan operasi sesuai prosedur tetap
- mempersiapkan fisik dan mental
b. As Op 1 :
- membantu operator pada saat operasi
- memegang suction dan cheek retractor
c. As Op 2 :
- mempersiapkan alat-alat operasi
- membantu operator mengambilkan alat-alat pada saat operasi
d. As Op 3 :
- melaporkan semua kegiatan dan tahapan operasi pada instruktur
- memsiapkan penderita sebelum dan sesudah operasi
- mencatat waktu tahapan-tahapan operasi
4. Asepsis daerah kerja dengan betadine antiseptik
5. Anastesi lokal dengan pehacain
- Blok N. Alveolaris inferior 0,75 cc
- Blok N. Lingualis 0,5 cc
- Infiltrasi N. Bukalis 0,75 cc
6. Intraoral: caranya berkumur dengan larutan betadine
Ekstraoral: Mengulasi dengan betadine pada daerah bibir dari bagian tengah
dengan gerakan memutar kearah luar (sudut mulut) searah jarum jam (tidak
searah boleh asalkan konsisten) kemudian ulasi dengan vaselin (agar bibir
tidak kering dan terluka) kemudian menutup penderita dengan kain penutup
steril dan dijepit dengan duck clamp.
7. Pembuatan flap
- Tipe : Mukoperiosteal flap
- Bentuk : Trapezoid
- Cara : Insisi dimulai dari arah vertikal sebelah bukal dari linea
oblique externa ramus ascendens, yaitu sepanjang 1-2 cm sebelah distal gigi
impaksi, kemudian menyusuri oklusal gigi impaksi dan berhenti pada distal gigi
molar kedua. Kemudian menyusuri tepi gingiva sebelah bukal mengelilingi gigi
impaksi dan berhenti pada sepertiga mesiodistal gigi molar kedua membentuk
diagonal distomesial dan insisi berakhir pada pada batas mukosa bergerak dan
tidak bergerak, kemudian dipisahkan dengan rasparatorium hingga tulang
alveolar tampak.
rabmaG

8. Menghilangkan jaringan penghambat dilakukan dengan memotong tulang


alveolar menggunakan bur tulang pada sisi bukal molar ketiga impaksi hingga
mencapai servikal gigi M3. Tujuan untuk menghilangkan jaringan penghambat
jalan keluarnya gigi hingga mudah diungkit.
Gambar :

9. Apabila jaringan penghambat bagian bukal sudah dihilangkan, kemudian


dilakukan pemotongan mahkota gigi bagian distal mahkota gigi M3 secara
melintang dimana makin ke servikal bagian yang dipotong makin kecil. Bagian
mahkota distal yang terpotong diungkit dengan menggunakan bein dan
dikeluarkan lebih dahulu. Kemudian sisa potongan gigi dikeluarkan dengan
diungkit menggunakan bein.
Gambar:

10. Menghaluskan tulang-tulang yang tajam dengan bone file.


11. Debridement, yaitu :
- dilakukan curretage pada soket dengan menggunakan alat kuret untuk
mengangkat serpihan tulang
- irigasi dengan aguadest steril dan larutan PZ untuk menghilangkan serbuk
gigi dan tulang sisa pengeburan
12. Kontrol perdarahan
Saat operasi :
- perdarahan normal, druk dengan tampon
- perdarahan abnormal, druk dengan tampon adrenalin.
Post operasi :
- perdarahan normal, langsung dilakukan penjahitan
- perdarahan tidak normal, druk dengan tampon dan adrenalin,pemberian
vitamin K, bila terjadi perdarahan cukup besar, dilakukan cauterisasi
pembuluh darah ikat.
14. Menutup luka operasi :
Melakukan penjahitan 3 simpul yaitu:
- 2 simpul di daerah oklusal gigi impaksi
- 1 simpul di daerah bukal
Gambar :

15. Instruksi post odontektomi


- penderita dianjurkan menggigit tampon selama 30-60 menit.
- Penderita diberi tahu kadang-kadang setelah tampon dilepas darah masih
merembes, maka sebaiknya dikompres es pada bagian yang dilakukan
odontektomi untuk mengurangi pembengkakan selang 30 menit.
- Daerah luka tidak boleh dimainkan dengan lidah dan dihisap-hisap.
- Tidak boleh kumur keras-keras setelah operasi.
- Selama 24 jam setelah operasi tidak boleh makan dan minum yang panas.
- Jika ada pembengkakan setelah 24 jam disarankan kumur-kumur air garam
hangat.
- Disarankan untuk banyak istirahat.
- Disarankan untuk meningkatkan kebersihan mulut.
- Disarankan untuk minum obat secara teratur sesuai resep yang diberikan.
16. Pemberian Resep
R/ Amoxicillin tab. 500 mg No XII
3 dd 1

R/ Asam Mefenamat tab. 500 mg No. XII
3 dd 1

17. Kontrol
a. 24 jam post odontektomi
Tujuannya untuk kontrol perdarahan, keradangan, kebersihan daerah
operasi dan kontrol jahitan.
b. 3 hari post odontektomi
Tujuannya untuk mengetahui proses radang reda atau belum, kontrol
kebersihan daerah operasi.
c. 7 hari post odontektomi
Tujuannya untuk mengetahui penyembuhan dan membuka jahitan.
No Tindakan Waktu
Rencana Rencana
1. Anastesi local
2. Membuka flap
3. Menghilangkan jaringan
penghambat
4. Mengeluarkan/mengungkit
gigi
5. Menghaluskan tulang
yang tajam dengan
bonefile, Debridement,
irigasi
6. Heating/penjahitan
RENCANA PENGAMBILAN GIGI IMPAKSI GIGI MOLAR TIGA BAWAH
KIRI DENGAN ANGULASI VERTIKAL, LEVEL A, KLAS II

Operator :
Riskyana Dwi Hendra A.R.
111611101010

Instruktur :
drg. Hengky B.A., MD.Sc

LABORATORIUM BEDAH MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2017

You might also like