Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan komik berorientasi kearifan
lokal Bali terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep fisika. Penelitian ini tergolong kuasi
eksperimen dengan rancangan posttest only control group design. Sampel penelitian ini adalah siswa
kelas VIII SMP Negeri 3 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013. Data motivasi belajar siswa dikumpulkan
dengan 34 item kuisioner dan data pemahaman konsep dikumpulkan dengan 20 item tes pemahaman
konsep. Data dianalisis mengunakan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Berdasarkan hasil
analisis data yang telah dilakukan, ditemukan hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar
dan pemahaman konsep antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan komik berorientasi
kearifan lokal Bali dan siswa yang belajar tanpa menggunakan komik berorientasi kearifan lokal Bali
(F=44,20; p<0,05). Hasil uji lanjut dengan LSD menunjukkan bahwa siswa yang belajar komik
berorientasi kearifan lokal Bali lebih unggul dibandingkan dengan siswa yang belajar tanpa
menggunakan komik berorientasi kearifan lokal Bali dalam motivasi belajar dan pemahaman konsep.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan penggunaan komik berorientasi kearifan lokal Bali berpengaruh
terhadap motivasi belajar dan pemahaman konsep fisika. Semoga penelitian ini bisa lebih
disempurnakan lagi oleh peneliti yang kiranya akan melaksanakan penelitian yang relevan berikutnya.
Keyword: KBKLB, kearifan lokal, motivasi belajar, pemahaman konsep
menggunakan komik berorientasi kearifan (hanya menerima informasi dari guru tanpa
lokal Bali, yaitu: (1) penyajian fenomena diberi kesempatan untuk menemukan
berorientasi kearifan lokal Bali, (2) sendiri konsep fisika yang akan dikaji). Hal
penyajian konsep berbentuk komik, (3) ini tidak memberikan kesempatan siswa
pemberian latihan soal. Pada tahap ini dalam mengembangkan pemahaman
diberikan latihan soal tes interaktif, (4) konsep siswa. Siswa kurang memaknai
kesimpulan. Pada tahap terakhir ini siswa konsep atau materi pelajaran yang
mengemukaakan kesimpulan yang dipelajarinya karena pembelajaran konsep-
diperoleh selama mengikuti pembelajaran. konsep fisika yang cenderung
Kedua, dilihat dari sudut pandang dekontekstual. Kondisi ini cenderung
operasional empiris dalam penyajian membuat siswa tidak termotivasi dalam
pembelajaran, dapat dipaparkan bahwa memaknai pembelajaran. Pemahaman
pada tahap penyajian fenomena konsep siswa juga menjadi kurang
berorientasi kearifan lokal Bali, Guru mendalam, dan relatif sulit dalam
menyajikan fenomena berorientasi kearifan mengembangkan kemampuan menginter-
lokal Bali terkait konsep yang akan dibahas pretasi, memberikan contoh, mengkla-
dalam proses pembelajaran sambil sifikasikan, merangkum, menduga,
mengajukan pertanyaan untuk menggali membandingkan, dan menjelaskan.
pengetahuan awal siswa tentang topik yang Generalisasi yang dapat diambil dari
akan dibahas. Konsep berorientasi kearifan pemaparan tersebut yakni pembelajaran
lokal adalah konsep yang relevan dengan yang menggunakan komik berorientasi
kehidupan sehari-hari sehingga dapat kearifan lokal Bali lebih cocok diterapkan
digunakan untuk memotivasi siswa dan daripada pembelajaran tanpa
menjembatani kehidupan sehari-hari menggunakan komik berorientasi kearifan
dengan konsep pembelajaran, sehingga lokal Bali dalam pengembangan motivasi
pembelajaran tidak keluar konteks. belajar dan pemahaman konsep.
Selanjutnya pada tahap penyajian Pembelajaran ini sangat direkomendasikan
konsep berbentuk komik, disajikan konsep mengingat ciri dan karakteristik
berbentuk komik dengan kalimat lugas dan pembelajaran ini mampu meningkatkan
sederhana sehingga mudah dipahami indikator-indikator motivasi belajar dan
siswa. Penyajian konsep sengaja dikemas pemahaman konsep siswa.
dalam bentuk komik semenarik mungkin Adapun implikasi dari penelitian ini
dengan dua tokoh pewayangan, Sangut adalah sebagai berikut. Pertama, 1. Hasil
dan Delem. Tujuannya agar menarik minat penelitian menunjukkan bahwa
siswa sehingga motivasi belajar siswa pembelajaran yang menggunakan komik
meningkat. Siswa kemudian difasilitasi berorientasi kearifan lokal Bali lebih cocok
dalam menggali pengetahuan yang diterapkan dibandingkan dengan
kemudian dielaborasi oleh siswa melalui pembelajaran tanpa menggunakan komik
konsep yang tersaji berbentuk komik yang berorientasi kearifan lokal Bali dalam
disertai dengan simulasi interaktif. Di sini, pencapaian motivasi belajar dan
akan terjadi proses diskusi terkait konsep. pemahaman konsep. Sebagai
Selanjutnya Pemberian latihan soal. Pada konsekuensinya fasilitas komputer, LCD,
tahap ini diberikan latihan soal berbentuk dan perangkat pendukung lainnya perlu
tes interaktif. Pada tahap terakhir, yaitu diperbanyak agar penggunaan komik
kesimpulan, siswa mengemukaakan berorientasi kearifan lokal Bali dalam
kesimpulan yang diperoleh selama pembelajaran bisa lebih optimal.
mengikuti pembelajaran. Kedua, motivasi belajar sangat
Beberapa perbedaan mendasar penting dikembangkan karena betapa
akan terlihat KBKLB dibandingkan dengan bagusnya suatu model pembalajaran tidak
TKBKLB. TKBKLB lebih didominasi oleh akan berhasil secara optimal jika tidak
kegiatan guru untuk memberikan instruksi mampu menarik minat dan motivasi belajar
atau ceramah dalam kegiatan siswa. Media pembelajaran ini sangat
pembelajaran. TKBKLB lebih memposisikan cocok digunakan bagi siswa yang memiliki
siswa sebagai penerima informasi pasif motivasi belajar rendah maupun tinggi
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan IPA (Volume 3 Tahun 2013)