You are on page 1of 12

LAPORAN LENGKAP HEMATOLOGI (P)

PENGAMBILAN DARAH VENA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

PROGRAM STUDI D III ANALISIS KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MEGA REZKY MAKASSAR
MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah
(cairan) dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu trombosit (keping-keping
darah), leukosit (sel darah putih) dan eritrosit (sel darah merah).
Fungsi utama eritrosit adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel
jaringan tubuh dan mengangkut karbondioksida dari sel jaringan tubuh ke paru-paru.
Hemoglobin adalah protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi,
yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Dalam menunjang diagnosa suatu penyakit adalah dengan pemeriksaan
laboratorium yang baik. Salah satu pemeriksan laboratorium yang sering digunakan
adalah pemeriksaan hemoglobin.
Pengumpulan atau pengambilan sampel darah yang baik merupakan langkah
awal dalam menjamin ketelitian dan kepercayaan terhadap hasil pemeriksaan
laboratorium. Specimen darah untuk pemeriksaan hematologi (pemeriksaan
hemoglobin) dapat diperoleh dari darah vena ataupun darah kapiler.
Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian tubuh yang masuk ke
dalam jantung. Pada umumnya darah vena banyak mengandung gas CO2. Pembuluh
ini terdapat katup yang tersusun sedemikian rupa sehingga darah dapat mengalir ke
jantung tanpa jatuh kearah sebaliknya. Pembuluh darah kapiler pada umumnya
meliputi sel-sel jaringan, oleh karena itu secara langsung berhubungan dengan sel.
Karena dindingnya yang tipis maka plasma dan zat makanan merembes kecairan
jaringan antar sel.
Susunan darah dalam kapiler dan dalam vena berbeda-beda. Darah vena
berwarna lebih tua dan agak ungu kerena banyak dari oksigennya sudah diberikan
kepada jaringan. Darah dalam kapiler terus-menerus berubah susunan dan warnanya
karena terjadinya pertukaran gas.
Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk membantu menegakkan
diagnosis penyakit. Agar hasil pemeriksaan laboratorium akurat dan dapat dipercaya
harus dilakukan pengendalian terhadap pra analitik, analitik, dan pasca analitik.
Tahap pra analitik: persiapan pasien, pengambilan sampel darah, persiapan sampel,
penyimpanan sampel, persiapan kertas kerja. Tahap analitik:persiapan alat, kalibrasi
alat, pengolahan sampel, interpretasi hasil. Tahap pasca analitik: pencatatan hasil dan
pelaporan.
Internasional Commite for Standardization in Hematology (ICSH)
menganjurkan pemeriksaan hemoglobin melalui metode cyanmethehemoglobin. Cara
ini mudah dilakukan karena mempunyai standart yang stabil dan dapat mengukur
semua jenis hemoglobin kecuali sulf hemoglobin.
1. 2 Maksud dan tujuan Pemeriksaan

1.2.1 Maksud pemeriksaan

Maksud penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui nilai hasil


pemeriksaan darah Vena.

1.2.2 Tujuan Pemeriksaan

Mengetahui teknik teknik pengambilan darah vena yang baik dan


benar

1.3 Prinsip Pemeriksaan

Melakukan penusukan pada bagian anterior lengan (sisi dalam lipatan siku)
dengan teknik tusukan vena (venipuncture) untuk mendapatkan sampel darah
vena.
BAB II
DASAR TEORI
.

Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah, dikenal istilah phlebotomy


yang berarti proses mengeluarkan darah. Ada 3 macam cara pengambilan darah, yaitu
: melalui tusukkan vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan
arteri/nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan oleh karena itu,
istilah phlebotomy sering dikaitkan dengan venipuncture.

Darah vena merupakan pembuluh yang membawa darah dari seluruh tubuh
menuju jantung. Vena terletak dibagian permukaan tubuh dan tampak kebiru biruan.
Pembuluh ini berdinding tipis dan tidak elastis, memiliki katup di sepanjang
pembuluh darah. Pembuluh balik / vena bercabang cabang membentuk pembuluh
yang lebih kecil yang terdiri dari pembuluh balik tubuh dan pembuluh balik paru -
paru. Vena berfungsi sebagai reservoir darah (pembuluh kapasitans) dan jalan untuk
kembali ke jantung. Aliran balik vena (venous return). Pengambilan darah vena
adalah cara pengambilan darah dengan menusuk area pembuluh darah vena dengan
menggunakan spuit. Pengambilan darah vena yaitu suatu pengambilan darah vena
yang diambil dari vena dalam fossa cubiti, vena saphena magna / vena supervisial
lain yang cukup besar untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan representatif
dengan menggunakan spuit atau vacutainer.

Seluruh vena sistemik bertujuan mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke


atrum kanan jantung melalui tiga jalur berikut. Dari dinding jantung menuju ke sinus
coroner, dari tubuh bagian atas menuju vena kava superior dan dari bagian bawah
menuju vena kava inferior.Vena dalam adalah vena yang mengalirkan darah dari
jaringan dan organ tubuh bagian dalam. Pada umumnya pembuluh darha vena selalu
menyertai arteri sehingga namanya sama dengan pembuluh darah arteri. Terkecuali
diberikan pada vena tertentu yang ada didalam kepala dan kolumna spinalis.Vena
superfisialis pada umumnya terletak didalam hypodermis kulit yang mengalirkan
darah ke vena bagian dalam. Biasanya nama vena ini tidak berkaitan atau tidak sama
dengan arteri. Venous sinus merupakan ruang pengumpul atau pertemuan darah yang
dipertemukan pada organ-organ tertentu seperti jantung. Sinus-sinus ini dilapisi
endothelium yang merupakan kelanjutan dari endothelium kapiler dan vena.bagian-
bagian vena :

a. Vena sefalika kemudian mengalir ke atas di sisi lateral lengan dan bermuara
pada vena aksilaris di bagian bahu.

b. Vena basilica kemudian memanjang ke atas pada sisi medial posterior lengan
kemudian melintang ke sisi depan lengan tepat berada dibawah siku dan
bergabung dengan vena brakialis.

c. Vena mediana kubiti merupakan vena yang menghubungkan vena basilica dan
vena sefalika di sisi depan siku. Lokasi ini adalah lokasi terbaik untuk dilakukan
pengambilan sampel darah melalui vena puncture.
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan bahan yang digunakan


3.1.1 alat yang digunakan
a) Turniquet
b) Spuit

3.1.2. bahan yang digunakan


a) Alkohol
b) Kapas

3.1.3 Cara Kerja


a) Pra Analitik
1. Lakukan pendekatan dengan pasien secara tenang dan ramah. Usahakan
pasien senyaman mungkin.
2. Minta pasien untuk meluruskan tangan/lengannya, pilih tangan yang
biasanya paling sering digunakan pasien untuk melakukan aktivitasnya.
3. Minta pasien mengepalkan tangan
b) Analitik
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pengambilan darah.
2. Lakukan pencarian vena pada daerah sekitar lipatan siku. Lakukan
perabaan (palpasi) untuk memastikan posisi vena, vena teraba seperti
sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak
teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku, atau kompres
hangat selama 5 menit daerah lengan.
3. Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil (pada daerah vena)
dengan kapas alcohol 70% dan biarkan kering. Kulit yang sudah
dibersihkan jangan dipegang lagi.
4. Pastikan spuit dalam keadaan baik/lancar dengan menarik-narik
penghisap spuit dan longgarkan sedikit dengan cara menarik penghisap
spuit (tarik sedikit saja).
5. Pasang tali pembendung (torniquet) kira-kira 5-10 cm (3 jari) di atas
lipat siku pasien. Pastikan alkohol sudah kering.
6. Buka penutup spuit, lalu pijat/longgarkan daerah vena pasien dengan
jari telunjuk/ibu jari. Daerah yang akan ditusuk (vena) harus searah
dengan jarum.
7. Tusukan jarum 1,25 inci pada daerah vena pasien dengan posisi
45o dari lengan pasien.
8. Perhatikan spuit, jika darah sudah sedikit masuk ke dalamnya berarti
daerah vena sudah berhasil tertusuk dan spuit diturunkan pada posisi 30o
9. Tarik penghisap spuit perlahan-lahan sampai pada volume darah yang
dibutuhkan.
10. Lepaskan torniquet menggunakan tangan yang lain, tangan yang satu
harus tetap menahan spuit. Minta pasien untuk membuka kepalan
tangannya.
11. Ambil kapas kering, letakkan pada daerah tusukkan (jangan ditekan),
lepaskan perlahan-lahan/tarik perlahan-lahan spuit dari daerah tusukkan
sambil kapas ditutup pada daerah tersebut. Jangan tutup menggunakan
kapas pada saat jarum masih tertusuk pada daerah tusukkan.
12. Tutup kembali spuit, lalu pasangkan plester pada bekas tusukkan pasien.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil pengamatan


Dari percobaan yang dilakukan, data hasil pengamatan yang didapat yaitu
darah dapat terambil dengan baik dengan menggunakan teknik teknik yang ada
dan telah dipelajari.

4.2 Pembahasan

Pada percobaan kali ini praktikum melakukan pengambilan darah vena.


Pengertian darah vena sendiri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari
seluruh tubuh menuju jantung. Adapun fungsi dari darah vena ini yaitu yang
pertama menyalurkan darah seluruh tubuh menuju jantung dan membawa darah
yang kaya CO2 (kecuali pada vena pulmonalis/paru-paru yang kaya O2).
Sebelum melakukan pengambilan darah vena praktikan harus mengetahui
terlebih dahulu tempat pengambilan darah vena. Pengambilan darah vena
(venipuncure) umumnya diambil dari vena mediana cubital yang terletak pada
anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat permukaan kulit,
cukup besar, dan pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan (seperti
terdapat luka pada daerah tersebut) maka vena chepatika (sejajar jari kelinking)
atau vena basilica (sejajar ibu jari). Namun pada praktikum kali ini tempat yang
digunakan untuk pengambilan darah vena yaitu pada vena mediana cubital (sisi
dalam lipatan siku).

Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat pengambilan darah vena yaitu:


1. Pemasangan tourniquet (pembendung vena)
a. Pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan
hemokonsentrasi (peningkatakn nilai hematokrit/PVC dan elemen sel)
peningkatan kadar substrat (protein total AST, besi, kolesterol, lipid total)
Melepas tourniquet sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma.
Hematoma adalah kumpulan darah diluar pembuluh darah, biasanya pada
tempat dimana dinding pembuluh tertusuk atau mengalami trauma.
2. Penusukan
a. Penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan
sehingga dapat mengaktifkan pembekuan disamping itu, penusukan yang
berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma
b. Tusukan jarum yang tidak tepat benar masuk kedalam vena menyebabkan
darah bocor dengan akibat hematoma
c. Kulit yang ditusuk masih basah oleh alcohol menyebabkan hemolisis
sampel akibat kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang
berlebihan pada pasien ketika penusukan.
Lokasi yang tidak diperbolehkan dalam penganbilan darah vena adalah :
1. Lengan pada sisi mastectomy (operasi pengangkatan seluruh payudara)
2. Daerah edema
3. Hematoma
4. Daerah dimana sedang ditransfusikan
5. Daerah bekas luka
6. Daerah dengan canula (jarum tumpul yang lentur), fistula atau cangkokan
vascular
7. Daerah intra-vena lines(terpasang infus)

Langkah pertama yang dilakukan praktikan adalah memilih vena yang akan
diambil darah venanya yaitu vena mediana cubita. Sebelum melakukan
penusukan, bersihkan sisi lengan siku dengan menggunakan kapas alcohol 70%.
Fungsi alkohol disini adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh
mikroorganisme. Kemudian pasangkan alat pembendung (tourniquet). Tujuan
memasangkan tali pembendung ini adalah untuk fiksasi pengukuhan vena yang
akan diambil. Dan juga untuk menambah tekanan vena yang akan diambil,
sehingga akan mempermudah proses penyeditan darah kedalam spuit. Tusuk
bagian vena dengan posisi lubang jarum mengghadap keatas. Jika jarum telah
masuk kedalam vena akan terlihat darah masuk kedalam semprit, setelah volume
darah dianggap cukup lepas tourniquet dan menyuruh pasien membuka kepalan
tangannya. Letakan kapas alkohol ditempat suntikan lalu tarik jarum. Tekan
dengan kapas pada bagian tusukan untuk menghilangkan darah yang keluar.
Kelebihan dan kekurangan menggunakan darah vena yaitu :
1. Kelebihan
a. Mempunyai katup disepanjnag pembuluh sehingga darah mengalir satu
arah yaitu menuju jantung
b. Ketika terluka darah tidak memancar
c. Terletak dipermukaan kulit sehingga mudah dikenali
2. Kekurangan
a. Dinding pembuluh tipis dan tidak elastic
b. Susah ditemukan pada lansia dan penderita obesitas

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Darah vena adalah pembuluh darah yang membawa darah dari seluruh tubuh
menuju jantung. Pemngan bilan darah vena pada umumnya diambil pada vena
mediana cubital,vena cepalica, dan vena basilica. Pemasangan tourniqeut jangan
terlalu lama atau terlalu keras. Melepaskan torniquet sebelum jarum dilepaskan
atau ditarik.

5.2 Saran
Pengambilan darah vena secara manual dengan alat suntik (syiring)
merupakan cara yang lazim dilakukan di berbagai laboratorium klinik dan tempat
pelayanan kesehatan, maka prosedur pengambilan darah vena harus dilakukan
dengan baik dan benar, serta dapat memberikan rasa yang aman atau tidak
menimbulkan kerugian (dampak negatif) bagi pasien dan diri sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A Aziz Alimul & Musrifatul Uliyah, 2004.Buku Saku Praktikum


Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC

Gandasoebrata .R. 1992. Penuntun laboratorium klinik. PT dian rakyat : Bandung


Joice lefever kee. 2007. Pedoman pemeriksaan laboratorium dan diagnostik
edisi 6, EGC
Direktorat laboratorium kesehatan department RI. 2004. Pedoman praktek
laboratorum yang benar cetakan ke- 3: Jakarta
Laboratorim patologi klinik FK-UGM. 1995. Tuntunan praktikum hematologi,
bagian patologi klinik. FK-UGM :Yogyakarta

You might also like