You are on page 1of 22

METODE

PEMERIKSAAN
SITOHISTOTEKNOLOGI
waode astria sahrani

D3 Analis Kesehatan
Mata Kuliah Sitohistoteknologi
Tahun ajaran 2015/2016
Capaian Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa
diharapkan mampu :
Memahami dan menjelaskan tentang manfaat
metode pemeriksaan, persiapan jaringan
sebelum pemeriksaan jaringan dan metode-
metode pemeriksaan jaringan/sel.
POKOK PEMBAHASAN
Manfaat metode pemeriksaan sitohistoteknologi.
Persiapan Jaringan
Metode-metode pemeriksaan jaringan/sel.
Metode Pemeriksaan

Dapat membedakan jaringan/sel normal dan


abnormal.
Melihat aktivitas jaringan/sel, misalnya enzim.
Menunjang diagnosa penyakit.
Menunjang pengobatan penyakit.
Digunakan untuk penelitian pada jaringan/sel.
Persiapan Jaringan
1. Fiksasi
Mencegah terjadinya pencernaan enzim pada jaringan di dalam sel (autolisis) atau oleh
bakteri.
Mempertahankan struktur dan komponen molekul pada jaringan.
2. Pengeringan/Dehidrasi
Membuang semua air dari jaringan.
3. Pembersihan/Clearing
Membuat sediaan/jaringan menjadi jernih, transparan, tembus sinar (sehingga komponen
jaringan dapat diamati menggunakan mikroskop cahaya).
4. Infiltrasi
Adaptasikan jaringan pada lingkungan parafin.
5. Penempelan/Embedding
Proses membenamkan jaringan ke dalam parafin membentuk parafin blok.
Hasil Embedding
Pemotongan Jaringan
Menggunakan mikrotom

Roda Kemudi
Pemegang batang
parafin
Batang Parafin

Jaringan
Pisau baja

Jaringan diiris dengan mikrotom setebal 6 m.


Jaringan yang sudah diiris diletakkan dalam air.
Jaringan yang mengambang diatas air dapat diambil dengan gelas preparat.
Air yang tersisa dikeringkan sampai jaringan menempel pada preparat.
Irisan jaringan tersebut disimpan dalam kotak preparat sebelum dilakukan
pewarnaan.
Pewarnaan Hematoksilin dan eosin
Prinsipnya:
Hematoksilin: Inti sel yang bersifat asam akan menarik zat/ larutan
yang bersifat basa sehingga akan berwarna biru.
Eosin: Sitoplasma bersifat basa akan menarik zat /larutan yang bersifat
asam sehingga berwarna merah.

Hematoksilin merupakan jenis Eosin merupakan jenis


pewarnaan basa yang pewarnaan asam yang
memulas komponen basofilik memulas komponen
jaringan. asidofilik jaringan.
Hematoksilin memulas inti sel Eosin memulas sitoplasma,
dan matrik ekstarseluler mitokondria, granula
menjadi berwarna biru. sekretoris dan kolagen
menjadi berwarna merah.
Hematoksilin dan eosin

Figure 1-2: Hematoksilin dan eosin. Jenqueira, histologi dasar, edisi 13.
Pewarnaan Giemsa
Pewarnaan giemsa digunakan untuk pemeriksaan
sitogenetik dan untuk diagnosis histopatologis yaitu
membedakan inti sel dan morfologi sitoplasma dari sel
darah merah, sel darah putih, trombosit dan parasit
yang ada di dalam darah.
Prinsip dari pewarnaan giemsa adalah warna
hitam yang terbentuk dari penambahan larutan
metilen biru dan eosin yang dilarutkan di dalam
metanol.
Pewarnaan Giemsa
Imunohistokimia
Teknik imunologi dalam mempelajari sel dan jaringan

Prinsipnya :
Interaksi yang terjadi antara antigen dan antibodi yang menyebabkan
ekspresi dari protein tertentu.

Teknik imunohistokimia digunakan untuk :


Identifikasi, lokalisasi, karakteristik antigen tertentu.
Menentukan diagnosis terhadap suatu penyakit
Menentukan terapi terhadap suatu penyakit.
Menentukan prognosis suatu penyakit (misalnya kanker)
Imunohistokimia
Komponen utama teknik imunohistokimia

Antigen Antibodi
Molekul asing. Famili imunoglobulin (Ig)
Bereaksi dengan bagian Reagen inti pada teknik
poliklonal atau monoklonal imunohistokimia
antibodi. Antibodi yang bereaksi dengan
Lokasi antigen yaitu inti sel, antigen disebut antibodi primer.
sitoplasma dan membran sel. Antibodi sekunder yang akan
bereaksi dengan antibodi primer.
Ada dua jenis antibodi : antibodi
poliklonal dan monoklonal.
Imunohistokimia
Dua tipe teknik imunohistokimia:
a. Imunohistokimia langsung b. Imunohistokimia tidak
Metode ini menggunakan langsung
antibodi primer yang terlabel Metode ini menggunakan antibodi
berikatan langsung dengan primer yang tidak terlabel yang
antigen. akan berikatan dengan antigen,
selanjutnya antibodi sekunder
yang terlabel akan berikatan
dengan antibodi primer.
Imunohistokimia

Sel desidu pada mencit memperlihatkan filamen Jaringan usus halus memperlihatkan struktur
intermediet di sitoplasma digunakan teknik indirect yang mengandung lisosom dalam makrofag yang
tersebar (warna coklat)
Metode Lain
Metode Prinsip Tujuan

Kultur Sel Penanaman sel/jaringan -Mengetahui perubahan fungsi sel/jaringan


pada cawan kultur -Mengetahui respon sel/jaringan terhadap
substansi tertentu (misalnya,obat)
Hibridisasi Mendeteksi keberadaan -Untuk mengetahui urutan DNA yang khas.
asam nukleat spesifik -Untuk mengidentifikasi sel yang
(DNA/RNA) virus/bakteri mengandung RNA
-Untuk menetapkan lokasi gen dalam
kromosom
Histokimia dan Penetapan lokasi struktur Mengidentifikasi organela pada sel yang
Sitokimia sel dalam sediaan mengahsilkan suatu enzim.
jaringan menggunakan Contohnya,mitokondria (enzim
aktivitas enzimatik khas dehidrogenase)
dijaringan tersebut.
Pap Smear Mempelajari sel-sel yang - Mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi
terlepas dari selaput pada leher rahim.
lendir leher rahim - Melihat adanya perubahan atau
keganasan pada epitel serviks sebagai
tanda awal keganasan serviks.
Kultur Sel
Kultur sel, 1 hari setelah dikultur Kultur sel, 5 hari setelah dikultur

Kultur otot skelet


Hibridisasi
Sel epitel pada irisan kutil genital yang
mengandung DNA virus papiloma (HPV)

Sel mengandung HPV (warna cokelat)


Histokimia & Sitokimia
Sel tubulus ginjal memperlihatkan tingginya
aktivitas enzim fosfatase alkali
Lisosom pada sel ginjal memperlihatkan aktivitas
enzim fosfatase alkali

Li
Li
Pap Smear
Thankyou

D3 Analis Kesehatan
Mata Kuliah Sitohistoteknologi
Tahun ajaran 2015/2016

You might also like