Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1. Bagaimana keragaman Invertebrata di Pulau Cingkuak dan Pulau Simpai?
2. Spesies apa saja yang mendominasi terumbu karang di Pulau Cingkuak dan Pulau
Simpai?
3. Bagaimana keadaan laut pada Pulau Cingkuak dan Pulau Simpai?
Tujuan :
Manfaat :
Hasil koleksi dalam bentuk awetan basah dan kering dari hewan-hewan
invertebrata laut dapat bermanfaat sebagai media pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pada pratikum lapangan di Pulau Cingkuak ini terdapat beberapa filum yang
akan dibahas antara lain dari filum Porifera, Coelenterata, Mollusca dan
Echinodermata
a. Filum Porifera
Memiliki ciri ciri yaitu hewan sesil dan memiliki tubuh berpori serta koanosit,
bentuknya silidris atau berbentuk pohon,tubuh luar berpori yang berhubungan dengan
suatu ruangan sebelah dalam (spogosoel),tubuh disokong oleh spikula dari kalsium
karbonat,bentuk tubuh terdiri dari askon,sycon,dan rhagon, hidup di air laut. Porifera
dibagi menjadi beberapa kelas antara lain :
Calcarea
Hidup dilaut dalam,spikula dari kapur atau kalsium karbonat,spons kecil biasanya
berkelompok,habitat perairan laut,mempunyai 2 ordo terdiri dari 150 spesies.
Contohnya adalah Leucosolenia sp,Grantia sp,Scypha sp.
- Hexactinellida
Hidup di air yang dalam,spikula dari silika,tubuh seperti tabung atau keranjang.
Contohnya Euplectella sp
- Demospongiae
Hidup di air tawar dan laut,spikula dari silika,reproduksi asekaual dengan fragmentasi.
Contohnya : Calina sp,Thenea muricata,Spongia officinalis,Oscarella sp
b. Filum Coelenterata
Colenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk hewan
diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan endoderm.
Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat
mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel
penyengat / nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada
dasar perairan. Coelenterata memiliki dua bentuk, yaitu polip dan medusa. Coelenterata
dibedakan menjadi 3 Kelas, yaitu:
a. Hydrozoa
Hidup soliter berbentuk polip, sedang yang berkoloni berbentuk polip dan medusa.
Contoh : Hydra, Obelia, Physalia.
b. Scyphozoa
Hidup menempel pada dasar perairan, memiliki benuk medusa. Medusa berukuran
besar, banyak terdapat ditepi pantai sebagai ubur ubur. Tentakelnya mengandung
nematosis yang dapat mengeluarkan racun. Contoh : Aurelia aurita (Ubur-ubur).
c. Anthozoa
3
Sering dinamakan binatang bunga atau anemon laut, tubuh berbentuk polip, hidup diair
laut yang jernih. Dapat menghasilkan kerangka yang keras dari kapur. Kerangka inilah
yang merupakan batu / terumbu karang. Ada juga yang kerangka luarnya dari zat
tanduk. Contoh : Anemon, Euplexaura antipathes (Akar bahar).
c. Filum Mollusca
Tubuh lunak, tidak beruas-ruas, simetri bilateral, memiliki lapisan mantel yang
berfungsi memproduksi zat kapur sebagai bahan cangkang, memiliki cangkang atau tidak.
Cangkang terbuat dari zat kapur, terletak diluar tubuh, ada juga yang didalam tubuh.
Molusca terdiri 5 kelas, yaitu :
a. Amphieura
Tubuh pipih, tidak ditemukan bagian kepala , memiliki punggung yang dilindungi
cangkang. Contoh : Chiton, Chaetopleura apiculata, Neomenia carimata
b. Gastropoda
Bergerak menggunakan perut,tubuh memiliki cangkang yang melintir, kepala dibagian
depan, pada bagian kepala terdapat tentakel panjang yang terdapat bintik mata dan
tentakel pendek berfungsi sebagai indera pembau dan peraba. Hidup di darat, air tawar,
air laut. Bersifat hermafrodit, perkawinan silang. Pembuahan terjadi ditubuh
betina. Contoh : Achatina fulica (bekicot), Lymnea (siput sawah), Melania (sumpil).
c. Scaphopoda
Memiliki cangkok berbentuk silinder, kedua ujung terbuka, kaki muncul dari ujung
cangkang yang berfungsi untuk menggali pasir. Hidup dilaut, terpendam dipasir atau
lumpur. Contoh : Dentalium vulgare
d. Bivalvia
Disebut juga Pelecypoda, hewan ini memiliki dua cangkang yang setangkup. Kedua
cangkang diikat oleh jaringan ikat yang berfungsi sebagai engsel. Cangkang tersusun
atas Periostrakum, Prismatik, Nakreas. Contoh : Ostrea ( tiram ), Panope generosa
( kerang raksasa ), Meleagrina ( kerang mutiara ), Corbicula ( remis ), Anodonta
( kijing )
e. Cephalopoda
Cephalopoda menggunakan kepala sebagai alat gerak, memiliki tentakel pada kepala,
terdapat sepasang mata yang tidak berkelopak. Didekat kepala terdapat corong (sifon)
yang dapat menyemprotkan air. Pada bagian perut terdapat kantung tinta.
d. Filum Echinodermata
4
Hewan yang memiliki kulit berduri, kulit keras terbuat dari zat kapur maupun
kitin, tubuh simetri radial, memiliki lima lengan, mulut dibawah dan anus diatas, hidup
dilaut dengan air yang jernih, dan tidak bergelombang. Echinodermata terdiri atas 5
kelas, yaitu :
- Asteroidea
Bentuk seperti bintang, organ organ bercabang kelima lengan, warna hitam, biru
kecoklatan, merah jingga. Banyak dijumpai dipantai. Contoh : Astropecten
irregularis, Crossaster supposus, Culcita sp.
- Ophiuroidea
Lengan panjang menyerupai ular, sering disebut bintang ular laut, tidak memiliki
anus. Warna kehitam hitaman, terdapat disela sela bebatuan. Contoh : Ophiolepsis sp.
(Bintang Ular)
- Crinoidea
Mirip dengan tumbuhan, memiliki 5 lengan yang bercabang cabang, melekat pada
bebatuan. Contoh : Antedon, Ptilocrinus pinnatus (Lilia Laut)
- Echinoidea
Tubuh dipenuhi duri yang terbuat dari zat kapur, ada yang pendek dan ada yang
panjang, bentuk bulat, tidak memiliki lengan. Contoh : Deadema saxatile (Landak
Laut).
- Holothuroidea
Tubuh tidak berduri, kulit halus dan lunak, bentuk tubuh seperti ketimun, warna
coklat, kehitaman dan putih, banyak dijumpai ditepi pantai. Contoh : Holothuria sp
(Teripang Hitam
BAB III
METODE PENGAMATAN
5
2. Pinset
3. Botol (specimen-yars)
4. Kertas Label
5. Kantong Plastik
6. Disecting set
Bahan :
1. Formalin 4%
2. Alkohol 50-70%
2.3.Prosedur Pengamatan
2.3.1. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif. Penetapan titik sampling dengan purposif random sampling
(pertimbangan dan acak)
2.3.2.Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan di daerah intertidal (pasang surut), masing-
masing kelompok membuat transek (garis imanginer) secara vertical dari garis pantai
menuju kearah laut,selanjutnya dibuat plot (10x10m) secara imaginer dengan posisi
berselang-seling sepanjang transek,setelah sampel diambil dan dikumpulkan ke dalam
kantong plastik yang kemudian dimasukkan formalin untuk diawetkan.
2.3.3.Parameter Pengamatan
Kualitas lingkungan perairan merupakan akulmulasi deskripsi tiga variabel
yaitu fisika, kimia dan bologi. Masing-masing variabel selanjutnya ditentukan oleh
parameter. Sebagai contoh, pendugaan kualitas perairan tersebut berdasarkan variabel
fisika terdiri atas parameter suhu, kecerahan,kekeruhan,dan arus.
2.4.Analisis Data
Hasil praktikum kuliah lapangan di Pulau Cingkuak dan pulau Sinpai
diperoleh dengan teknik hand sortir. Selanjutnya hasil dari praktikum tersebut
disajikan dalam bentuk Tabel. Jumlah spesies yang telah diperoleh di Pulau sebanyak
10 macam spesies, kemudian masing masing spesies tersebut dianalisis secara
deskriptif dan spesies tersebut dibersihkan dijadikan sebagai awetan kering dan
awetan basah sebagai media pembelajaran Sistematika Invertebrata.
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Busycon carica
7
(Gambar dari Internet)
(Dokumen pribadi )
Klasifikasi
Kingdom:Animalia
Filum :Mollusca
Kelas :Gastropoda
Ordo :Neogatropoda
Famili :Melonginidae
Genus :Busycon
Morfologi :
8
memiliki kanal siphonal panjang
karnivora
kaki perut berotot
memiliki panjang hingga 30 cm
memiliki tonjolan di permurkaan cangkangnya
Manfaat :
Chiton sp
9
(Doc. pribadi) (Gambar dari Internet)
Kingdom:Animalia
Filum :Mollusca
Kelas :Amphineura
Ordo : Poliplacopora
Famili :Chitonidae
Genus :Chiton
Spesies : Chiton sp
Morrfologi :
Anatomi :
Cangkang Chiton sp hanya terdiri dari dua lapisan yaitu
Lapisan terluar disebut tegmentum. Tersusun atas konsiolin dan CaCO .
Kaki chiton sp terletak di permukaan ventral tubuh dan berfungsi untuk melekat juga
untuk bergerak. Gerak merayap pada spesies ini sangat lambat karena disebabkan oleh
gerakan bergelombang otot kaki seperti gerakan yang dimiliki oleh Bekicot. Bagian
yang digunakan unutk melekat pada substrat adalah kaki dan gelang. Pada dasarnya
kaki digunakan untuk melekat namun apabila ia diganggu, maka gelang yang
berperan juga untuk melekat.habitatnya di bawah laut. Habitat di bawah batu karang.
Aktifitasnya dengan menggunakan sebagian dilakukan pada malam hari.
System peredaran darah System peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari
jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah mendapat oksigen dari insang.
Sistem saraf berupa cincin esophagus dan 2 cabang saraf yang disarafi matel dan
daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada
cabang saraf.
Alat respirasi pada Chiton sp adalah insang bipectinate(ktenidia) yang terletak di
dalam lekuk mantel yaitu ruang yang terbentuk, terlihat jumlah insang antara 6-8
pasang yang tersusun dalam suatu garis pada kedua sisi tubuhnya.
Sistem reproduksi, terdiri atas sebuah gonade yang terdapat di anterior rongga
pericardium di bawah keping cangkang bagian pertengahan. Chiton sp bersifat
diocious. Telur atau sebuar atau sperma dilepaskan dari gonade ke dalam air
(lingkungan sekitar) melalui gonofer.
Jantung terletak disporior, terdiri dua atrium dan satu ventrikel.
Ekskresi: nephridia
Jenis kelamin terpisah, telurnya banyak, fertilisasi eksternal.
Ekologi:
Chitons hidup di seluruh dunia, dalam air dingin dan di daerah tropis.Kebanyakan
dari mereka mendiami zona intertidal atau subtidal dan tidak melampauizona yg berhubung
dgn cahaya.Mereka tinggal pada permukaan keras, seperti pada ataudi bawah
batu, atau di celah-celah batu. Beberapa spesies hidup cukup tinggi di zonapasang
surut dan terkena udara dan cahaya untuk waktu
yang lama. Lainnya hidupsubtidally. beberapa spesies hidup
di air dalam, sedalam 6.000 m (sekitar 20.000ft).
Habitat ;
Manfaat chiton sp :
Euspongia molisima
Kingdom:Animalia
Filum :Porifera
Kelas :Demospongia
Ordo :Keratosa
Famili :Euspongidae
Genus :Euspongia
Morfologi :
Hewan Multiseluler
Tubuh Euspongia sp terbuat dari spongin saja atau campuran spongin dan zat kersik
Bentuk tubuh dan warnanya bergam misalnya mirip tumbuhan, bulat pipih, dan ada
yang mirip vas bunga. Sedangkan warna tubuh ada yang jingga, biru, hitam, ungu,
kuning, dan merah.
Euspongia mollisima adalah spesie dari phylum porifera yang bertulang lunak dan
tidak memiliki spikula.
Habitat :
Kebanyakan spesies ini hidup di laut pada kedalaman tertentu yang masih dapat
ditembus cahaya
Ophiothrix fragilis
Klasifikasi
Kingdom:Animalia
Filum :Echinodermata
Kelas :Ophiuroidea
Ordo :Ophiurida
Famili :Ophiothricidae
Genus :Ophiothrix
Spesies :Ophiothrix fragilis
Morfologi :
Anatomi :
Bagian tengah dari ophiuroidea adalah cakram pusat (lempeng pusat) yang berbentuk
pipih yang tampak seperti segi lima atau bulat (discus sentralis), dengan permukaan
aboral atau bagian dorsal (menghadap keatas) yang halus atau memiliki duri yang
tumpul.
Pada ophiuroidea terdapat mulut dan lima rahang yang dibelakangnya terdapat
kerongkongan pendek dan perut, pencernaannya terjadi di perut serta tidak memiliki
usus dan anus sehingga makanan yang tidak tercerna serta kotoran dikeluarkan
melalui mulutnya. Hewan-hewan pada kelas ini memiliki jenis makanan yang
beragam yang terdapat di laut seperti kerang, udang, serpihan organisme lain, bangkai
hewan yang mati dan sebagainya. Pertukaran udara dan ekskresi terjadi pada kantong
yang disebut bursae yang biasanya terdiri dari beberapa kantong. Sistem saraf terdiri
dari cincin saraf utama yang terletak pada cakram pusat.
Fisiologi :
Ophiuroidea secara fisik merupakan echinodermata terbesar yang hidup di laut dan
diperkirakan terdapat kurang lebih 1.500 spesies yang hidup di laut dan dapat
ditemukan di laut dangkal sampai kedalaman lebih dari 500 meter, biasanya hewan-
hewan ini bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau mengubur diri di
dalam lumpur/pasir. Selain itu sangat aktif di malam hari. Seperti kebanyakan filum
echinodermata lainnya ophiuroidea memiliki rangka dari kalsium karbonat.
Calliostoma zyzyphinus
Klasifikasi
Kingdom :Animalia
Filum :Mollusca
Kelas :Gastropoda
Ordo :Vetigastropoda
Super famili :Trochoidea
Famili :Calliostomatidae
Genus :Calliostoma
Spesies :Calliostoma zyzyphinus
Karakteristik :
Favia spesiosa
Klasifikasi
Kingdom:Animalia
Filum :Cnidaria
Kelas :Anthozoa
Ordo :Scleractinia
Famili :Favidae
Genus :Favia
Spesies :Favia spesiosa
Morfologi :
yaitu bagian mulut dikelilingi tentakel dan aboral yaitu bagian yang menempel pada
substrat, selalu dalam bentuk polip soliter atau koloni tidak ada stadium medusa mulut
berhubungan langsung dengan faring,gastrovaskuler terbagi oleh sekat longitudinal
(septa) hewan tingkat tinggi lainnya,untuk menentukan jenis kelamin secara langsung
harus mengamati gonad matang didalam coklenteron,testis karang biasanya berwarna
putih sedangkan ovarium tampak berwarna lebih mencolok merah,merah
muda,orange,coklat,atau biru
Fiologi :
Sistem reproduksi :
Jenis kelamin hewan karang tidak mudah dilihat dari luar sebagaimana pada hewan
tingkat tinggi lainnya. Untuk menentukan jenis kelamin secara langsung harus
mengamati gonad matang di dalam coelenteron. Jenis kelamin dapat mudah dilihat
lebih jelas sewaktu karang broodermengandung embrionya dalam coelenteron. Testis
karang biasanya berwarna putih, sedangkan ovarium tampak berwarna lebih
menyolok merah, merah muda, orange, coklat atau biru (Harrison dan Wallace, 1990
dalam Munasik, 2002).
Kelihatannya bunga particular jelas untuk kedua spesies, dan penting karena
menggambarkan bentuk reproduksinya. Pucuk memproduksi banyak fragmen di
semua stasiun yang dangkal, tetapi hanya 1 yang nampak di dasar fragmen. Sistem
reproduksi pada Favia speciosa adalah seksual
Ekologi :
Di perairan dangkal dan di perairan hangat,banyak dijumpai dikedalaman 3-20 m
Manfaat :
Manfaat ekonomis :
Lebih dari 1 Milyar orang hidup di dalam radius 60 Km dari terumbu karang di daerah tropis,
dan separuhnya tergantung kepada terumbu karang sebagai sumber pangan dan pendapatan.
Masyarakat disekitar terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-
pusat penyelaman, snorkeling, memancing, restoran, penginapan sehingga pendapatan
mereka bertambah (Arif Lukman, 2013) Manfaat terumbu karang bagi masyarakat bisa di
gunakan sebgai tempat wisata bagi daerah tertentu (Syariah, 2013)
Habitat :
Habitat :
1. Lapang : dari hasil praktikum lapang yang dilakukan di pulau cingkuak , karang otak
ditemukan di perairan dangkal
2. Literatur :
Koloni karang ini tergolong masive. Terdapat ditempat yang dangkal dan coral sirkuler .
lebih lebar tempatnya di perairan lebih dalam. (Coral, 2013).
Favia speciosa terdapat di perairan dangkal. Merupakan jenis karang yang tahan terhadap
sedimentasi. Genus porites selain tahan terhadap sedimentasi juga merupakan jenis karang
yang mendominasi (Zipcodezoo,2013).
Informasi tambahan :
Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut karena menjadi sumber
kehidupan bagi beraneka ragam biota laut (Dahuri, 1999 dalam Aulia et all , 2012)
Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang hangat dan bersih, dan merupakan perairan paling
produktif di perairan laut tropis, serta memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi
Fungia fungites
Klasifikasi
Kingdom:Animalia
Filum :Cnidaria
Kelas :Anthozoa
Ordo :Scleractinia
Famili :Fungidae
Genus :Fungia
Spesies :Fungia fungites
Morfologi:
Anatomi :
TubuhFungia sp terdapat skeleton yang dibuat oleh epidermis (ektoderm) dari CaCO3
terdiri dari sistem reproduksi dimana Spermatozoa pada jantan dipancarkan masuk
kedalam air lalu berenang renang mencari tubuh betina. Reproduksi secara aseksual
dilakukan dengan cara bertunas. Dalam hal pernapasan baik pemasukan O2 maupun
keluar Co2 berlangsumg secara difusi osmosis secara langsung melalui semua
permukaan tubunya. Dalam proses pencernaan yaitu dilakukan secara ekstraseluler
dan intraseluler. Fungiasp tidak memilki alat eksresi khusus.
Fisiologi :
Antara bagian cakram pedal dengan bagian skapus dihubungkan oleh bagian yang
disebut limbus. Sedang antara skapus dengan bagian cakram oral dihubungkan oleh
bagian yang disebut collar.
Fungia sp memiliki gastrovaseculer yang dimulai dengan mulut, mulut dihubungkan
dengan colenteron oleh suatu saluran yang berbentuk seperti tabung yang disebut
stomodeum.
Saluran stomodeum itu disepanjang sisanya dilengkapi alur cincin yang bersilia
disebut siphonoglyph.
Dinding rongga anteron mengadakan pelipatan secara konsentris yang biasa disebut
septa.
Rongga coelenteron dibagi menjadi bersekat-sekat oleh enam buah septa atau
mesentris sehingga terbentuklah enam ruang.
Epitelium yang melapisi stomodeum berasal dari ektoderm. Infundibulum serta
saluran-saluran lain dilapisi oleh gastrodermis.
Batas antara ektoderm dan endoderm ialah pada batas stomodeum dan infundibulum.
Letak mulut pada Fungia sp tidak langsung berhubungan kerongkongan sebelah
dalam. Gonadnya berasal dari lapisan gastrodermal.
Ekologi
Habitat:
di air laut hangat dan jernih
Manfaat :
sebagai tempat hidupnya ikan-ikan yang banyak dibutuhkan manusia untuk pangan, seperti
ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, dan lain-lain. Sebagai benteng pelindung
pantai dari kerusakan yang disebabkan oleh gelombang atau ombak laut, sehingga manusia
dapat hidup di daerah dekat pantai, sebagai tempat untuk wisata.
Acropora rosaria
Kingdom:Animalia
Filum :Cnidaria
Kelas :Anthozoa
Ordo :Scleractinia
Famili :Acroporidae
Genus :Acropora
Morfologi :
Acropora sp merupakan koloni individu yang dikenal sebagai polip, yang sekitar 2
mm dan berbagi jaringan dan bersih saraf . Polip dapat menarik kembali ke karang
dalam menanggapi gerakan atau gangguan oleh predator mungkin, tapi ketika mereka
tidak terganggu sedikit menonjol. Polip biasanya memperpanjang lebih lanjut di
malam hari saat mereka menangkap zooplankton dari air.
koloni yang sangat umum dijumpai dalam bentuk bercabang, meja dan bersemak-
semak. Bentuk mengerak (encrusting) dan submasif jarang ditemukan. Memiliki dua
tipe korait yaitu : axial koralit dan radial koralit. Tidak memiliki kolumela. Dinding
koralit terpisah dengan konestum (koralit memilki dinding masing-masing
Kebanyakan berwarna putih, coklat atau hijau tetapi beberapa berwarna cerah
Warna koloni kecoklatan dengan ujung cenderung memutih
Acropora mempunyai bentuk percabangan aborsen dengan percabangan rampai
sampai gemuk.
Anatomi :
Tubuh terdiri atas dua lapisan, ektoderm dan endoderm (gastrodermis), diantara
keduanya dibatasi oleh lapisan mesoglea (Timotius, 2003). Lapisan ektoderm
mengandung nematokista (nematocyst) dan sel mukus, sedangkan lapisan
endodermisnya mengandung simbion zooxanthellae (Suharsono, 1996).
pertumbuhan karang merupakan panjang linear, berat, volume, atau luas kerangka
atau bangunan kapur(kalsium) spesies karang dalam kurun waktu tertentu.
Fisiologi :
Sistem saraf, otot, dan reproduksi masih sederhana namun telah berkembang dan
berfungsi dengan baik
Tenggorokan pendek, rongga tubuh (coelenteron) merupakan saluran pencernaan.
Mulut terletak di bagian atas, dikelilingi oleh tentakel yang berfungsi untuk
menangkap mangsa dari perairan (Suharsono 1996; Timotius 2003) dan sebagai alat
pertahanan diri (Timotius, 2003).
Reproduksi Acropora spp. dilakukan dengan dua jenis, yakni reproduksi aseksual atau
tanpa kawin dan reproduksi seksual. Dalam membahas reproduksi aseksual, perlu
dipisahkan antara pertumbuhan koloni dengan pembentukan koloni baru. Pertunasan
terdiri dari Intratentakular yaitu satu polip membelah menjadi 2 polip; jadi polip baru
tumbuh dari polip lama sedangkan Ekstratentakular yaitu polip baru tumbuh di antara
polip-polip lain, Jika polip dan jaringan baru tetap melekat pada koloni induk, ini
disebut pertambahan ukuran koloni.
Jika polip atau tunas lepas dari koloni induk dan membentuk koloni baru, ini baru disebut
reproduksi aseksual. Sedangkan untuk reproduksi seksual dilakukan dengan mekanisme
reproduksi seksual yang beragam yang didasari oleh penghasil gamet dan fertilisasi, yakni
berdasarkan individu penghasil gamet, karang dapat dikategorikan bersifat Gonokoris,
dimana dalam satu jenis (spesies), telur dan sperma dihasilkan oleh individu yang berbeda.
Jadi ada karang jantan dan karang betina. Contoh: dijumpai pada genus Porites dan Galaxea.
Sedangkan Hermafrodit bila telur dan sperma dihasilkan dalam satu polip yang sama.
Habitat :
di temukan dilingkungan terumbu dangkal dengan cahaya terang dan sedang hingga gerakan
air yang tinggi
Ekologi :
Manfaat :
KLASIFIKASI
Kingdom :Animalia
Filum :Mollusca
Kelas :Gastropoda
Ordo :Vestigastropoda
Super famili:Trochoidea
Famili :Turbinidae
Genus :Turbo
Spesies :Turbo gruneri
Karakteristik :
Kingdom :Animalia
Filum :Mollusca
Kelas :Gastropoda
Ordo :Littorynmorpha
Famili :Cypraeidae
Genus :Cypraea
Morfologi :
Bentuk cangkang bulat telur dengan permukaan yang licin dan mengkilap
Bibir luar (aperture) berwarna putih bergerigi
Gastropoda yang aktif nocturnal
Anatomi :
Cangkang sebagian besar terbuat dari kalsium karbonat dan sisanya terdiri dari fosfat,
bahan organik , conchiolin dan air
Ekologi :
Cyprae merupakan salah satu siput laut yang besar. Spesies ini ditemukan didalam laut.
Termasuk ke dalam komunitas bentos. Genus cyprae memiliki jumlah kurang lebih 202
spesies dan kebanyakan terdapat di perairan tropis yang kedalamannya krang dari 30 meter.
Habitat :
Terdapat di laut, di daerah pasang surut diantara batu karang yang ditumbuhi alga
Manfaat :
Cangkangnya dijadikan souvenir yang menarik dan dijadikan alat tukar berharga pada zaman
dulu
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Hewan yang banyak ditemukan adalah hewan yang merupakan spesies dari filum
Mollusca dan Coelenterata,namun yang paling mendominasi adalah spesies dari filum
Coelenterata.
Adapun jumlah spesies dari Porifera adalah 1, spesies dari Coelenterata adalah 3,
spesies dari Mollusca adalah 5, dan spesies dari Echinodermata adalah 1.
Komunitas hewan invertebrata di pulau ini masih terjaga dan kemurnian alamnya
masih terjaga. Hal ini ditandai dengan banyaknya hewan-hewan yang berserakan
disepanjang pinggiran pantai.
4.2 SARAN
Sebaiknya dilakukan penyelaman ke laut dalam untuk melihat keanekaragaman spesies yang
ada di laut, karena apabila diadakan di tepi pantai saja, tidak semua jenis invertebrata yang
hidup dilaut dapat ditemukan
DAFTAR PUSTAKA
Tika.2013.JenisSpesies Invertebrata.
(Online),http://kvp2131tika.wordpress.com/species/menurut-jenis/ diakses 4 Juni 2014
Anonim.2011.BodeversityLaut.(Online),
http://bie.ala.org.au/species/urn:lsid:biodiversity.org.au:afd.taxon:ba83f47d-8bbe443b-
899d-5fda484cff61 Diakses 4 Juni 2014
Anonim.2012.Mollusca.(Online),
http://www.wallawalla.edu/academics/departments/biology/rosario/inverts/Mollusca/Bi
valvia/Veneroida/Veneridae/Protothaca_staminea.html diakses 4 Juni 2014
Anonim.2011.Acrosterigma Cygnorum.http://marine-species.web-
definition.com/definitions/?scientificname=acrosterigma_cygnorum diakses 13 Juni
2014
Atiko,ummi.2013.Behavior.(Online),http://ummiatiko.blogspot.com/2013/05/v-
behaviorurldefaultvmlo.html diakses 13 Juni 2014
LAMPIRAN FOTO
Euspongia sp Chiton sp
Acropora rosaria