You are on page 1of 6

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
A.1. Alkohol 70%
A.1.1. Xenobiotika 0,5 mL
Pada bahan Xenobiotika Alkohol 70% memiliki onset
pada waktu 40 detik dan memiliki durasi > 18 menit dengan berat
mencit sebesar 26 gram.
A 1.2. Xenobiotika 1 mL
Pada bahan Xenobiotika Alkohol 70% memiliki onset
pada waktu 34 detik dan memiliki durasi > 14 menit dengan berat
mencit sebesar 37, 6 gram.
A.1.3. Efek Toksik
Pada bahan Xenobiotika Alkohol 70% dengan volume 0,5
ml, sistem organ yang diserang adalah pernapasan, sistem saraf
otonom, dan sistem saraf pusat.
Pada bahan Xenobiotika Alkohol 70% dengan volume 1
ml, sistem organ yang diserang adalah sistem pernapasan, kulit
dan bulu, dan sistem saraf pusat.
A.2. Alkohol 96%
A.2.1. Xenobiotika 0,5 mL
Pada bahan Xenobiotika Alkohol 96% memiliki onset
pada waktu 20 detik dan memiliki durasi > 13 menit 35 detik
dengan berat mencit sebesar 26, 1 gram.
A.2.2. Xenobiotika 1 mL
Pada bahan Xenobiotika Alkohol 96% memiliki onset
pada waktu 59 detik dan memiliki durasi > 34 menit 15 detik
dengan berat mencit sebesar 35, 34 gram.

A.2.3. Efek Toksik


Pada bahan Xenobiotika Alkohol 96% dengan volume 0,5
ml, system organ yang diserang adalah sistem pernapasan, kulit
dan bulu, saluran cerna, membrane mukosa, sistem saraf otonom,
dan sistem saraf pusat.
Pada bahan Xenobiotika Alkohol 96% dengan volume 1
ml, sistem organ yang diserang adalah sistem pernapasan, kulit
dan bulu, saluran cerna, membrane mukosa, sistem saraf otonom,
dan sistem saraf pusat.
A.3. Klorofom
A.3.1. Xenobiotika 0,5 mL
Pada bahan Xenobiotika Kloroform memiliki onset pada
waktu 20 detik dan memiliki durasi 5 menit 45 detik
menimbulkan letal dengan berat mencit sebesar 21, 368 gram.
A.3.2. Xenobiotika 1 mL
Pada bahan Xenobiotika Kloroform memiliki onset pada
waktu 2 detik dan memiliki durasi 2 menit 57 detik menimbulkan
letal dengan berat mencit sebesar 14, 659 gram.
A.3.3. Efek Toksik
Pada bahan Xenobiotika Kloroform dengan volume 0,5
ml, sistem organ yang diserang adalah sistem pernapasan, saluran
cerna, membrane mukosa, sistem saraf otonom, dan sistem saraf
pusat.
Pada bahan Xenobiotika Kloroform dengan volume 1 ml,
sistem organ yang diserang adalah sistem pernapasan, kulit dan
bulu, saluran cerna, membrane mukosa, sistem saraf otonom, dan
sistem saraf pusat.

A.4. Eter
4.4.1. Xenobiotika 0,5 mL
Pada bahan Xenobiotika Eter memiliki onset pada waktu
14 detik dan memiliki durasi 5 menit 9 detik menimbulkan letal
dengan berat mencit sebesar 15, 8 gram.
A.4.2. Xenobiotika 1 mL
Pada bahan Xenobiotika Eter memiliki onset pada waktu
29 detik dan memiliki durasi 3 menit 23 detik menimbulkan letal
dengan berat mencit sebesar 24, 7 gram.
A.4.3. Efek toksik
Pada bahan Xenobiotika Eter dengan volume 0,5 ml,
sistem organ yang diserang adalah sistem pernapasan, membrane
mukosa, dan sistem saraf pusat.
Pada bahan Xenobiotika Eter dengan volume 1 ml, sistem
organ yang diserang adalah sistem pernapasan, membrane
mukosa, dan sistem saraf pusat.
A.5. Aseton
A.5.1. Xenobiotika 0,5 mL
Pada bahan Xenobiotika Aseton memiliki onset pada
waktu 30 detik dan memiliki durasi > 30 menit 37 detik dengan
berat mencit sebesar 29, 31 gram.
A.5.2. Xenobiotika 1 mL
Pada bahan Xenobiotika Aseton memiliki onset pada
waktu 55 detik dan memiliki durasi > 28 menit 10 detik dengan
berat mencit sebesar 21, 405 gram.
A.5.3. Efek toksik
Pada bahan Xenobiotika Aseton dengan volume 0,5 ml,
system organ yang diserang adalah sistem pernapasan, sistem
saraf otonom, dan sistem saraf pusat.
Pada bahan Xenobiotika Aseton dengan volume 1 ml,
sistem organ yang diserang adalah sistem pernapasan, sistem
saraf otonom, dan sistem saraf pusat.
A.6. Methanol
A.6.1. Xenobiotika 0,5 mL
Pada bahan Xenobiotika Methanol memiliki onset pada
waktu 6 menit dan memiliki durasi > 30 menit 35 detik dengan
berat mencit sebesar 25, 059 gram.
A.6.2. Xenobiotika 1 mL
Pada bahan Xenobiotika Methanol memiliki onset pada
waktu 1 menit dan memiliki durasi > 29 menit 34 detik dengan
berat mencit sebesar 22, 537 gram.
A.6.3. Efek toksik
Pada bahan Xenobiotika Methanol dengan volume 0,5 ml,
sistem organ yang diserang adalah sistem pernapasan, kulit dan
bulu, membrane mukosa, sistem saraf otonom, dan sistem saraf
pusat.
Pada bahan Xenobiotika Methanol dengan volume 1 ml,
sistem organ yang diserang adalah sistem pernapasan,
kardiovaskuler, sistem saraf otonom, dan sistem saraf pusat.
A.7. Derajat Toksisitas secara keseluruahan dari tinggi ke rendah
A.7.1. Kloroform
A.7.2. Eter
A.7.3. Methanol
A.7.4. Aseton
A.7.5. Alkohol 96%
A.7.6. Alkohol 70%
B. SARAN
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, praktikan hendaknya
lebih berhati-hati dan teliti dalam melakukan pengamatan sehingga hasil
pengamatan yang diperoleh akurat atau sesuai dengan literature.

DAFTAR PUSTAKA
Alexander A, 2001. Chloroform Inhalation Exposure Conditions Necessary to
Initiate Liver Toxicity in Female B6C3F1 Mice . Avaiable from :
http://toxsci.oxfordjournals.org/cgi/content/full/66/2/201. Acces on 24
Maret 2010.

Boylan, C.James, dkk. 1983. Pharmaceutical Excipient. London: Pharmaceutical


Society of Britian. P.8.8.

Buttler, dkk. 1978 At a Glance Farmakologi Medis. Edisi Kelima. Jakarta:


Erlangga,. hal 12-13

Campbell, Neil A., Reece, Jane B., dan Mitchell, Lawrence G. 2008. Biologi.
Edisi kelima. Erlangga, Jakarta. Halaman 7-10.

Casaarett dan Doull. 1995. Toxicology the basic science of poisons seventh
edition. Kansas: McCraw-Hill Medical Publishing Devision. Halaman
28,31, 32.

Departemen Farmakologi dan teraupetik. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta:


FK ULP. 81,89.

Dirjen POM,. 1979. Farmakope Indonesia Edisi ketiga. Jakarta:DEPKES RI.


P.65,66,96,151,401,481.

Ernst, Mustchler. 1986. Dinamika Obat, Farmakologi dan Toksikologi


(Terjemahan). Bandung: ITB.

Ganiswarna, Sulistia G. 1995. Anestesi Umum. Dalam: Farmakologi dan Terapi.


Edisi IV. Jakarta: Bagian Farmakologi FKUI. Hal : 116.

Goodman dan Gilman. 2008. Anastetik Umum. Dasar Farmakologi Terapi.


Jakarta:EGC .
Imran, Firman. 2017.
Katzung, Bertram. 1997. Alkohol. Dalam: Farmakologi Dasar dan Terapi. Edisi
VI. Jakarta: EGC. Hal : 69, 76-7.

Malole, M. B.M,. 1989. Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan di


Laboratorium. Bandung:ITB. P.94-95.

Marcovitch, H., 2005., Blacks Medical dictionary 21 edition., A & C Black,


London.

Mycek M.J, Harvey, R.A., dan Champe, C.C. 2001. Farmakologi Ulasan
Bergambar. Lippincottts Illustrated Reviews: Pharmacology. Penerjemah.
Azwar Agoes. Edisi kedua. Jakarta: Widya Medika. Halaman 259.

Tim Penyusun. 2010. Buku Ajar Anatomi Umum Fakultas Kedokteran.


Makassar:UNHAS. P.68.

Tim Penyusun. 2012. Penuntun Praktikum Farmakologi Toksikologi I.


Makassar:STIFA.P.21,22,23,24,25.

Wirasuta, I.M.A.G. dan Niruri, R., 2006. Toksikologi Umum.

You might also like