You are on page 1of 11

MAKALAH

MEMAHAMI AQSAM AL-QURAN

Tuga ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Ulumul Quran


Dosen Pengampu MAKHRUD, M.Pd. I

Oleh :

MOH. HISYAMMUDIN MY.

INSTITUT AGAMA ISLAM TRI BAKTI KEDIRI

(IAIT) KEDIRI

2016

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam menghadapi kebenaran dan agama, manusia itu berbeda
dalam cara menerima, menghayati, dan mengamalkannya. Bagi orang yang
bersih jiwanya dan tidak dikotori hawa nafsunya, mereka siap menerima
kebenaran agama dengan mudah, lancar serta insyaf. Mereka tidak
membutuhkan argumentasi, teori muluk-muluk,bukti-bukti maupan ucapan-
ucapan yang diperkuat dengan taukid atau sumpah.
Sebaliknya, bagi orang yang jiwanya dikotori hawa nafsu, kebatilan
dan tipuan setan, mereka tidak akan mau menerima kebenaran agama.
Mereka menerima kebenaran agama setelah jiwanya di masuki bentuk-
bentuk ungkapan yang menenangkan jiwa, baik diberi penguat (taukihd)
ataupun sumpah (qasam) untuk menyadarkan mereka.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka adapun rumusan
masalahnya sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan rukun-rukun aqsam alquran?
2. Apa saja macam-macam Aqsam alquran?
3. Apa saja bentuk-bentuk Aqsam alquran?
4. Apa saja faidah-faidah Aqsam alquran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan rukun-rukun Aqsam
Alquran.
2. Untuk mengetahui macam-macam Aqsam alquran
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk Aqsam alquran.
4. Untuk mengetahui faidah-faidah Aqsam alquran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pegertian Aqsamil Quran


Menurut bahasa, aqsam merupakan lafal jamak dari
kata qasam. Sedangkan kata qasam sama artinya dengan kata halaf dan yamin,
karena memang satu makna yaitu berarti sumpah. Sumpah dinamakan dengan
yamin karena orang Arab kalau bersumpah saling memegang tangan kanan
masing-masing.
Qasam dan yamin merupakan sinonim yang didefinisikan untuk
memperkuat maksud sesuatu dengan menyebutkan sesuatu yang lain yang
memposisikan posisi yang lebih tinggi.[1]
Menurut istilah qasam diberi definisi sebagai berikut: Sumpah ialah
mengikatkan jiwa untuk tidak melakukan sesuatu perbuatan atau untuk
mengerjakannya, yang diperkuat dengan sesuatu yang diagungkan bagi orang
yang bersumpah, baik secara nyata ataupun secara keyakinan saja.
Sumpah itu dalam ucapan sehari-hari merupakan salah satu cara
menguatkan pembicaraan yang diselipi dengan persaksian/pembuktian yang
mendorong lawan pembicara untuk bisa mempercayai/ menerimanya. Sebab,
pembicaraan yang diperkuat dengan sumpah itu, berarti sudah dipersaksikan di
depan Tuhan.
Bentuk sumpah itu tidak hanya terdapat dalam Al Quran saja, juga tidak
hanya dalam bahasa Arab, melainkan umum dan terdapat dalam kitab suci serta
dalam segala bahasa di dunia, baik Arab, Inggris, Perancis, Urdu dan sebagainya
termasuk pula dalam bahasa Indonesia.
Dr. Bakri Syekh Amin dalam buku At Tabirul Fanni Fil Quran
menjelaskan beberapa bentuk sumpah yang biasa terjadi dikalangan orang Arab,
sebagai berikut: Dengan bentuk salam-salaman tangan kanan mereka, dengan

3
bentuk memercikkan minyak wangi ke tangan atau pakaian mereka, dengan
bentuk saling mengikatkan tampar yang satu kepada yang lain, dengan bentuk
tekad/nazar dan dengan bentuk-bentuk yang lain.
Orang yang pertama menyusun Ilmu Aqsamil Quran ini ialah Imam Ibnu
Al Jauziyah (wafat 751 H.) yang menulis kitab At Tibyan Fi Aqsamil Quran.

B. Rukun-Rukun Qasam
Sighat qasam yang asli itu terdiri dari tiga rukun yaitu:
1. Harus ada fiil qasam yang di mutaaddikan dengan huruf ba.
Dalam percakapan sehari-hari atau dalam ayat al Quran, sumpah itu tidak
terlalu lengkap mencakup rukun tersebut. Kadang-kadang fiil qasamnya
dibuang/tidak disebutkan. Tetapi dalam Al Quran, penggunaan huruf ba ini
hanya terjadi jika fiil qasamnya disebutkan. Contohnya seperti dalam ayat
53 surat An Nur:


) 35: (
Bahkan terkadang huruf ba itupun diganti dengan wawu, seperti surat Al
lail ayat 1:
)1 : (
Atau diganti dengan huruf ta, seperti dalam surat Al Anbiya ayat 57:
)57: (

Sumpah ada juga yang menggunakan huruf wau. Sumapah yang
menggunakan wau ini tidak perlu menggunakan lafad aqsama,
ahlafa. Sebaliknya huruf itu harus digunakan kata yang jelas, bukan pengganti.
2. Harus ada muqsam bih (penguat sumpah), yaitu sumpah itu harus diperkuat
sesuatu yang diagungkan oleh yang bersumpah. Misalnya dengan
menggunakan lafal Allah:

Keadaan Muqsam Bih


Dr. Bakri Syekh Amin dalam buku At Tabir Alfan fil Quran menceritakan
bahwa kebiasaan sumpah orang-orang arab jahiliyah yang selalu
memakai muqsam bih selain Allah, misalnya dengan umurnya, kakeknya,

4
hidupnya, kepala dan sebagainya. Maksud sumpah orang Arab Jahiliyah
tersebut adalah untk memuliakan hal-hal yang dijadikan muqsam bih itu.
Menurut kebiasaan, mereka memang memuliakan hal tersebut. Sejalan
dengan kebiasaan orang Arab itulah, dalam Al Quran juga kadang-kadang
terdapat qasam seperti qasam orang Arab Jahiliyah. Misalnya yang
terdapat dalam surat Al Hijr ayat 72:


)72: (
Padahal menurut peraturan muqsam bih, sumpah itu seharusnya memakai
nama Allah SWT, Dzat atau sifat-sifat-Nya, terutama bagi sumpah
manusia. Sebab ada larangan bersumapah dengan muqsam bih selain
Allah, yang dihukumi musyrik. Hal itu berdasarkan hadits riwayat Umar:


) (
Artinya: barang siapa bersumpah dengan selain Allah, maka berarti dia
telah kafir atau musyrik (H.R. Tirmdzi)
Memang bagi Allah boleh bersumpah dengan apa saja. Sebab, muqsam
bih itu harus berupa sesuatu yang diagungkan oleh yang bersumpah.
Sedang bagi Allah yang Maha Agung tidak ada yang harus diagungkan
oleh-Nya. Sehingga dia boleh bersumpah dengan Dzat-Nya ataupun
makhluk-Nya, tetapi tidak untuk mengagungkan makhluk itu. Melainkan
supaya manusia mengerti bahwa makhluk/benda yang dijadikan muqsam
bih Allah SWT. itu adalah benda yang penting dan besar artinya.
Macam-macam Muqsam Bih dalam Al Quran
Ada 7 macam muqsam bih dalam Al Quran:
a) Dengan Dzat Allah atau sifat-sifat-Nya, terdapat dalam tujuh ayat sebagai
berikut:
o Surat Maryam ayat 68
o Surat Al Hijr ayat 92
o Surat An Nisa ayat 65
o Surat Al Maarij ayat 40
o Surat At Taghabun ayat 7

5
o Surat As Saba ayat 3
o Surat Yunus ayat 53
b) Dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Terdapat dalam surat Al
Hijr ayat 72:
c) Dengan hari kiamat, seperti pada surat Al Qiyamah ayat 1:
d) Dengan Al Quran, seperti surat Yasin ayat 1-3:
e) Dengan makhluk berupa benda-benda angkasa (Al uluwwiyyat), seperti
pada surat An Najm ayat 1-2:
f) Dengan makhluk yang berupa benda-benda bumi (bissufliyyat) seperti
pada surat At Tin ayat 1:
g) Dengan waktu, seperti waktu dhuha. Contohnya surat Ad Dhuha ayat
1:
3. Harus ada muqsam alaihi (berita yang diperkuat dengan sumpah itu),
yaitu ucapan yang ingin diterima/dipercaya orang yang mendengar, lalu diperkuat
dengan sumpah tesebut.
Keadaan Muqsam Alaihi
Muqsam Alaihi adalah berita yang dikuatkan dengan sumpah atau disebut juga
jawaban sumpah. Ada empat hal yang harus dipenuhi muqsam alaihi, yaitu:
a) Muqsam alaihi/berita itu terdiri dari hal-hal yang baik, terpuji atau hal-
hal penting.
b) Muqsam alaihi itu sebaiknya disebutkan dalam setiap bentuk sumpah.
Jika muqsam alaihii tersebut kalimatnya terlalu panjang, maka muqsam
alaihi boleh di buang.
c) Jika jawab qasamnya berupa fiil madhi mutaharrif yang positif (tidak
dinegatifkan), maka harus dimasuki huruf lam dan qad.
d) Materi isi muqsam alaihi itu bisa bermacam-macam, terdiri dari berbagai
bidang pembicaraan yang baik-baik dan penting-penting.
Dalam Al Quran, Muqsam alaihi terdiri dari hal-hal berikut:
a) Pokok-pokok keimanan dan ketauhidan.
b) Penegasan bahwa Al Quran itu adalah benar-benar mulia.
c) Keterangan bahwa Rasulullah SAW itu adalah benar-benar utusan Allah.

6
d) Penjelasan tentang balasan, janji dan ancaman yang benar-benar akan
terlaksana.
e) Keterangan tentag ikhwal manusia.

C. Macam-Macam Aqsamil Quran


Dilihat dari segi fiilnya, qasam Al Quran itu ada dua macam, sebagai berikut:
a) Qasam Dhahir
Qasam Dhahir adalah sumpah yang di dalamnya disebutkan fiil qasam dan
muqsam bihnya. Dan diantaranya ada yang dihilangkan fiil qasamnya,
sebagaimana pada umumnya karena dicukupkan dengan huruf jarr berupa
wawu, ba dan ta. Contohnya seperti dalam surat Al Qiyamah ayat 1-
2 berikut:
. .
b) Qasam Mudhmar
Qasam Mudhmar adalah sumpah yang di dalamnya tidak dijelaskan fiil
qasam dan tidak pula muqsam bih, tetapi ia ditunjukkan oleh lam taukid
yang menunjukkan sebagai jawaban qasam. Contohnya seperti dalam surat
Ali Imran ayat 186:
) 186: (
Dilihat dari segi muqsam bihnya, maka qasam ada tujuh macam:
a) Qasam dengan Dzat Allah SWT atau sifat-sifat-Nya yang terdapat pada
7 ayat, diantaranya seperti dalam surat Al Hijr ayat 92.
b) Qasam dengan perbuatan-perbuatan Allah SWT. Seperti dalam surat
As Syams ayat 5.
c) Qasam dengan yang dikerjakan Allah SWT, seperti dalam surat Ath
Thur ayat 1.
d) Qasam dengan malaikat-malaikat Allah SWT, seperti dalam surat An
Naziaat ayat 1-3.
e) Qasam dengan Nabi Allah SWT, seperti dalam surat Al Hijr ayat 72.
f) Qasam dengan makhluk Allah SWT, seperti dalam surat At Tin ayat 1-
2.

7
g) Qasam dengan waktu, seperti dalam surat Ad Dhuha ayat 1-2.

D. Bentuk-bentuk Aqsamil Quran


a. Bentuk pertama
Sebagaimana sudah disebutkan, bahwa sighat (bentuk) yang asli dalam
sumpah itu ialah bentuk yang terdiri dari tiga unsur, yaitu fiil sumpah ynag
dimutaaddikan dengan ba muqsam bih dan muqsam alaih. Kemudian fiil
yang dijadikan sumpah itu bisa lafal aqsamu, ahlifu atau asyhidu yang
semuanya berarti bersumpah.
b. Bentuk kedua: ditambah huruf la
Kebiasaan orang yang bersumpah itu memakai berbagai macam bentuk, yang
berarti merupakan sighat-sighat yang tidak asli lagi. Begitu pula di dalam Al
Quran, banyak terdapat juga sighat-sighat sumpah lain, disamping yang asli.
Mislanya sighat yang ditambah huruf la di depan fiil qasamnya.
Contohnya seperti dalam surat Al Insyiqaq ayat 16:

)16: (
c. Bentuk ketiga: ditambah kata Qul Bala ()
Sighat ini adalah untuk membantah atau menyanggah keterangan yang tidak
benar. Tambahan Qul Bala itu adalah untuk melengkapi ungkapan
kalimat yang sebelumnya, yang berisi keterangan yang tidak betul, yaitu
kalimat:



Sehingga Allah memerintahkan supaya dijawab dengan positif bahwa pasti
datang hari kiamat itu. Seperti dalam surat As Saba ayat 3:


d. Bentuk keempat: ditambah kata-kata Qul Iiy ()
Kadang-kadang sumpah dalam Al Quran itu ditambah dengan kata-kat Qul
Iiy yang berarti benar. Seperti dalam surat Yunus ayat 53:


)53: (

8
E. Faedah Qasam
Qasam merupakan salah satu penguat perkataan yang masyhur untuk
memantapkan dan memperkuat kebenaran sesuatu di dalam jiwa. Quran al Karim
diturunkan untuk seluruh manusia dan manusia mempunyai sikap yang
bermacam-macam terhadapnya. Maka dengan adanya qasam tersebut sedikitya
diperoleh faedah-faedah sebagai berikut:
a) Berita itu sudah sampai pendengar dan kalau dia bukan orang yang apriori
menolak, tentunya berita tersebut sudah diterima dan dipercaya karena sudah
diperkuat dengan sumpah, apalagi memakai nama Allah SWT.
b) Pemberi berita sudah merasa lega, karena telah menaklukkan pendengar
dengan cara memperkuat berita-beritanya dengan sumpah atau dengan
beberapa taukid (penguat). Hal ini berbeda sebelum dia bersumpah, jiwanya
masih merasa kecewa, karena beritanya belum diterima pendengar.
c) Dengan bersumpah memakai nama Allah atau sifat-sifat-Nya, menurut Dr.
Bakri Syekh Amin berarti memuliakan atu mengagungkan Allah SWT.
karena telah menjadikan nama-Nya selakuDzat yang diagungkan sebagai
penguat sumpahnya. Tidak memakai nama atau benda-benda lain, sesuai
dengan peraturan dan definisi sumpah itu sendiri.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa Sumpah ialah
mengikatkan jiwa untuk tidak melakukan sesuatu perbuatan atau untuk
mengerjakannya, yang diperkuat dengan sesuatu yang diagungkan bagi orang yang
bersumpah, baik secara nyata ataupun secara keyakinan saja.
Rukun-rukun yang ada dalam aqsam Al quran adalah fiil qasam, muqsam
bih dan muqsam alaih. Huruf-huruf yang digunakan dalam aqsam, pertama
huruf wau dan huruf ba. Sumpah yang menggunakan huruf wau tidak perlu
menggunakan lafad aqsama, ahlafa. Sumpah yang menggunakan huruf ba bisa
disertai dengan kata yang menunjukkan sumpah dan boleh tidak menyertakan
sumpah.
Bentuk-bentuk aqsam Al Quran ada yang menggunakan bentuk asli,
ditambah dengan huruf La, ditambah kata Qul Bala () , ditambah kata-kata Qul
Iiy () . Aqsam Al Quran ini berfungsi sebagai penguat (takid) ucapan agar
pendengar mudah diterima dan dipercaya.
Dalam qasam juga terdapat faedah-faedah diantaranya adalah berita yang
sudah sampai pendengar, dan dia bukan orang yang apriori, berita itu sudah diterima
dan dipercaya karena sudah diperkuat dengan sumpah. Pemberita berita itu sudah
merasa lega, karena telah menaklukkan pendengar dengan cara memperkuat berita
dengan sumpah. Dan dengan bersumpah menggunakan nama Allah atau sifat-sifat-
Nya berarti memuliakan atau mengagungkan Allah SWT. karena telah
menggunakan nama-Nya selaku Dzat yang diagungkan sebagai penguat sumpah.

B. Saran
Tak ada gading yang tak retak. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak
kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Izzan, Ahmad, Ulumul Quran, tafakur, Bandung, 2005.

Djalal, Abdul, Ulumul Quran, Dunia Ilmu, Surabaya, 2008

Ahmad Izzan, Ulumul Quran, Tafakur, 2005, hal. 225

Abdul Jalal, Ulumul Quran, Dunia Ilmu, 1998, 364.

Ahmad Izzan, Ulumul Quran, Tafakur, 2005, hal. 225

11

You might also like