Professional Documents
Culture Documents
ED
Oleh:
SO
N
Laboratorium Agronomi dan Hortikultura
U
TA
R
PE
FA
KUALITAS AIR
Air irigasi yang baik adalah air yang dapat memenuhi segala fungsi air (6 hal),
tanpa menimbulkan eferk samping yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
dan merusak struktur serta kesuburan tanah. Kualitas air untuk irigasi pertanian dapat
dilihat dari berbagai parameter kualitas air diantaranya adalah :
ED
ada yang rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi)
2. Sodivitas : kandungan sodium dalam air yang dapat menimbulkan efek
berracun bagi tanaman.
SO
3. Toksisitas : kandungan ion yang spesifik yang dapat menimbulkan gangguan
N
pada tanaman selain cadmium (boron, Chlor dan beberapa logam berat).
U
Selain itu, kualitas air untuk irigasi dapat ditentukan berdasarkan pada:
TA
Disamping itu air yang digunakan untuk tanaman harus mempunyai komposisi
kimia antara lain:
Tujuan praktikum
1. Ember
2. Erlenmeyer
3. Gelas ukur
ED
4. Corong
5. pH paper
6. TDS meter
7. DO meter
SO
N
8. EC meter
U
9. Turbidimeter
TA
Prosedur Kerja
FA
1. Persiapan Contoh
Contoh air irigasi diambil dari lapangan sebelum dianalisis terlebih dahulu
diperiksa label dan nomor. Diulang sebanyak 3 kali dan masing-masing disiapkan
untuk dianalisis menggunakan DO meter, EC meter, Turbidimeter, TDS meter, dan
pH paper.
Cara kerja :
Kertas saring berlipat yang sudah diketahui bobotnya (A mg) disimpan diatas
corong yang beralas erlenmeyer. Gelas ukur yang berisi air irigasi sebanyak 250 ml
disaring diatas kertas saring sampai habis. Kemudian kertas saring dipanaskan pada
suhu 105 0C selama 1-3 jam. Selanjutnya, kertas saring yang berisi lumpur ditimbang
(B mg). Kadar lumpur ditetapkan dengan rumus berikut ini :
ED
Dimana :
A
B
= berat kertas saring kosong (mg)
= berat kertas saring+lumpur kering SO
N
1000 = faktor dari ml ke l.
U
Peralatan yang dibutuhkan antara lain EC meter, erlemeyer 100 ml, tissue.
Pereaksi yang digunakan antara lain aquades.
R
Cara Kerja :
PE
Alat EC meter dinyalakan, elektrode dicuci dengan aquades lalu keringkan dengan
FA
tisue. Alat dikalibrasi dengan memasukkan elektrode ke dalam larutan baku NaCL.
Tepatkan pembacaan alat menjadi 1.413 S cm-1. Setelah kalibrasi selesai elektroda
dikeringkan. Masukkan elektrode ke dalam contoh yang akan diukur (kira-kira 50 ml)
dan baca setelah angka mantap. Setiap akan mengukur contoh elektrode dicuci dan
dikeringkan dengan tisu. Setelah selesai elektrode dicuci dengan aquades dan dilap
sampai kering. Alat dimatikan.
ED
Cara Kerja :
Alat DO meter dinyalakan, elektrode dicuci dengan aquades lalu keringkan dengan
SO
tisue. Masukkan elektrode ke dalam contoh yang akan diukur (kira-kira 50 ml) dan
baca setelah angka mantap. Setiap akan mengukur contoh elektrode dicuci dan
N
dikeringkan dengan tisu. Setelah selesai elektrode dicuci dengan aquades dan dilap
U
Cara Kerja :
Contoh air dimasukkan dalam tabung turbidi. Kemudian alat dinyalakan. Tunggu
FA
ready berkedip 10 kali kemudian dicatat nilai yang keluar. Alat dimatikan.Setelah
selesai tabung turbidi dicuci dengan aquades dan dilap sampai kering.
ACARA II
PENGELOLAAN AIR PADA LAHAN SAWAH
Pemberian air pada tanaman padi sawah dilakukan dengan cara penggenangan
secara terus menerus yaitu tanaman padi diberi air dan dibiarkan tergenang mulai
beberapa hari setelah tanam sampai beberapa hari sebelum panen. Penggenangan
ED
dapat dilakukan pada kedalaman air 2,5 5 cm (dangkal), 5-7,5cm (sedang), 7,5-
15cm (dalam).
SO
Penggenangan pada petakan sawah dilakukan dengan beberapa pertimbangan:
N
1. Penggenangan secara terus menerus dan diselingi penyusutan pada
U
Keadaan air pada petakan sawah ini sangat menetukan pertumbuhan dan tingkat
produksi bukan cara pemberiannya. Dalam atau dangkalnya penggenangan air pada
FA
Tujuan praktikum
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi penggaris dan alat
tulis, pancong, dan petakan sawah dengan tanaman padi ada berbagai stadia
pertumbuhan tanaman.
Prosedur kerja
ED
SO
N
U
TA
R
PE
FA
ACARA III
DEBIT AIR SALURAN IRIGASI
Debit air merupakan jumlah air yang mengalir pada sungai atau saluran per
satuan waktu (m3/dt atau l/dt). Pengukuran debit air sangat penting untuk dasar
perhitungan dalam perencanaan dimensi dan kekuatan waduk, kekuatan jaringan
irigasi (bangunan dan saluran), serta bangunan pengendali banjir.
Sungai merupakan sumber air utama untuk kepentingan pertanian. Oleh
karena itu sebelum dikembangkan menjadi sumber air irigasi harus dilakukan
penyelidikan terlebih dahulu guna memperoleh data tentang kuantitas dalam
ED
penyediaan air serta kualitas airnya. Pada umumnya debit air sungai sangat
tergantung pada musim dan lokasinya.
SO
Kenyataannya untuk mendapatkan data debit aliran sungai pada banyak
daerah aliran sugai datanya sering tidak lengkap. Ketersediaan data debit aliran
N
sungai jangka panjang dilokasi bangunan pengambilan sangat diperlukan untuk
U
perhitungan debit andalan untuk mengetahui besarnya debit yang tersedia sepanjang
PE
sampai ke petak sawah perlu dierhitungkan debit air yang dialirkan sesuai dengan
kebutuhan dan stadia pertumbuhan tanaman. Berbagai macam cara perhitungan debit
sudah dikembang baik yang sederhana maupun dengan menggunakan sekat
pengukur.
Tujuan Praktikum
Prosedur Kerja
=c.V.A
ED
c : Koefisien pelampung (0,6)
V : Kecepatan aliran air rata-rata ( m/s )
A : Luas penampang ( m2 )
SO
N
U
TA
pengukuran yang kurang teliti. Metode ini berdasarkan dari pencatatan waktu dengan
menggunakan pelampung untuk menempuh jarak tertentu (D) kemudian kecepatan
FA
V=
Cara pengukuran :
- Memiliki aliran yang seragam, kedua tebing sisinya lurus sepanjang 50 100
m atau minimal 10 kali lebar sungai/saluran
- Daerah pengukuran terlindung dari angin
- Memasang tada batas pengukuran
- Dilakukan berulang-ulang
- Melepaskan pelampung
- Faktor koreksi 0.8 0.9
Pada saluran irigasi bentuk penampang antara lain dasar lancip, dasar
parabola, dan dasar trapesium. Untuk luas penampang dihitung dengan rumus
berikut : A=cxBxh
ED
Dimana A : luas penampang
B : lebar sungai
h : kedalaman sungai SO
N
c : koefisien penampang
U
Luas penampang
A1 = d1 x h1
FA
Q1 = A1 x V1
Kemudian dirata-ratakan
Alat ini berambang tajam dengan bentuk trapesium dengan kemiringan sisinya
1:4
FA
PE
R
TA
U
N
SO
ED
Debit air duhitung dengan rumus :
0.0186bh3 / 2
Q =
Alat ini bekerja berdasarkan pengaliran air lewat ambang yang dapat
ED
digerakkan naik-turun sehingga punya fungsi sebagai alat pengukur debit dan
alat penutup (pintu).
SO
N
U
TA
R
PE
FA
ED
SO
N
U
TA
R
PE
FA
ACARA IV
KAPASITAS LENGAS LAPANG
Kapasitas lengas lapang adalah jumlah air maksimum yang tertinggal setelah
air permukaan dan air bebas pada pori makro yang hilang dari tanah akibat gaya
berat. Berarti kapasitas lapang memperhatikan kondisi fisik dari tanah dan
mempunyai arti penting dalam pertanian. Oleh karena itu tanaman yang ditanam pada
tanah kondisi kapasitas lapang akan memberikan hasil yang baik.
Jumlah air yang bermanfaat bagi tanaman mempunyai kisaran batas tertentu.
Pada tanah yang kelebihan air atau kekurangan air merupakan salah satu faktor
pembatas bagi pertumbuhan tanaman, bahkan kekurangan udara pada tanah yang
ED
tergenang dapat menyebabkan kerusakan tanaman.
Kandungan air dari tanah dapat pula dinyatakan dengan ketersediaan air bagi
SO
tanaman. Jumlah total air tanah yang ada tidaklah sepenting ketersediaannya bagi
tanaman. Air tersedia pada kebanyakan tanaman budidaya adalah tingkatan air yang
N
berada antara titik layu permanen dan kapasitas lapang. Air ini disebut air kapiler.
U
Kondisi kapasitas lapang dapat diukur berdasarkan kadar airnya. Kadar air
TA
tanah adalah jumlah air yang terdapat dalam massa tanah dan dinyatakan dalam
persen terhadap tanah kering. Kadar air tanah juga dapat dinyatakan dalam persen
R
volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai
PE
Tujuan Praktikum
Setelah praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengukur
kapasitas lengas lapang beberapa jenis tanah.
Alat dan Bahan
- Media tanam (ada beberapa jenis)
- Polibag
- Oven
- Timbangan elektrik
- Cawan
- Solet
-
Prosedur Kerja
Contoh tanah kering udara yang diambil dari lapisan olah (kedalaman 20 cm),
ditimbang dan diperoleh bobot tanah kering udara (BKU) kira-kira sebanyak 10
gram. Contoh tanah tersebut selanjutnya dioven pada suhu 105C selama 24 jam, lalu
ditimbang kembali sehingga diperoleh bobot tanah kering oven (BKO). Selisih bobot
tanah kering udara dengan bobot tanah kering oven adalah bobot air pada contoh
ED
tanah kering udara.
Sejumlah contoh tanah tersebut dimasukkan dalam pot, lalu disiram dengan
SO
air (150 ml) agar kadar lengas sekitar kapasitas lapangan yaitu dengan dibiarkan
selam 48 jam. Pot ditutup dengan plastik agar air tidak menguap, tetapi sedikit diberi
N
lubang agar air meresap ke bawah oleh pengaruh gravitasi seperti keadaan di
U
lapangan. Setelah 48 jam, contoh tanah diambil dari pot lalu ditimbang dan diperoleh
TA
bobot tanah kapasitas lapangna (BKL). Contoh tanah tersebut selanjutnya dioven
pada suhu 105C selam 24 jam, lalu ditimbang kembeli sehingga diperoleh bobot
R
Nilai-nilai BKU, BKL dan BKO yang sudah diketahui selanjutnya dapat
untuk menghitung nilai kapasitas lengas lapangan dan jumlah air yang harus
FA
ED
SO
N
U
TA
R
PE
FA
ACARA V
EVAPORASI DAN TRANSPIRASI
Air merupakan bagian dari semua sel, jumlahnya bervariasi tergantung dari
jaringannya (tersebar dan terbagi 20 sampai 95 persen). Air merupakan sistem pelarut
dari sel dan memberikan suatu medium dari sel dan juga sebagai media pelarut unsur-
unsur hara dalam tanah. Air dapat mempertahankan turgor sel yang sangat penting
dalam peristiwa transpirasi dan pertumbuhan tanaman. Disamping itu, air diperlukan
sebagai untuk pembentukan persenyawaan baru.
Air bagi tanaman berada dalam suatu keadaan yang sinambung. Kehilangan
air dapat menyebabkan terhentinya pertumbuhan dan defisiensi secara terus-menerus
ED
menyebabkan perubahan-perubahan dalam tanaman yang bersifat tidak dapat balik
dan mengakibatkan kematian. Hal ini, dapat terjadi sangat cepat dalam keadaan panas
SO
dan sering bagi tanaman-tanaman yang karakternya tidak dapat untuk mencegah
kehilangan air.
N
Sebaliknya air berlebihan umumnya berupa air bebas yang berada pada
U
kelembaban tanah lebih dari kapasitas lapang. Air ini tidak berguna bagi tumbuhan
TA
karena berpengaruh buruk antara lain mengakibatkan keadaan aerasi buruk bagi
pertumbuhan, pengendapan hara ke lapisan tanah yang lebih dalam dan
R
Kebutuhan air bagi tanaman adalah hilangnya air pada tanah akibat evaporasi,
transpirasi dan perkolasi. Kebutuhan air bagi tanaman dinyatakan sebagai jumlah
FA
satuan air yang diisap per satuan berat kering tanaman, 50 persennya untuk
pembentukan bahan kering dan kebutuhannya berbeda untuk setiap jenis tanaman.
Transpirasi merupakan kehilangan air berupa uap air yang keluar tubuh
tanaman, sedangkan evaporasi adalah kehilangan air berbentuk gas yang keluar dari
permukaan tanah. Oleh karena itu transpirasi adalah peristiwa evaporasi dari
permukaan tumbuhan. Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi juga berpengaruh
terhadap transpirasi. Kenyataan di lapang kedua proses tersebut terjadi secara
bersama-sama dan disebut sebagai evapotranspirasi.
Manfaat Transpirasi yaitu :
1. Pengangkutan mineral-mineral dan air melalui xylem dan larutan bergerak
melalui jaringan phloem dari organ pengasimilasi ke organ pengguna.
2. Meningkatkan turgor optimum sel.
3. Meningkatkan proses penyerapan air dan hara serta pertukaran energi.
Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang evaporasi dan
transpirasi.
ED
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain polibag,
timbangan, media tanam, benih jagung, air.
Prosedur kerja
SO
N
1. Siapkan polibag yang berisi media dengan media antara lain media pasir saja,
U
disiram dulu dengan air sampai kapsitas lapang) pada pot/polibag tersebut.
PE