You are on page 1of 7

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2015

PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU FURNITURE


PADA PT. BATAVIA CYCLINDO INDUSTRI
TANGERANG

Yudhistira
Program Studi Sistem Informasi
STMIK NUSA MANDIRI JAKARTA, Jl. Kramat Raya No. 25,
Jakarta Pusat, 10450, Indonesia
E-mail : yudhis1a1@gmail.com

Abstrak - Persediaan barang merupakan salah satu tugas dari manajemen logistik dalam suatu perusahaan,
yaitu dukungan dalam pengadaan barang untuk keperluan perusahaan Sistem persediaan bahan baku yang
masih manual dapat membuat kinerja bagian gudang dalam mengelola barang masuk, barang keluar, sampai
membuat laporan stok persediaan bahan baku menjadi tidak efektif. Sehingga diperlukan sistem yang sudah
terkomputerisasi. Dengan sistem persediaan bahan baku yang sudah terkomputerisasi dapat memudahkan
bagian gudang untuk mengelola semua aktivitas dalam penyediaan bahan baku. Dalam studi kasus pada PT
Batavia Cyclindo Industri Tangerang, kami melihat pengelolaan persediaan bahan baku di perusahaan tersebut
masih manual, sehingga sering terjadi selisih antara jumlah bahan baku real dengan data yang dicatat. Dengan
menggunakan metode waterfall, kami mencoba untuk membuat sebuah sistem persediaan bahan baku yang
sudah terkomputerisasi. Semua data-data mengenai persediaan bahan baku tersimpan dalam sebuah database
MySQL. Tidak hanya bahan baku, tapi juga data supplier, karyawan, departemen juga tersimpan dalam satu
database. Aplikasi yang digunakan dalam mengelola sistem persediaan bahan baku ini berupa aplikasi desktop
yang dibuat menggunakan bahasa java dan menggunakan editor netbeans 7.1.

Kata Kunci : Sistem,waterfall, persediaan, java, netbeans 7.1.

sampai pengiriman barang produksi ke costumer. Hal


I. PENDAHULUAN ini yang menjadi salah satu kendala yang dialamai PT.
Batavia Cyclindo Industri. Dengan masih
1.1 Latar Belakang menggunakan sistem yang manual, terkadang
Persediaan barang merupakan bagian yang menimbulkan beberapa kendala, terutama di bagian
sangat penting bagi suatu perusahaan. Persediaan gudang tempat penyimpanan bahan baku. Salah
barang merupakan salah satu tugas dari manajemen satunya tidak sesuainya jumlah bahan baku yang
logistic dalam suatu perusahaan, yaitu dukungan sudah di pesan dari supplier dengan yang terdapat di
dalam pengadaan barang untuk seluruh keperluan gudang. Selain itu pula terhambatnya proses
perusahaan. Agar dukungan tersebut dapat di penyaluran bahan baku dari gudang ke bagian
manfaatkan perlu perencanaaan dan di lakukan secara produksi karena terkendala pengarsipan dokumen
terpadu, yang berarti saling berkaitan dan mendukung yang terlalu rumit.
antar elemen yang terkait. Di dalam proses pencatatan Berdasarkan permasalahan itu, diperlukan
yang dilakukan pada perusahaan tersebut sampai saat sistem perusahaan yang sudah terkomputerisasi yang
ini masih menggunakan sistem manual, mulai dari dapat membantu dan mengefektifkan kinerja dari
peoses pemesanan barang kepada supplier, proses bagian gudang untuk menyetok bahan baku serta
penerimaan barang, proses barang masuk ke gudang memudahkan penyimpanan dokumen-dokumen ke
maupun barang keluar, sampai pembuatan laporan dalam suatu database sehingga dapat mempercepat
yang ditujukan kepada pimpinan. Untuk mengatasi proses penyerahan bahan baku ke bagian produksi.
masalah diatas, maka perlu informasi yang di Selain itu juga, lebih memudahkan bagian gudang
distriusikan secara komputerisasi agar informasi yang untuk membuat laporan stok bahan baku dan
diberikan lebih akurat, efisien dan cepat guna untuk meminimalisir terjadinya selisih antara stok real yang
mengambil suatu keputusan dalam mewujudkan terdapat di gudang dengan data yang dimiliki.
tujuan perusahaan. (Maryani,Supriatna, dan Gunadhi
2012:2) [4]
PT. Batavia Cyclindo Industri adalah
perusahaan yang memproduksi barang-barang
furniture. Sistem yang dipakai dalam perusahaan ini
masih manual, dari mulai pemesanan bahan baku ke
supplier, pengiriman bahan baku ke bagian produksi,
Prosiding SNIT 2015 : Hal.A- 43

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2015

1.2 Identifikasi Permasalahan berhubungan dan berkaitan dengan perancangan


Sistem persediaan bahan baku pada PT. sistem.
Batavia Cyclindo Industri masih manual, sehingga
membuat beberapa permasalahan yang timbul, 1.6 Model Pengembangan Sistem
diantaranya : Model pengembangan sistem yang penulis
1. Sering terjadinya selisih stok antara bahan baku lakukan dalam pembuatan penelitian ini adalah:
yang sudah dicatat dalam kartu stok dengan stok 1. Analisa Kebutuhan Sistem
real yang ada di gudang. Perencanaan dan pembuatan perangkat lunak.
2. Pembuatan laporan yang masih belum rapi dan Pembahasan pada bab ini meliputi analisa
belum efektif. kebutuhan perangkat lunak, perancangan
3. Belum adanya backup untuk dokumen-dokumen perangkat lunak dan pembuatan perangkat lunak.
penting yang bisa disimpan dalam suatu database. Untuk pembuatan aplikasi tersebut maka
perlengkapan yang diperlukan adalah sebagai
1.3 Perumusan Masalah berikut :
Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis a. Java Netbeans 7.1
merusmuskan masalah yang terdapat pada PT. Batavia b. Menggunakan MySql ( Xampp ) sebagai
Cyclindo Industri sebagai berikut : database
1. Diperlukannya sistem yang sudah terkomputerisasi c. Bahasa pemrograman java
untuk membuat kinerja yang lebih efektif dari 2. Desain
bagian gudang. Proses desain menerjemahkan kebutuhan
2. Diperlukannya pembuatan database untuk pengguna dalam sebuah dokumen aplikasi yang
menyimpan dan membuat backup dokumen- dapat diperkirakan kualitasnya sebelum proses
dokumen yang penting. coding dimulai. Sistem informasi persediaan bahan
3. Sistem yang sudah terkomputerisasi akan baku dan penunjang dibangun dengan
meminimalisir selisih jumlah stok antara bahan menggunakan bahasa pemrograman java serta
baku real yang terdapat di gudang dengan database MySQL dan desain sistem dibuat
dokumen-dokumen yang disimpan dalam database menggunakan UML (Use Case Diagram, Squence
berdasarkan transaksi pengeluaran dan Diagram, dan Deployment Diagram) sedangkan
pemasukkan bahan baku baik dari supplier atau desain pembuatan database menggunakan ERD.
yang diberikan kepada bagian produksi. 3. Code generation
Tahap Coding adalah tahap dimana hasil desain
1.4 Maksud dan Tujuan software diterjemahkan ke dalam bahasa yang
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah dapat dimengerti oleh komputer. Dalam penelitian
sebagai berikut : ini menggunakan bahasa pemrograman java.
1. Membuat sistem yang sudah terkomputerisasi Database yang dihasilkan disimpan dalam aplikasi
khususnya untuk bagian gudang pada PT. Batavia database MySQL.
Cyclindo Industri. 4. Testing
2. Membuat aplikasi persediaan bahan baku untuk Pengujian sistem menggunakan Black box testing,
bagian gudang PT. Batavia Cyclindo Industri agar yang menganggap aplikasi sebagai sebuah kotak
dapat mengefektifkan kinerja. hitam dimana user mengabaikan sistem bisnis
yang diadopsinya. Blackbox testing
1.5 Teknik Pengumpulan Data menitikberatkan pada kesesuaian suatu komponen
Metode pengumpulan data adalah serangkaian terhadap spesifikasi.
kegiatan atau cara untuk mendapatkan data atau 5. Support
informasi dari objek yang diteliti. Pada penelitian ini Perangkat pendukung yang diperlukan untuk
penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan pembuatan aplikasi tersebut adalah sebagai berikut
data diantaranya: a. Processor Intel (R) celeron (R) CPU B820 @
1. Observasi 1.70 GHZ 1.70 GHz
Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap b. RAM 2.00 GB DDR3
proses barang masuk dan keluar gudang pada PT. c. Hardisk 500 GB HDD
Batavia Cyclindo Industri.
2. Wawancara 1.7 Ruang Lingkup
Penulis melakukan tanya jawab kepada Bapak Berdasarkan permasalahan yang dibahas diatas,
Siswanto yang menjabat sebagai Kepala gudang maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada proses
yang melakukan dan mengawasi semua proses bisnis yang dilakukan pada sistem ini, yaitu dimulai
yang terdapat di gudang persediaan bahan baku dari proses penerimaan bahan baku dari supplier,
dan penunjang pada PT. Batavia Cyclindo Industri. penyimpanan bahan baku yang kemudian
3. Studi Pustaka menyesuaikan jumlah stoknya, pengeluaran bahan
Dengan metode studi pustaka ini penulis mendapat baku ke bagian produksi berdasarkan perminataan
sumber data dari buku-buku dan jurnal yang barang yang dibuat oleh bagian produksi, dan
Prosiding SNIT 2015 : Hal.A- 44

Seminar Nasional
N Inova
vasi dan Tren (SNIT) 2015

membbuat laporaan stok bahan


b bakuu.Bahasa lingkup yaang akan dikkerjakan. Deengan adanyaa
pemroograman yanng digunakann dalam peraancangan sejumlah modul
m programm ini tentu saja kesalahann
sistem
m informasi persediaan
p baahan baku inni adalah yang timbu ul dapat dikurrangi. Setiap program
p tentuu
menggunakan java dengan MySQ QL sebagai daatabase. akan memiiliki program utamanya, yaang kemudiann
akan memaanggil sejumlaah modul-mod dul yang ada.
ANDASAN TEORI
II. LA T 2.
2 Teknik Top p-Down
Suatu masaalh yang kom mpleks dibagi--bagi kedalam m
Konsep Dasar Model Pengeembangan Siistem
2.1 K beberapa tingkatan keelompok massalah hinggaa
Metode rekayasa piranti
p lunakk yang subbagian yang paling kecil, kemu udian disusunn
digunnakan peneliti adalah Metode waterfall. Menurut langkah-lanngkah untuk menyelesaik kannya secaraa
Pressm man ( 2010 : 39 ) [5] w
waterfall adalaah model detail.
klasikk yang berssifat sistemattis, berurutann dalam 3.
3 Teknik Butttom-up
membbangun softw ware. Beriku
ut ini gambaaran dari Teknik peemecahan maasalah yang sudah mulaii
waterfrfall model. ditinggalkaan karena sullit melakukan n standarisasii
Fase-ffase dalam model
m fall menurut referensi
waterfa proses darri prosedur-pprosedur yang g sudah adaa
Pressm man: untuk digabbungkan menjjadi satu kesatuan.

2.4
2 Unifield Modelling
M Lannguage (UML L)
UML merupakan bahasa visual v untukk
pemodelan
p daan komunikasisi mengenai sebuah
s sistem
m
dengan
d men nggunakan ddiagram daan teks-tekss
mbar II.1 Waaterfall Modell Process (Sum
Gam mber : pendukung
p (R
Rosa, 2011:1117). [6]
Prressman, 2005:79) Menurut Rosa (2011: 120) [6], pada UML 2.33
teerdiri dari 133 macam diaggram yang diikelompokkann
Konsep Dasar Pemrograma
2.2 K an dalam
d 13 kateegori. Pembaggian kategori dan macam--
Menurut Herlambang dan Tanuw wijaya ( macam
m diagraam tersebut ddapat dilihat pada gambarr
2005:185) [2] Prosses pengemban ngan sistem iinformasi dibawah:
d
(softw
ware processs/developmentt paradigm) adalah
sekummpulan tahaap, tugas dan d aktivitaas yang UML 2.3 Diaagram

dibutuuhkan untuk secara efisien n mentransforrmasikan


kebutuuhan pemakaai ke suatu so olusi sistem iinformasi
yang eefektif. Structure Diagrams Behavior Diaggrams Inte
eraction Diagrams

Program menurut
m Binan nto (2005:1) [[1] dapat
diartikkan untuk mendeskripsik
m kan instruksi--instruksi Class Diagram Use Casse Diagram Sequence Diagram

but source co de, yang


tersenndiri yang biaasanya di seb
dibuatt oleh programmer.Pem mrograman teerstruktur Object Diagram Activityy Diagram
Communication
Diagram

diperkkenalkan perrtama kali pada p tahun 1960-an


oleh PProfesor E
Edsger Djjikstra dari Unniversitas Component Diagram
m
Sttate Machine
Diaagram
Timing Diagram

Eindhhoven.
Pemrogram man terstrukttur merupakan an proses Composite Structure
Diagram
Interastion Overview
Diagram

mengimplementasikan urutan
n langkah untuk
menyelesaikan suaatu masalah dalam
d bentuk program Package Diagram

yang memiliki ranncang bangun n yang terstruuktur dan


tidak berbelit-bellit sehingga mudah dditelusuri, Deployment Diagram
m

dipahami dan dikem mbangkan oleh siapa saja.


Sumber
S : Rosaa (2011:121)
2.3 M
Metode Pemroograman Tersstruktur Gambar II.2 D Diagram UML
L
Menurut Rosa
R dan Shallahuddin (201 3:67) [7]
pemroogramman terstruktur
t adalah
a konseep atau Ada 3 diagram yang digun nakan dalam m
pardiggma atau suudut pandang g pemrogram man yang penelitian
p inii yaitu actiivity diagram
m, use casee
membbagi-bagi proogram berdaasarkan funggsi-fungsi diagram,
d commmponent diiagram, dan deploymentt
atau prosedur-prosedur yang dibutuhkan program diagram.
d Berrikut penjelaasan dari masing-masing
m g
kompputer.Pemrograaman terstruk ktur memakaii metode diagram:
d
pengeembangan Topp-Down dan Button
B up. 1.
1 Activity Diagram
1. MModular Diagram aktivitas atau activity diagram m
Daalam pemroograman secara modularr, suatu menggamb barkan workfflow (aliran kerja) atauu
prrogram akan dipilah kedalam sejumlahh modul, saktivitas dari sebuah ssistem atau proses
p bisnis..
dimmana setiap modul meenjalankan fu fungsinya Yang perllu diperhatikkan disini ad dalah bahwaa
sendiri. Tentunnya fungsi yang
y dijalankkan oleh diagram ak ktivitas mengggambarkan ak
ktivitas sistem
m
setiap modul saangat terbatass sesuai dengaan ruang bukan apaa yang dilakuukan aktor, jadi
j aktivitass

ing SNIT 2015 : Hal.A- 45


Prosidin 5

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2015

yang dapat dilakukan oleh sistem. (Rosa, Menurut Sampeallo (2012:2032) [8]
2011:134) [6] Pengendalian persediaan merupakan sistem yang
2. Use Case Diagram digunakan perusahaan sebagai laporan untuk
Use case atau diagram use case merupakan manajemen puncak maupun manajer persediaan
pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem sebagai alat ukur kinerja persediaan dan dapat
informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk membantu membuat kebijakan
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau persediaan, seperti menjaga jangan sampai perusahaan
lebih aktor dengan sistem informasi yang akan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan
dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk kehilangan pendapatan serta laba usaha. Atau menjaga
mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari
sebuah sistem informasi dan siapa saja yang karena hal ini mengakibatkan biaya pemesanan
berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. (Rosa, menjadi besar, sehingga perusahaan selalu mempunyai
2011:130) [6] persediaan dan jumlah yang tepat, pada waktu yang
3. Deployment Diagram tepat, dan dalam spesifikasi atau mutu yang telah
Diagram deployment atau deployment diagram ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat
menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses terjamin/tidak terganggu.
eksekusi aplikasi. (Rosa, 2011:129) [6] Menurut Wardana (2013:119) [8] Suatu
informasi pada kenyataan akan lebih efisien dan
2.5 Entity Relationship Diagram (ERD) efektif dengan diterapkanya komputerisasi, karena
Entity relationship diagram merupakan segala sesuatu dituntut serba cepat dan akurat.
sebuah diagram yang digunakan untuk merancang
hubungan antartabel-tabel dalam basis data. (Rosa, III. PEMBAHASAN
2013:212). [7]
Komponen-komponen yang terdapat di dalam Entity 3.1 Analisa Sistem Berjalan
Relationship Model: 3.1.1 Proses Bisnis Sistem
1. Entitas/Entity Bagian produksi membuat surat permintaan
Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bahan baku (SPBB) kepada bagian storage. Bagian
bakal tabel pada basis data; biasanya mengacu storage mengecek stok barang berdasarkan label dan
pada benda yang terlibat dalam aplikasi yang akan kartu stok. Jika stok dari bahan baku ada maka bagian
dibuat. storage menyiapkan barang, mengurangi jumlah stok
2. Atribut di label dan kartu stok serta menandatangani SPBB.
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam Kemudian bagian storage menyerahkan bahan baku
suatu entitas dan copy SPBB ke bagian produksi serta
3. Atribut kunci primer mengarsipkan SPBB asli. Sedangkan jika stok tidak
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam mencukupi, maka bagian storage memberitahukan ke
suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses bagian PPIC untuk dibuatkan Request Order (RO)
record yang diinginkan; biasanya berupa id atau yang akan diserahkan ke bagian Purchasing.
kode yang tidak boleh sama atau jika lebih dari Bagian Purchasing membuat Purchasing
satu maka kombinasinya tidak boleh sama; kunci Order (PO) untuk di serahkan kepada Supplier.
pemanggil benda seperti halnya nama pada Setelah barang datang, bagian purchasing
manusia. menyerahkan copy PO (purchasing order) dan Surat
4. Atribut multinilai/multivalue Jalan (SJ) dari supplier serta memberitahukan
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam kedatangan barang kepada bagian storage. Bagian
suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari storage akan mencocokkan copy PO, dengan kuantitas
satu. dan jenis barang yang di pesan serta surat jalan dari
5. Relasi supplier, setelah itu menandatangani surat jalan dan
Relasi yang menghubungkan antarentitas; biasanya menyimpan surat jalan asli yang telah ditanda
diawali dengan kata kerja; biasanya juga tangani,sedangkan copy surat jalan yang telah ditanda
mendefinisikan relasi proses antarentitas/benda tangani diberikan kepada bagian purchasing untuk
yang terkait dengan aplikasi diberikan ke supplier.
6. Asosiasi/association Setelah barang diterima, barang tersebut
Penghubung antara relasi dan entitas dimana di tidak langsung di tempatkan kedalam gudang tetapi
kedua ujungnya memiliki multiplicity diserahkan kebagian QA untuk diuji kualitasnya
kemungkinan jumlah pemakaian. berdasarkan data barang yang terdapat di copy PO.
Setelah lulus uji, barang dikembalikan lagi ke bagian
gudang beserta copy PO yang nantinya diarsipkan
oleh bagian storage. Kemudian bahan baku
ditempatkan dan bagian storage membuat bukti
2.6 Penelitian Terkait barang masuk (BBM) yang diserahkan ke bagian
purchasing sebagai tanda bahwa barang telah masuk
Prosiding SNIT 2015 : Hal.A- 46

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2015

dan copy BBM disimpan sebagai arsip. Bagian uc Use case Storage

storage juga harus membuat label barang untuk setiap Log Out

jenis barang yang ditempatkan di dalam gudang dan


mengisi kartu stok berdasarkan copy BBM . include
extend

Log In
File Keluar
extend
Storage
a ct Domain M ode l

Produks i Storage PPIC QA Purchas ing Supplie r


include
Sta rt extend
extend

M enu Utama
M embua t SPBB M e ne rima SPBB Barang Masuk Form BM
Log Out extend include
Transaksi extend

T
Ce k Stok M e mbua t RO M enerima RO
extend
Y extend
me na ndatanga ni SPBB

M e mbua t PO
Barang Keluar Form BK
M enerima PO
Laporan include
M e ngurangi Stok

extend
M enyia pk an BB
Lap. Stok
extend extend
include Form Lap. Stok

M embe rika n
M e ne rima BB BB da n Copy M enerima BB da n M eme be rika n BB Lap. BK Lap. BM
da n Copy SPBB SPBB SJ dan SJ

M engars ipk an
SPBB include
M embe rika n
include
M e nc oc oka n BB BB, SJ, da n
Copy PO Form Lap. BM
Form Lap. BK
M e na ndata ngani SJ

M embe rika n M enerima


Copy SJ

M enga rs ipkan SJ
Copy SJ
Gambar III.2
M enguj i BB
Use Case Diagram Storage
M embe rika n BB be rda sa rk an Copy
da n Copy PO

M e ne rima BB dan
PO
M e mbe rik an
Copy SJ
M enerima Copy
SJ
2. Use Case Diagram Admin Storage
uc use case admin
M engars ipk an M enge mbalika n
Copy PO BB dan Copy PO

Log Out Cari Data Tambah Tampil Form


Keluar Barang extend include Barang
extend Simpan
M e mbuat BBM
extend
extend extend extend extend
include Edit extend
File extend
Tambah
Log In Data Barang
M e ne rima Copy extend Tutup
M embe rika n Hapus
Copy BBM BBM Admin include
M enu Utama Tutup

M e ngarsipka n BBM extend extend


extend
Simpan
Cari Data Tampil Form
M enamba h Stok M aster Data Karyaw an Tambah extend
Log Out extend Karyaw an extend includeKaryaw an

extend extend
extend
extend extend
Data Tambah
Departemen Edit
extend Tutup
End Tutup

Cari Data
Data Supplier Departemen
Tampil Form
extend Tambah Simpan
extend include Departemen extend

extend
Gambar III.1 Cari Data
Supplier
extendextend

Tutup Edit
extend

Tutup
Tambah

Activity Diagram Proses Bisnis Sistem Berjalan extend

Tambah
Tambah Form
include Supplier Simpan
extend
extend extend
extend

3.2 Rancangan Sistem dan Program Usulan Laporan


Tutup Edit extend

Tutup
Tambah

3.2.1 Analisis Kebutuhan Software extend


Lap. Barang Tampil Form

Tahapan Analisis extend include Lap. Barang

extend

Berikut ini spesifikasi kebutuhan (System extend


Lap. Karyaw an
include
Tampil Form
Lap. Karyaw an

Requirement) dari sistem persediaan bahan baku Lap.


Departemen include
Tampil Form
Lap.
Departemen

furniture pada PT Batavia Cyclindo Industri Lap. Supplier Tampil Form

Tangerang: include Lap. Supplier

Halaman Storage: Gambar III.3


A1. Storage dapat mengelola Barang Masuk. Use Case Diagram Admin Storage
A2. Storage dapat mengelola Barang Keluar. 3.2.3. Activity Diagram
A3. Storage dapat mengelola Laporan. 1. Activity Diagram Barang Masuk
Halaman Admin Storage:
B1. Admin dapat mengelola data supplier.
B2. Admin dapat mengelola data Departemen.
B3. Admin dapat mengelola data Karyawan.
B4. Admin dapat mengelola data barang.
B5. Admin dapat mengelola laporan.

3.2.2. Use Case Diagram


1. Use Case Diagram Storage

Gambar III.4
Activity Diagram Prosedur Penerimaan Barang

Prosiding SNIT 2015 : Hal.A- 47

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2015

2. Activity Diagram Barang Keluar


M M

M
Gambar III.5

Activity Diagram Prosedur Barang Keluar M

3.2.4. Desain Database


Entity Relationship Diagram menjelaskan hubungan
antar data dalam basis data yang terdiri dari object-
object dasar yang mempunyai hubungan atau relasi Gambar III.7 Logical Strukture Record (LRS)
antar objek-objek tersebut. Dibawah ini ERD yang
dibuat dalam sistem: 3.2.5. User Interface
Berikut adalah tampilan dari user interface aplikasi
perseediaan bahan baku yang kami buat :
a. Login

kelola

Gambar III.8 Tampilan Login

b. Form Barang Masuk

Gambar III.6 Entity Relationship Diagram (ERD)


LRS (Logical Record Structure) Adalah representasi
dari struktur record-record pada tebel-tabel yang
terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.
Menentukan kardinalitas, jumlah table dan Foreign
Key (FK). Di bawah ini LRS yang dibuat dalam sistem
:

Gambar III.9 Tampilan Form Barang Masuk

Prosiding SNIT 2015 : Hal.A- 48

Seminar Nasional
N Inova
vasi dan Tren (SNIT) 2015

c. Foorm Barang Keluar


K teelah diupayak kan untuk dappat ditangani dengan
d sistem
m
yang
y baru ini, adapun kesim mpulan yang dapat
d diambill
antara
a lain:
1.
1 Aplikasi siistem informaasi persediaan n bahan bakuu
ini dapat mempermudah
m h dan memperrcepat kinerjaa
petugas bagian gudangg dalam meengakomodasii
perhitungan n stok persediiaan bahan baku.
2.
2 Dengan adanya aplikaasi ini perussahaan dapatt
melihat stook persediaann bahan baku untuk jangkaa
waktu terteentu.
3 Waktu pro oses menjadi rrelatif lebih cepat sehinggaa
dapat men ningkatkan kiinerja dan mempermudah
m h
bagian gud dang dalam peencatatan barang.
Saran daari kami dal alam pengembangan hasill
Gaambar III.10 Tampilan
T Form Barang K
Keluar penelitian
p ini adalah
a dengann menambahk kan lagi ruangg
liingkup dari sistem
s yang ddibuat, yaitu jangan
j hanyaa
d. Lapporan Barang Masuk sekedar
s pengeeluaran bahann baku dari bagian gudangg
k bagian produksi, tetapi juga dari bag
ke gian produksii
sampai
s dikirim
m ke costumerr.

DAFTAR
D REFERENSI

[1] Binanto. Iwan, Konseep Bahasa Pemrograman,


P ,
Yogyakarta: Andi, 20005.
[2] Herlambaang. Soenndoro dan Haryantoo
Tanuwijaaya, Sistem
m Informassi, Konsep,,
Gammbar III.11 Taampilan Laporan Barangg Masuk Teknolog gi & Manajeemen, Yogyaakarta: Grahaa
e. Lapporan Barang Keluar Ilmu, 200 05.
[3] Maryani. Asep, D Deddy Supriatna, Erwinn
Gunadhi,, Perancanngan Sistem m Informasii
Persediaaan Barang M Masuk dan Keluar
K (Studii
Kasus di PD Sumber SSayur), ISSN N : 2302-7339..
Garut: Juurnal STT-Garrut Vol. 09 No o. 24 2012.
[4] Pressman n, Roger, Software Engineering.A
E A
Prationneer Approaach, Diam
mbil darii
:http://ce.sharif.edu/cou
ourses/8485/cee474/recource
Gam
mbar III.12 Taampilan Laporan Barangg Keluar s/root/PreessmanSosftw ware%Enginerring.pdf,
2009.
f. Lapporan Kartu Sttok [5] Rosa, Su ukamto, dan M. Shalahu uddin, Modull
Pembelajaran Rekayyasa Perang gkat Lunakk
Terstrukttur dan Beroorientasi Objeek, Bandung::
Modula, 2011.
[6] Rosa dan n M.Shalahudddin, Rekayaasa Perangkatt
Lunak Terstruktur
T ddan Berorienntasi Objek,,
Bandung: Informatika,, 2013.
[7] Sampealllo, Yulius Gessong, Analisiss
Pengendaalian Persediiaan Pada UD. U Bintangg
Furnituree Sangasangga, ISSN: 0216-6437..
Samarind da: Jurnal Ekssis Vol.8 No.1, Mar 2012::
2001 2181, 2012.
[8] Wardana, Indra, Ekoo Aribowo, Perancangan
n
dan Impllementasi Sisttem Informassi Manajemenn
Gamb
bar III.13 Taampilan Lapo
oran Kartu Sttok Kegiatan Masjid SStudi Kasuss : Masjidd
Jogokariy yan Yogyakaarta, e-ISSN N: 2338-5197..
IV. K
KESIMPULA
AN Yogyakarta: Jurnal Saarjana Teknik k Informatikaa
Volume 1 Nomor 1, Juuni 2013, 201 13.
Perancangan Sistem Informmasi persediaaan bahan
baku di bagian guddang PT Bataavia Cyclindoo Industri
Tangeerang merupaakan perancan ngan dari sisttem yang
sedanng berjalan. Berbagai permaasalahan yangg muncul
ing SNIT 2015 : Hal.A- 49
Prosidin 9

You might also like