You are on page 1of 3

Kota Sukabumi merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang tertelak pada bagian

selatan tengah Jawa Barat, kota ini memiliki posisi strategis terhadap wilayah Jabodetabek atau
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Kota yang diapit oleh Kota Jakarta di sebelah
selatan dan Kota Bandung di sebelah barat. Kota Sukabumi merupakan salah satu kota pilihan
untuk wisata karena banyak wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung ke kota ini sejenak
untuk menikmati keindahan alam bahari atau pegunungan, selain itu Kota Sukabumi dikenal
dengan budaya yang memiliki tatakrama yang sopan dan santun serta tutur bahasa Sunda yang
lembut. Secara geografis wilayah Kabupaten Sukabumi mempunyai luas daerah 4.161 km2 atau
11,21 persen dari luas Jawa Barat atau 3,01 persen dari luas seluruh Pulau Jawa. Dengan wilayah
seluas itu maka Kabupaten Sukabumi mempunyai predikat sebagai kabupaten terluas se- Jawa dan
Bali (http://sukabumikab.bps.go.id/ )

Kabupaten Sukabumi memiliki batas wilayah yang meliputi 40% berbatasan dengan lautan dan
60% merupakan daratan, namun demikian masyarakat di Sukabumi sebagai putra daerah yang
memiliki pengetahuan dan potensi untuk mengembangkan sumber daya alam yang berada di
daerah-nya kurang memperdulikan hal itu. Padahal tidak mengherankan di Kabupaten menyimpan
berbagai keindahan alam yang eksotis seperti Pantai Cimaja, Ujung Genteng, Goa Buni Ayu dan
Situ Gunung. Keindahan alam yang masih belum terkenal adalah yang terdapat di Ciletuh
Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi, secara geologi merupakan daerah yang khas, unik dan
langka karena di wilayah ini tersingkap kelompok bebatuan berumur paling tua di Pulau Jawa.
Keberadaan taman bumi atau geopark menjadikan daerah ini sangat unik dan langka. Selain di
tempat ini, masih ada dua tempat serupa di Pulau Jawa.Yakni di daerah Karangsambung,
Kebumen serta di Pegunungan Jiwo di Bayat, Jogyakarta. Kawasan Ciletuh berjarak sekitar 135
km dari Kota Sukabumi, kontur jalan yang naik turun, berkelok, ditambah lagi dengan sempitnya
jalan dan kerusakan disejumlah titik mengakibatkan jarak tempuh untuk berkunjung ke kawasan
ini menghabiskan waktu sekitar enam sampai tujuh jam melalui jalur darat dan sekitar tiga jam
menggunakan jalur laut yang dimulai dari pelabuhan ratu. Apabila dilihat dari ketinggian Kawasan
Geopark di Ciletuh memiliki pola yang menyerupai tapal kuda yang terbuka ke Samudra Hindia.
Batuan yang pemandangan yang sangat indah, baik dari segi komposisi batuannya maupun
keindahan alam dan baharinya. Selain itu di sejumlah tebing-tebing terdapat beberapa air terjun
aau curug dengan ketinggian bervariatif yang merupakan satu daya tarik Ciletuh yang menjorok
ke arah laut, beberapa air terjun dapat terlihat dari tepi pantai Ciletuh seperti Curug Cimarinjung,
Curug Puncak Manik, Curug Sodong, Curug Cikanteh, Curug Ciatel, Curug Awang dan Curug
Tengah,jarak antara air terjun yang berjauhan sehingga memerlukan waktu dua sampai tiga hari
untuk mengunjungi semua air terjun tersebut. Selain itu Kawasan Geopark di Ciletuh memiliki
keindahan alam bahari yang mempesona, mengandung terumbuk karang sebagai rumah untuk
berbagai jenis ikan hias yang langka, pulau mandra, pulau manuk, pulau kunti, pasir putih yang
hanya terdapat di pantai Cikadal yang berada berdampingan dengan teluk Ciletuh, goa sodong
merupakan sebuah goa hotizontal berukuran panjang sekitar 10 meter yang dapat ditembus
langsung memperlihatkan keindahan samudra. Salah satu keindahan geopark memiliki berbagai
bebatuan yang memiliki ciri khas yang sudah diberi nama oleh warga sekitar secara turun temurun
karena memiliki cerita tersendiri seperti Batu Haok, Batu Cadas Gemblung dan Batu Jendela,
sedangkan kebudayaan yang masih ada sampai saat ini adalah Laes, Calung dan Gendang Pencak
Kawasan geologi Ciletuh unik dan sangat menarik untuk dipelajari, karena geologinya merupakan
hasil dari tumbukan dua lempeng yang berbeda, yaitu Lempeng Eurasia (lempeng benua) yang
berkomposisi granit (asam) dan Lempeng Indo-Australia (lempeng samudera) yang berkomposisi
basal (basa), menghasilkan batuan sedimen laut dalam (pelagic sediment), batuan metamorfik
(batuan ubahan), dan batuan beku basa hingga ultra basa (Dokumen Pemerintah Provinsi Jawa
Barat: 2013). Melalui taman bumi atau Geopark, kita diajak menelusuri lorong waktu geologi
yang periodenya tidak hanya mencakup masa ratusan tahun tetapi hingga jutaan tahun.

Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka termasuk nilai
arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya di mana masyarakat setempat diajak
berperan-serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam (UNISCO, 2004).
Geopark tidak hanya menyajikan alam yang termonumenkan secara geologi, tetapi juga kehidupan
yang ada di dalamnya yaitu manusia, hewan dan tumbuhan. Manusia mungkin sudah hidup di
dalamnya selama beberapa generasi, bekerja didalamnya sehingga sedikit banyak menghasilkan
nilai perekonomian sendiri. Kawasan yang memiliki predikat sebagai kawasan taman bumi atau
geopark, Setidaknya ada 5 (lima) kriteria yang harus dipenuhi agar suatu geopark dapat
berlangsung mencapai tujuannya, yaitu: ukuran dan lokasi, manajemen dan perlibatan masyarakat
lokal, pengembangan ekonomi, pendidikan, perlindungan dan konservasi.

You might also like