Professional Documents
Culture Documents
BURUNG UNTA
Disusun oleh:
M0414010
SURAKARTA
2017
A. Pendahuluan
Burung Unta (Struthio camelus) merupakan burung terbesar yang masih hidup
hingga saat ini dan merupakan golongan burung yang tidak dapat terbang. Habitatnya
cenderung di alam yang terbuka (rumput yang pendek dan semi gurun), meskipun
burung unta juga dapat ditemukan pada daerah stepa yang panas di bagian barat Sahara
dan gurun-gurun di Namibia. Burung unta memiliki empat sub spesies di Afrika
melliputi camelus, molybdophanes, massaicus, dan australis yang semuanya telah
dipelihara dan penangkaran untuk tujuan pertanian. Meskipun status konservasinya
tergolong beresiko rendah untuk punah, akan tetapi perburuan liar yang tinggi akan
menyebabkan berkurangnya spesies burung unta yang ada dan dapat berakibat pada
kepunahan burung unta.
Klasifikasi ilmiah dari burung unta adalah:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Struthioniformes
Famili : Struthionidae
Genus : Struthio
Bulu burung unta antara jantan dan betinanya memiliki perbedaan warna, dimana
pada hewan jantan bulunya berwarna hitam dengan sayap dan ekor berwarna putih
sedangkan pada betinanya bulu berwarna cokelat abu-abu dengan ukuran badan yang
lebih kecil dari jantan, akan tetapi pada bagian leher dan dan kaki biasanya tidak
terdapat bulu (botak). Kulit pada bagian kepala dan tungkai pada burung unta ini
biasanya kemerah-merahan tergantung sub spesiesnya. Burung unta hanya memiliki
tungkai yang sangat kuat dan dilengkapi dengan 2 jari, yang mana dahulu merupakan
jari ke 3 dan ke 4 dimana hal ini memudahkannya untuk dapat berlari jarak jauh dan
dapat mencapai kecepatan 65 km/jam saat berlari. Burung unta dengan mata yang tajam
dan leher yang panjang memudahkannya untuk dapat melihat musuh dari jarak jauh
sehingga dapat menghindari serangan predator.
C. Sistem Reproduksi Burung Unta
Burung unta termasuk dalam hewan ovipar atau bertelur, meski burung unta tidak
memiliki alat kelamin luar akan tetapi fertilisasinya tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini
dilakukan dengan cara menempelkan kloaka jantan pada kloaka betina. Kematangan
seksual burung unta biasanya pada usia 4-5 tahun, induk betina biasanya mengalami
tingkat kedewasaan lebih dulu daripada induk jantan. Burung unta merupakan hewan
yang melakukan perkawinan secara musiman, biasanya pada musim semi dan awal
musim panas. Diluar musim kawin, burung unta merupakan spesies yang hidup
berkelompok, cendereung membentuk kelompok yang berisi jenis kelamin dan usia
beragam, terutama di sekitar kubangan air. Pada sistem genitalia jantan, testis berjumlah
1 pasang dengan bentuk oval atau bulat dan permukaannya licin. Testis ini terletak di
sebelah ventral lobus penis bagian cranial dan dapat membesar pada saat musim kawin.
Sumber:
Bertram, B. C. (1980). Vigilance and group size in ostriches. Animal Behaviour, 28(1),
278-286.
Bonato, M., Cherry, M. I., & Cloete, S. W. (2015). Mate choice, maternal investment
and implications for ostrich welfare in a farming environment. Applied Animal
Behaviour Science, 171, 1-7.