Professional Documents
Culture Documents
ditambahkan aquades sebagai pelarut sebanyak 100 mL. Setelah bahan tercampur
dengan aquades, lalu dipanaskan pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit
didinginkan kemudian disaring hingga cairan penyari habis, ini disebut Colatur 1.
Jika hasil saringan kurang, maka ulangi penyaringan dengan menambahkan cairan
penyari pada ampas, kemudian disaring sebanyak kekurangan beratnya, ini disebut
Colatur 2.
didapatkan larutan coklat lebih muda sebanyak 20mL. Jumlah semua colatur yang
didapatkan adalah 100 mL larutan. Hasil ini berbeda-beda dengan kelompok yang
lain. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu bedanya orang yang
mengerjakan ekstrak, teknik yang dilakukan benar atau tidak, waktu perendaman
II
Hasil
B. Praktikum Skrining Fitokimia (Skrining Glikosida Jantung)
Ekstrak uji yakni ekstrak daun sirih ditambahkan dengan larutan 3ml FeCl3,
perubahan warna dari coklat ke merah perlahan-lahan berubah menjadi biru atau
PEMBAHASAN
A. Infundasi
1. Pengertian Infundasi
air pada suhu 90 derajat selama 15 menit.Infudasi adalah proses penyarian yang
umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dan
bahan-bahan nabati. Penyarian dengan cara ini menghasikan sari yang tidak stabil
dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu, sari yang diperoleh
dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam.Cara ini sangat sederhana
1. Membasahi bahan bakunya, biasanya dengan air 2 kali bobot bahan, untuk
bunga 4 kali bobot bahan dan untuk karagen 10 kali bobot bahan.
2. Bahan baku ditambah dengan air dan dipanaskan selama 15 menit pada suhu
900 980C. Umumnya untuk 100 bagian sari diperlukan 10 bagian bahan.
Pada simplisia tertentu tidak diambil 10 bagian bahan. Hal ini di sebabkan
karena:
6 bagian.
daun kumis kucing, sekali minum infuse 100cc karena itu diambil 1/2
bagian.
misalnya:
4. Penyaringan dilakukan pada saat cairan masih panas, kecuali bahan yang
mengandung bahan yang mudah menguap.Simplisia yang digunakan untuk
pembuatan infuse harus mempunyai derajat kehalusan tertentu.
Derajat Kehalusan
telah ditetapkan dicampur dengan air secukupnya dalam sebuah panci. Kemudian
dipanaskan dalam tangas air selama 15 menit, dihitung mulai suhu dalam panci
mencapai 90 derajat celcius sambil sesekali diaduk. Infuse diserkai sewaktu masih
panas melalui kain flannel. Untuk mencukupi kekurangan air, ditambahkan air
mendidih melalui ampasnya. Infuse simplisia yang mengandung minyak atsiri harus
sediaan daun salam sebanyak 10 gram yang terlebih dahulu di potong kecil-kecil
dengan ditambahkan aquadest sebagai pelarut sebanyak 100 mL. Setelah bahan
tercampur dengan aquadest, lalu dipanaskan pada suhu 90 derajat celcius selama
penyarian didinginkan kemudian disaring hingga cairan penyari habis, ini disebut
didapatkan larutan kuning sebnyak 20mL. Jumlah semua colatur yang didapatkan
adalah 100 mL larutan. Hasil ini berbeda-beda dengan kelompok yang lain. Hal itu
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu bedanya orang yang mengerjakan ekstrak,
teknik yang dilakukan benar atau tidak, waktu perendaman yang berbeda, dan
atsiri, dan adanya zat-zat yang tidak tahan panas lama disamping itu simplisia yang
B. Glikosida Jantung
1. Pengertian
Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua bagian senyawa,
yaitu gula dan bukan gula. Keduanya dihubungkan oleh suatu bentuk ikatan berupa
saling terikat maka senyawa ini disebut sebagai glikosida. Jembatan oksigen yang
menghubungkan glikon-anglikon ini sangat mudah terurai oleh pelarut asam ,basa,
enzim , air dan panas . semakin pekat kadar asam atau basa maupun semakin panas
lingkungannya maka glikosida akan semakin mudah dan cepat terhidrolosis. Saat
glikosida terhidrolisis maka molekul akan pecah menjadi dua bagian ,yaitu bagian
Glikosida jantung adalah alkaloid yang berasal dari tanaman yang kemudian
diketahui berisi digoksin dan digitoksin. Keduanya bekerja sebagai inotropik positif
Digoksin adalah suatu obat yang diperoleh dari tumbuhan Digitalis lanata.
failure (CHF). Obat ini juga digunakan untuk membantu menormalkan beberapa
dysrhythmias ( jenis abnormal denyut jantung). Obat ini termasuk obat dengan
Artinya rentang antara kadar dalam darah yang dapat menimbulkan efek terapi dan
yang dapat menimbulkan efek toksik sempit. Sehingga kadar obat dalam plasma
harus tepat agar tidak melebihi batas MTC yang dapat menimbulkan efek toksik.
Efek samping pada pemakaian dosis tinggi, gangguan susunan syaraf pusat:
bingung, tidak nafsu makan, disorientasi, gangguan saluran cerna: mual, muntah
dan gangguan ritme jantung. Reaksi alergi kulit seperti gatal-gatal, biduran dan
terjadi.
mempunyai daya kerja yang kuat dan spesifik terhadap otot jantung. Daya kerja
kontraksi.
Aglikon steroid atau genin terdiri dari dua tipe, yaitu tipe kardenolida dan
bufadienolida. Yang umum dalam alam adalah tipe kardenolida yang merupakan
steroida C23dengan rantai samping yang terdiri dari lingkaran lakton lima anggota
yang tidak jenuh - dan menempel pada C nomor 17 bentuk . Tipe bufadienolida
adalah homolog C24 dari kardenolida dan mempunyai rantai simpang lingkaran
lakton enam anggota tidak jenuh ganda menempel pada C nomor 17. Nama
bufadienolida berasal dari nama genus untuk katak Bufo, karena prototipe dari
Aspek kimiawi yang luar biasa dari kardenolida dan bufadienolida adalah
bahwa hubungan lingkaran C/D mempunyai konfigurasi sis. Agar daya kerja
lakotn tidak jenuh - dan menempel pada posisi 1 dari steroida dan hubungan-
hubungan A/B dan C/D harus mempunyai konfigurasi sis. Bila glikosida dipecah
aglikon masih mempunyai kegiatan terhadap jantung, tetapi bagian gula dari
absorbsi dan penyebaran glikosida dalam tubuh. Subtitusi oksigen pada inti
pada inti steroida juga mempengaruhi penyebaran dan metabolisme glikosida. Pada
umumnya makin banyak gugus hidroksi pada molekul lebih cepat waktu mulainya
Struktur dan daya kerja dari glikosida jantung mepunyai hubungan yang
sangat erat, pergantian tempat dari gugus hidroksi atau aalnya perubahan kecil
kardioaktifnya. Ciri khas untuk aglikon dan kardioaktif adalah adanya gugus
Setiap glikosida jantung mempunyai bagian gula yang terdiri dari satu,
dua, tiga, atau empat gugus gula pentosa atau heksosa, tetapi gula yang ti ujung
biasanya adalah glukosa. Gugus OH dari aglikon yang btereaksi pada pembentukan
glikosida adalah yang terdapat paa posisi 3. Monosakarida yang biasa terdapat
terpecahnya glikosida tersebut menjadi gula dan aglikon. Sedang hidrolisis yang
terjadi karena enzim yang terdapat dalam banyak tanaman glikosida jantung
memecah glikosida menjadi suatu gula bebas dan suatu glikosida sekunder yang
terikat sangat erat di dalam protoplasma sel (desmoenzim). Bila tidak diperhatikan
enzim tadi akan memecah gula dan glukosa yang biasanya terdapt di ujung hingga
dari heterosida yang asli akan terjadi senyawa yang kurang kompleks. Misalnya
dari ekstrak gubal strofanti dapat diahrapkan akan terdapat senyawa kardioaktif
Kecuali dengan hidrolisa, glikosida jantung dapat pula rusak dengan cara
yang lain. Lingkaran lakton di dalamnya mudah terbuka dengan adanya alkali, yang
akan membentuk garam dari asam aldehid. Sekali terbuka, lingkaran tersebut tidak
dapat dibentuk kembali menjadi lakton yang asli (cardenolide); sekarang karboksil
tadi membentuk lakton dengan suatu hidroksil di bagian lain dari aglikon tersebut
jantung.
mudah terpisah sebagai air pada suhu yang tinggi memebentuk anhidrogenin,
jantung. Glikosida jantung juga terhidrolisis sebagian oeh asam lambung tetepi
akan tahan lama, tetapi penggunaan panas dapat mengubah sebagian dari glikosida
yang asli.
gula dalam molekul. Pada umumnya makin besar jumlah gugus gula yang terdapat
dalam molekul, makin besar kelarutannya dalam air, tetapi makin kecil
baik glikosida asli maupun glikosida sekunder dan juga aglikon, karena itu
nampaknya alkohol merupakan pelarut yang cocok untuk zat kardioaktif (cardiac
principles). Glikosida jantung tidak larut dalam petroleum eter dan dalam eter, dan
diekstraksi dengan alkohol. Infusa air satu persen daun digitalis mengandung
hampir seluruh jumlah heterosida aktif yang terdapat dalam obat. Hal ini mungkin
sekunder.
3. Identifikasi kimiawi
a. Reaksi Legal
atau ekstrak murni dari obat gubal dilarukan dalam piridina. Bila natrium
jejak/rumutan/trace feri klorida. Asam sulfat pekat yang mengandung sejumlah feri
klorida yang sama diteteskan pada dasar tabung reaksi dengan suatu pipet. Suatu
lahan menyebar ke dalam lapisan asam asetat. Reaksi ini menunjukkan adanya gula
deoksi. Glikosida dari oleander dan squill memberikan warna merah, sedang
gliolosida dari adonis, apocymun dan digitalis memberikan warna hijau kebiruan.
Kepada larutan glikosida dalam asam asetat glasial diatmbahkan satu tetes
asam sulfat pekat. Pergantian warna terjadi dari rosa melaui merah, violet dan biru
senyawa yang lain. Reaksi ini disebabkan oleh bagian steroida dari molekul dan
karakteristik untuk aglikon dari tipe scillarenin. Asam sulfat 80% digunakan
sebagai alat untuk identifikasi biji strophanti. Biji strophanthus kombe memberikan
Euphorbiaceae.
a. Digitalis
b. Strophantus
%, asam kombat, trigonelina, kholina, dan asam tak larut. Aksi dari penggunaan
c. Urginea maritime
jumlah seluruh glikosida yang ada. Skilaren-A terdiri dari aglikon skilarenin dan
bagian gula ramnosa + glukosa. Kadang-kadang juga mengikat gula lain misalnya
d. Convallaria
majalis Linne (famili Liliaceae). Tanaman ini telah dimuat di farmakope sejak tahun
1882. Setiap 100 mg akar covallaria setara dengan 3 unit USP digitalis. Kandungan
glikosida jantung. Kandungan yang lain antara lain minyak atsiri, dan berbagai
e. Apocynum
Apocynum atau biasa dikenal dengan black Indian bemp adalah akar dari
Adonis adalah bagian tanaman di atas tanah yang telah dikeringkan dari
g. Heleborus
berkhasiat sebagai glikosida jantung adalah hellebrin. Sifat aksi adalah stimulansia
jantung. Heleborus juga mengandung helleborein yang aksinya tidak begitu kuat
dan helleborin.
h. Nerium oleander
dimana-mana. Semua bagian tanaman memiliki efek terhadap jantung. Daun dan
glikosida jantung.
KLT dikembangkan oleh Izmailoff dan Schraiber pada tahun 1938. KLT
diisikan atau dikemas di dalamnya, pada KLT, fase diamnya berupa lapisan yang
seragam (uniform) pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng
kaca, pelat aluminium atau pelat plastic. Meskipun demikian, kromatografi planar
ini dapat dikatakan sebagai bentuk terbuka dari kromatografi kolom (2).
KLT dalam pelaksanaannya lebih mudah dan lebih murah dibandingkan dengan
peralatan yang digunakan lebih sederhana dan dapat dikatakan bahwa hampir
KLT dapat dipakai dengan dua tujuan. Pertama, dipakai selayaknya sebagai
metode untuk mencapai hasil kualitatif, kuantitatif, atau preparatif. Kedua, dipakai
kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen untuk
identifikasi senyawa secara kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil.
Pelarut yang dipilih untuk pengembang disesuaikan dengan sifat kelarutan senyawa
yang dianalisis. Bahan lapisan tipis seperti silika gel adalah senyawa yang tidak
bereaksi dengan pereaksi-pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sulfat. Data yang
diperoleh dari KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk identifikasi senyawa. Nilai
Rf untuk senyawa murni dapat dibandingkan dengan nilai Rf dari senyawa standar.
Nilai Rf dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh senyawa dari titik
asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik asal. Oleh karena itu
Pelaksanaan KLT akan melalui enam tahap, yaitu fase diam, fase gerak,
penotolan sampel, pengembangan, deteksi bercak, dan perhitungan Rf. Fase gerak
yang dikenal sebagai pelarut pengembang akan bergerak sepanjang fase diam
Fase diam yang digunakan dalam KLT merupakan penjerap berukuran kecil
dengan diameter partikel antara 10-30 m. Semakin kecil ukuran rata-rata partikel
fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik kinerja
KLT dalam hal efisiensi dan resolusinya. Penjerap yang paling sering digunakan
Tabel berikut merupakan ringkasan beberapa penjerap (fase diam) yang sering
untuk analisis.
Fase gerak pada KLT dapat dipilih dari pustaka, tetapi lebih sering dengan
mencoba-coba karena waktu yang diperlukan hanya sebentar. Sistem yang paling
sederhana ialah campuran 2 pelarut organik karena daya elusi campuran kedua
pelarut ini dapat mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat terjadi
secara optimal. Berikut adalah beberapa petunjuk dalam memilih dan mengoptimasi
fase gerak:
polaritas fase gerak akan menentukan kecepatan migrasi solute yang berarti
juga menentukan nilai Rf. Penambahan pelarut yang bersifat sedikit polar
seperti dietil eter ke dalam pelarut non polar seperti metal benzene akan
pelarut sebagai fase geraknya, seperti campuran air dan methanol dengan
asam.
kapiler. Pemisahan pada KLT yang optimal akan diperoleh hanya jika menotolkan
reprodusibilitas, volume sampel yang ditotolkan paling sedikit 0,5 l. Jika volume
sampel yang ditotolkan lebih besar dari 2-10 l, maka penotolan harus dilakukan
sampel dalam bejana kromatografi yang sebelumnya telah dijenuhi dengan uap fase
gerak. Tepi bagian bawah lempeng tipis yang telah ditotoli sampel dicelupkan
kedalam fase gerak kurang lebih 0,5-1 cm. Tinggi fase gerak dalam bejana harus
Bejana kromatografi harus tertutup rapat dan sedapat mungkin volume fase
gerak sedikit mungkin (akan tetapi harus mampu mengelusi lempeng sampai
gerak, biasanya bejana dilapisi dengan kertas saring. Jika fase gerak telah mencapai
ujung dari kertas saring, maka dapat dikatakan bahwa fase gerak telah jenuh (2).
Deteksi bercak pada KLT dapat dilakukan secara kimia dan fisika. Cara kimia
yang biasa digunakan adalah dengan mereaksikan bercak dengan suatu pereaksi
melalui cara penyemprotan sehingga bercak menjadi jelas. Cara fisika yang dapat
senyawa yang dapat berfluorosensi, membuat bercak akan terlihat jelas (2).
secara kimia dengan solut yang mengandung gugus fungsional tertentu sehingga
gelombang emisi 254 atau 366 untuk menampakkan solute sebagai bercak yang
gelap atau bercak yang berfluorosensi terang pada dasar yang berfluorosensi
seragam. Lempeng yag diperdagangkan dapat dibeli dalam bentuk lempeng yang
sudah diberi dengan senyawa fliorosen yang tidak larut yang dimasukkan ke
dalam fase diam untuk memberikan dasar fluorosensi atau dapat pula dengan
pengembangan.
permukaan lempeng ketika disinari dengan lampu UV atau lampu sinar tampak.
Solut-solut yang mampu menyerap sinar akan dicatat sebagai puncak (peak)
Tahapan terakhir dari prosedur kerja KLT adalah perhitungan nilai Rf.
Perhitungan nilai Rf didasarkan atas rumus:
yang baik yang menunjukkan pemisahan yang cukup baik adalah berkisar antara
0,2-0,8 (2).
Analisa kualitatif dengan KLT dapat dilakukan untuk uji identifikasi senyawa
baku. Parameter pada KLT yang digunakan untuk identifikasi adalah nilai Rf.
pada lengpeng dengan menggunakan ukuran luas atau dengan teknik densitometry
dan cara berikutnya adalah dengan mengerok bercak lalu menetapkan kadar
senyawa yang terdapat dalam bercak dengan metode analisis yang lain, misalnya
dalam lempeng dengan lapisan yang besar lalu dikembangkan dan dideteksi dengan
cara yang nondekstruktif. Bercak yang mengandung analit yang dituju selanjutnya
(Kromatografi Lapis Tipis Kinerja Tinggi), dimana cara ini lebih efisien dan dengan
daun salam, juga mempunyai nama lain Eugenia polyantha atauEugenia lucidula.
Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan
ketinggian 1800 dari permukaan laut. Pohon bertajuk rimbun, tinggi mencapai 25
meter, berakar tunggang, batang bulat dan permukaan licin. Daun tunggal yang
daun bentuknya lonjong sampai elips atau bundar telur sungsang, ujung meruncing,
pangkal runcing, tepi rata, panjangnya 5-15 cm, lebar 3-8 cm, pertulangan
menyirip, permukaan atas licin berwarna hijau tua, permukaan bawahnya berwarna
hijau muda.
banyak khasiat pengobatan, antara lain untuk mengobati kencing manis, hipertensi,
kolesterol tinggi, gastritis, diare, asam urat, eksim, kudis, dan gatal-gatal. Dalam
tubuh manusia. Hal ini berhubungan dengan berbagai macam komponen yang
a. Minyak atsiri
Minyak atsiri atau dikenal orang dengan nama minyak ateris atau minyak
toksisitas fenol dalam minyak atsiri menyebabkan denaturasi protein pada dinding
sel kuman dengan membentuk struktur tersier protein dengan ikatan nonspesifik
b. Tannin
dengan protein melalui kekuatan nonspesifik seperti ikatan hidrogen dan efek
kuman (molekul untuk menempel pada sel inang), menstimulasi sel-sel fagosit yang
mediated tumor activity, dan sejumlah aktivitas anti infektif telah ditetapkan untuk
tannin. Salah satunya aksi molekul mereka adalah membentuk kompleks dengan
protein melalui kekuatan nonspesifik seperti ikatan hidrogen dan efek hidrofobik
(molekul untuk menempel pada sel inang) yang terdapat pada permukaan sel,
enzim yang terikat pada membran sel,protein transport cell envelope. Mereka juga
c. Eugenol
dari butir cengkeh, sedikit larut dalam air dan larut pada pelarut organik.
d. Flavonoid
Senyawa ini berfungsi sebagai anti inflamasi, anti alergi dan aktifitas anti
kankernya serta antioksidan. Flavonoid telah dipelajari sejak 1948 dan efek
e. Saponin
Saponin adalah glikosida triterpena dan sterol yang telah terdeteksi dalam
lebih dari 90 suku tumbuhan. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan
busa dan menghemolisis sel darah. Triterpen tertentu terkenal karena rasanya,
kebutuhan akan sumber sapogenin yang mudah diperoleh. Saponin dan glikosida
sapogenin adalah salah satu tipe glikosida yang tersebar luas dalam tumbuhan
(Harborne, 1987). Dikenal dua macam saponin, yaitu glikosida triterpenoid alkohol
busa jika dikocok dalam air dan dalam konsentrasi rendah sering menyebabkan
hemolisis sel darah merah. Saponin merupakan kandungan zat kimia yang
f. Polifenol
Senyawa fenol meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan,
yang mempunyai ciri sama yaitu cincin aromatik yang mengandung satu atau dua
penyulih hidroksil. Senyawa fenol cenderung mudah larut dalam air karena
umumnya sering kali berikatan dengan gula sebagai glikosida, dan biasanya
terdapat dalam vakuola sel. Beberapa ribu senyawa fenol telah diketahui
sederhana, fenil propanoid, dan kuinon fenolik juga terdapat dalam jumlah yang
besar. Beberapa golongan bahan polimer penting dalam tumbuhan seperti lignin,
g. Alkaloid
umumnya alkaloid mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau
lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik
alkaloid sering kali beracun pada manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan
fisiologi yang menonjol, jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan.
Kandungan kimia salam antara lain: minyak atsiri 0.05% (teridiri atas sitral,
eugenol, tannin dan flavonoid). Menurut badan POM (2004), kandungan kimia
daun salam adalah tannin, minyak atsiri (salamol, eugenol), flavonoid (quercetin,
lakton, saponin dan karbohirat. Kandungan quercetin dalam daun salam sebanyak
penelitian ini karena pada daun salam tersebut terdapat beberapa zat aktif yang
dapat menyembuhkan luka. Adapun zat aktif yang terdapat pada daun salam
adalah: tanin, flavonoid, saponin, triterpen, polifenol, alkaloid dan minyak atsiri.
eritramina, hipaforina dan erisovina) yang memiliki sifat khas pahit, mendinginkan
dan membersihkan daerah yang berfungsi sebagai antibiotik, anti inflamasi dan
pada gula seperti glikosida. Aglikon flavonoid terdapat dalam satu tumbuhan dalam
(Hustiantama, 2002).
busa jika dikocok dalam air dan dalam konsentrasi rendah sering menyebabkan
hemolisis sel darah merah. Saponin merupakan kandungan zat kimia yang
luka melalui beberapa fase. Fase tersebut meliputi, pembekuan darah, inflamasi,
Saponin sebagai antibiotik, anti mikroba dan penghilang rasa sakit pada fase
inflamasi. Flafonoid sebagai anti inflamasi, anti radang dan anti nyeri dan Tannin
1. Pengertian
Daun sirih memiliki nama latin Piper betle yang lazimnya di kenal
sebagai tumbuhan yang merambat dan biasanya bersandar pada pohon lain ini
mempunyai ciri tanaman yang mampu tumbuh mencapai tinggi 15 meter, sementara
itu untuk batang dari tanaman sirih ini berbentuk bulan dan berwaran kecoklatan
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
3. Kandungan kimia
Dari laporan lain dikemukakan bahwa minyak atsiri Piper betle terdiri dari
tripterpenoid, b-sitosterol.
betol, peperol A, piperol B), krotepoksida suatu senyawa yang mempunyai potensi
sebagai sitotoksik.
dari kavikol).
oxysporum). Triterpen dan triterpenoid dapat berefek sebagai antiplateled dan anti-
inflamasi.
Pada pengunyahan campuran daun Piper betle, biji pinang (Areca catechu)
dan kapur akan merubah arekolin menjadi arekaidin sehingga dapat menyebabkan
Entamoeba coli minyak atsiri yang diperoleh dengan metode ekstraksi lebih kuat
5. Kegunaan dimasyarakat
mulut berbau, mata sakit, radang tenggorokan. Daun dikunyah bersama kapur
(injet-Jawa) bersama biji pinang untuk penguat gigi dan stimulansia; Campuran
tersebut berasa pedas, adsringent; menyebabkan air ludah berwarna merah dan gigi
DAFTAR PUSTAKA