You are on page 1of 8

Lampiran

Kebijakan Di Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat


Nomor : ......./ /......./2016
Tanggal : ....../....../2016

BAB I

DEFINISI

I. DEFINISI CUCI TANGAN ( HAND HYGIENE )


Cuci Tangan adalah Proses membersihkan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua
tangan mulai ujung jari sampai siku mengunakan sabun atau berbasis alkohol dan air bersih
yang mengalir.

5 Momen Cuci Tangan adalah 5 situasi / keadaan dimana petugas medis perlu untuk
membasuh atau mencuci tangan.

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit

2. Tujuan Khusus
Menjaga kebersihan perorangan
Mencegah infeksi nasokomial / infeksi silang melalui tangan

III. SASARAN
Semua tenaga kesehatan yang ada dirumah sakit :
1. Kontak langsung dengan pasien, seperti : dokter, perawat/bidan dan petugas kesehatan
lainnya ( Fisioterapi, Laboratorium ).
2. Tidak kontak langsung dengan pasien, seperti : ahli gizi, farmasi, petugas tehnik dan
petugas Binrohis.
3. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap pasien.
4. Setiap orang yang bekerja di lingkungan Rumah Sakit.

BAB II
RUANG LINGKUP

I. RUANG LINGKUP
1. Petugas Kesehatan
Petugas kesehatan khususnya perawat dapat menjadi sumber utama tertapar infeksi
yang dapat menularkan berbagai kuman ke pasien maupun tempat lain karena perawat
rata-rata setiap harinya 7-8 jam melakukan kontak langsung dengan pasien. Salah satu
upaya dalam pencegahan infeksi nosokomial yang paling penting adalah perilaku cuci
tangan karena tangan merupakan sumber penularan utama yang paling efisien untuk
penularan infeksi nosokomial. Perilaku mencuci tangan perawat yang kurang adekuat
akan memindahkan organisme organisme bakteri pathogen secara langsung kepada
hopes yang menyebabkan infeksi nosokomial di semua jenis lingkungan pasien.

2. Lingkungan
Lingkungan rumah sakit yang tidak bersih juga bias menyebabkan infeksi nosokomial
sebab mikroorganisme penyebab infeksi bias tumbuh dan berkembang pada lingkungan
yang tidak bersih.

3. Peralatan Medis
Peralatan medis yang dimaksud adalah alat yang digunakan melakukan tindakan
keperawatan, misalnya jarum, kateter, kassa, instrument, dan sebagainya. Bila peralatan
medis tidak dikelola kebersihan dan kesterilannya maka akan menyebabkan infeksi
nosokomial.

4. Makanan atau Minuman.


Hidangan yang disajikan setiap saat kepada penderita apakah sudah sesuai dengan
standart kebersihan bahan yang layak untuk dikonsumsi bila tidak bersih itu juga akan
menyebabkan infeksi terutama pada saluran pencernaan yang sedang mengalami iritasi.

5. Penderita Lain
Keberadaan penderita lain dalam satu kamar atau ruangan atau bangsal perawatan dapat
merupakan sumber penularan.

6. Pengunjung
Pengunjung dapat menyebarkan infeksi yang didapat dari luar ke dalam lingkungan
rumah sakit, atau sebaliknya, yang dapat ditularkan dari dalam rumah sakit ke luar
rumah sakit.

BAB III
TATALAKSANA

I. TATALAKSANA CUCI TANGAN (HAND HYGIENE)


1. Petugas
a. Kuku jari dalam keadaan pendek
b. Meyingsingkan lengan baju seragam sampai di atas siku.
c. Melepaskan cincin, jam tangan.

2. Alat
a. Sarana Non Medis
Bak cuci tangan dengan keran mengalir 1 buah / Wastafel 1 buah
Tissue sheet untuk lap tangan 1 kotak siap pakai
Tempat sampah non medis 1 buah
Sabun cair biasa 1 botol / sabun batangan 1 buah pada tempatnya.

1
b. Sarana Medis
Sabun antiseptik cair 1 botol / sabun antiseptic batangan 1 buah pada
tempatnya.
Cairan antiseptik Berbasis alkohol 1 botol.

3. Tahap Kerja
a. Menyiapkan Diri (Petugas)
Bila menggunakan baju lengan panjang maka lengan baju dilipat sampai di atas siku,
melepaskan cincin, jam tangan dan meletakkan di dalam saku baju.

b. Mencuci Tangan
1) Cuci tangan prosedural menggunakan Air & Sabun (Handwash)
a) Basahi kedua tangan dengan air yang mengalir.
b) Gunakan sabun cair secukupnya sampai keseluruh permukaan tangan
c) Saat membasuh tangan dengan sabun, terapkan 6 prinsip utama :
Gosokkan kedua telapak tangan
Gosok punggung tangan dan sela-sela jari bagian luar dengan
berlawanan arah secara bergantian
Gosok sela-sela jari bagian dalam secara bergantian
Gosok punggung jari dengan gerakan setengah memutar bolak-balik
Gosok ibu jari dan sela jari telunjuk dengan gerakan melingkar secara
bergantian
Bersihkan ujung jari dengan menggosokkan ke telapak tangan secara
melingkar.
d) Bilas tangan dengan air mengalir
e) Keringkan dengan handuk sekali pakai
f) Menutup kran dengan menggunakan handuk
g) Waktu cuci 40-60 detik.

2) Cuci tangan prosedural menggunakan Alkohol (HandRub)


a) Menggunakan alkohol/Formulasi berbasis alkohol yang tersedia
secukupnya sampai merata keseluruh permukaan tangan.
b) Saat membasuh tangan dengan alkohol, terapkan 6 prinsip utama :
Gosokkan kedua telapak tangan
Gosok punggung tangan dan sela-sela jari bagian luar dengan
berlawanan arah secara bergantian
Gosok sela-sela jari bagian dalam secara bergantian
Gosok punggung jari dengan gerakan setengah memutar bolak-balik
Gosok ibu jari dan sela jari telunjuk dengan gerakan melingkar secara
bergantian
Bersihkan ujung jari dengan menggosokkan ke telapak tangan secara
melingkar.
c) Keringkan tangan
d) Lama cuci tangan 20-30 detik

3) Cuci tangan Steril (Bedah)


a) Kran dibuka, tangan dibasahi sampai siku
b) Tangan disabuni dan digosok dengan sabun kurang lebih 1 menit
kemudian dibilas

2
c) Tangan disabuni lagi dan disikat mulai dari jari-jari terutama kuku, sela-
sela jari, punggung tangan dan telapak tangan
d) Penyabunan dan penyikatan dilakukan pada kedua lengan sekurang-
kurangnya enam kali
e) Tangan dibilas mulai dari ujung jari sampai kesiku
f) Tangan disabun, disikat dan dibilas lagi seperti tadi dan dilakukan
berulang-ulang
g) tetap diarahkan keatas
h) Kran ditutup dengan siku
i) Satu bagian untuk satu tangan dan satu bagian lain untuk tangan yang
satunya
j) Bila menyentuh benda tidak steril, ulangi langkah dari awal
II. 5 MOMEN CUCI TANGAN
1. Sebelum kontak dengan pasien
Sebelum menemui pasien, mungkin banyak aktivitas lain yang dilakukan oleh
petugas medis. Untuk menjamin kebersihan tangan, maka petugas medis wajib
mencuci tangan memakai sabun sebelum menemui pasien.

2. Sebelum tindakan aseptik


Pasien yang anda tangani memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk menularkan
kuman kepada anda sebagai petugas medis. Oleh karena itu, untuk menghindari
interaksi kuman, anda wajib mencuci tangan memakai sabun setelah menemui pasien.

3. Setelah kontak dengan cairan tubuh


Saat melakukan tindakan medis, peluang anda sebagai petugas medis untuk tertular
kuman sangat besar. Mencuci tangan dengan sabun setelah melakukan tindakan medis
adalah langkah yang tepat.

4. Setelah kontak dengan pasien


Sumber kuman bukan hanya pada tubuh pasien, melainkan juga pada lokasi
perawatan pasien mulai dari selimut yang digunakan, alat-alat makan, bantal, dan
sebagainya. Saat anda menangani pasien, terkadang anda tidak dapat menghindarkan
diri menyentuh lokasi perawatan pasien. Oleh karena itu, cucilah tangan anda
memakai sabun setelah menyentuh lokasi perawatan pasien.

5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien


Meski anda tidak terlibat penanganan medis secara langsung, tetapi anda
membersihkan peralatan medis, anda tetap wajib untuk mencuci tangan menggunakan
sabun. Kemungkinan kuman tertinggal di peralatan medis dan berpindah ke tangan
anda sangat besar.

3
5 MOMENT CUCI TANGAN

4
ALUR / SKEMA CUCI TANGAN

5
6
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. WHO guidelines on 1. hand hygiene in health care.


First Global Patient Safety Challenge Clean Care is Safer Care. 2009
2. World Health Organization. Prevention of Hospital 2. Acquired Infection, a Practical
Guide 2nd Edition. Do CDSa, Editor.WHO/ CDS/ CSR/ EPH.2002.12 [Cited : 2011
Dec 20] Available at : http://www.who.int/emc
3. http://www.kabar24.com/health/read/20130110/6/125631/5-momen-penting-
paramedis-harus-cuci-tangan

You might also like